LUMAJANG – Bantuan sosial (bansos) bukan untuk dinikmati selamanya. Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan bahwa Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) harus bertransformasi dari penerima menjadi penggerak ekonomi. Melalui Pertemuan Peningkatan Kemampuan Keluarga (P2K2), warga “dipaksa” untuk tidak sekadar menunggu bantuan, melainkan belajar mandiri, berwirausaha, dan menantang diri keluar dari ketergantungan.
Baca juga: Kasus Bansos Desa Sawaran Kulon Lumajang Sampai Mana Prosesnya..?
Bupati Lumajang, Indah Amperawati (Bunda Indah), bersama Wakil Bupati Yudha Adji Kusuma (Mas Yudha), turun langsung ke Dusun Krajan, Desa Grati, Kecamatan Sumbersuko, Rabu (27/8/2025). Sosialisasi P2K2 ini menjadi bagian dari **Setor Madu (Sehari Ngantor di Kecamatan Terpadu)**, program andalan yang mempertemukan langsung pemimpin dengan warganya.
Dalam pertemuan itu, Bunda Indah menegaskan bahwa program bansos tidak boleh membuat masyarakat terlena.
“Di Sumbersuko ada keluarga penerima PKH yang berhasil membuat usaha triplek. Artinya, P2K2 bekerja. Ini bukan soal menyalurkan uang semata, tapi bagaimana warga berani keluar dari zona nyaman. Bansos itu hanya jembatan, tujuan akhirnya adalah kemandirian,” tegasnya.
Mas Yudha bahkan menilai, P2K2 adalah ruang tempaan keras yang membekali warga dengan keterampilan, jaringan, dan akses modal.
Baca juga: Ini Perkembangan Kasus Penyelewengan Bansos di Sawaran Kulon Lumajang
“Kalau ada yang bilang bantuan cukup, itu salah besar. Yang dibutuhkan warga adalah kemampuan bertahan dan berkembang. Kalau usaha kecil bisa jalan, itu akan menghidupi keluarga, membuka lapangan kerja, bahkan memperkuat ekonomi desa,” ujarnya lantang.
Pemkab Lumajang menaruh harapan besar agar P2K2 menjadi mesin penggerak ekonomi komunitas. Melalui pertemuan ini, warga tak hanya berbagi cerita sukses, tapi juga belajar menghadapi kegagalan dan bangkit kembali.
Baca juga: Warga Gruduk Kantor Desa Pandanarum Lumajang Tanyakan Uang Bansos
“Kalau hanya menunggu bantuan, desa tidak akan pernah maju. Dengan P2K2, kita ingin menumbuhkan mental berani, mental mandiri, mental pejuang ekonomi,” pungkas Bunda Indah.
P2K2 pun kini dipandang sebagai senjata strategis Pemkab Lumajang untuk memutus rantai kemiskinan. Bukan lagi forum seremonial, melainkan ruang yang menantang setiap keluarga penerima PKH agar berani melawan ketergantungan dan menjadi motor ekonomi lokal (Ind/red).
Editor : Redaksi