Lumajang (lumajangsatu.com) - Tosan mengaku saat dikeroyok dan dianiaya oleh Kelompok Tim 12 masih ingat siapa yang melakukan provokasi dan pemukulan dahulu dengan benda senjata tajam.
"Saya awalnya ditegur oleh Suparman dan dia memanggil temannya," ungkap Tosan dirumahnya.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun di Sukosari Lumajang Melibatkan Truk dan Bus Madjoe Berlian
Suparman kembali bersama puluhan orang, Tosan yang berada didepan rumahnya diam saja. Kemudian terjadi perang mulut dan dipukuli oleh Salah satu Tersangka bernama Tomin memakai clurit.
"Saya heran saat dibacok kok gak luka," jelasnya.
Baca juga: Pasar Murah di Senduro Bagian Upaya Pengendalian Inflasi Lumajang
Dia saat dibacok tak mempan langsung dipukuli dengan kayu dan batu, kemudian dikejar hingga di Lapangan sepak bola. "Saya dipukuli dan dilempar, hingga dijadikan jumpingan seperti motor cross," ungkapnya.
Jiwanya mulai terancam, Tosan mengaku berakting pingsan, agar tidak dijadikan sasaran pentungan kelompok 12. "Saya, diam saja, seperti orang pingsan, alhamdulillah ada yang menolong," terang Tosan sambil mengingat peristiwa kelam itu.
Baca juga: Dikunjungi Asdep PMPB, Lumajang Jadi Percontohan Penanggulangan Bencana
Tosan berharap aparat penegak hukum menghukum berat yang menganiaya dirinya dan membunuh Salim Kancil rekannya. Nyawanya yang masih selamat, Tosan mengaku ini kehendak Allah. "Ini semua karena Allah," jelasnya..(ls/red)
Editor : Redaksi