Aktivis Lingkungan dan Pasus DPRD Jatim Sepakat Kawasan Pesisir Selatan Jadi Wisata Konservasi

lumajangsatu.com

Surabaya (lumajangsatu.com) - Hearing Pusat Studi Lingkungan Universitas Brawijaya Malang, masyarakat pesisir selatan Lumajang-Jember, Laksar Hijau, WaLHI Jatim dan perwakilan penambang tradisional dengan Pansus Pertambangan DPRD Jatim menemukan satu kata sepakat. Kawasan pesisir selatan Lumajang yang selama ini diobrak-abrik tambang illegal harus dijadikan kawasan wisata konservasi.

"Tadi saat hearing dengan pasnus pertambangan DPRD jatim menemukan satu kesepakatan, bahwa kawasan pesisir selatan Lumajang tidak boleh lagi ditambang dengan alasan apapun," ujar A'ak Abdullah Al-Kudus koordinator Laskar Hijau yang ikut dalam hearing, Senin (16/11/2015).

Baca juga: Cak Thoriq Ingin Sekali Hadiri Penetapan Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Terpilih, Tapi ?

Sedangkan untuk kawasan daerah aliran sungan (DAS) boleh dilakukan pertambangan dengan beberapa ketentuan. Pertambangan tidak bole ngawur dan merusak lingkungan dan mengancam infrstruktur umum seperti irigasi pengairan.

"Daerah aliran sungai boleh ditambang dengan catatan tidak boleh merusak lingkungan dan penambang harus bertanggungjawab melakukan reklamasi disekitar wilayah tambang," paparnya.

Baca juga: Lumajang Gelar Apel Pasukan dan Peralatan Siaga Bencana Hidromteorologi 2025

Yang telrebih penting lagi, keberadaan pertambangan harus bisa mensejahterakan warga sekitar. Jika pertambangan hanya memperkaya segelintir orang saja, maka lebih baik tidak ada pertambangan meski di wilayah aliran sungai.

"Yang paling penting keberadaan tambang harus mensejahterakan warga sekitar tambang, jika tidak maka tidak perlu ada tambang," pungkasnya.(Yd/red)

Baca juga: KPU Tetapkan Calon Terpilih Bupati dan Wakil Bupati Lumajang Hasil Pilkada 2024

Foto : kawasan pesisir selatan Watu Pecak Selok Awar-awar

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru