Polri Bersama Rakyat

Kapolres Lumajang Tinjau Abrasi Pantai Selatan Tempursari

lumajangsatu.com
Kapolres Lumajang AKBP Arsal Sahban mengecek Mushola Ambruk usai diterjang ombak di pantai selatan TPI Tempursari. ( foto polres for lumajangsatu.com)

Tempursari (lumajangsatu.com) - Kepolisian Resort Lumajang memasang police line atau garis polisi di tepi pantai TPI Tempursari yang terkena abrasi pantai laut selatan. Pemasangan garis polisi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres setempat AKBP Muhammad Arsal Sahban pada Kamis siang (27/12/18). Garis polisi dipasang persis di bagian bangunan yang mengggantung di tepi pantai.

"Ini adalah langkah antisipatif kami untuk mencegah adanya korban di lokasi wisata pantai TPI Tempursari ini. Sebab, kondisi bangunan yang menggantung seperti ini sangat berbahaya sekali", kata Kapolres.

Baca juga: Korban Kebakaran Pabrik Kayu PT CBI Besuk Lumajang Sudah Membaik

Selain memasang garis polisi, papan nama himbauan juga dipasang di lokasi terdampak abrasi tersebut. "Intinya, sekali lagi kami tidak mau ada musibah di tempat ini. Sebab, alam itu tidak bisa diprediksi, kadang bersahabat dengan kita, tapi terkadang menjadi momok yang menyeramkan dan mengancam jiwa kita", ungkap Arsal.

Kapolsek Tempursari IPTU Agus Sugiharto saat mendampingi Kapolres setempat mengatakan, ia mengaku sudah membuat tiga papan nama dengan ukuran sedang. "Jika dibutuhkan, maka akan kami tambah lagi", kata Kapolsek.

Baca juga: Tutup UKW, Indah Wahyuni Komitmen Jalin Sinergi Dengan Wartawan Lumajang

Sementara itu, Marji warga Desa Bulurejo, Kecamatan Tempursari, menuturkan abrasi terjadi pada malam hari. Saat itu, kondisinya hujan dan terjadi banjir lahar hujan dari gunung Semeru. " Jadi waktu itu, air laut juga pasang dan bertemu dengan air banjir. Selanjutnya air menghantam warung kami pak hingga rusak seperti ini. Terus kemana lagi kami akan jualan pak?", katanya sambil meneteskan air mata.

Ia hanya bisa berharap, pemerintah setempat bisa membangunkan tangkis dari geronjong batu. " Geronjong batu itu cukup kuat kok pak untuk menahan abrasi air laut, Daripada hanya diberi sak pasir, karungnya mudah rapuh bila terkena air laut dan terkena hempasan ombak pun nantinya akan rusak", keluhnya.

Baca juga: PT KAI dan Dishub Lumajang Tutup Perlintasan Kereta Api Liar

Tidak hanya menghantam rumah dan warung warga, abrasi pantai selatan juga merusak bangunan musholla. Bangunan tersebut ambruk dan tidak bisa dipakai lagi.

Selain memasang garis polisi dan memasang papan nama himbauan, Kapolres Lumajang, beserta kasat lantas, kasat Intel dan kasat Sabhara, serta beberapa pejabat polres lainnya, juga menyapa masyarakat yang terdampak abrasi. Kapolres juga mendengarkan keluh kesah mereka yang tidak bisa melakukan aktivitas lagi. (res/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru