Himpunan Pramuwisata Indonesia Lumajang.

Bangun SDM Para Tour Guide, HPI Lumajang Bikin Club Bahasa Inggris

lumajangsatu.com
Saat pembelajaran di kelas Bahasa Inggris

Lumajang (Lumajangsatu.com) -Arus pariwisata di Lumajang sedang dalam masa pasang. Gencarnya promosi wisata yang di lakukan oleh pemerintah kabupaten, menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara untuk menyambangi Kota Pisang ini.

Misalnya salah satu destinasi terkenal seperti B29 dengan negri diatas awannya mengundang banyaknya wisatawan manca dari berbagai penjuru negara. Untuk menyambut kedatangan mereka Lumajang, tentulah membutuhkan pemandu wisata yang menguasai beberapa bahasa asing, terutama bahasa Inggris.

Baca juga: Diskominfo Ajak Warga Selektif Terima Informasi Jelang Pilkada Lumajang 2024

Untuk hal tersebut, Lumajang memiliki para guide yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia. Selain guiding, organisasi di bawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) tersebut memiliki satu program baru BELAJAR BARENG BAHASA INGGRIS.

"B3I diadakan untuk meningkatkan kemampuan dalam berbahasa Inggris yang baik dan benar ketika ada tamu asing yang datang ke Lumajang," ujar Zainul Arifin Ketua HPI Lumajang.

Baca juga: DPRD Lumajang Siap Support Peningkatan Kapasitas dan Profesionalitas Wartawan

Acara yang diadakan untuk pertama kalinya tersebut bertempat di Kampus Dennys Bunch Jalan Panjaitan Lumajang , peserta yang datang tak hanya anggota HPI saja namun zainul mengatakan jika siapa saja boleh bergabung dan bersuka-cita bersama.

Antusiasme dari anggota yang bergabung dalam B3I sore itu cukup meriah. Setiap anggota diwajibkan berkomunikasi dalam bahasa Inggris dan saling memberikan feedback. Dia mencoba menyiasati acara yang dilaksanakan satu jam setengah tersebut dengan memberikan satu permasalahan ketika menghadapi tamu saat guiding.

Baca juga: Penataan Kawasan Pura Mandhara Giri Semeru Agung Bisa Tingkatkan Ekonomi Warga Sekitar

Jumlah peserta yang hadir sore itu hanya belasan orang saja. Namun diskusi dibagi menjadi dua tim, sehingga arah pembicaraan saat itu memiliki dua sudut pandang berbeda untuk menciptakan suasana debat.

"B3I tadi bagus sekali. Tapi saya lebih grogi ketika berbincang dengan teman seprofesi ketimbang dengan turis," terang dia sembari berkelakar.(Ind/Red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru