Lumajang (Lumajangsatu.com)- Perut buncit jadi masalah bagi banyak orang. Lemak yang tak kunjung hilang membuat beberapa orang berusaha keras untuk mengempeskan perut.
Aktivitas fisik dan gizi tepat menjadi dua cara untuk membantu tubuh mengusir lemak dalam perut. Namun, dua hal ini saja tak cukup.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
Beberapa faktor lain disebut mampu membuat lemak betah terus mendekam di dalam perut. Beberapa faktor ini biasanya luput dari perhatian.
Berikut mengutip berbagai sumber, beberapa faktor lain yang membuat lemak dalam perut tak kunjung pergi.
1. Pertambahan usia dan kehilangan massa otot
Seiring usia yang bertambah, seseorang akan mengalami sarkopenia atau kondisi tubuh kehilangan massa otot. Dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam situs National Center for Biotechnology Information (NCBI), seseorang akan kehilangan 3-5 persen massa otot di usia 30-an dan sebanyak 50 persen di usia 80 tahun.
Penurunan jaringan otot membuatnya makin mudah untuk menjelma lemak yang bersarang di area perut. Tak aneh jika mereka yang berusia 30-an mulai kesulitan menghilangkan lemak dalam perut.
Melambatnya metabolisme tubuh seiring pertambahan usia juga menjadi faktor. Hal ini berdampak pada seberapa cepat tubuh membakar kalori.
Bagi wanita, selama masa menopause, hormon estrogen akan menurun drastis dan sel lemak sekitar perut menghalangi proses pemindahan lemak dari aliran darah. Hasilnya, tumpukan lemak akan berakhir di perut.
2. Stres
Stres juga berkontribusi pada lemak perut. Saat stres, tubuh mengeluarkan hormon kortisol sehingga kadar gula darah turun. Ini menjawab pertanyaan mengapa saat stres orang cenderung mencari makanan yang mengandung gula dan lemak.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Hal itu dibuktikan dalam sebuah penelitian yang dilakukan peneliti dari Yale University, Amerika Serikat. Studi itu menyebut, pelepasan stres berkaitan dengan distribusi lemak tubuh. Lemak banyak terdistribusi ke area tengah tubuh atau perut.
3. Bergadang
Meski pekerjaan beres berkat begadang, nyatanya ini malah yang membuat lemak perut jadi bandel. Tidur memainkan peranan penting untuk menghilangkan lemak perut.
Sebuah studi yang diterbitkan American Journal of Epidemiology menemukan, wanita yang tidur selama lima jam atau kurang akan mengalami kenaikan berat badan hingga 2,47 kilogram dibanding mereka yang tidur selama tujuh jam.
Saat kurang tidur, tubuh memproduksi lebih banyak grelin atau hormon yang menimbulkan rasa lapar. Mau tak mau, tubuh merasa lapar dan mendorong orang untuk makan berlebih.
4. Pilihan olahraga kurang tepat
Olahraga apa yang jadi pilihan Anda? Kebanyakan orang mengambil sesi kardio untuk membasmi lemak.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Meski lari dan bersepeda bisa membantu membakar kalori, namun dua hal itu bukan satu-satunya langkah untuk menghilangkan lemak.
Olahraga seperti HIIT atau high intensity interval training dinilai lebih efektif. Mengutip Shape, HIIT dapat meningkatkan metabolisme selama beberapa jam setelahnya. Sesi ini juga bisa dilengkapi dengan latihan kekuatan yang menargetkan pembentukan perut.
5. Konsumsi makanan olahan berlebihan
Sulit rasanya menolak kehadiran roti dan nasi, apalagi mereka juga memainkan peranan penting dalam asupan harian. Namun, kedua jenis makanan ini membuat tubuh sulit mengurangi asupan kalori karena tingkat kekenyangan yang rendah.
Disadari atau tidak, makanan ini tidak menimbulkan rasa kenyang dalam waktu lama sehingga perut selalu menginginkan asupan makanan lain. Sebaiknya pilih asupan makanan dari gandum utuh yang tinggi serat dan membuat rasa kenyang bertahan lama. (Ind/red)
Editor : Redaksi