Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemkab Lumajang menggelar workshop hasil evaluasi implementasi sistem tatakelola keuangan desa dengan aplikasi Siskeudes di di Pendopo Kabupaten Lumajang, Rabu (09/05/2018). Anggota Komisi XI DPR RI, H.M Nur Purnamasidi, S.Pd, MM, Auditor Utama BPK RI, Maliki Heru Santosa, Kanit III Subdit III TIPIKOR DITRESKRIMSUS Polda Jatim, Kompol I Made Martawa sebagai narasumber serta perwakilan BPKP Prov. Jatim hadir dalam kesempatan tersebut.Plt. Bupati mengungkapkan pentingnya kegiatan tersebut guna pengelolaan keuangan desa, "Menurut saya ini adalah momen yang sangat penting untuk kita semua apalagi kepala desa, hal itu karena pengetahuan siskeudes sangat penting", ungkapnya.H.M Nur Purnamsidi, meberikan apresiasi kerena Lumajang sudah memiliki Perbup Tentang sistem tata kelola keuangan desa. Hal itu adalah upaya pemerintah dalam mencipatakan sistem pemerintaha Desa yang transparan dalam pengelolaan keuangan."Lumajang sudah bagus ya, sudah ada Perbupnya, ini adalah bagian dari upaya untuk mencipatakan sistem pengelolaan keuangan Desa yang transparan," jelas pria yang akrab disapa Bang Poer itu.Sementara itu, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kab. Lumajang, Samsul Arifin, Melaporkan kegiatan tersebut bertujuan mensosialisasikan hasil hasil evaluasi implementasi sistem tatakelola keuangan desa dengan aplikasi siskeudes yang sudah diterapkan di masing-masing desa di Kabupaten Lumajang. Kegiatan tersebut diikuti oleh Camat dan Kepala Desa se Kabupaten Lumajang.(Red)
Author : Redaksi
Pemerintah Himbau Masyarakat Lumajang Kenali Pita Cukai Illegal
Lumajang (lumajangsatu.com) - Cukai merupakan pungutan Negara yang dikenakan terhadap barang-barang tertentu yang mempunyai sifat atau karasteristik yang di tetapkan dalam Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007. Barang siapa dengan sengaja menawarkan, menjual, atau mengedarkan rokok dengan Pita Cukai Ilegal, maka akan di kenakan sanksi Pidana atau Denda. Demikian isi sambutan Sekertaris Daerah Kabupaten Lumajang yang di bacakan oleh Sekertaris Dinas Komunikasi dan Informatika, dr. Soekamto, M. pd., Saat membuka Sosialisasi Cukai Rokok Ilegal Kabupaten Lumajang Tahun 2018, di hotel Aloha Lumajang, Rabu (09/05/18).Ada beberpa hal yang terkait cukai ilegal di antaranya sebagaimana masyarakat mengenal nama cukai asli dan cukai palsu, maka cukai merupakan salah satu pendapatan terbesar Negara, dan saat ini apabila banyak cukai palsu, maka target pendapatan Negara tidak sesuai dengan target yang diharapkan.Sebagaimana di atur dalam Undang undang nomor 39 tahun 2007 tentang cukai, bahwa rokok ilegal diklasifikasi menjadi 5 kriteria yakni,1. Rokok Polos (Rokok Tanpa Pita Cukai)2. Menggunakan Pita Cukai Palsu 3. Menggunakan Pita Cukai Bekas 4. Menggunakan Pita Cukai yang bukan hak nya 5. menggunakan pita cukai yang tidak sesuai jenis dan golongan Ia menghimbau kepada seluruh peserta sosialisasi agar memanfaatkan pertemuan untuk menggali sebanyak mungkin informasi terkait dengan cukai rokok ilegal agar nantinya di lapangan dapat melakukan penertiban maupun tindakan pencegahan terhadap beredarnya cukai rokok ilegal, dan secara tidak langsung dapat mempersempit peredaran rokok ilegal di Kabupaten Lumajang.Kepala Bidang Informasi Publik pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lumajang, Wayuning Indriasih, S. STP, S. IP, M. Si., melaporkan Peserta terdiri dari RT/RW yang ada di Kelurahan Kepoharjo dan pengusaha perdagangan rokok, jumlah Peserta tercatat sebanyak 100 orang. Dilaporkan, bahwa tujuan Sosialisasi tersebut adalah memberikan pemahaman dan gambaran yang tepat tentang cukai asli atau palsu.Di akhir acara dilaksanakan penyerahan Cinderamata oleh KPPBC TMP C Probolinggo Alfredo kepada Sekertaris Dinas Komunikasi dan Informatika. Senentara itu, penjelasan secara rinci tentang sosialisasi Rokok Ilegal tersebut disamoaijan oleh KPPBC TMP C Probolinggo.(Red)
Lomba Jurnalistik Perpustakaan Diikuti Oleh Puluhan Siswa
Lumajang (lumajangsatu.com) - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Lumajang menggelar lomba jurnalistik untuk siswa SMP/MTs. Hal itu dilakukan untuk mendukung Kabupaten Lumajang sebagai Kabupaten Literasi.Cindy Vioraniska, Pustakawan di Perpustakaan Lumajang menyatakan, ada 59 peserta yang ikut dalam pelatihan jurnalistik. Dari 50 undangan ke sekolah, tercatat ada 25 sekolah yang mengirimkan siswanya."Alhamdulillah, pesertanya sangat antusias mas, ada 25 sekolah dari 50 sekolah yang kita undang mengikutkan siswanya dalam lomba jurnalistik," jelasnya, Selasa (08/05/2018).Lomba jurnalistik sudah digelar di tahun yang kedua, dan tahun pertama untuk SMA dan SMK. Untuk 2018, pesertanya dari SMP dan MTs. "Tahun lalu SMK dan SMA, sedangkan tahun ini pesertanya dari SMP dan MTs," pungkansya.Mirwanuddin, juri jurnalistik dari Bagian Humas dan Protokoler Pemkab Lumajang menyatakan, hasil dari tulisan peserta sangat bagus. "Untuk pemula sudah bagus, ini untuk merangsang para siswa bisa mengisi di mading sekolah masing-masing," pungkasnya.(Yd/red)
2019, Lumajang Akan Menggelar 158 Pilkades Serentak
Lumajang (lumajangsatu.com) - Tahun 2019, Kabupaten Lumajang akan kembali memiliki hajat besar. Usai pemilihan calon Bupati dan Wakilnya, Lumajang akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) secara serentak di 158 Desa."Tahun 2019, akan ada Pilkades serentak di 158 Desa," ujar Patria Dwi Hastiadi, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Senin (07/05/2018).Namun, untuk bulannya masih belum ditentukan karena menunggu petunjuk setelah selesai Pileg dan Pilpres. Yang jelas, akhir tahun 2019, karena Pileg dan Pilres akan diutamakan."Karena ada Pileg dan Pilpres, maka Pilkades pasti dilaksanakan setelah itu, mungkin akhir 2019," jelasnya.Dengan 158 Desa yang akan menggelar Pilkades serentak, maka tinggal 40 Desa yang masih memiliki Kades Definitif. "Ada sekitar 70 persen Desa yang akan menggelar Pilkades serentak," pungkasnya.(Yd/red)
Ke Tumpak Sewu Semeru, Lewat Lumajang, Ini Yang Akan Anda Dapat...!
Lumajang (lumajangsatu.com) - Tumpak Sewu Semeru, air terjun yang disebut sebagai Niagaranya Indonesia, berada di Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo Kabupaten Lumajang. Meskipun, untuk menuju air terjun bisa lewat Malang, namun jalannya lebih mudah dan indah jika lewat jalur Lumajang."Air terjun Tumpak Sewu Semeru berada di perbatasan Lumajang-Malang, sebagian masuk Lumajang dan sebagian masuk Malang secara administrasi, namun lebih enak lewat jalur Lumajang dengan segala keindahannya," ujar Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Minggu (06/05/2018).Jika wisatawan leawat jalur Lumajang, amak akan menikmati keidahan Jembatan Perak, Piket Nol, air terjun Kabut Pelangi, air terjun Kapas Biru dan Goa Tetes dengan pesona alam yang luar biasa. Keindahan itu tidak akan dijumpai jika lewat jalur lain untuk menuju Tumpak Sewu Semeru."Anda akan melihat alam pegunungan yang sangat menawan di Lumajang dan tidak akan ditemukan di daerah lain," terangnya.Saat ini, air terjun Tumpak Sewu Semeru menjadi salah satu destinasi wisata unggulan Lumajang. Tak hanya wisatawan lokal, wisatawan asingpun dibuat terkagum-kagum dengan air tejun Tumpak Sewu Semeru yang tidak ditemukan di daerah lain.(Yd/red)
Polres Lumajang Amankan Dugaan Penggelapan Mobil Bersama Satu Perempun
Lumajang (lumajangsatu.com) - Satreskrim Polres Lumajang berhasil mengamankan mobil yang diduga dari hasil kejahatan penggelapan. Dalam penangkapan itu, juga diamankan dua orang yang berada di dalam mobil, satu perempuan dan satu laki-laki."Kita dapat informasi Jum'at sore, ada mobil hasil dugaan penggelapan masuk ke wilayah hukum Polres Lumajang, kemudian di informasikan kepada petugas yang patroli dan Polsek jajaran," ujar Ipda Catur Budi Bhaskara, kabid Humas Polres Lumajang, Sabtu (05/05/2018).Setelah patroli, polisi mendapati mobil Nopol B-1455-EQU berada di wilyah Tekung. Kondisi mobil sedang berhenti, karena diduga pelaku mematikan GPS mobil, untuk menghilangkan jejak."Saat diamankan, kondisi mobil mati karena diduga GPS-nya hendak dimatikan untuk menghilangkan jejak," jelasnya.Saat dilakukan introgasi, laki-laki yang diamankan mengaku bahwa mobil warna merah itu adalah mobil operasinal milik bosnya yang bekerja di proyek bangunan. Sedangkan perempuan di dalam mobil adalah temannya dan ke Lumajang untuk mencari HP."Kasusnya adalah di wilyah hukum Polrs Banyuwangi, kita lakukan pemeriksaan dan akan kita serahkan ke Polres Banyuwangi untuk tidak hukum selanjutnya," pungkasnya.(Yd/red)
Teror Maling Sapi Tak Pernah Berhenti Hantui Warga Ranuyoso
Lumajang (lumajangsatu.com) - Teror bandit maling sapi tak pernah berhenti menghantui warga Lumajang bagin utara. Sabtu dini hari, (05/05/2018), satu ekor sapi milik kyai Hasin (32) warga Desa Meninjo Kecamatan Ranuyoso raib digondol maling.Pelaku membawa kabur sapi milik korban ke arah barat yang diketahui dari jejak sapi. Ratusan warga berupaya melakukan pengejaran, namun masih belum membuahkan hasil."Teror maling sapi tak pernah berhenti menghantu kami warga Ranuyoso, hampir setiap malam ada saja kehilangan sapi," ujar Hamedi, salah seorang warga.Pelaku biasanya berjumlah lebih dari dua orang, dengan merusak kandang dan memotong kalung rantai sapi. Kejadin itu bukan untuk pertama kalinya, namun sudah berkali-kali terjadi di Desa Meninjo dan Desa-Desa lainnya di Kecamatan Ranuyoso."Sebelumnya pada hari kamis dini hari kemarin 4 ekor sapi milik pedagang sapi Mattasan warga Dusun Klontong, Desa Meninjo dibawa kabur pelaku, namun masih berhasil ditemukan," jelasnya.Warga seakan sudah putus asa hendak mengadu kepada siapa, atas aksi teror tersebut. Meski melapor kepada aparat kepolisian, nyatanya tidak bisa menghentikan aksi teror maling sapi yang sudah berlangsung puluhan tahun itu.(Yd/red)
Ditinggal Pergi, Rumah Warga Desa Burno Ludes Dilalap Api
Lumajang (lumajangsatu.com) - Akibat konslteing listrik, rumah milik Bagio Hadi Mulyo (48) warga Dusun Krajan Desa Burno Kecamatan Senduro ludes terbakar. Kondisi rumah yang kosong ditinggal pemiliknya, mebuat sedikit barang berharga yang bisa diselamatkan.Adiarto, Komandan TRC Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan, kebakaran dikethui tetangga korban sekitar jam 1 siang. Saat itu, korban tidak ada dirumah, karena membantu tetangganya yang sedang ada hajatan."Diduga ada konsleting listrik, karena korban tidak ada dirumah, tetangga korban memadamkan api yang sudah besar dengan alat seadanya," ujar Adiarto, Jum'at (04/05/2018).Warga yang kompak berhasil memadamakan api sekitar satu jam. Namun, barang-barang yang berada di dalam sudah habis terbakar dengan taksiran kerugian sekitar 60 juta rupiah."Saat ini, korban menginap dirumah saudaranya. Taksiran kerugian diperkiarakan mencapai 60 juta rupiah," terangnya.BPBD selalu meminta kepada warga ketiak keluar rumah memastikan kondisi listrik mati. Jangan sampai meninggalkan alat elektronik yang masih hidup, karena bisa menjadi penyebab kebakaran.(Yd/red)
Geram, Warga Blokade Jalan Jugosari dari Truk Tambang Pasir
Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Jugosari dan Jarit Kecamatan Candipuro akhirnya sampai pada puncak kemarahannya. Sejak Kamis sore (03/05/) warga melakukan blokade jalan dari angkutan tambang pasir yang meresahkan warga.Tak hanya mengakibatkan jalan rusak, truck penganggkut pasir juga sempat menabrak warung, terjadi kecelakaan. Warga semakin kesal, karena sopir truck yang menabrak warung melarikan diri dan tidak bertanggung jawab."Awalnya ada truck pasir menabrak warung mas, ada juga kecelakaan melibatkan warga dan truck pasir. Namun, sopir tidak tanggung jawa dan melarikan diri. Akhirnya kita blokir," ujar Alfan Habibi, salah seorang warga, Jum'at (04/05/2018).Warga menghentikan truck pasir yang melintas dan menurunkan paksa pasir yang diangkut. Warga menumpahkan pasir dan batu di tengah jalan, sebagai bentuk protes atas keresahan warga.Sementara itu, Sugiono, Humas Pasirindo Perkasa menyatakan ada lima perwakilan pemilik tambang ke Pemkab Lumajang. Pemilik tambang ingin menanyakan kepastian perbaikan jalan Jugosari, baik perbaikan darurat dan juga perbaikan permanennya."Kita ingin tahun kapan jalan yang rusak itu dibangun. Kalau permanennya tahun 2019, namun kita ingin agar dilakukan perbaikan darurat, agar kita pemilik tambang tenang dan warga juga nyaman," jelas Sugiono di halalam Pemkab Lumajang.Ditanya soal tanggung jawab pemilik tambang atas kerusakan jalan, Sugiono berdalih bahwa pemilik tambang sudah membayar pajak dan juga CSR. Ada 4 pemilik tambang dari Jogosari dan 1 pemilik tambang dari Gondoruso yang melintas dijalan tersebut."Kalau kita kan sudah bayar pajak dan CSR, ada lima pemilik tambang yang lewat jalan itu, Pasirindo, Mutiara Pasir, CV Nur Mubarok, dan PT LJS," pungkasnya.(Yd/red)