Author : Redaksi

Undang 3 Paslon, KPU Tetapkan Surat Suara Pilkada Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang menetapkan surat suara untuk Pilkada Lumajang. Tiga pasangan calon, Thoriq-Indah, As'at-Thoriq dan Rofik-Nurul diundang untuk menandatangani surat suara yang akan digunakan pada pemilihan 27 Juni 2018.Yusuf Adi Pamungkas, Komisioner KPU Lumajang menyatakan bahwa KPU mencetak 833.700 surat suara dan 2.000 surat suara pemilihan suara ulang. Surat suara setiap tempat pemungutan suara (TPS) akan ditambah 2,5 persen, sehingga surat suara yang dicetak lebih dari daftar pemilih tetap (DPT) yang ditetapkan oleh KPU."Tiga paslon sudah kita undang, hanya H. Rofik yang tidak bisa hadir karena salah satu keluargnya ada yang meninggal," ujar Yusuf kepada lumajangsatu.com, Senin (30/04/2018).Surat suara yang dicetak sesuai ketentun belatar belakang bendera merah putih yang berkibar. Tidak ada logo partai dalam surat suara dan nama yang dicantumkan sesuai dengan kartu identitas yang disetorkan, bukan nama panggilan."Semua tim kita sudah minta foto paslon dan nama sesuai dengan identitas bukan panggilan. Surat suara yang dicetak berlatar belakang bendera merah putih yang berkibar, itu sesuai dengan peraturan KPU," pungkasnya.(Yd/red)

Besok, Semeru FC Lawan PSBS Biak, Yuk..! Ramaikan Tribun Stadion

Lumajang (lumajangsatu.com) - Laga home perdana Semeru Fc di Stadion Semeru akan digelar hari Senin 30 April 2018, jam 15.00 wib. Semeru FC akan menjamu tim dari wilayah timur, PSBS Biak yang sudah sampai di Lumajang.Putut Wijanarko, Head Coach Semeru FC menyatakan laga home pertama wajib meraih 3 poin. Sebab, pada laga away pertama saat melawan Persegres Gersik United, Semeru FC gagal mencuri poin."Kita wajib meraih 3 poin, kita minta do'a dan dukungan kepada warga Lumajang. Besok Semeru FC akan menghadapi PSBS Biak di Stadion Semeru Lumajang," ujar Putut saat MCM di Stadion Semeru Lumajang, Minggu (29/04/2018).Reza Mustofa, Kapten Semeru FC menyatakan semua pemaian akan berjuang untuk menmapilkan permainan terbaik. Kemenangan di laga home pertama harus diperjuangkan untuk sebuah kebanggan bagi Lumajang."Kami akan berjuang untuk sebuah kemenangan laga home pertama di Stadion Semeru Lumajang. Kami minta dukungan dan do'anya," jelasnya.Albert Yarangga, Asisten pelatih PSBS Biak menyatakan siap menghadapi Semeru FC. Hal senada juga disampikan oleh Paul Romaropen dari Kapten PSBS Biak, yang siap menghadapi Smeru FC, meskipun buta kekuatan lawan."Kami siap menghadapi Semeru FC, meskipun kami buta kekuatan lawan," jelas Paul.Untuk tiket dalam Kompetisi Liga 2 PSSI, VIP 35 ribu dan ekonomi 20 ribu. Panitia juga menyiapkan tiket terusan 350 ribu untuk 11 kali pertandingan laga home di Stadion Semeru Lumajang.(Yd/red)

Hari Tari se-Dunia, Puluhan Seniman Menari di Negeri Atas Awan B-29

Lumajang (lumajangsatu.com) - Peringatan hari tari se-dunia, puluhan seniman menggelar tarian di negeri atas awan B-29, Desa Argosari Kecamatan Senduro Kabupaten Lumajang. Tarian khas Jawa mulai klasik hingga kontenporer ditampilkan dalam acara tersebut."Event ini sebenarnya sudah yang ke 2 yang kami laksanakan sejak tahun 2017 dan di even ke 2 ini kita berusaha memaksimalkan kegiatan diatas awan oleh temen-temen pelaku seni tari," ujar Indrijanto, Kabid kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Minggu (29/04/2018).Sebanyak 78 seniman dari Jawa Barat, Jawa Tengah dan Lumajang ikut memeriahkan event menari di atas awan itu. kegiatan itu juga bagain upaya untuk terus mempromosikan wisata andalan yang ada di Lumajang."Harapan kami adalah event ini menjadi daya dukung kepariwisataan berbasis budaya dalam rangka mengenalkan wisata B-29 sekaligus gelaran seni budaya,” terangnya.Para peserta yang biasanya menari di atas panggung, memiliki tantangan dan pengalaman baru ketika tampil di alam terbuka. Terlebih lagi, suhu di B-29 Desa Argosari sangatlah dingin, sehingga akan memberikan kesan berbeda bagi para seniman."Tentunya kita para penari kebanyakan kan menari di panggung, sekarang kami cukup bangga bisa menari datas awan ini, kami juga sangat mengapresiasi kegiatan ini. Tantangannya lebih dingin aja," ujar Ziyana, salah seorang peserta.(Red)

Angkatan Perdana, STIS Miftahul Ulum Lahirkan 172 Sarjana

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah (STIS) Miftahul Ulum Lumajang menyelenggarakan Rapat Senat Terbuka perdana dalam rangka wisuda program Sarjana S-1, Sabtu (28/04/2018), bertempat di pondok pesantren Miftahul Ulum Banyuputih Kidul, Kecamtan Jatiroto, Kabupaten Lumajang.Acara tersebut dihadiri oleh ketua dan rektor perguruan tinggi, Kepala Madrasah se-Kabupaten Lumajang, juga Ketua PCNU Lumajang, para petinggi Bank dan Anggota DPRD Lumajang Fraksi Nasdem serta  mudhirul ma'had Ponpes Miftahul Ulum Banyuputih Kidul lumajang RKH. Muhammad Husni Zuhri bin Sirojuddin.Pembukaan acara yang dimulai pada jam 08.00 pagi tersebut, berjalan dengan sangat khidmat dan penuh suka cita, baik dari para wisudawan serta para wali wisudawan. Jumlah total  wisudawan 172, dengan rincian, 90 wisudawan program studi Ahwal Al-Syakhsiyah serta wisudawan dari program studi Hukum Ekonomi Syari'ah sebanyak 82.Dalam pembukaan, Imam Syarqowi selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Miftahul Ulum Lumajang, menyampaikan beberapa pesan kepada para wisudawan, salah satunya lewat sebait pantun, "Pergi ke pasar beli tomat, naik motor diantar pak camat, meskipun perkuliahan telah tamat, jangan berhenti belajar agar ilmunya manfaat,". Beliau juga menyampaikan, Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Miftahul Ulum Lumajang akan membuka program studi baru untuk tahun depan, diantaranya: Jurusan Management Pendidikan Islam, Pendidikan Agama Islam, Ilmu Hadits, Al-Qur'an dan Ilmu Tafsir, Bahasa dan Sastra Indonesia dan Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam.Dalam hal tersebut, Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah terus meningkatkan fasilitas prasarana yang ada, demi terwujudnya status Institut bahkan Universitas.Hal ini juga diamini oleh perwakilan Kopertais IV Surabaya."Semoga apa yang direncanakan Sekolah Tinggi Ilmu Syari'ah Miftahul Ulum Lumajang bisa terealisasi tahun depan," jelasnya.Tak lupa, RKH. Muhammad Husni Zuhri bin Sirojuddin berpesan kepada para Wisudawan, agar tidak menjadi seorang pahlawan yang berani mati, tapi jadilah pahlawan yang berani hidup dan terus menghidupkan kabaikan serta mejadi sarjana profesional yang ulama.(Red)Jurnalis Warga : Junaidi, Mahasiswa STIS Miftahul Ulum

Silaturrahim Alumni, Penguatan Ekonomi Santri Jadi Fokus Iksaba

Lumajang (lumajangstau.com) - Halaqoh Kebangsaan dan Silatnas II Ikatan Santri dan Alumni Pondok Pesantren Miftahul Ulum (Iksaba) berjalan meriah, Sabtu (28/04). 4 ribu lebih alumni santri dari berbagai daerah hadir untuk mengikuti acara sambil merajut kembali tali silaturrahim.Halaqoh Kebangsaan mengusung tema "Meneguhkan Kembali Sprit Ke-Umatan dan Kebangsaan Kaum Santri". Acara Halaqoh Kebangsaan mengundang dua narasumber, yakni KH. Muhammad Nur Hayid, S.Th.I, MM sekjen HIPSI dan Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, M.Si mantan ketua PW NU Jawa Timur 2014.Mochammad Hisan, M.IP, ketua panitia Halaqoh Kebangsaan dan Silatnas II Iksaba bertujuan untuk mendata keberadaan para alumni dari masa ke masa. Menjalin tali silaturrahim para alumni, sehingga terus bisa berkarya di masyarakat setelah menjadi alumni Pesantern Miftahul Ulum.Dalam dua kali Silatnas Iksaba, dibahas tentang penguatan ekonomi santri dengan pembentukan Koperasi Iksaba. Hal itu juga yang disampikan oleh salah satu narasumber, KH. Nur Hayuid, yang menjadi Sekjen Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) agar santri bisa mendiri secara ekonomi.Jika santri dan alumni santri bisa memenuhi kebutuhannya sehari-hari dari koperasi, maka konsep kemandirian kaum santri akan terwujud. Saat ini, setelah dua kali Silatnas, pembicaraan para alumni mulai intens mengarah pada penguataan ekonomi santri."Itu yang disampikan salah satu narasumber, potensi di masing-masing daerah harus dikembangkan oleh alumni santri. Kita berwacana membuat Koperasi Iksaba sebagai wadah penguatan ekononmi alumni santri," pungkasnya.(Yd/red)

Ribuan Alumni Santri Miful Bakid Hadir di Halaqoh Kebangsaan dan Silatnas II Iksaba

Lumajang (lumajangsatu.com) - Silatnas II dan Halaqoh Kebangsaan Ikatan Santri dan Alumni (Iksaba) PonPes Miftahul Ulum Banyuputih Kidul berlangsung meriah, Sabtu (28/04). Ribuan alumni Miful Bakid dari masa ke masa hadir, untuk mengikuti acara dan juga menyambung silaturrahim anatar alumni.Acara Halaqoh menghadirkan dua pembicara, yakni KH. Muhammad Nur Hayid, S.Th.I, MM Sekjen HIPSI dan Prof. Dr. H. Ali Maschan Moesa, M.Si mantan ketua PW NU Jawa Timur 2014. Acara Silatnas dan Halaqoh Kebangsaan bertemakan "Meneguhkan Kembali Spirit Ke-Umatan dan Kebangsaan Kaum Santri.KH. Husni Zuhri bin Sirojuddin, Pengasuh PonPes Miftahul Ulum Bakid dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada Iksaba yang telah dua kali menggelar Silaturrahim Nasional (Silatnas). Kegiatan itu murni gagasan para alumni santri, yang ingin meningkatkan keilmuan santri dan alumni dan kembali menyambung tali saliturrahim setelah purna menimba ilmu di pesantern."Saya apresiasi kegiatan Silatnas dan Halaqoh Kebangsaan yang digagas oleh Iksaba. Insyaallah akan memberikan manfaat yang besar bagi alumni, santri dan pesantren yang kita cintai ini," tuturnya.Salim Bawafi, Ketua IKSABA menyatakan ada 4 ribu lebih alumni santri yang hadir dalam acara tersebut. Saat ini, Iksaba telah terbentuk di beberapa Kabupaten dan khusus di Lumajang sudah terbentuk di beberapa Kecamatan."Kita ingin terus menyambung tali silaturrahim tidak hanya saat di pesantren saja, namun setelah keluar pesantren. Maka Iksaba sebagai wadah alumni akan terus menyambung tali silaturrahim dalam berbagai bidang, sosial, keagamaan dan ekonomi," jelasnya.Usman Afandi, Sekretaris Iksaba Lumajang menyebut keberadaan alumni pesantern Miful Bakid sangat banyak. Namun, belum terdata dengan baik sehingga jumlah pastinya belum diketahui."Sejak dibentuk Iksaba, pengurus terus mengumpulkan data alumni. Alumni Miful Bakid bisa menjadi kekuatan besar dalam banyak hal. Kita terus lakukan pendataan," pungkas ustadz yang juga jadi anggota DPRD Lumajang dari fraksi NasDem itu.(Yd/red)

Pelatihan Jurnalistik, PK-PMII Abu Hasan Al-Asy'ari Lumajang Ambil Tema Menggelitik

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengurus Komisariat Peregerakan Mahasiswa Islam Indoesia (PK-PMII) ABU HASAN AL ASY'ARI menggelar pelatihan jurnalistik, Kamis, (26/04/2018) ja, 20.30 WIB di kantor PK PMII, Kelurahan Jogoyudan, Kecamatan Lumajang.Panitia mengambil tema yang cukup menggelitik "Zaman milenial, Coment tok, Ndak iso nulis, Mahasiswa taek tah". Dengan tema ini, panitia bertujuan untuk memompa semangat menulis mahasiswa yang saat ini mulai surut.Panitia pelaksana mengundang Babun Wahyudi selaku redaktur media online www.lumajangsatu.com untuk menjadi pembicara pada acara pelatihan jurnalistik tersebut.Acara ini tidak hanya dihadiri oleh kader dan anggota PMII ABU HASAN AL ASY'ARI, akan tetapi puluhan kader dan anggota PMII dari STKIP PGRI Lumajang, WIDYA GAMA, dan IAI SYARIFUDIN yang sangat antusias dalam mengikuti pelatihan ini. Babun wahyudi menyatakan bahwa "menulis itu bukan bakat, tapi kemampuan yang diasah,"Pada kesempatan itu, Junaidi selaku ketua panitia juga menyatakan pelatihan jurnalistik harus ditindak lanjuti agar tidak tetap menjadi mahasiswa seperti dalam tema, yang hanya bisa berkomentar tanpa berkarya dengan tulisan.Tema ini sempat menimbulkan pro dan kontra di kalangan senior. Senior yang kontra dengan tema ini berpendapat bahwa bahasa dalam tema tersebut terkesan jorok. Sedangkan senior yang pro dengan tema tersebut berpendapat bahwa bahasa dalam tema tersebut meskipun terkesan 'jorok', akan tetapi jika diteliti lebih dalam lagi, akan ditemukan sebuah arti yang tidak dipahami oleh orang orang biasa. seperti panggilan cuk dalam bahasa jawa yang tidak hanya bermakna umpatan, akan tetapi juga bermakna panggilan akrab. Harapan besar dari output pelatihan ini adalah dapat mencetak citizen journalism (warga jurnalis) yang kompeten dan profesional dalam menyampaikan sebuah tulisan. Selanjutnya input bagi komisariat sendiri adalah basis kaderisasi di bidang media dan pengembangan sumberdaya anggota.(Red)Juranlis Warga : Junaidi, Sekretaris PK PMII Abu Hasan Al-Asy'ari Lumajang

Pemkab Karanganyar Studi Banding ke Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Rombongan Bagian Admisitrasi Setda Kabupaten Karanganyar Provinsi Jawa Tengah melakukan Studi Banding ke Kabupaten Lumajang, Jum’at (27/04/2018). Susiyanto, S.H., Asisten Pemeirntah menerima langsung di Ruang Mahameru.Susiyanto menjelaskan, berbagai potensi yang ada di Kabupaten Lumajang, baik produk unggulan maupun potensi yang dimiliki sektor pariwisata. Ia berharap kunjungan tersebut dapat membangun hubungan yang baik antar daerah. "Mudah-mudahan kunjungan ini bisa berkesan, monggo nanti sharing saja terkait apa yang bisa diambil yang bermanfaat," jelasnya.Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan Kab. Karanganyar, Drs. Sugeng Raharto, M.Si, menyampaikan maksud kedatanganya di Kabupaten Lumajang, adalah untuk "Ngangsu Kaweruh". Lumajang terkait program dan kegiatan Bagian Administrasi Pembangunan Lumajang."Kami berkunjung dari Karangnyar, bermaksud ngangsu kaweruh kepada Pemkab Lumajang", ujarnya.Pihaknya ingin mengadopsi beberapa program dan kegiatan yang sudah dilakukan Bagian Administrasi Pembangunan Kab. Lumajang. "Barangkali ada kegiatan yang belum kita laksanakan, atau mungkin hal yang lain, sehingga kami bisa mengadopsi agar nanti bisa dilaksanakan di Kabupaten Karanganyar,"  tambahnya.Ia berharap seusai kegiatan studi banding yang dilakukan di Kabupaten Lumajang, dapat memberikan perubahan yang positif dan bermanfaat bagi Pemerintah Kabupaten Karanganyar.Sebagai tuan rumah, Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Ir. Hairil Diani, M.Si., menjelaskan tentang program dan kegiatan yang menjadi tugas dan fungsi Administrasi Pembangunan.Bagian Administrasi Pembangunan sudah melakukan pelaporan menggunakan sistem online, SMEP sistem monitoring dan evaluasi peloporan. Dengan menggunakan pelaporan online akan mempercepat proses pelaporan serta menghindari penyalahgunaan.(Red)

Pemkab Lumajang Pacu Perilaku Hidup Sehat Masyarakat

Lumajang (lumajangsatu.com) - dr. Buntaran Suprianto terus memacu kesadaran warga Lumajang untuk hidup sehat. Sebab, hingga kini rasa untuk hidup sehat masih kurang. "Saya memantau amat kurang, terutama untuk penanganan masalah gizi buruk. Begitu juga pada penyakit TBC. Penyakit TBC sangat bahaya jika pengbatannya tidak teratur," ujar Plt. Bupati Lumajang itu.Selain gizi buruk dan penyakit TBC, Buntaran menilai, kesadaran masyarakat terhadap imunisasi, juga masih kurang. "Masih banyak ibu-ibu enggan membawa balitanya ke tempat imunisasi," terangnya.Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar hidup sehat, bupati menandatangani komitmen bersama dalam mendukung Germas. Penandatanganan itu, saat membuka Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) tahun 2018, di Aula Hotel Lumajang.Buntaran mengatakan, ada beberapa faktor penyebaran penyakit, yaitu dari perilaku, lingkungan dan pelayanan kesehatan. "Dengan perilaku hidup sehat dan menjaga lingkungan agar tetap terjaga, serta pelayanan kesehatan yang berjalan dengan baik dan dapat mengurangi beban finansial masyarakat," terangnya.Di Indonesia sejak tahun 2010, penyebab terbesar kesakitan dan kematian adalah akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti stroke, jantung dan kencing manis."Karena PTM saat ini tidak menyerang usia tua, namun sudah bergeser menyerang ke usia muda di semua kalangan. Baik kaya dan miskin, di kota maupun desa," tuturnya.Sementara itu, Komisi IX DPR RI, Ayub Khan menjelaskan, semakin banyak penyakit maka banyak pula biaya yang akan dikeluarkan oleh BPJS. Karena terkait masalah kesehatan itu tidak bisa menjadi beban dan tanggung jawab Kementrian Kesehatan."Tetapi kita harus menjalin kerjasama dengan lintas sektoral untuk mensosialisasikan sampai di tingkat Desa supaya masyarakat bisa hidup sehat," pungkasnya.(Red)