Lumajang (lumajangsatu.com) - Momentum gerhana matahari pada tanggal 9 Maret 2016 adalah momentum yang sangat langka. Beberapa daerah yang memiliki ketinggian akan banyak dikunjugi wisatawan untuk mengabadikan momentum tersebut.
Author : Redaksi
Ayo Dukung...!!! Tutuk Asat Malik Canangkan Pekan Imunisasi Nasional Terhadap 73.209 Balita
Lumajang(lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang, As'at Malik bersama istrinya, Tutuk Fajriatul Mustofiah melakukan pencanangan Pekan Imunisasi Nasional (PI) di Perumahan Suko Asri Kelurahan Rogotrunan, Selasa(08/03/2016). Imunisasi sangat penting bagi Bayi Lima Tahun (Balita) khususnya polio dan campak bagi yang belum diberikan oleh Bidan.
Siapkan Bibit Atlet Muda, PBSI Lumajang Gelar Bupati Cup 2016
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pengcab PBSI Kabupaten Lumajang menggelar Bupati Cup 2016 di Gor Wirabhakti Lumajang. Agus Triono Kepala Kantor Pemuda dan Olah Raga membuka acara yang juga dihadiri oleh Ngateman SH, ketua KONI Lumajang dan Wijanarko Ketua PBSI Jawa Timur.
Kasus Bedah Rumah, Bupati Tegur Kepala Kantor Sosial dan Minta Secepatnya Diselesaikan
Lumajang(lumajangsatu.com) - Program bedah rumah warga miskin di Lumajang yang diduga sarat ada penyalah gunaan dan penyelewengan dalam pelaksanaan di wilayah perkotaan ramai di media massa. Bupati, As'at Malik langsung bergerak cepat dengan meminta Kepala Kantor Soial, Abdul Qodir untuk segera menyelesaikan.
Forum Masyarakat Lingkungan Hidup Demo Depan Kejari Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com) - Mengingat kejadian berdarah dengan tewasnya, Aktivis dan sekaligus Petani, Salim Kancil dan penganiayaan terhadap Tosan yang sudah memasuki bulan ke-7 dan kini sedang sidang di Pengadilan Negeri Surabaya.
Kenakan Topeng Lam Chong San dan Gofur, Demonstran Desak Kasus Tambang Illegal Diusut Tuntas
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dengan Mengenakan Topeng 2 Tersangka Penambangan Illegal oleh PT.IMMS, Lam chong san, dan Gofur. Puluhan warga Desa Selok Awar-Awar Kecamatan pasirian mendesak Kejaksaan Negeri Lumajang untuk mengusut tuntas hingga ke akar-akarnya.
Ritual Melasti di Pantai Watu Pecak sebagai Momentum Umat Hindu Pembersihan Diri dan Alam
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ratusan umat Hindu dari Lumajang dan Probolinggo dari suku Tengger melakukan upacara melasti di pantai Watu Pecak, Desa Selok Awar-awar Kecamatan Pasirian. Melasti bagi umat Hindu adalah momentum untuk pembersihan diri (buana alit) dan pembersihan alam (buana agung). "Melasti bagi umat Hindu adalah momentum pembersihan diri dan alam sebelum kita menyambut upacara nyepi," ujar Wira Dharma, Ketua Perhimpunan Pemuda Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Lumajang, Minggu (06/03/2016). Dengan pembersihan diri dan pembersihan alam diharapkan akan tercipta ketengan di Lumajang dan kesejahteraan bagi semua. Manusia harus menjaga alam, agar alam bisa memberikan kesejahteraan dan ketentraman sehingga tercipata rasa aman. "Semoga kita diberikan ketenangan dan juga kesejahteraan dengan upaca melasti ini," paparnya. Umat Hindu juga berharap pertambangan liar dipinggir pantai tidak akan terulang lagi. Sebab, bagi umat Hindu laut adalah sumber kekayaan bagi umat manusia, jika ditambang secara serakah maka akan rusak dan akan timbul bencana disana-sini. "Kami berharap tidak ada lagi pertambangan liar di pinggir panatai, karena laut bagi umat hindu dan warga Lumajang adalah kekayaan yang harus dijaga kelestarianya," paparnya. Dari pantauan lumajangsatu.com, upacara melasti diletakan di hutan watu pecak dan tidak ditaruh dipinggir pantai seperti tahuan sebelumnya. Sebab, kondisi pantai sudah rusak akibat pertambangan liar yang terjadi pada tahuan 2015. Usai mengelar upacara di hutan watu pecak, sesaji dari berbagai pura di Lumajang dilarung ke laut. Sedangkan sebagian lagi dibawa pulang untuk ditempatlan di masing-masing pura.(Yd/red)
Ada Indikasi Pelanggaran Program Bedah Rumah, Komisi D Minta Kansos Lapor Pengak Hukum
Lumajang (lumajangsatu.com) - Komisi D DPRD Lumajang bersama Kantor Sosial melakukan sidak ke sejumlah rumah yang mendapatkan program bedah rumah. Komisi D DPRD kaget, karena realisasinya tidak mencerminkan uang 10 juta seperti anggaran yang diberikan. "Kami sangat kaget ya, ini sudah menyalahi aturan dan sudah tidak benar dalam pelaksanaannya," ujar Sugianto Ketua Komisi D DPRD Lumajang, Senin ( 07/03/2016). Komisi D mendesak Kantor Sosial menelusuri kelompok-kelompok yang menjadi pelaksana program bedah rumah bagi warga miskin. Meski sudah diberi deadline untik menyelesaikan pelaksanaan bedah rumah, namun sudah ada indikasi pelanggaran hukum dalam pelaksanaanya. "Meski sudah ada deadline dari Kansos, tapi bagi kami sudah tidak ada toleransi dan kami meminta kepada Kansos untuk merekomendasi kepada penegak hukum," papar politisi PKB asal Pronojiwo itu. Dari pantauan Komisi D, realisasi bedah rumah jika dilihat hasil pembangunannya tidak lebih dari 3 juta rupiah. Sebagian hanya dibangun temboknya, ada atapnya saja, bagian depan saja bahkan ada yang setelah dibedah malah semakin parah. "Kalau diuangkan realisasinya paling banyak 3 juta rupiah saja, bahkan ada rumah setelah dibedah rumahnya malah semakin bocor," jelasnya. Ada sekitar 90 orang yang mendapatkan program bedah rumah dari Kementrian Sosial. Dimana, 90 titik tersebut tersebar di 5 kelurahan yakni Jogoyudan, Jogotrunan, Kepuharjo, Rogotrunan dan Tompokersan.(Yd/red).
Ngatima Janda 5 Anak Bertahan Jualan Gorengan di BNI Saat Alun-Alun Disterilkan dari PKL
Lumajang(lumajangsatu.com) - Sangat memprihatinkan, Ngatima (58) Seorang janda yg sudah mempunyai lima anak harus menggantikan usaha jualan gorengan yang dilakukan almarhum suaminya di sekitarĀ Timur alun-alun lumajang utara kantor Bank Niaga Indonesia (BNI).