Author : Redaksi

KASAD Janjikan Prajurit 527 Jadi Terbaik Dalam Tugas Dikirim Sebagai Pasukan Keamanan PBB

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kesuksesan dan keberanian pasukan dari Batalyon 527 dalam menjalan tugas negara di daerah operasi militer dan perbatasan. Ternyata, membuat kagum Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal Gator Nurmantyo dan menjanjikan akan diberikan tugas mulai sebagai pasukan PBB bila menjadi terbaik usai tugas di perbatasan Malaysia dan Indonesia di Kalimantan. "Saya janji, jika kalian menjadi pasukan terbaikan dalam penjagaan di Perbatasan RI dan Malaysia, akan dikirim tugas ke Luar Negeri sebagai pasukan keamanan PBB," kata Gatot disambut tepuk tangan prajurit laba-laba julukan Batalyon 527, Selasa(19/05). Kasad berharap para anggota sudah berlatih dengan baik dan memiliki personal safety. Sehingga, dalam bertugas, ada teman yang mau menjadi penasehat dan pembinaa dalam bertugas. "Ini kekuatan dari Batalyon 527, memiliki kebersamaan yang kompak," jelasnya. Gatot juga yakin bahwa 527 akan sukses dalam bertugas, karena memiliki semangat yang luar biasa. "Saya yakin tatap mata anda, sebuah semangat dalam bertugas," ungkapnya.(ls/red)

Catatan Pendakian Pimred Lumajangsatu.com Ke Danau Terindah di Dunia

Bersama dengan Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin SIK catatan pendakian dengan tema bersih-bersih Ranu Kumboli dimulai tanggal 16-17 Mei 2015. Sebelum berangkat, para peserta melakukan upacara serta do'a bersama untuk keselamatan selama melakukan perjalanan.   Jam 06.30 wib, dilakukan pengarahan Kapolres bersama Bupati Lumajang As'at Malik. Dalam sambutannya, Kapolres menjelaskan bahwa Lumajang memiliki potensi wisata yang luara biasa. Di era media sosial maka orang di luar Lumajang bisa mengenal Lumajang dengan wisatanya yang luar biasa.   Sementara Bupati mengajak semua yang akan melakukan pendakian untuk mempromosikan wisata Lumajang. "Mari kita jaga Ranu Kumbolo dan kami ucapkan terima kasih kepada Polri dan yang lain karena telah peduli untuk bersih Ranu Kumbolo.   Setelah melakukan perjalanan dari halaman mapolres Lumajang, rombongan sekitar 200 orang yang terdiri dari Polri, TNI, Pemkab, Mahasiswa, LSM dan Wartawan akhirnya sampai di Ranu Pane.   Jam 9.45 rombongan mulai berangkat menuju Ranu Kumbolo. Kapolres berpesan bahwa rombongan adalah satu tim sehingga tidak ada yang harus saling mendahului. Antar tim harus saling membantu dan berangkat selamat pulang juga selamat. Pemberangkatan dibagi menajdi beberapa regu minimal 1 regu 10 orang   Jam 12.06 wib kami bersama dengan ibu Kapolres sampai di Watu Rejeng dan rombongan masih terlihat semangat.   Jam 12.59 wib rombongan sudah sampai di pos 3, sedangkan rombongan Kapolres bersama dengan para Polwan sudah meluncur menuju Ranu Kumbolo.   Di pos 3 tidak ada penjual semangka dan juga tahu serta heci. Para pendaki biasanya beristirhat agak lama untuk memulihkan tenaga karena jalur menanjak tajam yang biasa disebut dengan tanjakan putus asa dan merupakan tantangan terakhir.   Jam 13.51 wib rombongan ibu kapolres sudah bisa melihat Ranu Kumbolo dari atas. Rasa capek yang ditempuh sekitar 4 jam lebih terasa hilang dengan melihat keindahan Ranu kumbolo dibawah kaki gunung Semeru.   Jam 14.18 wib akhirnya kami bisa sampai tepat dibibir Ranu kunbolo setelah selesai dengan sesi foto ria dari atas Ranu Kumbolo. Sungguh sangat menakjubkan dan terlihat disebelah utara air Ranu Kumbolo sangat jernih dan bening. Semoga kita tetap bisa menjaga ranu kumbolo bisa tetap terjaga sehingga anak cucu kita bisa melihat indahnya Ranu kumbolo.   Jam 14.50 wib rombongan rombongan kami yang berjumlah 5 orang, sudah tiba di Ranu Kumbolo tepat ditenda yang dibuat untuk bermalam. Capek, kakik sakit terasa mulai hilang karena sudah menginjakkan kaki dibumi Ranu Kumbolo.   Sesampai di Ranu Kumbolo saya bertemu dengan cak Yo dari Pecinta Alam Semeru (PAS) yang sudah berada di Ranu Kumbolo kemaren harinya.   Jam 16.45 wib sejumlah peserta kedinginan karena belun mendapatkan tenda dan masih keleleran diluar dengan suasana yang sangat dingin. Padahal, panitia dalam rapat pertama akan menyiapkan tenda 40. Jika jumlah rombongan 200 orang maka setiap tenda diisi 5 orang.   Namun, nampaknya tenda yang ada tidak sampai 40 dan akhirnya peserta mulai gelisah karena tidak ada kejelasan dari panitia. Rombongan Kasat Reskrim bahkan hendak pulang karena anak buahnya tidak kebagian tenda.   Sekitar jam 5.46 rombongan porter yang membawa 11 tenda akhirnya datang dan peserta yang tidak kebagian tenda diatur sehingga tenda yang bisa cukup.   Jam 18.00 wib cuaca mulai sangat dingin dan para wisatawan mulai lebih banyak didalam tenda. Bagi rombongan kami tidak bisa dibayangkan bagi peserta yang tidak membawa matras dan juga sleeping bad, sebab cuacanya sungguh sangat dingin dan menusuk tulang.   Tengan malam jam 00.00 cuaca sangat dingin dan air embun yang turun mulai menjadi es. Saat keluar dari tenda, badan serasa bergetar karena manahan dingin yang tak terkira.   Jam 05.45 wib pengunjung Ranu Kumbolu mulai bersorak-sorak karena dingin akan hilang dengan terbitnya matahari dari ufuk timur.   Jam 06.30 wib badan mulai kembali stabil karena rasa dingin sudah tidak terasa karena semalaman telah ditempa rasa dingin yang amat sangat. Para pengunjung juga mulai bersiap-siap berfoto-foto dengan suasana indah Ranu Kumbolo dipagi hari.   Para pengunjung mulai menyalakan kompor di pagi hari untuk menikmati kopi di Ranu Kumbolo. Bagi para pendaki yang akan melanjutkan ke puncak Semeru biasanya mulai bersiap-siap untuk melanjutkan perjalannya sekitar 8 atau jam 9 pagi.   Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Ranu kumbolo membangun fasilitas umum berupa toilet kering. Namun karena kesadaran dari pengunjung sangat rendah, meski toilet kering namun tetap saja para pengunjung membawa air dan botol air mineral. Kondisi toilet kering sangat memprihatinkan karena bau dan juga banyak sampah tisu dan botol air menaral.Sebanarnya, tisu tersebut bisa langsung dibuang kedalam toilet dan pengunjung yang menggunakan toilet tidak diperbolehkan menggunakan air.   Acara bersih Ranu Kumbolo dipimpin langsung Kapolres dan Dandim 0821. Para peserta diberi tas kresek untuk memungut sampah yang berada disekitar tenda dan juga dipinggir Ranu Kumbolo.   Jam 07.45 wib sinar matahari mulai menyengat kulit dan para wisatawan mulai berkemas dan mulai bersiap untuk pulang ke Ranu Pane. Namun, sebelum meninggalkan lokasi Ranu Kumbolo pengunjung yang sadar masih membersihkan sampah agar tidak mengotori lokasi.   Jam 08.53 wib rombongan kami sudah berhasil melewati tanjakan putus asa dan harus beristirahat 3 kali untuk bisa sampai dipuncak. Para pengunjung banyak beristirahat untuk memulihkan tenaga untuk menghadapi perjalanan panjang 5 jam lagi.   Jam 10.05 wib rombongan kami yang beranggotkan wartawan dan mahasiswa sudah melewati pos 3 dimana jalurnya sangat berat karena menurun terjal dan kaki dipaksa untuk menahan. Jika tidak hati-hati bisa keseleo dan pasti akan semakin lama untuk sampai di Ranu Pane.   10.28 rombongan sampai di watu rejeng yang memiliki ketinggian kurang lebih 2350 mdpl. Namuan, rombongan kami mulai terpecah-pecah karena sebgain berjalan lambat. Perjalanan masih tersisa separoh lagi, tinggal melewati pos 2 dan 1. Setelah pos 1 jalur banyak menurun untuk sampai ranu kumbolo.   Jam 10.59 wib rombongan sampai di pos 2, sambil beristirahat para pendaki bisa menikmati semangka, tahu dan pisang goreng dengan harga Rp.2.500 perbiji. Istirahat 5-10 menit memulihkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan menuju pos 1. Untuk para penjual semangka jika dalam musim hari-hari biasa terkadang tidak berjualan, hanya Sabtu-Munggu saja.   Jam 11.34 wib rombongan sudah sampai di pos 1, dengan tanpa istirahat dari pos 2 ke pos 1 ditempuh 35 menit saja. Sambil ngobrol dengan pendaki dari Jakarta bernama Beti dan Beti ternyata Semeru merupakan gunung yang paling luar biasa karena perjalanannya sangat luar biasa.   Jam 12.29 wib rombongan sebagian sudah tiba di pintu gerbang TNBTS. Dari pos 1 tanpa istirahat perjalanan ditempuh 1 jam 3 menit. Rasa letih mulai serasa hilang karena tinggal beberapa menit lagi akan bertemu dengan rombongan yang sudah tiba terlbih dahulu.   Jam 12.49 wib akhirnya rombongan wartawan dan mahasiswa sampai di balai desa Ranu Pene dan langsung menikmati kambing gule. Namun apesnya, karena datang terakhir harus ihklas hanya kebagian kuah kambing gule saja.   Rombongan dari polres dan lainnya yang sebagian sudah tiba lebih dahulu dan tinggal 1 mobil yang menunggu rombongan terakhir tiba di Ranu Pene. Rombongan dari wartawan dan mahasiswa berada paling akhir dan sedang ditunggu kedatangannya.   Jam 14.15 rombongan terakhir yang terdiri dari mahasiswa dan wartawan mulai meninggalkan ranu pane menuju Polres Lumajang. Jam 16.30 wib rombongan terakhir sampai di Polres Lumajang dengan aman dan selamat.(Red)

Ke Ranu Kumbolo, Pimred Lumajangsatu.com Disambut Bunga Keabadian (Edelwies)

Lumajang(lumajangsatu.com) - Ribuan pendaki ke Gunung Semeru disambut oleh bunga Edelwies yang mulai bermekaran. BUnga yang dikenal dengan sebuat Bunga Keabdian dan dilambangkan dalam sebuah percintaan ini jadi pemandangan yang sungguh luar biasa.   Lumajangsatu.com saat mendaki ke Gunung Semeru dan Hendak sampai di Ranu Kumbolo disambut Bunga Edelwies yang baru mekar. Ini serasa pendakian yang akan abadi bagi siapa saja ke Semeru.   Bahkan, pendakian ke Semeru pada zaman sejarah Kuno dalam kepercayaan umat Hindu. Mendaki ke Semeru diyakini sebagai perjalanan spiritual (Titrayatra). Bahkan, ada prasati dari Raja Singosari, Kameswhara di Ranu Kumbolo.   "Luar biasa sekali, benar sekali pendakian ke Semeru diminati banyak wisatawan, Indah dan Luar Biasa," ungkap Pimred Lumajangsatu, Babun Wahyudi.   Menurutnya, Bunga Edelwies salah ekosistem Flora yang luar biasa di Semeru. Karena, Bunga Keabadian banyak dilambangan sebuah percintaan yang abadi bila mendaki ke Semeru. "Sekarang Edelwies bunga yang dilindungi, siapa yang metik bisa dikenai sanksi pidana, jadi jangan sekali-kali mengambil lo," ujarnya.   Bunga Edelwies sangat mempesona bila berkunjung ke Semeru dan berada dipohonya. "Aduh indah sekali tak bisa dilukiskan dengan kata-kata," ujarnya.(ls/red)

Komisi D Sidak Puskesmas dan RSUD Pasirian Yang Beda Dalam Berikan Pelayanan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Komisi D DPRD Lumajang melakukan kunjungan ke Puskesmas dan Rumah Sakit Pasairian. Pasalnya, di dua pusat pelayanan kesehatan masyarakat ada perbedaan dalam memberikan pelayanan ke pasien. Laporan yang masuk ke Komisi D, Banyak masyarakat yang memilih melakukan perawatan di Puskesmas di Banding di Rumahh Sakit. Selain murah dan pelayanannya juga sangat baik. "Ini sungguh menjadi perhatian kami, karena keluhan masyarakat," ungkap Bukasan, Wakil Ketua Komisi D. Komisi D sangat kaget dengan adanya program pemerintah yang juga politik dari As'at Malik, mendirikan Rumah Sakit kelas C. Tapi pelayanannya kurang memuaskan, padahal sudah diatur dari Perda SOTK RSUD Pasirian. "Sebenanrnya ada aturan, kenapa tidak dilaksanakan," jelasnya.(ls/red)

Ada Tunggakan Simpan Pinjam, Komisi B Sidak PNPM Mandiri Pasirian

Lumajang(lumjangsatu.com) - Komisi B DPRD Lumajang melakukan kunjungan ke PPK PNPM Mandiri di Kecamatan Pasirian selaku pillot project kesuksesan program pemerintah pusat yang kerap jadi study banding PNPM Luar Kota. Namun, amat disayangkan ada tunggakan simpan pinjam dari anggotanya. "Kita kunjungi PNPM Pasirian, agar menyelesaikan Simpan-Pinjam yang nunggak, karena pasirian PPK PNPM terbaik,"  ungkap Ketua Komisi B, SOlikin. Menurut dia, PNPM Pasirian harus bisa menyelesaikan agar SImpan Pinjam Dana ke anggotanya jadi masalah. Namun, bila tidak dikembalikan oleh anggota bisa mengajak kejaksaan untuk menagihnya. "Itu uang negara, jadi pinjaman harus dikembalikan," tegasnya politisi PDIP Lumajang. Komisi B juga memantau tidak jalanya PNPM Mandiri Kecamatan Randuagung yang dananya dibawa kabur oleh Ketua dan Bendaharanya. "Alhamdulillah prores hukumnya sudah berjalan," jelasnnya.(ls/red)

Catur Pujo : Kampanye Bahaya Free Sex Tempusari Jangan Dibanner, Muspika Sosialisasi Dong!

Tempusari(lumajangsatu.com) - Legislator yang juga Putra Daerah Kecamatan Tempusari yang duduk di DPRD Lumajang geram dengan adanya kampanye soal bahaya Free Sex yang tidak dibarengi Sosialisasi. Sehingga, menimbulkan intreprestasi dari masyarakat yang menganggap muda-mudi di Tempusari bergaya Hidup "Free Sex". "Saya kaget, kok tiba-tiba ada Banner, seharusnya ada sosialiasi bahaya free sex, terus pasang banner," ungkap Politisi Nasdem itu. Menurutnnya, memasang banner bahaya free sex  sebenarnya sangat positif untuk menghindari perilaku menyimpang muda-mudi disana. Namun, dengan adanya bahaya free sex menjadi pertanyaan masyarakat, khususnya anak kecil yang belum tahu bahaya free sex. "Saya kaget sekali, kalau tempusari muda-mudinya bergaya hidup free sex, sampai ada banner," jelasnya. Catu Pujo mengaku kalau ada sebagian kecil gaya hidup pacaran ada muda yang menyimpang dengan melakukan tindakan mesum ditempat sepi. Dirinya yang pernah menjadi seorang guru, ada salah satu muridnya yang terpaksa berhenti, lantaran hamil duluan. "Memang, ada gaya hidup demikian, tapi jangan sampai himbauan kampanye bahaya free sex, menjadikan Tempusari bercintra jelek," ungkapnya. Catur berharap ada langkahh konkrit dari Muspika dan Pemkab Lumajang untuk mengantasi bahaya free sex anak muda. Bukan hanya Di Tempusari melainkan di Seluruh Kabupaten Lumajang. "Bahaya Free sex ini tidak hanya di Tempusari, melainkan bisa menimpa muda-mudi di Kecamatan lainya," jelas Catur.(ls/red)

Semangat Rek..! 35 Pemain Muda Masuk Pemusatan Latihan PSIL U-17 di Liga Soeratin

Lumajang(lumajangsatu.com) - Sebanyak 35 pemain sepak bola di Lumajang kelompok Umur U-17 masuk seleksi dan pemusatan pelatihan Skuad Liga Soeratin. Pemusatan latihan langsung dipimpin oleh Manajer sekaligus pelatih, Agus Soli dan Assisten Pelatih, Junaedi di Stadion Yosowilanggun. 35 pemain ini masih dalam proses seleksi untuk dirampinkan untuk skuad resmi untuk bisa masuk Liga Soeratin. "Kita masih mencari skuad inti dari 35 pemain," ungkap Agus Soli. Menurut dia, 35 pemain akan terus dipantau dalam setiap latihan rutin dalam seminggu 2 kali. Apakah adalah pemain yang mengalami peningkatan dan penurunan kualitas. "Kita akan memilih pemain yang memiliki kualitas dan kemampuan yang konsisten," paparnya. Agus Soli dengan 35 pemain yang masuk di skuad muda PSIL bisa bersaing dengan pemain di Klub Jawa Timur. Karena pSSI Lumajang sangat berfokus dalam pembinaan pemain muda. "Program PSSI Lumajang pembinaan, sehingga pemain muda disini bisa masuk skuad di Jatim dan Nasional, itu targetnya," terang Agus Soli, mantan pemain PSIL itu.(ls/red)

Soal Pj Kades, Warga Ranulogong Kecewa Kabag Pemdes Komisi A Minta Bupati Responsif

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Desa Ranulogong kecamatan Randuagung meminta agar Pj Kades Nitam Wijaya segera diganti. Pasalnya, SK Pj Kades sudah berakhir sejak tanggal 30 Februari 2015 dan mulai menimbulkan suasana desa kurang kondusif. Agar tidak sampai menimbulkan gejolak, Komisi A DPRD Lumajang langsung turun didampingi dari Muspika Randugaung, A. Taufik Hidayat Bagian Hukum Pekab dan perwakilan dari bagian pemerintahan desa. Pertemuan juga dihadiri tokoh masyarakat, BPD serta Pj kades Ranulogong. "Saya ucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu yang hadir hari ini, namun kami kecewa karena pak Arif tidak hadir dan hanya diwakilkan saja," ujar Siswanto salah satu tokoh masyarakat Ranulogong, Senin (18/05/2015). Nitam Wijaya Pj Kades Ranulogong saat menyampaikan sambutan menyatakan bahwa dirinya hanya menjalankan tugas saja. Jika Bupati menghendakinya berhenti, maka dirinya siap untuk diberhentikan. "Saya bekerja berdasarkan SK, jika Bupati memberhentikan saya maka saya siap untuk berhenti," terangnya. Menjadi Pj kades bukan hal yang mudah, sebab dirinya setiap malam harus begadang untuk menjaga keamanan dari teror maling sapi. Bahkan, Nitam mengaku setiap malam hanya bisa tidur satu jam saja karena harus begadang. "Menjadi Pj kades bukan hal yang mudah, saya harus meninggalkan keluarga karena begadang menjaga keamanan desa dari para maling sapi," jelasnya. Sementara itu, A. Taufik Hidayat Kabag Hukum Pemkab menyatakan bahwa Arif Sukamdi tidak hadir karena ada kegiatan yang lain. Dirinya akan menyampaikan kepada Bupati hasil pertemuan tersebut bahwa Pj Kades Nitam Wijaya siap diberhentikan dan warga meminta agar Pj kades dijabat oleh PNS. "Kita akan sampaikan aspirasi warga Ranulogong, intinya pak Nitam siap diberhentikan dan warga meminta agar Pj kades dijabat oleh PNS," terangnya. Dra. Hj. Nur Hidayati M.Si ketua Komisi A DPRD Lumajang menyatakan sudah berulangkali meminta agar Bupati segera mengganti Pj Kades non PNS dengan PNS. Bahkan, sejak bulan April 2015 Komisi A DPRD telah mengirimkan rekomendasi kepada Bupati secara tertulis. "Kita sudah kirim rekomendasi kepada eksekutif, jika Pj kades tidak segera diganti dari PNS, maka pak Bupatinya tidak responsif dengan aspirasi warganya," tegas politisi NasDem itu.(Yd/red)

Bhakti Sosial, Kapolres dan Dandim 0821 Kampanyekan Bersih Sampah Ranu Kumbolo

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dalam rangka HUT Polri ke 69, Polri, TNI, Pemkab, Mahasiswa dan LSM menggelar acara bhakti sosial Ranu Kumbolo. Kegiatan tersebut digelar 16-17 Mei 2015 yang dipimpin langsung Kapolres AKBP Aries Syahbudin SIK dan Dandim 0821 Letkol Inf Imam Purnomo Hadi SIP. Acara bhakti sosial juga dilepas langsung oleh Bupati Lumajang As'at Malik. Dalam sambutannya, Bupati mengajak semua elemen untuk mempromoasikan wisata Lumajang dan Bupati mengucapkan terima kasih kepada Polri dan elemen yang lain yang telah menjaga keindahan Ranu Kumbolo. "Terima kasih pak Kapolres, mari kita promosikan Ranu Kumbolo, jika ada sampah mari kita bersihkan jangan di foto," ujar As'at saat melepas rombongan. Kapolres Lumajang dalam pengarahannya menyatakan bahwa Lumajang memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa. Di era media sosial maka sudah waktunya orang luar Lumajang mengetahui keidahan tersebut dengan inten dipromosikan. "Saya saat masuk ke Lumajang merasa agak gimana, namun setelah saya sampi disini, maka saya baru tahu bahwa Lumajang merupkan daerah yang luar biasa dengan keindahan alam yang sangat istimewa salah satunya Ranu Kumbolo, Cuban Sewu dan B-29," terangnya.   Hal senada juga disampaikan Imam Purnomo Hadi Dandim 0821 Lumajang, yang menyatakan Lumajang sangat luar biasa. "Ini adalah alam kita, mari kita jaga bersama agar bisa tetap dilihat dan dinikmati oleh anak cucu kita," terangnya.   Pada hari Minggu (17/05) rombongan yang berjumlah 200 orang melakukan pembersihan sampah disekitar Ranu Kumbolo. Samah-sampah yang terkumpul kemudian dibawa turun ke Ranu Pane dan dibangkau ke Lumajang. "Ini adalah kegiatan yang positif, kita berharap kegiatan seperti ini bisa dilakukan setiap tahun," ujar Wanto Mahasiswa PMII yang juga ikut dalam kegitan tersbut.(Yd/red)