Lumajang kaya akan pasir yang melimpah tiada terkira. Bahkan pasir dari Gunung Semeru sangat diminati oleh para pelaku usaha dibidang kontraktor bangunan, baik perumahan, gedung, pabrik dan campuran untuk semen. Namun, pasir yang merupakan kekayaan tambang belum bisa dirasakan oleh masyarakat Lumajang baik untuk pendidikan, kesehatan serta pembangunan. Sungguh ironis, Lumajang seakan hanya menjadi penonton yang paling anteng "duduk manis", melihat pasirnya diangkut jutaan ton keluar kota. Namun, berapa pendapatan asli daerah dari pasir, masyarakat hanya bisa menyaksikan hilir mudik truk mengangkut pasir, tanpa harus tahu kemana lari hasil pasir. Banyak pertanyaan dilubuk hati terdalam dari sekelompok masyarakat, kemana hasil pasir Lumajang ?. Bahkan, ada bupati siap menjadikan Lumajang makmur dari hasil pasir dengan memasang pendapatan retribusi dari pasir di jalan-jalan. Namun, saat ini sudah hilang dan lenyap ditelan bumi, atau memang sengaja tidak dipublikasikan. Padahal, awalnya menjadi bupati, akan memberikan transparansi hasil pasir dengan diumumkan di ruang publik. Saat itu, hasil pasir bisa dikatakan sangat "wow", dalam sebulan bisa mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan, para pemain pasir-pun disikat hingga habis, hingga para pemain yang berkongkalikong dengan penguasa sebelumnya masuk ke persidangan dan divonis berat oleh sang pengadil. luar biasa dan membuat decak kagum pendukung dan sebagian masyarakat. Ini bisa dibilang sebuah kemenangan bagi pecundang pasir, tetapi kali ini hasil pasir itu lenyap tak berbekas, berapa hasilnya perbulan. Bahkan, DPKD selaku pemungut dan pengelola hasil dari pasir pernah menyampaikan di media, pendapatan hasil pasir menurun lantara tidak lagi hujan dan gunung Semeru tidak lagi meletus mengeluar laharnya. Alasan ini memang menjadi pembenaran, tetapi aliran truk yang mengangkut pasir keluar Lumajang, masih tetap stabil. Bahkan, dari sumber pemain pasir, truk yang keluar ke Lumajang malah tambah banyak. Bahkan, penjual truk pengangkut pasir kewalahan melayani kebutuhan truk baru untuk mengangkut muntahan gunung Semeru. Trus kemana hasil pasir Lumajang, pertanyaan ini belum pernah dijawab oleh pemangku kekuasaaan di kaki Gunung Semeru ? Pasir di Lumajang bukan hanya dari muntaan Gunung Semeru, tetapi ada besi hitam (besi) yang nilainya luar biasa. Bahkan pasir hitam, menjadi primadona investor tambang untuk bermaian di Lumajang. Bahkan, tambang pasir hitam ini, sempat ada penolakan yang cukup keras dari masyarakat lokasi tambang. Perlawanan yang cuku keras di Wilayah WOtgalih, yang sekarang sedang mereda, entah kapan akan meledak lagi, semoga tidak ada lagi aksi yang sama di Wotgalih. Sedangkan tambang pasir hitam yang kini berjalan di wilayah Pasirian, yang awalnya ditolak warga, kini sudah diterima. Alih-alih diberik CSR, masyarakat sekitar lokasi tambang menerima. Sehingga investor itu, dengan mudah menambang dengan tenang tanpa penolakan, karena warga mau menerima CSR dalam bentuk uang dan listrik serta pembangunan lainya (masih dijanjikan). Namun, penambangan pasir hitam juga sama dengan pasir dari muntahan lahar semeru, hasilnya belum jelas dan belum diketahui berapa besarnya. Bukannya menikmati dari pendapatan dari besi hitam, penambangan di pesisir pantai selatan makin membabi buta. Kerusakan lingkungan diberitakan media oline sudah terlihat dengan tampak dari atas menggunakan mesin pencari yang dinamai mbah google. Lumajang yang berharap bisa makmur dari pasir, ternyata pendapatan asli daerah di tahun 2012 dari berbagai sumber hanya sekitar Rp. 90 Milyar. Pasi bukan jadi sumber pendapatan terbesar, tetapi malah dari Orang sakit, yang dihasilkan oleh Rumah Sakit Pemerintah (RSUD Dr. Haryoto). Memalukan, kaya akan tambang, tetapi pendapatan asli daerah disumbang orang sakit. Pemeritah Lumajang dan pemangku kekuasaan harus segera bergerak cepat untuk menyelesaikan soal pasir belum memakmurkan masyarakatnya. Mengenai masih banyaknya penambang illegal harus ditertibkan dengan berkerjasama semua pihak, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif serta aparat keamanan. Kemudian, harus dibentuk dinas yang menangani pertambangan, agar wilayah pertambangan sesuai dengan RT/RW Lumajang. Kemudian, transparansi akan hasil tambang pasir perlu kembali dipublikasikan, agar masyarakat ikut terlibat dalam pengawasan. Didalam undang-undang dasar (UUD) 1945, KESEJAHTERAAN SOSIAL Pasal 33, ayat (1) Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan. Ayat (2) Cabang-cabang produksi yang penting bagi Negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara dan Ayat (3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Melihat kondisi pasir semeru dan hitam, Lumajang seperti pepatah "Ayam Mati di Lumbung Padi". Semoga Pasir Lumajang sesuai dengan amanat Undang-Undang, bukan hanya untuk kepentingan kaum kapitalias dan birokrat korup. Pasir Lumajang harus untuk kemakmuran rakyat.(yan/red)
Author : Redaksi
Sebelum Berangkat, Jemaah Haji Lumajang Dilatih Melakukan Manasik
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebelum pemberangkatan calon jema'ah haji Lumajang 28 September 2013 mendatang, Kantor Kementrian Agama Kabupaten (Kemenag) Lumajang menggelar manasik massal di Stadion Semeru Lumajang, Rabu (11/09/2013). Para calon tamu Alloh itu dilatih bagaimana melakukan mansik yang benar. "Ini kegiatan manasik massal yang terakhir sebelum keberangkatan para calon jema'ah haji," Ujar Mudhofar Kasi Haji dan Umroh Kemenag Lumajang. Calon jemaah haji Lumajang pada pemberangkatan kali ini, masuk dalam gelombang kedua. Sehingga, dari bandara Juanda, Surabaya, langsung turun dan memalukan ihrom untuk kemudian melakukan ibadah umroh dan haji. "Saat ini kita praktekkan ibadah umroh setelah itu ibadah hajinya," Terangnya. Dari data yang masuk praman, yakni data yang telah dikirimkan ke Pusat, kondisi kesehatan Calon Jemaah Haji cukup baik. Tidak ada calon jemaah haji yang sedang sakit atuapun dalam perawatan medis. Jumlah jemaah Lumajang yang akan berangkat 653, dari jumlah awal 806 sebelum mendapatkan pengurangan 20 persen. "Yang akan berangkat berjumlah 653 calon jemaah haji," Ungkapnya. Jemaah haji Lumajang dibagi menjadi dua kloter. Satu kloter penuh dengan jumlah 445, dan sisanya akan bergabung dengan jamaah haji yang lainnya seperti Bali, Surabaya dan beberapa daerah lainnya. "Ini dibagi menjadi dua Kloter," Pungkasnya.(Yd/red)
Tetap Ugal-ugalan, Dishub Lumajang Akan Larang Penumpang Naik Bus Restu
Lumajang(Lumajangsatu.com)- Kecelakaan yang sering melibatkan angkutan Umum Bus Restu, menjadi catatan bagi Dinas perhubungan Kabupaten Lumajang. BEP Winarno kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang mengatkan, sejumlah berita di media masa, dan laporan masyarkat akan menajadikan rekomendasi kepada Dishub Jatim untuk Bus Restu. "Yang sering terjadi kecelakaan, itu Bus Restu dan Ladju," Ugkapnya, Rabu (11/09/2013). Ia menambahkan, pihaknya juga telah melakukan koodinasi dengan pihak perusahaan, untuk memberikan peringatan pada awak angkutan agar tidak ugal-ugalan saat mengemudi. Sebab, angkutan umum membawa nyawa para penumpang yang ditunggu keluarga diruamah. "Kita sudah koordinasi dengan perusahaan," Terangnya. faktor kejar setoran, juga menjadi salah satu faktor dua armada Bus itu sering mengalami kecelkaan. Sehingga, terkadang Kondektur menggantikan tugas sopir mengemudikan armada, guna memenuhi setoran. "Kita juga minta kepada perusahaan agar bisa sama dengan armada yang lainya, tidak memberikan target setoran pada awak armada," Jelasnya. Jika himbauan dan pembinaan yang dialkukan oleh Dinas perhubungan tidak digubris oleh awak Bus, dan perusahaannya, maka pihaknya akan menyarakan penumpang untuk tidak menggunkan jasa armada Bus Restu dan Ladju. Dengan demikian, akan menjadikan evaluasi jika tidak ada lagi penumpang, denan memberikan pelayanan yang lebih baik serta mengutamakan keselamatan penumpang dari pada mengejar target setoran. "Kalau tidak digubris, kita akan larang penumpang untuk naik Bus Restu dan Bus Ladju," Pungkasnya.(Yd.red)
Komisi A DPRD: Desa Sudah Siap Pilkades, Tinggal Tunggu Instruksi Pemkab Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Komisi A DPRD Lumajang melakukan kunjungan kerja (Kunker) kesejumlah Desa untuk memastikan kesiapan pelaksanaan Pilkades. Alhasil, saat berkunjung ke Desa Denok, Kecamatan Lumajang, Komisi A menemukan bahwa Desa sudah siap menggelar pilkades. Desa sudah siap menggelar Pilkades, namun masih menunggu instruksi dari Pemerintah Daerah dalam hal ini Bagian Pemerintahan Desa, Ujar H. Achmad, Wakil Ketua Komisi A DPRD Lumajang, Rabu (11/09/2013). Menurutnya, dari undangan yang disampaikan oleh Komisi A kepada pihak kecamatan, BPD, LKMD, RT dan RW, PJ Kades serta tokoh masyarakat, seluruhnya menyambut denga antusias. Dari hasil rapat koordinasi yang dilakukan, Desa sudah siap menggelar Pilkades, namun masih menunggu instruksi dari Pemkab. Semuanya antusias, PJ Kades dan BPD suadah siap menggelar Pilkades, namun menunggu instruksi dari pemkab memlalui pak Camat, Terang legislator PPP itu. Ia menambahkan, dari hasil rapat koordinasi dengan Kabag Pemdes dan Komisi A DPRD, pada minggu ketiga Bulan September, Pemdes akan mengumpulkan Para Camat, untuk segera mempublikasikan gelaran Pilkades. Sehingga, pada awal Bulan Oktober 2013, tahapan pelaksanaan Pilkades sudah bisa dimulai. Minggu ketiga Pemdes akan mengumpulkan para camat, Imbuhnya. Dalam APBD 2013, pemerintah telah menganggarkan Rp. 2,7 Trilyun sebagai setimulan untuk pelaksanaan Pilkades. Dimana, Desa akan mendapatkan stimulan satu pemilih Rp. 3.500. Jika nantinya dana tersebut kurang, maka bisa dianggarkan melalui PAK. Pemerintah telah menganggarkan Rp. 2,7 Trilyuan untuk dana stimulan pelaksanaan Pilkdes di 162 Desa se kabupaten Lumajang, Terangnya. Jika pemrintah serius untuk menggelar Pilades meski waktunya sudah mepet, pastinya akan tetap bisa dilaksanakan. Banyaknya Gelaran pilkades, juga akan menyulitkan para pemodal untuk bermain dalam pilkades. Kalau sehari bisa digelar 30-50 Pilkades, maka akan menyulitkan para pemodal, Pungkasnya.(Yd/red)
Kadishub Lumajang: Bus Restu dan Ladju Sering Terlibat Kecelakaan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dari sejumlah laporan masyarakat dan temuan Dinas Perhubunga Lumajang Bus yang kerap melanggar lalu lintas yakni Restu dan Ladju. Bahkan, dua Bus tersebut kerap terlibat dalam berbagai kecelakaan, akibat ugal-ugalan dijalan. Kadishub Lumajang, BEP Winarno mengatakan, bagi masyarakat yang tidak nyaman menumpang kedua Bus, lebih baik pindah ke Bus lainya. Hal itu dilakukan untuk menjaga keselamatan jiwa dan kenyamanan diperjalanan."Kalau tahu dua bus itu ugal-ugalan, ya naik Bus lainya," Ungkap Win panggilan akrab Kadishub, Rabu(11/9/2013). Bus Restu dan Ladju menjadi pegawasan dari Dishub dengan banyaknya laporan masyarakat. Selain itu, kerap terjadi kecelakaan dengan korban penumpang tidak sedikit maupun lawannya. "Kalau ada kecelakaan dan laporan masyarakat yang masuk tetap ada, akan kami laporkan ke Dishub Pemprov," Terangnya. Pihaknya juga sudah melaporkan ke perusahaan Organda dua bus mengenai armadanya kerap ugal-galan dijalan. Hal itu diharapkan bisa disanksi dan ditindak tegas. "Kami tak ingin alasan kejar setoran para sopir dan kondektor menjadi tameng mereka," Pungkasnya. Dishub juga menyarakan pada penumpang di Terminal tidak menumpang armada yang kelihatan rusak dan suara mesin berat. "Sudah pilihan Bus banyak, jangan baik Bus Restu dan Ladju," Sarannya.(Yd/red)
Inilah cara Menghancurkan Sebuah Bangsa dan Agama
Lumajang(lumajangsatu.com)- Habib Luthfi bin Yahya (@HabibluthfiYahy) dalam kultweet-nya mengatakan bahwa penghancuran situs-situs sejarah adalah sebagai bentuk penghancuran sebuah bangsa dan agama. Sebab situs-situs yang ada sejatinya merupakan bagian dari fakta sejarah. Maka jika dihancurkan, fakta sejarah akan dianggap fiksi, legenda dan mitor belaka. Berikut tweet-nya: 1. Cara menghancurkan sebuah bangsa, atau agama adalah dengan menjauhkan sejarah dari bangsa dan pemeluk agama tersebut. 2. Semua penganut agama langit maupun agama bumi, bisa berbangga dengan agama mereka, sebab situs-situs sejarah mereka terjaga dengan baik. 3. Orang Yahudi, Kristen bisa menunjukan dengan tepat dimana lokasi Nabi Musa .as dilahirkan, selama ribuan tahun terjaga dengan baik. 4. Pemeluk agama Budha, Hindu dapat menunjukan bukti-bukti puncak pencapaian agama mereka melalui Candi-candi mereka. 5. Aneh -karena alasan musyrik- , situs-situs yang menjadi bagian dari fakta sejarah agama Islam; tempat lahirnya Nabi dll dihancurkan 6. Karena alasan musyrik, situs sejarah dihancurkan. Jika dibiarkan, dimasa mendatang fakta sejarah dianggap fiksi, legenda atau mitos. Sumber : http://www.muslimedianews.com
Liar, Petugas Pengairan Bongkar 29 Bangunan di Bantaran Sungai Bondoyudo
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan petugas dari Dinas Pengairan Provinsi Jawa Timur, dibantun Pilisi Pamong Praja (Satpol PP) Lumajang,TNI dan Polri, membongkar 29 bangunan yang berada diatas bantaran sungai Bondoyudo, Kecamatan Jatiroto, Rabu (11/09/2013). Pasalnya, disamping mengganggu, keberadaan bangunan tersbut tidak berijin dan dibangun secara liar. Tanpa basa basi, petugas pengairan dibantu aparat langsung membongkar baguna tersebut. Sempat terjadi adu mulut dengan warga yang memiliki bangunan tersebut. Warga berdalih, sudah belasan tahun menempati lahan tersebut, bahkan warga mengaku memebli lahan kepada oknum Dinas pengairan. Kami sangat menyayangkan pembongkaran itu, karena tidak ada solusi kecuali hanya pembongkaran saja, kami juga tidak mendapatkan ganti rugi, Ujar Erik, salah seorang pemilik bangunan. Sementara itu, Resu Siana, pengawas pengairan Provinsi Jatim menyatakan, pihaknya telah merencanakan pembongkaran tersebut sejak dua tahun yang lalau. Bahkan, petugas mengaku telah beberapa kali melakukan sosialisasi akan adanya penertiban. Namun, bangunan tetap ada dan tidak dilakukan pemebongkaran secara suka rela. Kita sudah lakukan sosialisasi, dan akan mengembalikan fungus bantaran untuk kemudian dibagun plengsengan, Terangnya.(Yd/red)
Dua Siswi SMP Muhammadiyah Jatiroto, Sudah Dua Hari Menghilang
Lumajanag(lumajangsatu.com)- Arini Rahmawati dan Aprilia Yusnita (13) Warga Desa Kaliboto Lor, kecamatan Jatiroto, menghilang sejak dua hari. Pihak kelurga pun kebingungan, dan mencoba mencari dengan menyebarkan foto dari kedua siswi SMP Muhammadiyah Jatiroto itu. Imam, Ayah Arini menuturkan, hilangnaya putrinya itu bersama temannya, bermula sejak putrinya pulang dari sekolah. Tak diketahui peyebabnya, tiba-tiba siswi yang masih duduk di bangku kelas 2 dan 3 SMP itu tidak pulang kerumahnya. Dugaan sementara, kedua siswi tersebut dijemput oleh orang, yang belum dikethui identitasnya. Keluarga korban juga melaporkan kepada kepolisan dan menghubungi saudara serta teman-teman korban. Kita sudah lapor Polisi, telepon teman dan saudara, namun belum ada hasilnya, Ujar Imam. Sementara itu, AKP Muhammad Toha, Kapolsek Jatoroto mengaku masih melakukan penyeldikan pada hilangnya kedua siswi SMK itu. Untuk mencari korban, kepolisan dan orang tua korban memasang pengumuan disejumlah titik keramaian. Kita sedang lakukan penyelidiakan, Ungkap Kapolsek.(Yd/red)
Piala KONI Lumajang 2013, PSSI Gelar Kompetisi Internal U-19
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pengkab PSSI Lumajang akan mengelar kompetisi usia dibawah 19 tahun bagi klub-klub internal divisi Utama dan Satu. Dimana kompetsisi tersebut akan masuk dalam kejuaraan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang akan digelar pada bulan Oktober 2013. Menurut Ngateman Ketua Pengkab PSSI Lumajang, daam kejuaraan di Piala KONI, PSSI ingin sekali menjaring para pemain muda berbakat. Degan demikian bisa dikethaui para pemain lokal yang nantinya kan dproyeksikan untuk memperkuat Lumajang di PORPROV dan PSIL. "Kompetisi ini adalah bentuk pembinaan bagi Club lokal," Ujar Ngateman, Selasa (10/09/2013). Dengan adanya kompetisi kelompok umur dibawah 19 tahun bagi klub lokal, diharapkan bisa menghasilkan pemain berbakat. Sehingga, para pelaku olah raga sepak bola semangat dalam pembinaan. "Jika kemarin divisi Utama dan Satu usia dibawah 22 tahun, waktunya usia 19 tahun juga ada," Terangnya. Pengkab PSSI berharap, olah raga sepak bola di Lumajang bertaji di level Jatim. Para pemain muda memperkuat Timnas. "Itu cita-cita pengurus," pungkasnya.(Yd/red)