Author : Redaksi

Tol Gempol-Pandaan Beroperasi Agustus 2013

Horeee! Gempol-Pandaan, Jawa Timur bakal ada jalan tol. Proyek pemerintah pusat sepanjang 13,15 Km ini ditargetkan rampung dan bisa dioperasikan Agustus 2013. Didampingi Gubernur Soekarwo, Wakil Menteri Pekerjaan Umum Hermanto Dardak hadir dalam prosesi pemancangan tiang pertama di Gempol, Pasuruan, Rabu (4/4/2012). "Dijadwalkan 15 bulan, namun segala upaya akan kita lakukan untuk mempercepat. Yang jelas 2013 sudah dioperasikan," kata Hermanto Dardak. Jalan tol Gempol-Pandaan akan dibangun PT Margabumi Adhikaraya, perusahaan patungan antara PT Jasa Marga dan PT Transmarga Jatim Pasuruan, mayoritas saham dimiliki PT Jasa Marga. Pembangunan jalan tol ini menghabiskan anggaran Rp 1,2 triliun. Dana tersebut berasal dari modal sendiri dan pinjaman dari Bank Panin. Jalan tol ini akan memudahkan angkutan barang dan jasa yang menghubungkan Surabaya dengan wilayah Selatan Jawa Timur. Sehingga, akan menjadi jalur utama di Jawa Timur. Termasuk mempercepat angkutan hasil produksi industri manufaktur di Pasuruan dan Malang ke Pasar atau pelabuhan. "Jalan tol ini akan semakin meningkatkan perekonomian Jawa Timur," jelasnya. Menurut Direktur Utama PT Margabumi Adhikaraya, Setiyono, jalan tol Gempol-Pandaan dibangun dalam dua tahap. Tahap pertama Gempol-Tamandayu sepanjang 12,6 Km dan Pandaan-Karangjati sepanjang 1,5 Km. "Konsesi pengelolaan jalan tol selama 35 tahun," kata Setiyono.

Jambret Embat Dompet Enggar

Enggar Ayu (24) tak bisa menyembunyikan kegeramannya. Perempuan yang tinggal di Ledok Wetan, Bojonegoro, pantas marah setelah dompet berisi barang berharga senilai Rp 2 juta dijambret. Korban yang berboncengan dengan kawannya, Diana, mengendarai motor Honda Vario bernopol N 3486 ZY dari Jalan Sawunggaling. Namun saat berbelok ke arah Jalan Teuku Umar, seorang pejambret dengan mengendarai Yamaha Mio memepetnya. Wusss! Dompet hijau milik Enggar yang ditaruh di kerangjang motornya pun berpindah tangan. Pelaku langsung melesat, kabur. Dompet tersebut berisikan sebuah HP Blackberry, sejumlah surat, kartu ATM serta uang sebesar Rp 70 ribu. "Kerugian ditaksir Rp 2 juta," kata Kasubag Humas Polres, AKP Subarata.

Tawuran Warga Tiga Desa Terjadi di Sumenep

Ratusan warga tiga desa di Sumenep, Madura, terlibat aksi perang batu. Tawuran itu dipicu adanya seorang pemuda yang dituduh memukul saat acara konser dangdutan dan ricuh gara-gara senggolan. Tiga warga desa dari Desa Moncek Timur, Moncek Tengah dan Lenteng Timur ini membawa batu dan pentungan, Rabu (4/4/2012) siang. Melihat puluhan massa yang datang dengan senjata, warga Desa Lenteng Timur kemudian terpancing emosinya. Mereka berkumpul kemudian mengusir warga desa lain yang datang ke desanya. Aksi perang batu dan pentungan pun tak terhindarkan, karena kalah banyak warga yang datang kemudian mundur. Namun tadi siang aksi diduga karena kesalahpahaman ini kembali terulang. Kali ini giliran massa dari Desa Lenteng Timur berkumpul dan mencari warga Desa Moncek yang semalam menyerang desanya. Aksi kejar-kejaran pun tak terhindarkan. Warga Desa Lenteng Timur mengejar warga Moncek ke arah selatan. "Sudah lari semua, mereka takut melihat kita," kata Ahmad, salah satu warga yang membawa pentungan. Aksi tawuran mereda setelah satu pleton polisi dari Polres Sumenep yang dipimpin Kapolres AKBP Dirin, tiba di lokasi. Puluhan polisi yang datang kemudian membubarkan gerombolan warga di tengah jalan. "Warga Desa Lenteng Timur tersinggung karena tadi malam di serang warga Moncek Timur," kata tokoh masyarakat Lenteng Timur, Ahmad Subaidi. Beberapa tokoh masyarakat dari 3 desa beserta kepala desa masing-masing erkumpul bernegosiasi dengan kapolres Sumenep. Para tokoh masyarakat meminta polisi mendamaikan mereka kembali seperti semula. "Desa kami memang bertetangga, antara desa moncek timur, moncek tengah dan desa lenteng timur," terang Ahmad Subaidi. Sementara sejumlah petugas kepolisian masih berjaga di lokasi karena khawatir masih ada warga yang tidak terima dan melanjutkan aksi mereka tanpa sepengetahuan aparat desa dan tokoh masyarakat setempat. "Saya siagakan personel kami untuk meredam aksi lanjutan massa," jelas Kapolres Sumenep AKBP Dirin.

Gubernur Minta Mobil Dinas di Jatim Pakai Pertamax

Gubernur Soekarwo meminta aparatur pemerintahanan di Jawa Timur yang menggunakan mobil dinas untuk menggunakan pertamax. Permintaan itu terungkap Surat Edaran (SE) Gubernur Jatim Nomor 670/5684/023/2012 tertanggal 26 Maret 2012 tentang Pelaksanaan Penghematan Energi dan Air. ' Edaran dalam rangka program penghematan energi dan air di Provinsi Jatim menindaklanjuti Instruksi Presiden Nomor 13 tahun 2011 tentang Penghematan Energi dan Air di Instansi Pemerintah Provinsi, Kabupaten/Kota dan/atau di lingkungan Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah sesuai kewenangan masing-masing. Kepala Bagian ESDM dan Lingkungan Biro Sumber Daya Alam (SDA) Setdaprov Jatim, Muhammad Iqbal Junianto, Rabu (4/4/2012) mengatakan, surat edaran itu ditujukan ke bupati/walikota se-Jatim, kepala dinas/badan/biro/kantor/Direktur Rumah Sakit Provinsi Jatim, Sekretaris DPRD Provinsi Jatim, Direktur BUMN/BUMD Provinsi Jatim, Panglima Kodam V/Brawijaya, Kapolda Jatim, Pangarmatim, Panglima Komando TNI-AU dan Kakanwil Departemen/Non Departemen/Instansi Vertikal. Dalam surat edaran itu, juga disebutkan agar instansi meningkatkan upaya penghematan energi dan air, melakukan inovasi penghematan energi dan air (penerangan, AC, peralatan kantor, kendaraan dinas), membentuk Gugus Tugas di instansi masing-masing, melaksanakan program penghematan energi dan air serta menyosialisasikan/mendorong masyarakat/swasta berperan aktif dalam penghematan. "Nanti evaluasi pelaksanaan program gerakan penghematan energi dan air untuk kabupaten/kota atau SKPD pemprov dilaksanakan setiap 3 bulan sekali," pungkasnya. Untuk diketahui, Hatta Rajasa Menteri Koordinator Perekonomian mengatakan pemerintah sedang menyusun aturan yang melarang penggunaan premium bagi mobil dinas. "Itu nanti disusun. Kendaraan dinas tidak lagi (menggunakan premium) sehingga nanti ada penghematan," kata Hatta di Kantor Kepresidenan di Jakarta, Selasa (3/4/2012) kemarin. Menurut dia, larangan itu akan diformulasikan dalam aturan resmi. Sekretariat Kabinet akan membahas lebih lanjut dan menentukan apakah aturan itu akan berbentuk instruksi presiden, peraturan presiden atau aturan lainnya.

Tersisa 150 Ribu Warga Sidoarjo Belum Urus e-KTP

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo mengklaim jumlah penduduk yang sudah mengurus e-KTP sudah sekitar 1,1 juta dari jumlah 1.251.000  yang terdaftar untuk ikut program e-KTP. Dari sisa 150 ribu orang itu diharapkan akan tuntas pengurusan e-KTP nya pada April 2012. "Jika kesadaran warga tinggi dan mau mendatangi undangan e-KTP, bisa saja kuotanya tercapai," ucap Kabid Penyelenggaraan Kependudukan Dispendukcapil Sulistianto. Dia menandaskan, sampai saat ini, program e-KTP masih terus dikerjakan, termasuk melakukan penyisiran dan mengundang tahap kedua bagi penduduk yang belum bersedia datang ke kecamatan. Dia menyebutkan, data hingga akhir Desember 2011, yang wajib KTP sebanyak 1.450.000. Kuota dari pusat, 1.251.000 penduduk. Untuk sisanya nanti akan didanai oleh Pemkab Sidoarjo.

Tidur Ngos-Ngosan, Tanda Resiko Depresi

Menurut penelitian, gangguan napas selama tidur berhubungan dengan peningkatan risiko depresi. Bukan cuma henti napas saat tidur atau sleep apnea, gangguan napas lainnya termasuk ngos-ngosan saat tidur juga menandakan risiko depresi. Selama ini, gangguan napas saat tidur yang sering dikaitkan dengan gangguan kejiwaan adalah sleep apnea atau henti napas saat tidur. Pada laki-laki, gangguan ini meningkatkan risiko depresi sebesar 2,4 kali sedangkan pada perempuan sebesar 5,2 kali lipat. Namun penelitian terbaru yang dilakukan Center for Diesease Control and Prevention (CDC) menunjukkan, peningkatan risiko depresi juga teramati pada jenis gangguan napas lainnya yang terjadi saat tidur. Contohnya adalah ngos-ngosan atau terengah-engah, maupun mendengus. Meski demikian, penelitian yang dilakukan terhadap 9.714 partisipan dari seluruh Amerika Serikat ini menunjukkan, mendengkur justru tidak berhubungan dengan risiko depresi. Mendengkur sering disertai sleep apnea, namun kalau hanya mendengkur saja maka tidak meningkatkan risiko depresi. "Praktisi kesehatan jiwa sering menanyakan masalah tidur yang dialami pasiennya, namun jarang menyadari bahwa gangguan itu benar-benar berdampak pada kesehatan mental pasien," kata salah seorang peneliti, Anne Wheaton seperti dikutip dari Foxnews, Rabu (4/4/2012). Dalam laporannya Wheaton menegaskan bahwa hasil penelitian ini menyimpulkan adanya keterkaitan antara risiko depresi dengan gangguan napas saat tidur, namun belum tentu hubungan sebab akibat. Perlu ada penelitian lebih lanjut untuk memastikan hal itu. Meski hubungannya belum jelas, namun diyakini hal itu berhubungan dengan kadar oksigen di dalam darah. Jika pernapasan terganggu selama tidur, kadar oksigen yang disuplai ke otak berkurang sehingga kondisi mental dan kejiwaan bisa terpengaruh

Dua Intel TNI Gadungan Diringkus, 21 Mobil Digelapkan

Dua orang intel TNI gadungan diringkus aparat kepolisian. Dari Isdiar Suryatanti (45) dan Kasbianto alias Aji (45), petugas menyita 21 mobil berbagai jenis dan senjata Air Soft Gun serta seblilah sangkur., Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Tayib mengatakan, penangkapan ini berawal pada 23 Maret 2012 dimana anggota Resmob menangkap Isdiar Suryatanti dan Kasbianto alias Aji. Barang bukti sementara yang disita 4 mobil. Kasus itu dikembangkan dan pada 26 Maret 2012, Kasubbid IV Resmob Polda Jatim AKBP Heru Purnomo SH berhasil mengamankan 10 unit mobil yang digadaikan oleh pelaku di wilayah Pasuruan, Probolinggo dan Banyuwangi. Pada 31 Maret 2012 anggota Resmob tetap mengambangkan kasus itu dan berhasil mengungkap 6 unit mobil di wilayah Jember dan Banyuwangi. Kemudian pada 2 April 2012, penyidik Resmob Polda Jatim menerima penyerahan mobil Toyota Avanza nopol L 1586 – CV dari anggota TNI Yon Zipur Pasuruan. Selain itu, juga diamankan senjata pistol Soft Gun jenis FN dan sangkur dari milik pelaku Kasbianto alias Aji yang tinggal di Banyuwangi. Modus Operandi yang dilakukan penipu ulung itu pada Januari sampai Maret 2012, pelaku Aji menghubungi pelapornya Edi Subroto untuk menyewa mobil dengan jangka waktu 10 hari. Tujuan menyewa mobil untuk menunjang kelancaran proyek milik pelaku. Bahkan pelaku Aji mengaku anggota Intel TNI.

Bisnis Panti Pijat di Kota Batu Ternyata Menjanjikan

Wow! Ternyata bisnis panti pijat cukup menjanjikan. Mau bukti? Tengok saja di Kota Batu, Jawa Timur. Bisnis pijat di kota apel itu ternyata mampu menyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang tak bisa diremehkan. Tercatat, tahun 2009 jumlah pengunjung panti pijat di kota yang dipimpin Eddy Rumpoko itu mencapai 22.273 kunjungan. Tahun 2010 meningkat sebanyak 25.621 kunjungan dan tahun 2011 sebanyak 28 ribu kunjungan dari 7 panti pijat yang disebar di sejumlah titik. Bagian Keuangan Pemkot Batu mencatat, panti pijat memberi kontribusi dari pajak hiburan senilai Rp 48 juta dari target sebesar Rp 100 juta pada 2010. Pada tahun 2011, pajak hiburan terealisasi senilai Rp 147 juta dari target Rp 60 juta. Sedangkan tahun ini ditargetkan mampu meraup pajak hiburan sebesar Rp 103 juta. "Dari target Rp 130 juta, pajak hiburan panti pijat bisa terpenuhi sebesar Rp 23,9 pada triwulan pertama ini," terang Kabag Keuangan Pemkot Batu Julianti Wachjuni kepada wartawan di Balai Kota Batu, Rabu (4/3/2012). Sementara Kepala Bidang Promosi dan Pemasaran, Dispartabud Kota Batu, Made Suwardika, mengatakan, tingginya jumlah kunjungan panti pijat didukung oleh meningkatnya wisatawan ke Kota Batu. "Dari tahun ke tahun ada peningkatan sebanyak 2 persen, tahun 2011 kemarin mencapai 3,2 juta wisatawan," ujarnya terpisah. Made mengaku, panti pijat telah ditetapkan sebagai wisara hiburan dan dikenakan punggutan pajak berdasar Perda Usaha Wisata tahun 2003 dengan sistem penetapan.

Kucur Masih Menyedot Perhatian Publik Metropolis

Surabaya - Rasanya manis dan sedikit berminyak. Bentuknya juga bulat berserat, kadang berwarna merah, kadang juga putih bahkan hijau bila dicampur adonan pandan. Dengan banyak modifikasi, kue cucur bikinan Malika (68) tetap eksis di tengah maraknya fastfood. Bagaimanapun juga, jajan pasar bikinan perempuan renta itu selalu dinilai sederhana dan jauh dari kesan mewah. Dan lagi, kue yang berasal dari adonan tepung, terigu, gula merah, gula dan sedikit garam itu hanya butuh waktu tak lebih dari 10 menit berada di penggorengan. Namun, pembeli kue cucur bikinan Malika tak tanggung-tanggung, orang-orang bermobil pun membeli hingga ukuran 5 kilogram (150 biji cucur). Tak ada yang spesial pada adonan kue cucur, begitu cara Malika bercerita. Ia juga belajar secara otodidak pada penjual kue cucur saat Malika masih muda, 19 tahun yang lalu. Sampai Malika memiliki 18 cucu saat ini, Malika hanya mengira kue cucur bikinannya laris karena ia berjualan jujur, memasak tanpa obat gula. "Padahal nggak ada bahan khusus, saya belajar masak kue cucur juga dari orang lain, otodidak," kata wanita berkerudung ini keheranan saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Kamis (2/2/2012). Janda anak empat ini tadinya tak berniat menjadi penjual kue cucur. Kesulitan ekonomi yang menjerat, membuat Malika memutar otak berbisnis menjual makanan dan minuman, salah satunya kue cucur di pedestrian kawasan Usumo (Urip Sumoharjo) Surabaya. Pertama kali berjualan, 60 biji kue cucur buatan Malika langsung diborong pembeli yang kebetulan melintas di kawasan tersebut. Esoknya, bahkan ada yang memesan hingga 8 kg kue cucur bikinan Malika.  Nah sejak saat itulah, ia bertekad untuk menularkan ilmu dan bisnisnya kepada 4 anak perempuannya. Kini, 18 cucu perempuan Malika (yang semuanya yatim) menguasai bahan olahan kue cucur. "Kata yang beli (pembeli) cucurnya enak, rasa manisnya cukup nggak berlebihan, hangat pula," terang Malika. Nenek yang telah renta ini tak pernah membayangkan bisnis berjualan kue cucur bisa membuatnya bertahan hidup. Ketika seluruh anak perempuannya ditinggal mati para suaminya, otomatis belasan cucu Malika menjadi yatim. Para wanita tangguh ini pun kian eksis berjualan kue cucur di banyak titik di pasar-pasar tradisional di Surabaya. Namun, kenyataan pahitnya hidup tak membuat Malika beserta anak dan cucunya menyerah. Mereka justru berbangga karena kue cucur kini makin memasyarakat. Tak jarang juga Malika diundang ibu-ibu arisan di kawasan Graha Famili untuk memberi pelatihan mengolah adonan dan memasak kue cucur. Malika juga mengatakan, ia tak berani mencampur adonan kue cucurnya dengan obat penambah manis. "Lha wong semua anak dan cucu suka makan cucur, nggak mungkin saya kasih obat gula," selorohnya sambil terus menyiram adonan kue cucur ke loyang wajan sederhana di kiosnya.