Lumajang-Intensitas yang mulai meningkat membuat Tim SAR kabupaten Lumajang menetapkan status siaga banjir. Pasalnya, hujan yang menguyur menyebabkan sejumlah wilayah rawan bencana dalam kondisi mengkhawatirkan. Komandan SAR Lumajang, Nugroho Dwi Atmoko mengatakan, semejak hujan menguyur setiap hari disejumlah wilayah, 30 personil siaga on call dan 2 hingga 4 petugas siaga posko. Sehingga, bila ada kejadian penangganan bencana yang membahayakan jiwa manusia, SAR siap turuk untuk dikerahkan. "Jadi kami siaga dengan memantau tituk kawasan bencana," ujar pria berambut putih ditemui wartawan diruang kerjanya, Rabu(09/01/2013). Dia mengatakan, SAR Lumajang sudah melakukan penanggan banjir genangan yang disebabkan luapan sungai di Desa/ Kecamatan Rowokangkung. Pasalnya, air merendam pemukiman dan lahan pertanian warga setinggi 30 centi meter. "Jadi kami melakukan penyudetan dan pembuangan air bersama warga," paparnya. Sementara, untuk tanah longsor di kawasan Kecamatan Pronojiwo di Desa Taman Ayu yang menutup jalan dilakukan pembersihan bersama warga beberapa waktu lalu. Dengan menggunakan alat seadanya, longsor tanah bisa dibersihkan daru badan jalan.(Yd/red)
Author : Redaksi
Atasi Banjir, Warga Gotong Royong Sudet Muara Yang Mampet
Tempursari-Banjir genangan yang disebabkan meluapnya sungai Rawa'an Di Kecamatan Tempusari berakibat Desa Bulu Rejo dan Tegal Rejo terendam. Puluhan warga bersama muspika dan BPBD Lumajang melakukan kerja bakti dengan menyudet pasir yang menumpuk di Muara sungai. Dengan menggunakan alat pertanian seperti cangkul, caluk, sabit dan sekop, warga bahu membahu membuat saluran air pembuangan untuk mengurangi genangan. Hal ini dilakukan, agar genangan tidak semakin meluas. "Semoga dengan penyudetan ini, bisa mengurangi titik genangan," kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani pada wartawan, Rabu(09/01/2013). Dia menambahkan, penyudetan adalah langkah awal untuk mengurangi genangan, meski ombak yang besar bisa menutup kembali dengan pasirnya. Namun, warga diminta untuk terus melakukan penyudetan tiap hari.
Akibat Hujan Deras, Dua Desa di Tempursari Terendam
Tempursari- Akibat Hujan yang menguyur terus menerus diwilayah Tempusari ditambah gelombang pantai selatan yang besa, Ternyata berakibat banjir genangan di Desa Bulu Rejo Dan Tegal Rejo. Tak hanya itu, banjir genangan juga merendam pemukiman dan lahan pertanian warga. Banjir genangan yang akibat luapan sungai Rawa'an dikenal dengan "Jabek" merendam wilayah Desa Tegal Rejo 20 hektar, Desa Bulu Rejo, 183 hektar. Bahkan kebun buah naga 3,5 hektar tegal rejo juga terendam dan bisa gagal panen. " Bila tujuh hari kebun buah naga terendam dan tidak bisa teratasi, kerugian 601 juta," kata Kepala BPBD Lumajang, Rochani pada wartawan dikantornya, Rabu(09/01/2013). Dia mengatakan, dengan meluapkanya sungai rawaan dan terjadi pasang pantai selatan. Sehingga material pasir menutupi jalur sungai, air tidak bisa masuk ke Laut. "Jadi air mengenang dan merusak lahan pertahian warga dan infrastruktur," ungkapnya. AKibat air sungai Rawa'an tidak bisa masuk ke Pantai Selatan. Warga Was-was ada kiriman debit air sungai dari Gunung yang bisa merendam rumah warga. "Warga di pesisir pantai takut, pasir di muara sungai meninggi dan air sungai debitnya meningkat," papar Rochani. Banjir genangan setinggi mata kaki atau 30 centi meteryang menimpa puluhan kepala keluarga, tambah Rochani, warga tidak bisa beraktifitas dan bekerja di lahan pertaniannya. "Warga hanya berdiam diri, mau melaut tak bisa dan hanya menunggu bantuan," ungkapnya.(Yd/red)
Badai Besar, Pendakian Gunung Semeru Ditutup
Lumajang-Badai besar dan Kondisi cuaca yang tidak bersahabat, hujan yang juga disertai kabut tebal di Kawasan Gunung Semeru, membuat Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menutup jalu pendakian per hari, Selasaa(08/01/2013) hingga 25 maret 2013. "Ini untuk penutup sementara, sambil melihat kondisi cuaca," kata Kepala Balai Besar TNBT, Ayu Dewi Utari. Ia menjelaskan, jika pendakian tetap dibukan, bisa berpotensi membahayakan keselamatan pendaki. Karena badai yang terjadi kawasan jalur pendakian sangat besar. "Saya saat ke Ranu Pane, badai besar sekali," terangnya. Pendakian Semeru ditutup, setelah petugas POS pendakin di Ranu Pane mendapat masukan dan saran dari pendaki. Pasalnya, para pendaki kerap diterjang badai besar dan hujan yang sanga tinggim "Jadi ada masukan dari pendaki, ini sangat baik untuk kami," ujar Ayu. Akibat badai besar dikawasan Semeru, sejumlah pohon tumbang dan ada longsoran kecil di jalur pendakian. Sehingga, sangat berbahaya bila pendakian tetap dibuka. "Kemarin, saat saya ke Ranu Pane, ada pohon tumbang diterjang badai. Sehingga saya harus balik kanan," paparnya.(Yd/red)
Komisi D Kumpulkan Keterangan Pungli Sertifikasi
Lumajang.Isu pungutan liar (Pungli) terhadap sejumlah Guru sertifikasi ternayata juga didengar oleh para Wakil Rakyat. Komisi D DPRD Lumajang mendapat laporan dan pengaduan dari sejumlah guru yang dipungli oleh Dinas Pendidikan untuk mendapatkan sertifikat menjadi guru besersetifikasi. Besar pungutan sebesar Rp. 100 ribu dan ada juga yang lebih besar lagi. Laporan yang diterima wakil rakyat, pungutan liar bagi ratusan tenaga pendidik berdalih sebagai dana adminitrasi pengurusan sertifikat. Padahal, dalam aturan tidak pernah ada pungutan atau biaya administrasi. "Kami mendapat laporan dan keluhan dari guru di Lumajang," kata Ketua Komisi D DPRD Lumajang, Bukasan pada wartawan di gedung wakil rakyat, Selasa(8/1/2013). Dia menambahkan, saat ini, pihaknya masih mengumpulkan sejumlah keterangan dari guru yang menjadi korban pungutan liar. Pasalnya, untuk biaya sertifikasi guru hingga selesai sudah dibiayai APBD. "Pengambilan sertifikat sertifikasi sudah berjalan pada awal desember lalu, dan baru dilaporkan ke kami," ungkapnya. Komisi D khawatir adanya pungutan liar oleh oknum petugas kepegawaian Dinas Pendidikan akan berefek bagi dunia pendidikan. Karena pungutan liar yang dilakukan oknum karyawan Dispendik seperti memaksa seseorang melakuakn suap atau sogokan terpaksa. "Ini akan kami komunikasi dengan anggota komisi D untuk menindak lanjuti," paparnya. Sekedar diketahui jumlah guru di Lumajang yang mendapat sertifikat sertifikasi sekitar 700 lebih. Bahkan, untuk proses pencairan dana sertifikasi akan dilakukan pada tahun 2013.(Yd/red)
Dinas Pendidikan Lumajang Sangkal Pungli Sertifikasi
Lumajang-Adanya dugaan pungutan liar pada guru bersertifikasi sebesar Rp. 100 ribu yang dilaporkan ke Komisi D DPRD LUmajang, langsung dibantah Sekretaris Dinas Pendidikan Lumajang, Asep Bambang. "Itu tidak benar," kata Asep pada wartawan ditemui diruang kerjanya, Selasa(8/1/2013). Dia mengatakan, hasil cek ke bagian kepegawaian, tidak ada pungutan sebesar Rp. 100 ribu pada guru yang akan mengambil sertifikat sertifikasi. Diperkirakan, ada guru yang memberikan secara suka rela pada petugas dan mencari kesalahan di kepegawaianya. "Jujur saya tidak ada ketentuan demikian," paparnya. Lanut dia, diperkirakan adanya pemberian uang yang dilakuakn sejumlah guru yang lolos sertifikasi, dikarenakan rasa terimah kasih. Sehingga, dengan lancarnya pelayanan dari bagian kepegawaian, akhirnya sejumlah guru memberikan rejekinya.
PAD Sektor Wisata Lumajang Meningkat
Lumajang-Potensi wisata Lumajang yang masih alami dan perawan bila dikelola dengan baik akan menghasilan pendapatan asli daerah (PAD) dan Meningkat perekomian masyarakat. Terbukti, Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Lumajang bisa memenuhi target PAD 2012 dari Rp.1.750.000.000 menjadi Rp. 1.786.000.000. Gawat Sudarmanto Kepala Kantor Pariwisata, Seni dan Budaya mengatakan, sebenarnya PAD dari sektor pariwisata bisa ditingkatkan bila sejumlah infrastruktur ke obyek wisata dalam kondisi baik. Namun, banyaknya infrastruktur yang rusak dan dilokasi wisata belum dikelola dengan baik, pengunjung masih belum melirik baik lokal dan luar kota. "Sebenarnya PAD dari sektor yang kami tangan bisa lebih, tetapi masih sebesar itu," kata Gawat pada wartawan diruang kerjanya. PAD dari obyek wisata Pemandian Selokambang yang ditarget dari Rp. 1.050.000.000 meningkat Rp. 1.074.000.000, Waterpark dan KWT dari target Rp. 576 juta menjadi Rp. 583 juta, Segita Ranu dari target Rp.40 juta menjadi Rp. 44 juta, Tempat Pelelangan Ikan Tempusari ditarget Rp. 5 juta menjadi Rp. 9,8 juta dan Goa Tetes ditarget Rp. 2 juta menjadi Rp. 3,4 juta. "Semua mengalami peningkatan dan melebih target," ungkapnya. Salah satu peningkata PAD yang melebih target di sektor pariwisata berkat penambahan fasilitas bermain dan hiburan disetiap even di liburan. "Jadi kami memberikan nilai tambah dan entertaiment," pungkasnya.(Yd/red)
HMI dan Sejumlah Elemen Masyarakat Demo KPU Lumajang
Lumajang- Puluhan elemen Masyarkat dari Forum Masyarakat Lumajang Menggugat DKPP, melakukan aksi di kantor KPU Kabupaten Lumajang, Senin (07/01/2013). Pasalnya, puluhan pendemo mempertanyakan tentang putusan DKPP No 27/DKPP.PKE-1/2012, yang memberhentikan Amin Bawazir dan Hery Sugiarto dari jabatan sebagai Ketua dan anggota Komisioner KPU Kabupaten Lumajang. "Kita melihat putusan DKPP yang memberhentikan dua komisioner KPU Lumajang ada kesalahan yang fatal," Ujar Zainal Abidin Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Lumajang. Dalam poin pertimbangan putusan, DKPP menganggap KPU Lumajang telah menolak salah satu bakal calon Bupati Lumajang. Padahal, pemdaftaran Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati masih belum dibuka oleh KPU Lumajang. "Kami nilai DKPP melakukan kebohongan publik," Tambahnya. Pihaknya juag meminta klarifikasi kepada KPU Lumajang, terkait beberapa dokumen yang sampai di DKPP. Seharusnya, dokumen tersebut tidak sampai bocor kemana-mana. "Kalau saat ini sudah bocor kemana-mana, bagaimana nanti saat Pemilu, banyak suara yang bisa dibeli," Ungkap Zainal. Dalam orasinya Himpuan Mahasiwa Islam Komisariat Lumajang, mendesak dan menuntut DKPP untuk mencabu kembali putusan yang sangat melecehkan penegakan hukum tersebut. "Kami minta DKPP mencabut kembali putusan yang sangat melecehkan pengekan hukum ini," Teriaknya.(Yd/red)
Bila Surat BPD Tidak Digubris, Desa Salak Bisa Kisruh
Lumajang- Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Desa Salak Kecamatan Randuangung, berkirim surat kepada Bupati Sjahrozad Masdar,Senin (07/01/2013) terkait nasib Pilkades Desa Salak. Pasalnya, hingga saat ini Pilkades Salak masih terkatung-katung. "Kita meminta petunjuk kapada Bupati, karena Pilkades Desa Salak tidak mendapatkan perhatian," Ujar Adi Utomo saat mengantarkan suarat ke Bupati. Surat tersebut merupakan yang keduakalinya. Sebab BPD Desa Salak sudah pernah berkirim suarat Audensi dengan bupati, namun dilimpahkan kepada Kabag Pemerintahan Desa. "Kami bertekad untuk mengajukan surat yang kedua, sebab surat yang pertama tidak ditindak lanjuti oleh Kabag Pemdes Kabupaten Lumajang," Tambahnya. Bila surat kedua yang disampaikan BPD tidak digubris, maka hasil itu yang akan disampaikan kepada warga Desa Salak. Langkah apa yang akan dialakukan warga, semuanya sudah terserah kepada Masyarakat Salak. Ia menambahkan, predisksi jika sampai tidak terlaksana Pilkades maka kemungkinan akan ada tawuran. Sejarah di Desa Salak warga pernah membakar Kantor Desa, hal itu bisa terulang lagi. Karena pemerintah tidak sigap dengan kondisi dan kultur Warga Salak. "Ya walaupun tidak ada demo, tapi pasti akan ada tawuran kalau Pilkades tidak terlakasana," Paparnya.(Yd/red)