Lumajang(lumajangsatu.com)- Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terus menyoroti carut marutnya pengelolaan sampah yang ada di Kabupaten Lumajang. Sebagai kota yang menyandang gelar Adipura, sudah selayaknya gelar tersebut tidak hanya dinikmati oleh elit saja, namun juga bisa dirasakan dampaknya oleh seluruh rakyat Lumajang. "Selama ini kita mendapat gelar Adipura, namun yang mendapat manfaat hanya formalitas dari pemerintah saja," ujar Supratman, legislator PDI Perjuangan Lumajang, Senin (25/11/2013). Fakta di lapangan sangat jauh berbeda dengan gelar yang didapat, karena sampah masih menjadi hal yang meresahkan bagi masyarakat, baik yang diperkotaan maupun ditingkat kecamatan. PDIP berharap kepada dinas lingkungan hidup (DLH) dan dinas Pasar, untuk melakukan kerjasama yang baik dalam pengelolaan sampah. "Kami berharap kepada dua lembaga itu, untuk bekerjasama dengan baik guna mengelola sampah yang ada di pasar-pasar Kecamatan," terangnya. Dalam pembahasan dengan mitra kerja beberapa waktu lalu, PDIP memberikan masukan agar dua dinas tersebut menempatkan kontainer sampah di pasar kecamatan. Dimana, kontainer sampah kewenangannya berada di DLH, sedangkan tempatnya dikewenangannya berada di dinas pasar. "Kami minta agar kontainer sampah bisa diletakkan di pasar-pasar kecamatan, seperti Senduro, candipuro dan Yosowilangun," terangnya. Ia juga menyoroti sampah-sampah disungai yang ada ditengah kota. Pasalnya, sejumlah sungai yang ada di dalam kota Lumajang sangat kotor dengan sampah. "Lah apalagi yang didepan mata ini, kita juga mempertanyakan penilaian Adipura, sehingga perlu ditingktkan pengawasannya agar sampah tidak menjadi persoalan lagi," pungkasnya.(Yd/red)
Author : Redaksi
Abra Kadabra..!!! Puluhan Benda Bersejarah Lumajang Raib Tak Berbekas
Lumajang(lumajangsatu.com)- Sejak tahun 80-an Puluhan benda-benda purbakala peninggalan era Majapahit mulai diambil dan disimpan di Kantor P dan K (pendidikan dan kebudayaan) saat ini menjadi Kantor Diknas Kabupaten Lumajang, belakangan ini sudah tidak diketahui keberadaanya. Sementara itu, dinas terkait tidak bisa memberikan keterangan yang jelas, kenapa benda-benda purbakala tersebut bisa hilang. Dari semua benda-benda purbakala yang telah dirampas dari warga oleh pemerintah Kabupaten Lumajang itu dipastikan peninggalan era Majapahit, berdasar dari relief, bentuk dan karakternya. "Benda-benda yang sarat dengan sejarah itu, kini sudah hilang," kata Mansyur Hidayat, ketua Masyarakat Peduli Peninggaalan Majapahit Timur (MPPMT) Lumajang, Senin (25/11/2013). Untuk membuktikan bahwa benda-benda tersbut pernah ditemukan, penelusuran mulai dilakukan dan mengarah ke Dusun Njabon, Desa/ Kecamatan Pasru Jambe, Kabupaten Lumajang. Sumadi alias Samijan (90), adalah seorang kakaek yang menjadi saksi hidup satu dari beberapa penemu barang purbakala. Dalam sebuah wawancara, ketika ditemui di rumahnya, Sumaji yang mengaku sudah pikun itu menuturkan sekilas penemuannya pada waktu itu. "Yo gak sengojo, pas macul-macul ndek pekarangan," kata sang kakek. Bahkan, kakek renta itupun sudah lupa, tahun berapa dirinya menemukan benda-benda purbakala itu yang akhirnya di rampas. Namun Sumaji masih bisa menyebutkan dari beberapa temuannya, seperti tembikar, guci, senjata berupa mata panah, pangidon (tempat pembuangan ludah) dan sejumlah benda purbakala lainnya yang jumlahnya puluhan tersebut. Meski begitu, lanjut Sumaji, benda-benda purbakala yang ditemukan di pekarangannya sendiri itu akhirnya dirampas pemerintah Kabupaten Lumajang, yang waktu itu berdalih untuk diamankan dan disimpan di museum. "Jarene ben aman, kudu disimpen nang musium ," kata sang kakek, dalam logat Jawa-nya. Sumaji sempat mengaku, waktu itu dirinya dikasih uang sebesar Rp 115 ribu sebagai ganti lalahnya. Kini, benda-benda purbakala yang katanya disimpan di kantor Diknas itu diketahui sudah tidak ada lagi. Hal itu diketahui setelah MMPM Timur melakukan penelusuran, barang-barang purbakala tersebut. "Tak ada satupun benda-benda purbakala itu yang tersisa. Bahkan, dinas terkait juga tidak bisa memberikan keterangan, kenapa benda-benda tersebut bisa raib, "terangnya. Atas hilangnya puluhan benda-benda purbakala yang menjadi lambang kebesaran Kabupaten Lumajang ini, kini menjadi perhatian serius para pemerhati benda purbakala di Kabupaten Lumajang. "Dengan investigasi yang melibatkan sejumlah unsure termasuk media, pada akhirnya akan diketahui kemana sebenarnya benda-benda tersebut. Dengan begitu akan labih jelas, siapa sebenarnya yang harus bertanggung jawab dari peristiwa ini," pungkas Mansyur.(Yd/red)
PSIL Lumajang Lolos Babak Kedua Liga Remaja Usai Ditahan Imbang Putra Ijen
Lumajang(lumajangsatu.com)-PSIL Lumajang lolos ke babak kedua liga Remaja U-18, usai ditahan imbang Putra Ijen Jember di Stadion Semeru Lumajang. Meksi permainan "Laskar Wirabhumi" tidak mengigit, dengan raihan satu poin sudah cukup untuk bisa melangkah ke jenjang kompetisi Liga Remaja selanjutnya. Permaianan PSIL Muda tidak muncul saat melawan Persipro dan Banyuwangi United. Sehingga, tidak bisa mempersembahkan kemenangan pada pendukungnya dan masyarakat Lumajang. "Banyak pekerajaan rumah bagi PSIL muda, khususnya official." ujar Pelatih Kepala PSIL Muda, Suharto usai pertandingan. Menurut dia, anak asuhnya lebih banyak melihat bola dan tidak banyak meguasai bola. Lini Tengah dan depan kerap tidak ada komunikasi untuk mencetak gol. "Ini pekerjaan berat, karena tim yang lolos ke 12 besar jelas memiliki permainan terbaiknya," ungkapnya.(yan/red)
Tiada Lelah, Bonek-The Bless Dukung PSIL Sampai Pertandingan Usai
Lumajang(kabarlumajang.net)-Dukungan ratusan supporter yang hadir di Stadion Semeru Lumajang, membuat PSIL memberikan permainan terbaiknya. Bahkan, di pertandingan ke tiga PSIL melawan Putra Ijen Jember, Bonek Lumajan bersama The Bless Mania hadir dengan menyayikan lagu menyemangati Laskar Wirabhumi. Bahkan, supporter The Bles bersama Bonek tak henti-hentinya memberikan dukungan mulai menit babak pertama hingga babak kedua. Dukunga pemain ke 12, mampu memberikan suntikan semangat dan pemain Putra Ijen tak mampu mengembangkan permainan. "Bonek-The Bles memanang seduluran." ujar Burhan salah satu supporter. Riuh suara para Supporter The Bless dan Bonek memberikan aroma pertandingan berkelas di Lumajang. Sehingga, pertandingan bola untuk PSIL terasa spesial dan menjadi kebanggaan bagi semua masyarakat Lumajang. "Sepak bola tanpa supporter seperti Laut tanpa garam," ujar Manajer PSIL Lumajang. H. Thoriq.(Yan/red)
Sosialisasi Pileg 2014 KPU Lumajang Diboikot PSK Eks Lokalisasi Dolog
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jajaran Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lumajang terus melakukan sosialisasi Pileg 2014. Berbagai komunitas tidak luput dari sasaran KPU untuk melakukan sosialisasi guna menekan angka golput pada pemilu 2014. Kita sudah 5 kali melakukan sosialisai pemilu 2014, termausk di tempat eks lokalisasi Dolok, Kecamatan Sumbersuko, Lumajang, Ujar Yuyun Baharita Komisoner KPU Lumajang, disela-sela acara sosialisasi, Sabtu (23/11/2013). Menurutnya, KPU mencoba menampilkan hal yang berbeda dengan melakukan sosialisasi turun langsung ketempat yang menjadi sasaran sosialisasi. Harapannya, kegiatan sosialisais bisa tepat sasaran dan sesuai dengan target yang diinginkan. Kita mencoba untuk melakukan sosialisasi turun langsung dan mendekat kepada konstituen sosialisai, Paparnya. Sosialisasi di eks lokalisasi Dolog, KPU mencoba untuk mendekat di tempat yang menjadi eks lokalisasi. KPU tidak lagi mengundang para Wanita Tuna Susila (WTS) yang menjadi penghuni eks lokalisai untuk datang ke balai desa, atau gedung yang dijadikan acara sosialisasi. Kita tempatkan di eks lokalisasi, tepatnya dirumah pak RT, Jelasnya. Namun sayang, acara sosialisasi kepada para WTS penghuni eks lokalisasi dolog tidak berjalan sesuai dengan target. Dimana yang hadir bukan para WTS-nya, namun para pemilik rumah yang mejadi tempat para WTS. Ya waktunya tidak tepat, karena deseleggarakan pagi, sehingga para mbak-mbak-nya tidak bisa hadir karena masih tidur usai bekerja semalaman, Aku Yuyun. Sebelumnya, pada sosialisai Pilkada dan pilgub jatim beberapa waktu lalu, para peserta banyak yang hadir dari para WTS. Sebab, waktunya dilakukan sekitar jam 2 siang, sehingga para penghuni eks lokalisasi sudah bangun. Pilkada dan Pilgub pesertanya sangat banyak, Pungkasnya.(Yd/red)
Tak Kunjung Tertibkan Baleho Partai Penguasa, Panwaslu Lumajang Dianggap Tak Netral
Lumajang(lumajangsatu.com)- Langkah mencla-mencle dan ketidak tegasan Panwaslu Kabupaten Lumajang atas banner yang melanggar mulai menuai protes dari beberapa pengurus Partai Politik. Lukman Purwanto, Ketua Lajnah Pemenangan PPP Lumajang amat menyayangkan langkah Panwaslu yang belum menertibkan banner salah satu parpol penguasa yang jelas-jelas melanggar. "Kami sangat menyayangkan ketidak tegasan Panwaslu, yang tak segera menertibkan baleho parpol yang jelas-jelas melanggar," Ujar Lukman, kepada lumajangsatu.com, Sabtu (23/11/2013). Ia berharap Panwaslu bisa berlaku netral dengan tidak tebang pilih dalam menertibkan banner-banner yang melanggar. Jika semuanya dibersihkan, maka harus dibersihkan semua, jika dibiarkan maka harus dibiarkan semua. "Panwaslu jangan tebang pilih, bersihkan satu bersihakn semua, dibiarkan satu maka dibiarkan semua," Terangnya. Jika Panwaslu tetap berlaku tebang pilih, maka PPP Lumajang akan mengirimkan surat kepada Bawaslu agar menegur Panwaslu Lumajang. Jika tetap tidak digubris, maka langkah melaporkan ketidak netralan Panwaslu kepada DKPP akan dilakukan. "Kita akan surati Bawaslu, jika diperlukan kita akan laporkan kepada DKPP," Pungkasnya. Sementara itu, Al-mas'udi, Ketua Komisoner PAnwaslu Lumajang menyangkal bahwa Panwaslu berlaku tidak netral dan tebang pilih. Ia berdalih, masih adanya sejumlah banner yang melanggar karena keterbatasan personel dan keterbatasan waktu yang dimiliki oleh Panwaslu untuk melakukan penertiban. "Kami tegaskan Panwaslu netral, waktu kami banyak terkuras untuk melakukan rapat dan koordinasi," Terangnya. Ia meminta ma'af kepada rakyat Lumajang dan meminta agar warga bisa bersabar sampai panwaslu bisa menertibkan semua banner yang melanggar. Pihaknya juga akan memberikan rekomendasi kepada KPU sesuai dengan fungsi Panwaslu agar memperingatkan partai yang melanggar. "Kita akan memberikan rekom kepada KPU atas partai yang melanggar, dan akan melakukan koordinasi dengan satpol PP," Pungaksnya. Diberitakan sebelumnya, Panwaslu telah berjanji untuk menertibkan banner parpol yang melanggar. Namun, hingga saat ini banner-banner tersbut masih berdiri tegak tanpa ada panertiban oleh Panwaslu.(Yd/red)
Selingkuh, Warga Randuagung Dibacok Tetangganya di Pinggir Jalan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Gara-gara berselingkuh dengan seorang perempun, Hamim (35) warga desa Ledok Tempuro kecamatan Randuagung harus dilarikan ke rumah sakit Dr Haryoto Lumajang. Pssalnya, korban dibacok oleh Budi tetangga korban yang tidak lain adalah keponakan dari suami selingkuhan korban. Menurut AKBP Singgamata SIK, Kapolres Lumajang dugaan awal pelaku membacok korban karena motif dendam, karena korban berselingkuh dengan istri paman pelaku. Namun, hal itu baru dugaan awal karena penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan. "Dugaan awal karena motif dendam, karena pelaku berselingkuh dengan istri paman korban yang bernama Saliman," Ujar kapolres kepada sejumlah wartawan, sabtu (23/11/2013). Kejadian bermula saat korban duduk santai dipinggir jalan raya Randuagung untuk menyaksikan acara pengundian nomor urut bakal calon kepala desa. Tiba-tiba datang pelaku lansgung menghampiri korban dan melakukan pembacokan. Karena dalam kedaan tangan kosong, korban mengalami luka di dada dan lengan karena mencoba menangkis bacokan korban. "Korban terluka di dada dan lengan karena mencoba menangkis," Terang Kapolres. Nyawa korban berhasil diselamatkan karena warga yang berkerumun disekitar lokasi segera melerai korban dan pekaku. Korban langsung dilarikan ke RSUD Haryoto, sedangkan pelaku langsung digelandang ke Mapolsek Randuagung. "Ya beruntung korban berhasil diselamatkan," Pugkasnya.(Yd/red)
Main Bola Lawan Perwira TNI/POLRI, Pimred Lumajangsatu.com Terkapar
Lumajang(lumajangsatu.com)-Pimpinan Redaksi media www.lumajangsatu.com,Babun Wahyudi, dalam laga persahabatan sepak bola melawan perwira TNI/POLRI di Stadin Semeru, Jum'at(22/11) terkapar. Pasalnya, selain kehabisan nafas, juga dipergaruhi fisik kurang stamina. Akhirnya, pimred dari lumajangsatu.com, harus ditandu keluar lapangan untuk mendapatkan perawatan medis. Untuk memulihkan kadar oksigen, Babun wahyudi, harus dibantu dengan alat bantu oksige. "Saya tidak kuat, maklum jarang fisik dan latihan bola, kita cuman cari berita saja," terang pria yang juga reporter Gloria FM. Yudi mengaku akan membalaskan kekalahan tim Wartawan yang digasak 5 gol tanpa balas. "Kalau ada laga sepak bola lagi, saya akan persiapan fisik dan mental," akunya. (yan/red)
Pilkades Desa Kalidilem Tak Segera Digelar, Warga Ancam Demo Besar-besaran
Lumajang(lumajangsatu.com)- Puluhan warga desa Kalidilem Kecamatan Randungung, mendatangi Pemkab untuk meminta Bupati Lumajang turun tangan agar desa Kalidilem bisa menggelar pilkades tahun 2014. Abdul syukur, koordinator wargamenyatakan, rakyat kalidilem mulai kesal, sebab saat ke pihak Kecamatan, warga di pimpong ke bagian pemdes pemkab. "Perwakilan warga kalidilem mulai kesal karena saat kita ke pak Camat, perwakilan warga dipimpong ke bagin Pemdes Pemkab," Ujar Syukur, Jum'at (22/11/2013). Saat datang ke bagian Pemdes, empat kali perwakilan warga tidak ditemui oleh kabag pemdes. Warga menuding bahwa Camat telah melakuakan kongkalikong dengan PJ kades Kalidilem. Bahkan, warga meminta bupti agar memindah Camat Radungung sabar santuso dari jabatan camat. "Sudah jelas pasti ada kongkalikong antara pak camat dengan PJ kades, sehingga kita minta bupti memeindah pak camat karena tidak berhasil menjadi pemimpin di Randuagung," Teragnya. Perwakilan warga kalidilem juga mengancam jika aspirasinya tidak digubris oleh Bupati maka warga akan mengadu kepada Gubernur jatim bahkan akan mengadu ke presiden. Warga juga mengancam akan menggelar demo besar jika pilakdes kalidilem terus tidak ada kejelsasanya. "Kalau ini tidak ada tanggpan, kita akan mengadu ke pak Gubernur bahkan ke pak Presiden tentunya dengan demo yang besar," Ancamnya. Namun sayang, kedatangan puluhan warga desa Kalidilem ke Pemkab Lumajang untuk menemui Bupti harus menelan kekecewaan. Pasalnya Bupati, wakil buptai dan jajaran SKPD pemkab sedang tidak ada di tempat. Informasi yang beredar di lingkuna Pemkab, Bupati dan jajarannya sedang berada di Pulau Dewata Bali.(Yd/red)