Nyenggol Truck

Mudik ke Lumajang, Warga Senduro Meninggal Terseret Truck di Probolinggo

Penulis : lumajangsatu.com -
Mudik ke Lumajang, Warga Senduro Meninggal Terseret Truck di Probolinggo
Kendaraan korban terseret truck (foto detik)

Probolinggo (lumajangsatu.com) - Niat berlebaran di kampung halaman kandas karena musibah di jalan. Ikhsan (16) warga Desa Kandangan, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, harus meregang nyawa dijalan akibat kecelakaan yang terjadi di jalur pantura, persis depan pom bensin kawasan Desa Banjarsari, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo.

Seperi dirilis Detik.com, Pekerja bangunan itu tewas di lokasi kejadian dengan luka serius di kepala. Haramain, seorang saksi mata di tempat kejadian menyatakan, korban mengendarai Honda Mega Pro, nopol L 4319 HU, terlibat kecelakaan maut dengan Truk Fuso nopol L 9253 UP.

BACA JUGANyenggol Truck Gandeng, Perempuan Warga Ranubedali Meninggal di Jalan

"Saat itu korban dari arah barat ke timur menyalip sejumlah kendaraan dengan kecepatan tinggi. Saat bersamaan dari arah berlawanan (timur ke barat) meluncur truk fuso tanpa muatan. Kejadiannya begitu cepat dan tabrakan tak bisa dihindari," katanya.

Semnetara itu, Sopir truk, Firman Wayudi, (32), warga Desa Ketapang, Kecamatan Kalipuro, Kabupaten Banyuwangi, menyatakan, tak bisa berbuat banyak saat korban tiba-tiba menghantam kendaraanya.

"Saya kaget dan seperti tiba-tiba saja kendaraan korban menabrak truk saya. Saat itu saya melihat korban seperti mau ke arah kanan memotong jalur saya. Hanya itu yang saya tahu," jelasnya saat dikonfirmasi di lokasi kejadian.

Pantauan di lapangan, kecelakaan itu juga mengakibatkan motor dan bodi depan sisi kiri turuk terbakar. Dugaan sementara, kobaran api berasal dari gesekan motor korban dengan aspal. Menurut Firman, motor korban sempat terseret roda depan truk sejauh sekitar 10 meter dari titik awal benturan.

"Kalau korban rasanya terlindas pas usai benturan. Selanjutnya motor korban terseret truk sekitar 10 meter dari titik tabrakan," ujarnya.

Truk yang dikemudikan Firman, milik perusahaan logistik PT Dwi Bali Jaya. Sedianya dari Bali, tujuan Surabaya, untuk mengambil angkutan keramik. Saat peristiwa nahas terjadi, truk memang tanpa muatan.

Kanit Laka Lantas Polres Probolinggo, Ipda Rizal, menyatakan, untuk proses penyidikan, motor korban, truk berikut sopirnya, diamankan di Satlantas Polres Probolinggo. "Kita akan periksa sopir dan saksi-saksi untuk memastikan tersangkanya," saat dihubungi telepon.

Terpisah, Budi, teman berkendara korban yang dijumpai di kamar jenazah RSUD Tongas, menyatakan, sebelumnya mereka bertiga dari Surabaya, mengendarai motor beriringan hendak pulang ke Lumajang. Jarak ia dan korban awalnya tak terlalu jauh. Namun memasuki Probolinggo, ia seringkali tertinggal di belakang karena korban memacu kendaraannya begitu cepat.

"Peristiwa benturannya saya ndak tahu persis korban jarak sama saya memang jauh," katanya.

Budi sendiri sejatinya sudah berkali-kali mengingatkan korban untuk tidak terlalu cepat berkendara. Selain kondisi jalanan ramai jelang arus mudik, ia berharap sampai di Lumajang, sudah memasuki jam buka puasa. "Takdir berkata lain mas. Dia masih muda belum punya istri. Bahkan kartu tanda penduduk (KTP)-pun belum punya," pungkasnya sambil menatap jenazah Ikhsan.(Dtk/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).