Digembleng Lima Hari

PKL PMII Lumajang Luluskan 36 Kader Terbaik Warga Pergerakan

Penulis : lumajangsatu.com -
PKL PMII Lumajang Luluskan 36 Kader Terbaik Warga Pergerakan
Para peserta PKL PMII foto bersama saat penutupan di kantor BKD Lumajang

Lumajang - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang menggelar Pelatihan Kader Lanjut (PKL) ke-2. 13 perwakilan kader terbaik dari luar dan 23 kader terbaik dari Lumajang mengikuti acara PKL 10-15 Januari 2020 di kantor BKD Lumajang.

"Alhamdulillah, PMII Lumajang bisa menggelar PKL yang ke-2, pesertanya lebih banyak dari kader-kader Lumajang," ujar Iwan, Sekretaris PMII Cabang Lumajang, Kamis (16/01/2020).

PKL merupakan salah satu agenda kaderisasi untuk mencetak kader yang militan. Untuk Pelatihan Kader Dasar (PKD) sudah bisa digarap ditingkatan Komisariat. "Semoga para keder lulusan PKL Lumajang akan jadi kader militan yang terus konsisten di jalur pergerakan," paparnya.

Pudoli Sandra SH, M.H, Ketua Ikatan Keluarga Alumni PMII Lumajang mengucapkan selamat kepada para kader yang telah ditempa selama 5 hari di Lumajang. Tantangan warga pergerakan sudah berbeda pada era reformasi, tidak harus selalu diluar sistem, tapi harus mampu berada dalam sistem dan memberikan sumbangsih dalam pembangunan.

Sudah banyak alumni pergerakan yang berkarir di dunia politik dan jadi anggota legislatif dan juga Bupati. Kader PMII harus bisa memberikan sumbangsih nyata untuk memajukan daerah dari segala sektor. "Kritis tetap, tapi kita wajib punya gerakan yang nyata untuk kemajuan daerah masing-masing," jelas Pudoli.

Di Lumajang misalnya, Bupatinya adalah alumni PMII. Maka kader PMII wajib ikut berfikir bagaimana Lumajang lebih maju dibawah nahkoda mantan alumni pergerakan. "Kita wajib mendukung Bupati Lumajang dalam membangun Lumajang yang hebat dan bermartabat," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).