Barang Sulit

Harga Pisang Kepok Lumajang Bikin Geleng-geleng Pelaku Usaha

Penulis : lumajangsatu.com -
Harga Pisang Kepok Lumajang Bikin Geleng-geleng Pelaku Usaha
Pisang kepok bahan baku Strudel Lumajang

Sukodono - Harga pisang kepok alias pisang gajih bikin geleng-geleng para pelaku usaha. Pasalnya, harga pisang kepok terus melonjak dan barangnya juga cenderung sulit didapatkan di pasaran.

Meski Lumajang dikenal kota pisang, namun bagi para pelaku usaha kuliner dengan bahan baku pisang, pisang sangat mahal. "Harga pisang kepok mahal sekali mas," ujar Ahmad Lutfi, owner Strudel Lumajang di Desa Sumberejo Kecamatan Sukodono, Kamis (27/02/2020).

Dua tahun lalu, harga pisang kepok masih berkisar 80-120 ribu satu tandan. Namun, dua tahun terakhir harga bahan baku strudelnya melonjak dua kali lipat menjadi 200-300 ribu rupiah. "Sekarang satu tandang pisang bisa tembus 300 ribu mas," paparnya.

Dalam seminggu, Strudel Lumajang bisa menghabiskan 16 tandang pisang kepok. Lutfi harus berkeliling pasar, muali Senduro hingga pasar Pulo di Kecamatan Tempeh untuk mendapatkan pisang kulitas bagus.

Para petani atau pedagang beralasan pisang kepok mahal karena barangnya langka karena terserang penyakit dan perubahan cuaca. Tak hanya dirinya yang merasakan dampak harga pisang, para pelaku UKM yang berbahan dasar pisang juga mengeluh.

"Teman-teman UKM yang berbahan dasar pisang pada mengeluh mas, karena harga pisang mahal sekali," tuturnya.

Lutfi juga banyak menemukan pisang di pasar disemprot dengan bahan kimia agar cepet menguning. Jika dibuat bahan dasar strudel hasinya tidak bagus, karena kue strudel tidak bisa bertahan lama. "Kalau pisanya jelek, kualitas strudel tidak bisa tahan lama mas," pungkasnya.(Yd/red)

Pengakuan Terduga Pelaku Penanam Ganja

Ladang Ganja di Hutan TNBTS Argosari Lumajang Sudah Panen Sekali

Lumajang - Ladang ganja di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dusun Pusung Atas Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata sudah berlangsung selama 9 bulan. Dari pengakuan pelaku, penanaman ganja dilakukan sejak bulan Januari 2024 dan sudah panen satu kali. Saat hendak panen kedua, keberadaan ladang ganja di hutan TNBTS keburu diketahui.