Diduga Faktor Alam

Beringin Alun Alun Lumajang Tumbang, Enaknya Diganti Pohon Apa..?

Penulis : lumajangsatu.com -
Beringin Alun Alun Lumajang Tumbang, Enaknya Diganti Pohon Apa..?
Pohon beringin berumur ratusan tahun di Alun Alun Lumajang roboh

Lumajang - Pohon beringin berumur ratusan tahun yang menjadi icon Alun Alun Lumajang Tumbang, Minggu sore (17/01/2021). Diduga, pohon tersebut sudah tidak kuat menahan beban dahan dan dauh karena batang dan akar sudah lapuk faktor usia.

Sontak, tumbangnya pohon beringin tersebut viral di media sosial. Muncul perbincangan beringin tersebut akan digandi dengan tanaman apa. Apakah tetap beringin sebagai peneduh atau tanaman lain yang dianggap lebih kuat.

"Dan semoga pemerintah dapat mengganti dg pohon beringin yg baru tp jangan diganti dg aglonema," tulis akun facebook Teuku Deddy Firmansyah.

Lain lagi komentar dari akun facebook xing trisno yang berkomentar setengan bercanda agar digandti gantangan burung. "Di ganti tempat gantangan burung bagus," tulis Xing Trisno sambil memasang emoticon tertawa.

Sementara itu, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang mulai melakukan pembersihan dahan-dahan beringin. Pohon beringin Alun Alun tumbang terbelah menjadi tiga karena batang dan akarnya sudah rapuh.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.