Tego Nang Tonggone

Hasil Visum Mawar Keluar Membuat Dukun Cabul Lumajang Pasrah

Penulis : lumajangsatu.com -
Hasil Visum Mawar Keluar Membuat Dukun Cabul Lumajang Pasrah
Mbah No saat diperiksa unit PPA Satreskrim Polres Lumajang.

Lumajang - Polisi akhirnya menetapkan tersangka seorang laki-laki Satuno alias Mbah No (40) warga Desa Kedungjajang, Kecamatan Kedungjajang, kabupaten Lumajang , sebagai tersangka kasus pencabulan. Dia tidak bisa menggelak lantaran hasil visum ada luka pada bagian kelamin korban.

Tersangka Mbah No diduga telah melakukan pencabulan kepada bocah berumur 6 tahun.Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Masykur mengatakan, setelah melakukan penyelidikan dan pemeriksaan kepada Satuno akhirnya polisi menetapkan sebagai tersangka.

Dimana berdasarkan hasil visum yang sudah keluar, bahwa tersangka yang melakukan perbuatanya pencabulan terhadap anak dibawah umur.

"Dari hasil visum ada bekas luka di kemaluan korban," ujarnya.

Namun saat diinterogasi pelaku mengaku tidak sengaja. "Saya tidak sengaja, itu terkenak kukuh," kata tersangka Satuno saat dinterogasi.

Masykur menjelaskan, penangkapan terhadap tersangka ini setelah mendapatkan laporan dari orang tua korban.

Saat itu korban menceritakan kepada orang tuanya bahwa kemalauanya merasakan sakit. "Saat ditanya oleh orang tuanya, korban mengaku sempat kemaluannya dimasukin jari tukang pijat, kemudian melaporkan ke kami," jelas Kasat Reskrim.

Tersangka Mbah No saat ditanya sejumlah awak media mengaku tidak melakukan apapun terhadap anak tersebut saat memijat.

"Saya tidak melakukan apapun itu hanya tersenggol sedikit kenak kukuh tergores. Masa saya melakukan kaya gitu," ujarnya.

Atas perbuatannya, tersangka akan dikenakan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2016 tentang Perlindungan Anak. Tersangka terancam hukuman penjara selama 12 tahun. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Berasal dari Pesantren

Santri Pilar Peradaban Masa Depan

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban umat manusia, munculnya setiap generasi yang berani memperjuangkan nilai-nilai luhur selalu menjadi tonggak perubahan besar. Di tengah dinamika dunia yang penuh tantangan ini, santri sebagai pewaris warisan spiritual dan intelektual Islam, memiliki misi besar: untuk membangun peradaban baru yang lebih mulia, lebih cemerlang, dan lebih berkah. Sebagai generasi yang ditempa dalam lingkungan pendidikan Islam yang penuh kedalaman, santri tidak hanya dibekali dengan ilmu agama, tetapi juga dengan tekad untuk mengarungi lautan perubahan zaman dengan bijaksana.