Kakek Bejat

Korban Pencabulan di Desa Jokarto Lumajang Alami Shok Berat

Penulis : lumajangsatu.com -
Korban Pencabulan di Desa Jokarto Lumajang Alami Shok Berat
Ilustrasi.

Lumajang - Bunga (14) anak dibawah umur menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh Sukarto (71) warga Dusun Krajan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh hingga kini korban alami shok berat usai jalani pemeriksaan di PPA Polres Lumajang Sabtu, (29/5/2021).

Saat ini korban sudah mendapat pendampingan dan penanganan psikis dari polisi. Sedangkan menurut Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo S,Kom bahwa pelaku melakukan tindakan asusila tersebut karena nafsu birahinya yang tak bisa dibendung ketika melihat bagian tubuh anak yang mulai berkembang.

Pelaku saat itu mengancam korban dengan sajam sehingga korban tidak bisa melakukan perlawanan. Polisi saat ini masih belum mengetahui sudah berapa kali pelaku melakukan aksi bejatnya tersebut, karena bibir pelaku sobek usai diamuk oleh masa.

"Belum bisa diperiksa mbak, karena bibirnya hancur di amuk masa selanjutnya kami infokan lagi" kata AKP Fajar.

Pihaknya juga akan melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap tindakan pelaku. Hingga berita ini diturunkan pelaku belum bisa bicara karena bibirnya masih luka. (ind/ls/red)

Editor : Redaksi

Sosialisasi Keputusan Kemenpan-RB

Komisi A DPRD Dukung Penerapan P3K Paruh Waktu di Pemkab Lumajang

Lumajang - Komisi A DPRD Kabupaten Lumajang terus menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan kesejahteraan tenaga kerja Non-ASN dengan menyelenggarakan sosialisasi Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KepmenPANRB) Nomor 16 Tahun 2025 tentang Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Paruh Waktu. Kegiatan ini berlangsung dalam format talkshow di acara Jelita yang disiarkan oleh LPPL Radio Suara Lumajang pada Kamis (13/02/2025).

Dindikbud

Tenaga Guru Honorer 718 di Lumajang Jalani Evaluasi

Lumajang - Sebanyak 718 tenaga honorer di lingkungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang telah menjalani tahap evaluasi dalam dua kategori, yaitu Non Database (tidak ikut tahap 1) sebanyak 223 orang dan Data Based (ikut tahap 2) sebanyak 495 orang. Evaluasi ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan tenaga honorer sesuai dengan regulasi dan kebutuhan lembaga.