Menginspirasi Santri Indonesia

Lagu "Santri Penjaga NKRI" Ponpes Kyai Syarifuddin Juara Nasional

Penulis : lumajangsatu.com -
Lagu "Santri Penjaga NKRI" Ponpes Kyai Syarifuddin Juara Nasional
Gus Izzudin Syarif, Pengasuh Pondok Putra Kyai Syarifuddin Wonorejo - Lumajang.

Lumajang - Lagu dan video klip karya santri Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang dengan judul "Santri Penjaga NKRI" menyabet sebagai juara I dalam
dalam rangka memeriahkan Hari Santri 2021, Televisi Nahdlatul Ulama (TVNU) bekerja sama dengan Pengurus Pusat (PP) Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) NU menggelar Lomba Cipta Lagu Santri.

"Alhamdulillah, bisa juara," kata Ketua Pengasuh Putra, Ponpes Kyai Syarifuddin Wonorejo - Lumajang, Gus Izzudin Syarif saat dihubungi lumajangsatu.com, Minggu (23/10/2021).

Lanjut dia, saat menerima brosur lomba cipta lagu, pihaknya membentu tim dari kalangan pengurus dan santri. Kemudian tercipta sebuah lagu dan kemudian latihan vokal selama 3 hari.

"Shottingnya videonya sehari dan mendaftarnya sangat mepet waktu batas akhirnya," ungkap Gus Udin, sapaan akrabnya.

Para penyanyinya dari Grup Sholawat Uhuddiyah, Mahmud Irsyada dan 3 santri lainya. Awalnya, sangat minder dengan para pondok pesantren lainya yang sudah siap ikut lomba dan serius.

"Kemenangan ini berkat do'a abah yai Sulahak, barokah para massayih serta para santri serta alumni Syarifuddin," jelasnya.

Kemenangan dalam lomba karya cipta lagu oleh TV NU ini menjadi kabar baik bagi dunia kreatifitas Lumajang untuk Nasional. Karya dari Ponpes Kyai Syarifuddin mampu menginspirasi para santri dalam menuntuk ilmu dan menjadi penjaga NKRI.

"Semoga lagu ini bemanfaat dan para santri Indonesia tetap semangat dalam bejuang menuntut ilmu dan mengabdi pada bangsa ini," pungkasnya. (har/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Kunci Keluarga Sakinah, Harmoni Psikologi dan Nilai Islami

Membangun keluarga yang harmonis dan bahagia, atau yang dikenal dengan keluarga sakinah, adalah impian setiap orang. Namun, proses mewujudkannya sering kali menjadi sebuah teka-teki tersendiri. Bagaimana caranya agar pasangan suami istri, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya bisa hidup bersama dalam cinta, damai, dan saling mendukung? Di sinilah pendekatan psikologi keluarga dan ajaran agama Islam memainkan peran penting.