Sempat Sembunyi di Madura

Pelaku Penusukan Suporter Bola Diringkus Polres Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Pelaku Penusukan Suporter Bola Diringkus Polres Lumajang
Ilustrasi

Lumajang - Dugaan pelaku penusukan suporter bola dengan korban A (16) warga Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro terungkap. Pelaku berinisial H (17) warga Kecamatan Tempeh berhasil ditangkap oleh Satreskrim Polres Lumajang di Jalan Sukodono. Sebelumnya polisi telah melakukan pengejaran hingga ke Bangkalan Madura.

Menurut Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Fajar Bangkit Sutomo mengatakan bahwa pengungkapan pelaku tersebut sampai ke Pulau Garam Madura. Karena pelaku melakukan persembunyian disana, didampingi orang tuanya.

Namun sepintar-pintarnya tupai melompat, akhirnya terjatuh juga. Seperti peribahasa tersebut sejauh apapun pelaku berlari tapi akan tertangkap juga oleh polisi.

Ketika Tim Resmob Polres Lumajang sudah sampai di Madura, tiba-tiba ada informasi pelaku pulang ke Lumajang. Hingga akhirnya polisi bertolak pulang ke Lumajang.

"Jadi kami buntuti pelaku bersama rombongan keluarganya" kata AKP Fajar, Senin (14/3/2022).

Sesampai di Lumajang pelaku bersama keluarganya kemudian dihadang oleh polisi dan diberhentikan saat berada di Jalan Sukodono. "Alhamdulillah kami berhasil mengamankan pelaku," ujar Fajar.

Sebelumnya kejadian ini telah menghebohkan warganet karena disinyalir korban merupakan penggemar dari sepak bola luar kota yaitu bonek.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Masjid Pilar Peradaban Islam

Lumajang - Dalam sejarah panjang peradaban Islam, masjid tidak hanya berperan sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kebangkitan intelektual, sosial, dan politik. Masjid-masjid besar seperti Masjid Nabawi di Madinah dan Masjid Al-Qarawiyyin di Maroko telah menjadi saksi bagaimana Islam membangun masyarakat yang berbudaya tinggi, berbasis ilmu pengetahuan, serta penuh nilai-nilai kemanusiaan. Masjid bukan hanya simbol spiritualitas, tetapi juga motor penggerak perubahan sosial. Lalu, bagaimana masjid di masa kini dapat tetap berperan sebagai pilar peradaban dalam dinamika masyarakat modern?