Korupsi

Dalam Waktu Dekat Penetapan Tersangka Korupsi Pisang Mas Kirana Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Dalam Waktu Dekat Penetapan Tersangka Korupsi Pisang Mas Kirana Lumajang
Kasi Intel Kejaksaan Negeri Lumajang Yudhi Teguh Santoso

Lumajang - Terkait dugaan penyelewengan pengadaan bibit pisang Mas Kirana 2020 bersumber dana dari APBN senilai Rp1.485.484.000 pada Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang, Kejaksaan Negeri Lumajang segera akan tetapkan tersangka dalam waktu dekat. Kasi Intel Kejaksaan Negeri Lumajang Yudhi Teguh Santoso mengatakan bahwa dalam waktu dekat ini pihaknya akan segera tetapkan tersangka.

Dapat diketahui bahwa sebelumnya terkendalanya penetapan yaitu masih butuh pendalaman keterangan saksi dan menunggu pemeriksaan ahli. Pihaknya juga akan segera mengumumkan kepada rekan media jika sudah ditetapkan tersangkanya. 

"Belum bisa dibilang bulan ini namun yang jelas dalam waktu dekat" kata Yudhi Senin, (10/10/2022).

Sebelumnya kejaksaan menemukan kejanggalan pada pembuatan harga satuan barang pengadaan bibit pisang Mas Kirana. Harga satuan barang yang dibuat yaitu Rp 6.000 per bibit, padahal harga pasaran di Lumajang perbibit pisang mas kirana berkisar Rp 2-3 ribu. Dari perhitungan ini diketahui ada selisih 3 ribu rupiah persatu bibitnya. 

Padahal jumlah pengadaan bibit pisang Mas Kirana sekitar ratusan ribu bibit. Dari perhitungan jumlah bibit dikalikan selisih Rp 3.000 perbibit itulah kerugian keuangan negara hingga ratusan juta rupiah. 

Belum lagi dalam pengadaan bibit ini pun diduga sudah terkondisikan sebelum pelaksanaan lelang. Dari pulbaket Kasi Pidsus ke penerima bibit, ternyata ada sebanyak 34 kelompok tani yang sudah menyiapkan bibit-bibit itu sebelum pelaksanaan lelang. 

Masyarakat juga berharap agar kasus ini segera ditetapkan tersangkanya, karena sudah merugikan uang negara (Ind/red).

 

 

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).