Polisi Meminta Doa Masyarakat

Ini Perkembangan Kasus Perampokan Uang di BRI Kunir Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Ini Perkembangan Kasus Perampokan Uang di BRI Kunir Lumajang
Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hari Siswanto

Lumajang - Satreskrim Polres Lumajang memohon doa dari masyarakat agar pelaku perampokan di Bank BRI Unit Kunir segera tertangkap. Hingga kini polisi masih belum mengkonfirmasi adanya keberhasilan pengungkapan kasus tersebut.

Kasat Reskrim Polres Lumajang AKP Hari Siswanto mengungkapkan bahwa pihaknya masih belum dapat memberikan keterangan secara gamblang mengenai perkembangan penyelidikan kasus tersebut. Menurutnya, semua dugaan masih dianalisa termasuk kemungkinan keterlibatan oknum internal dalam bank tersebut.

"Kalau saya sebutan semua di sini nanti buyar apa yang menjadi bahan masih kami analisa" kata Hari Rabu, (1/2/2023).

Sebelumnya, Bank BRI Kunir ini disatroni komplotan perampok dengan senjata tajam pada Jumat, (20/1/2023). Perampok tersebut berhasil mencuri uang Rp 240 juta yang tersimpan di laci teller.

Saksi mata bernama Jaelani (45), Warga Kunir Lumajang menceritakan detik-detik perampokan yang terjadi di Bank BRI Cabang Kunir Lumajang. Jaelani sungguh terkejut mendengar adanya perampokan.tak menyangka 2 orang yang berada di Bank BRI Kunir saat itu merupakan perampok.

Mengacu pada rekaman CCTV, pelaku meninggalkan lokasi bank pada pukul 12:17, artinya pelaku hanya butuh 2 menit untuk menggasak uang yang berada di bagian teller. 

Salah satu saksi mata Jaelani bercerita jika pada saat pukul 12:00 beberapa petugas bank termasuk satpam pergi salat Jumat yang letaknya tidak seberapa jauh dari bank. Kemudian 15 menit setelahnya, ia melihat terdapat 2 orang yang mengendarai motor matic memasuki halaman parkir bank BRI Kunir.

Jaelani yang memiliki warung di dekat bank tak menaruh kecurigaan apapun awalnya. Ia mengira dua orang tersebut merupakan nasabah bank yang hendak pergi ke ATM. 

Saksi melihat 2 orang pria tersebut dengan ciri-ciri bejenis kelamin pria, satu orang memakai helm merah dengan berbadan gemuk. Sedangkan yang dibonceng berhelm hitam berbadan kurus (Ind/red).

 

 

Editor : Redaksi

28 Oktober 1928

Reaktualisasi Sumpah Pemuda di Era Kemerdekaan

Lumajang - Di tengah gemuruh suara kebangkitan generasi muda yang bersemangat, terbayang kembali momen bersejarah yang mengubah arah perjalanan bangsa ini. Sumpah Pemuda yang diikrarkan pada 28 Oktober 1928. Dalam suasana yang penuh tekad, para pemuda dari berbagai suku, agama, dan latar belakang bersatu untuk mengangkat panji persatuan, menegaskan bahwa meski berbeda, mereka adalah satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa: Indonesia.