Hikmah Kehidupan
Amar Ma'ruf Nahi Mungkar Dengan Cara Yang Ma'ruf
Lumajang - Salah satu ciri-ciri generasi terbaik melakukan amar ma'ruf dan nahi mungkar, mengajak perbuatan yang baik, baik sifatnya ritual maupun sosial, mengajak masyarakat agar beriman dan bertakwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala, mengajak masyarakat melaksanakan shalat lima waktu dengan baik dan sempurna, mengajak masyarakat supaya berrzikir kepada Allah dengan khusyuk, dan diwaktu yang sama mengajak manusia agar jujur dalam perbuatan dan perkataan, amanah dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, menegakkan kebenaran dan keadilan semata-mata merupakan ridho Allah dan berinfak dan bersedekah kepada fakir miskin.
Orang-orang yang beriman melarang perbuatan mungkar, baik perbuatan mungkar hablum minallah (berhubungan langsung dengan Allah) maupun minannas (hubungan sosial sesama manusianya), melarang masyarakat menyekutukan Allah dengan yang lainbya, melarang melakukan perbuatan zina dan melarang masyarakat berkhianat pada orang lain, melarang masyarakat menghina orang lain, melarang masyarakat berbuat zalim kepada sesama manusia.
Allah berfirman:
Artinya: Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik. (QS. Ali 'Imran: 110)
Melaksanakan Amar ma'ruf dan nahi mungkar termasuk perbuatan terpuji dan menjadikan orang yang melakukannya generasi terbaik apabila memenuhi etika dan tata cara amar ma'ruf dan nahi mungkar, amar ma'ruf dan nahi mungkar harus dilaksanakan dengan cara yang ma'ruf dan menghindari dengan cara yang mungkar, sedangkan tata cara amar ma'ruf dan nahi mungkar dengan Ma'ruf sebagai berikut:
Pertama, ikhlas karena Allah. Orang yang melakukan Amar ma'ruf dan nahi mungkar bertujuan mengharapkan ridha dari Allah subhanahu wa ta'ala dan bertujuan melaksanakan perintah Allah subhanahu wa ta'ala dan tujuan menerusskan perjuangan para nabi, terutama perjuangan nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam
Kedua, berilmu. Orang yang melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar harus memiliki ilmu yang lengkap berkenaan dengan ilmu-ilmu agama yang bersumber dari Alquran dan hadis serta penjelasan ulama yang ahli dalam bidang Alquran dan hadis, orang yang berdakwah yang berbekal ilmu yang sempurna akan mengajak kepada yang benar dan membimbing kepada jalan yang hak dan benar, mengajak masyarakat untuk beriman kepada Allah dengan benar, mengajak masyarakat melaksanakan ibadah kepada Allah dengan benar dan mengajak pada masyarakat berakhlak mulia dengan benar.
Ketiga, dengan hikmah. Dalam melaksanakan dakwah, melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar harus memahami situasi objek dakwah, harus menguasai metode dakwah dan harus memiliki sarana dakwah, sehingga orang yang melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar sesuai dengan situasi dan kondisi, karena dia mampu melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar dengan cara yang ma'ruf, ketika berdakwah pada kalangan anak-anak menggunakan metode dan materi sesuai dengan usia anak-anak, ketika berdakwah pada kalangan akademisi, maka mampu menyampaikan dakwahnya dengan metode dan materi yang sesuai dengan akademisi, demikian juga ketika dia berdakwah dengan kelompok dan masyarakat yang lain.
Empat, nasehat yang baik. Tujuan hakiki dari dakwah, amar ma'ruf dan nahi mungka agar masyarakat berpegang teguh kepada agama Allah dengan sempurna dan menghindari segala hal yang dilarang oleh Allah secara seksama, maka karena itu seorang dai harus mengajak pada masyarakat dengan dakwah yang baik, baik dari sisi kontennya, redaksinya, intonasinya, medianya dan strateginya. Apabila dakwah disampaikan dengan nasihat-nasihat yang baik, nasehat yang dapat menyentuh hati objek dakwah, maka mereka akan terpanggil untuk melaksanakan yang ma'ruf dan menghindari perbuatan mungkar, karena dakwah amar ma'ruf dan nahi mungkar disampaikan dengan nasehat yang baik, dan nasehat yang baik akan membuka hati yang tertutup, sehingga mereka menerima dakwah-dakwah yang disampaikan oleh seorang dai amar ma'ruf dan nahi mungkar.
Hakikat Amar ma'ruf nahi mungkar adalah menyampaikan pesan-pesan Alquran kepada objek dakwah, maka karena itu harus menggunakan bermacam-macam media untuk menyampaikan dakwah amar ma'ruf dan nahi mungkar kepada objek dakwah, bisa menggunakan tulisan-tulisan berupa kata-kata, tulisan ilmiah d jurnal, artikel-artikel di media massa, menggunakan media sosial dan lain sebagainya. Juga bisa menggunakan media dakwah yang sifatnya langsung seperti pengajian umum, khutbah Jumat, seminar, pendidikan formal dan pendidikan nonformal
Dengan demikian orang yang beriman akan menjadi kekasih Allah dan tergolong generasi yang terbaik ketika dia melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar dengan cara yang ma'ruf dan menegakkan kebenaran dan keadilan dengan cara yang benar. Dan menghindari segala bentuk perbuatan mungkar dan batil dalam melaksanakan amar ma'ruf dan nahi mungkar. Apabila seorang dai amar ma'ruf dan nahi mungkar melaksanakan etika Amar ma'ruf dan nahi mungkar maka akan dicintai oleh Allah dan dicintai oleh masyarakat dan tergolong generasi yang terbaik. Wallahu A'lam bish shawab.(red)
Penulis : KH. DR. Abdul Wadud Nafis, Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Kutorenon-Lumajang
Editor : Redaksi