Hikmah Kehidupan

Jabatan Amanah Atau Karir?

Penulis : lumajangsatu.com -
Jabatan Amanah Atau Karir?
Abdul Wadud Nafis Pengasuh Ponpes Manarul Qur’an Kutorenon-Lumajang

Lumajang - Di zaman modern ini banyak orang yang berlomba-lomba di dalam mendapatkan jabatan,  baik jabatan yang rendah maupun yang tinggi, baik jabatan politik maupun jabatan sosial. Mereka berjuang dalam mendapatkan jabatan yang diinginkan dengan menggunakan segala cara,  mereka  tidak segan-segan untuk mengorbankan tenaga, pikiran dan  harta yang dimilikinya. Banyak orang yang beranggapan, bahwa jabatan adalah sebuah karir,  jabatan adalah sebuah prestasi dan jabatan sebuah kebanggaan.  

Yang menjadi pertanyaan,  apakah jabatan ini sebuah karir atau sebuah amanah? 

Jawabannya,  dalam realitas kehidupan berbeda-beda dalam memandang jabatan, ada dua kelompok: kelompok pertama,  meyakini bahwa jabatan itu sebuah amanah dari Allah, yang harus dilaksanakan dengan baik, kelompok ini tidak mau mengejar jabatan, bahkan kadang-kadang tidak mau menerima jabatan yang diberikan padanya,  karena dirinya khawatir tidak bisa melaksanakan amanah dengan baik dan merasa takut nanti akan mendapatkan tuntutan dari Allah atas amanah yang dibebankan pada pundaknya diharap kelak.

Apabila kelompok ini  terpaksa menerima jabatan yang diberikan padanya, maka berusaha mempelajari tentang hak-hak dan kewajiban yang harus dilakukan dan mempelajari strategi dan manajemen dalam melaksanakan tugas-tugasnya, lalu dilaksanakannya dengan penuh amanah dan tanggung jawab. 

Kelompok yang meyakini bahwa jabatan amanah dari Allah hatinya selalu merasa diawasi oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan berusaha segala tindakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan sesuai dengan ketentuan-ketentuan Allah,  menghindari segala perbuatan yang menuju kezaliman atau tindakan yang  menyalahi  aturan. Jabatan yang dipegang oleh kelompok ini akan membawa maslahat pada kehidupan umat manusia, terutama kepada Islam dan umat Islam.

Kelompok kedua, beranggapan,  bahwa  jabatan  sebuah karir dan kebanggaan serta prestasi. Kelompok ini berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mendapatkan jabatan setinggi-tingginya, sesuai dengan karir yang diinginkan,  jika aktif di dunia politik,  maka berusaha untuk mendapat jabatan politis yang setinggi-tingginya,  baik dalam partai maupun jabatan dalam pemerintahan,  baik eksekutif maupun legislatif, apabila aktif di organisasi keagamaan, maka menggunakan strategi yang baik dan manajemen yang efektif untuk mendapatkan jabatan yang tinggi, sehingga mendapatkan  jabatan ketua umum di tingkat nasional maupun internasional.

Kelompok yang menganggap jabatan sebuah karir dan sebuah bentuk kelas sosial dikhawatirkan menyalahgunakan jabatan yang dimilikinya,  karena hatinya tidak merasa bahwa jabatan sebuah amanah dari Allah subhanahu wa ta'ala dan hatinya tidak merasa bahwa dirinya akan diawasi oleh Allah subhanahu wa ta'ala dan tidak sadar bahwa dirinya akan diminta pertanggungjawaban di akhirat kelak. Jabatan yang dipegang oleh kelompok yang menganggap jabatan sebuah kebanggaan dan kelas sosial akan membawa kerugian pada kehidupan masyarakat,  kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejarah membuktikan banyak orang-orang yang haus kekuasaan yang berusaha mendapatkan jabatan yang diinginkan, lalu betul-betul memegang jabatan yang strategis,   baik jabatan politis maupun jabatan  sosial dan keagamaan menimbulkan kerugian terhadap kehidupan masyarakat.

Islam tidak melarang umatnya memiliki jabatan yang tinggi, akan tetapi Islam menuntut agar orang yang memiliki jabatan memiliki  kompetensi yang cukup dalam mengemban jabatan serta mampu melaksanakan amanah dengan baik, dan betul-betul melaksanakan amanah serta merealisasikan program dan tugas-tugas yang dibebankan padanya. 

Orang yang mempunyai jabatan,  lalu melaksanakan tugasnya dengan baik akan mendapatkan pahala dari Allah subhanahu wa ta'ala, di akhirat  kelak akan mendapatkan naungan dari Allah ketika tidak ada naungan kecuali naungan Allah. Sebaliknya,  orang yang tidak melaksanakan amanah terhadap jabatan yang diembannya akan mendapatkan azab dari Allah di akhirat kelak dengan azab berupa neraka jahanam. Wallahu a'lam bish shawab.(Red)

Penulis : Abdul Wadud Nafis Pengasuh Ponpes Manarul Qur’an Kutorenon-Lumajang

Editor : Redaksi

Berbagai lomba

Menyala: STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Dies Natalis Ke-39

Lumajang - Kampus STKIP PGRI LUMAJANG dalam rangka merayakan Dies Natalis yang ke-39, STKIP PGRI Lumajang juga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang salah satunya adalah rangkaian perlombaan yang di ikuti oleh Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang, selain itu juga ada salah satu lomba yang di ikuti oleh peserta SMA, SMK, MA sederajat. Ketua panitia Bapak Moch. Fauzi, S.Pd., M.Pd. mengungkap kan bahwa "Dies Natalis ke-39 tahun 2024 ini di konsep menjadi 2 (dua skema kegiatan/perlombaan) yakni skema kegiatan Internal dan Eksternal. Skema kegiatan Internal meliputi 1) Lomba Bazar 2) Lomba Jingle Dance 3) Lomba Memasak 4) Fashion Show 5) Duta Kampus.

Pastikan Tak Digunakan Sembarangan

Kapolres Periksa Senjata Api Milik Anggota Polres Lumajang

Lumajang - Propam Polres Lumajang, memeriksa senjata api (senpi) dinas milik personel Polres Lumajang. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Mapolres Lumajang, diikuti personel pemilik senpi dinas di jajaran polsek dan Polres Lumajang, Rabu (18/12/2024). Tujuannya pemeriksaan senpi jelas, untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan senjata dan menjaga keamanan serta ketertiban.