Hikmah Kehidupan

Mengapa Islam Dianggap Aneh..?

Penulis : lumajangsatu.com -
Mengapa Islam Dianggap Aneh..?
KH. DR. Abdul Wadud Nafis, Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Sukodono-Lumajang

Lumajang - Pada awal Islam masuk ke jazirah Arab dianggap aneh, karena Islam mengajarkan tentang ketauhidan, menyembah Allah semata, sedangkan penduduk Arab pada waktu itu hidup dalam kemusyrikan, yaitu menyembah banyak Tuhan, penduduk Arab menganggap aneh terhadap ajaran tauhid yang dibawa Islam yang menyeruhkan menyembah Allah semata dan melarang menyekutukan Allah dengan yang lain, baik berupa patung, matahari maupun lainnya.

Pada awal Islam masuk pada penduduk Arab dianggap aneh karena menyerukan pada perdamaian dan saling mencintai, pada waktu itu kehidupan penduduk Arab saling membenci satu sama lain dan bermusuhan satu sama lain dan mereka berperang bertahun-tahun disebabkan hal-hal yang kecil. Islam menyerukan pada umat manusia, agar mencintai satu sama lain bagaikan mencintai dirinya sendiri, Islam menggambarkan cinta sejati antara sesama manusia ibaratkan bagaikan seluruh tubuh, di mana satu sama lain saling merasakan bahagia bersama dan kesedihan bersama, cinta kasih sesama manusia yang diajarkan oleh Islam dianggap aneh oleh penduduk Arab, karena pada waktu itu tradisi yang menyebar pada orang-orang Arab adalah budaya kebencian satu sama lain.

Islam dianggap aneh ketika menyerukan pada penduduk Arab menghindari minum minuman-minuman keras dan minuman yang memabukkan, di mana pada waktu itu tradisi yang berkembang di masyarakat Arab minum minum-minuman keras, bahkan minum-minuman keras dilakukan di rumah-rumah, dan hal semacam ini dianggap hal yang biasa. Islam menyerukan kepada umat manusia, supaya menghindari minum minuman keras, karena minuman rasa akan merusak akal pikiran manusia dan akan merusak moral manusia, seruan islam semacam ini dianggap aneh oleh masyarakat Arab dan sekitarnya, karena sangat bertentangan dengan tradisi masyarakat Arab pada waktu itu.

Nabi Muhammad menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk Arab dan sekitarnya dan nabi Muhammad berhasil menyebarkan Islam pada penduduk Arab dan diterimanya dengan baik, sekalipun melalui perjuangan yang sulit dan tantangan yang sangat berat, namun dalam jangka 23 tahun Rasulullah berhasil menanamkan aqidah tauhid dan membangun tradisi yang islami, yaitu menyembah Allah semata, mencintai satu sama lain, menjaga kejujuran, kesetiaan, menjaga kesucian. Perjuangan Rasulullah itu membuat Islam itu menjadi budaya dan tradisi masyarakat Arab dan sekitarnya, seperti Mesir, Syria dan lain sebagainya, sehingga Islam tidak dianggap aneh lagi, bahkan yang dianggap aneh orang yang melakukan tindakan-tindakan dan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam, setelah Islam menjadi sebuah tradisi dan budaya maka tradisi jahiliyah dianggap aneh, ketika tauhid itu menjadi suatu tradisi masyarakat, maka kemusyrikan itu dianggap aneh, ketika kesetiaan dan cinta satu sama lain menjadi tradisi, maka kebencian dianggap aneh, ketika wanita dan laki-laki menjaga kesucian, maka berzina Dianggap aneh.

Dengan berjalannya waktu terjadi dialektika dan pertarungan antara hak dan batil, dan dari waktu ke waktu tradisi Islam mulai memudar dan tradisi jahiliyah mulai berkembang, kebencian berkembang, kebohongan merajalela dan korupsi dianggap biasa, lalu apa yang terjadi? maka ajaran Islam dianggap aneh, ketauhidan dianggap aneh, kejujuran dianggap aneh, kesetiaan dianggap aneh dan kesucian dianggap aneh.

Ketika Islam itu sudah dianggap aneh maka untunglah orang-orang yang aneh, siapa orang yang aneh itu? Jawabannya, orang yang aneh adalah orang-orang yang memahami agama Islam dengan benar, melaksanakan ajaran agama Islam dengan baik dan sempurna, lalu berjuang untuk perbaiki kehidupan masyarakat dari perilaku yang batil menuju perilaku yang hak, menyerukan masyarakat dari kemusyrikan pada ketauhidan, dari kebencian pada kecintaan dan dari kebohongan pada kejujuran.

Orang yang berjuang menegakkan kebenaran dan keadilan dianggap orang aneh, karena pejuang kebenaran sangat berbeda dengan perilaku masyarakat pada umumnya, di mana masyarakat pada waktu itu lebih senang pada perbuatan maksiat, tetapi orang yang aneh ini lebih senang berbuat baik, masyarakat pada waktu itu lebih senang menyerukan pada kebatilan sedangkan dia lebih senang menyerukan kepada kebenaran dan keadilan. Orang yang berperilaku memperbaiki masyarakat dan diberi gelar orang yang aneh adalah orang-orang yang beruntung, karena dia akan dicintai oleh Allah dan rasulnya serta akan mendapatkan cinta dari orang-orang yang mencintai agama Allah dan nantinya akan dibalas dengan surga dan dijauhkan dari api neraka.

Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Islam datang dalam keadaan yang asing, akan kembali pula dalam keadaan asing. Sungguh beruntungnlah orang yang asing” (HR. Muslim no. 145). Wallahu a'lam bish shawab.(Red)

Penulis : KH. DR. Abdul Wadud Nafis, Pengasuh Ponpes Manarul Qur'an Sukodono-Lumajang

Editor : Redaksi

Berbagai lomba

Menyala: STKIP PGRI Lumajang Sukses Gelar Dies Natalis Ke-39

Lumajang - Kampus STKIP PGRI LUMAJANG dalam rangka merayakan Dies Natalis yang ke-39, STKIP PGRI Lumajang juga menyelenggarakan berbagai kegiatan yang salah satunya adalah rangkaian perlombaan yang di ikuti oleh Mahasiswa STKIP PGRI Lumajang, selain itu juga ada salah satu lomba yang di ikuti oleh peserta SMA, SMK, MA sederajat. Ketua panitia Bapak Moch. Fauzi, S.Pd., M.Pd. mengungkap kan bahwa "Dies Natalis ke-39 tahun 2024 ini di konsep menjadi 2 (dua skema kegiatan/perlombaan) yakni skema kegiatan Internal dan Eksternal. Skema kegiatan Internal meliputi 1) Lomba Bazar 2) Lomba Jingle Dance 3) Lomba Memasak 4) Fashion Show 5) Duta Kampus.

Pastikan Tak Digunakan Sembarangan

Kapolres Periksa Senjata Api Milik Anggota Polres Lumajang

Lumajang - Propam Polres Lumajang, memeriksa senjata api (senpi) dinas milik personel Polres Lumajang. Kegiatan yang dilaksanakan di halaman Mapolres Lumajang, diikuti personel pemilik senpi dinas di jajaran polsek dan Polres Lumajang, Rabu (18/12/2024). Tujuannya pemeriksaan senpi jelas, untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan senjata dan menjaga keamanan serta ketertiban.