Kenalkan Potensi Daerah

Desa Petahunan Kenalkan Makanan Khas Lumajang Hong Tele

Penulis : lumajangsatu.com -
Desa Petahunan Kenalkan Makanan Khas Lumajang Hong Tele
Hong Tele, makanan khas Desa Petahunan kombinasikan nasi, pohong, sate dan gule

Lumajang - Banyak Desa di Kabupaten Lumajang berupaya mengeksplorasi potensi daerah, baik itu wisata alam dan juga kuliner khas Desanya. Salah satunya adalah Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko yang mencoba memperkenalkan makanan khas daerahnya.

Sajian kuliner uniknya bernama "Hong Tele" atau dikenal juga dengan Sego Pohong Sate dan Gule. Kuliner yang disajikan dan dikenalkan kepada masyarakat luas mengkombinasikan nasi dengan pohong (singkong), sate kambing, dan kuah gulai yang lezat, menciptakan keharmonisan rasa yang sempurna.

Kepala Desa Petahunan, Sumarli mengungkapkan, bahwa inspirasi dari hidangan ini berakar pada tradisi lama penduduk desa yang gemar mengkonsumsi nasi pohong. "Dulunya, nasi pohong menjadi makanan sehari-hari masyarakat di sini," ujar Sumarli.

Menurut Sumarli, semua bahan dasar Hong Tele bersumber dari hasil pertanian dan peternakan lokal, menegaskan komitmen Desa Petahunan terhadap pemberdayaan produk dalam desa.

Di samping itu, desa juga berinisiatif membangun pabrik pupuk kandang sebagai langkah mengatasi menurunnya hasil pertanian dan mengurangi ketergantungan pada pupuk subsidi. Proyek ini diharapkan mendukung petani dan pemelihara kambing di desa, menyediakan mereka dengan sumber penghasilan tambahan.

"Hong Tele tidak hanya menjadi simbol kekayaan kuliner kami, tapi juga cerminan upaya desa dalam menjaga keberlanjutan dan kemandirian ekonomi," tambah Sumarli.

Dengan rencana pembangunan pabrik pupuk kandang dan promosi kuliner khas, Desa Petahunan berharap tidak hanya meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakatnya tapi juga menarik lebih banyak wisatawan untuk menikmati keindahan alam dan keunikan kuliner desa, terutama di area wisata Tumpak Selo.

Hong Tele, dengan cita rasanya yang autentik dan asal-usulnya yang kaya sejarah, menjadi salah satu alasan wajib bagi pengunjung untuk mengunjungi Desa Petahunan. Ini adalah kesempatan untuk menikmati kuliner unik sambil mendukung pengembangan ekonomi lokal dan pelestarian tradisi kuliner Indonesia.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Spesialis Melukai Korban

Pelajar Disabet Saat Berteduh, Jejak Begal Sadis Lumajang Terungkap

Lumajang – Fakta mengejutkan terungkap dari pengungkapan kasus kriminal di Kabupaten Lumajang. Dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso diketahui merupakan begal sadis yang kerap melukai korbannya. Aksi kejahatan keduanya diduga kuat telah berlangsung sejak 10 Mei 2025 sesuai cctv yang beredar dan terjadi di sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Lumajang dan sekitarnya.

Begal Sadis

Teror Delapan TKP Berakhir, Pelaku Curanmor Lumajang Tewas Saat Diamankan

Lumajang * – Kepolisian Resor Lumajang berhasil mengungkap rangkaian tindak pidana pencurian dengan pemberatan, penganiayaan berat, serta perlawanan terhadap petugas, yang dilakukan dua tersangka berinisial AS (30) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso dan MH (37) Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso. Keduanya diketahui terlibat dalam sedikitnya delapan tempat kejadian perkara (TKP) di wilayah Kabupaten Lumajang dan sekitarnya.

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.