Pasar Perum Biting Lewat WA

Ramadhan Jadi Berkah Bagi UMKM Pasar Online Kutorenon Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Ramadhan Jadi Berkah Bagi UMKM Pasar Online Kutorenon Lumajang
Warga Perum Biting memanfaatkan media sosial WA untuk berjualan

Lumajang - Saat bulan Ramdhan, omset pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Perum Biting Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono Kabupaten Lumajang meningkat. Terutama bagi UMMKM yang tergabung dalam pasar digital "Pasar Perum Biting" yang menggunakan platform media WhatsApp.

Abdillah, salah satu anggota grup WhatsApp tersebut dan pemerhati pasar digital di Perum Biting menyatakan, meningkatnya kualitas produksi, kemasan yang baik, dan promosi yang menarik menjadi faktor utama dalam peningkatan transaksi jual beli online, terutama di bulan suci Ramadan.

"Dalam grup 'Pasar Perum Biting', para pelaku UMKM semakin mahir dalam desain promosi, meningkatkan kualitas produk makanan dan minuman, serta memperbaiki kemasan menjadi lebih baik dan higienis. Hal ini membuat pembeli semakin senang berbelanja untuk buka puasa atau menyediakan takjil di masjid," ungkap Abdillah dalam keterangannya di Perum Biting Desa Kutorenon, Senin (24/3/2024).

Menurut Abdillah, momentum Ramadan menjadi waktu yang sangat bermakna bagi UMKM lokal di Perum Biting. Melalui 'Pasar Perum Biting', pesanan produk makanan dan minuman meningkat drastis, menunjukkan tingginya konsumsi dan daya beli warga setempat untuk kebutuhan berbuka puasa atau memberi takjil di masjid.

"Pada bulan Ramadan ini, transaksi di grup 'Pasar Perum Biting' semakin ramai, terutama menjelang waktu berbuka puasa. Banyak pengiriman makanan dan minuman kepada pembeli yang memang diberikan gratis tanpa biaya pengiriman. Omset hari biasa berkisar Rp1 juta per hari dari semua transaksi pelaku UMKM, namun jika bulan ramadan bisa mencapai Rp2 juta per harinya, karena setiap harinya masyarakat memberi takjil ke masjid atau musala," terang dia.

Abdillah juga mengungkapkan bahwa inovasi pasar digital di Perum Biting, khususnya melalui WhatsApp, sangat memudahkan pelaku UMKM dan pembeli dalam bertransaksi. Tanpa perlu tempat fisik, semua transaksi bisa dilakukan melalui media sosial tersebut, baik untuk pemesanan maupun pengiriman produk.

Sementara itu, Kepala Desa Kutorenon Faisal Rizal, menyambut perkembangan positif ini sebagai bukti semangat dan inovasi yang dimiliki para pelaku UMKM di Perum Biting.

"Saya amat bangga melihat kesungguhan mereka dalam memanfaatkan pasar digital untuk menggalakkan perekonomian lokal," ungkapnya.

Menurutnya, dengan terus ditingkatkannya kualitas produk dan layanan, pasar digital 'Pasar Perum Biting' memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat yang nyata bagi masyarakat sekitar.

Faisal Rizal juga menekankan pentingnya perhatian terus menerus terhadap kualitas produk dan aspek kemasan yang aman dan higienis bagi UMKM lokal di Perum Biting.

“Saya harap langkah ini akan memperkuat peran pasar digital 'Pasar Perum Biting' sebagai salah satu pilar ekonomi yang kuat bagi warga setempat, serta membawa dampak positif yang signifikan bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat secara luas," pungkasnya.(Kom/red)

 

Editor : Redaksi

Peringati Hari Menanam Pohon Nasional

Masyarakat dan Indah Wahyuni Hijaukan Sumber Mata Air Klerek Gucialit-Lumajang

Lumajang - Dalam rangka memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni melaksanakan penanaman bibit pohon bersama masyarakat di Sumber Mata Air Klerek, Desa Gucialit Kecamatan Gucialit, Jumat (6/12/2024) pagi. Dalam kesempatan tersebut, Indah Wahyuni menyampaikan, kegiatan penanaman pohon tersebut dapat dijadikan sebagai momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Sudah Selesai 84 Persen

Dam Gambiran Lumajang Ditargetkan Rampung Akhir Desember 2024

Lumajang - Upaya percepatan pembangunan DAM Gambiran terus dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PUSDA) Provinsi Jawa Timur guna mengatasi dampak kekeringan yang selama ini dirasakan petani di Desa Boreng, Blukon, dan Kelurahan Rogotrunan. Setelah mengalami kerusakan akibat jebolnya DAM, ketiga wilayah tersebut mengalami gangguan irigasi yang menghambat produktivitas pertanian.