Dianggap Tak Proporsional

Forum Cabor Lumajang Minta KONI Prioritaskan Dana Pembinaan Olahraga

Penulis : lumajangsatu.com -
Forum Cabor Lumajang Minta KONI Prioritaskan Dana Pembinaan Olahraga
Forum Cabang Olahraga (Cabor) Kabupaten Lumajang

Lumajang - Lebih dari 30 Cabang Olahraga (Cabor) di Lumajang menggelar silaturrahim dan halal bi halal, Minggu (28/04/2024) di Magnolia Cafe. Acara tersebut juga bagian tindak lanjut dari tidak berimbangnya dana pembinaan cabor dalam proposal pengajuan KONI Lumajang kepada Dinas Pemuda dan Olahraga.

Dalam forum tersebut, akhirnya ditunjuk Eka Tri Oktavia dari Ketua IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia) Kabupaten Lumajang sebagai ketua Forum Cabor. Kemudian dalam mandatnya, ketua Forum Cabor bersama perwakilan cabor akan menyampaikan rekomendasi hasil pembahasan kepada KONI, Dispora, Pj. Bupati Lumajang dan DPRD Lumajang.

“Ada beberapa rekomendasi yang dihasilkan dalam pembahasan yang dilakukan oleh Cabor di Lumajang,” ujar Eka Tri Oktavia kepada Lumajangsatu.com.

Rekomendasi yang dihasilkan antara lain : 

  1. Anggaran untuk Cabor harus lebih besar daripada anggaran yang dikelola KONI, awal dana pembinaan hanya 750 juta, rekomendasi Forum Cabor menjadi 1,7 miliar. Masih ada sekitar 800 juta dana masih bisa dikelola KONI.
  2. Meminta perampingan kepengurusan KONI Lumajang, karena dari kepengurusan dan kesekretariatan dirasa terlalu gemuk dan juga banyak memunculkan biaya, seperti dana untuk dana kehormatan pengurus harian KONI yang dirasa terlalu besar.
  3. Forum Cabor telah menghasilkan kesepakatan besaran jumlah masing-masing cabor akan mendapatkan dana pembinaan.
  4. Meminta KONI agar segera mengganti proposal yang diajukan kepada Dispora sesuai dengan hasil kesepakatan Forum Cabor. Jika dalam waktu lima hari kerja (sejak 29 April 2024) tidak ada tindak lanjut, maka Forum Cabor akan meminta Musorkablub atau mengganti Ketua KONI Lumajang.

Agus Setiawan, Ketua Percasi Lumajang menyatakan dalam Forum Cabor langsung dibahas soal pembagian anggaran kepada masing-masing Cabor. Pembahasan sudah dilakukan secara terbuka, dengan memperhatikan banyak aspek dalam pemberian dana pembinaan kepada masing-masing Cabor.

“Kita sudah menunjuk Ketua Forum Cabor untuk melakukan koordinasi dengan KONI, Dispora, Pj. Bupati Lumajang dan juga DPRD Lumajang,” pungkasnya.

Sementara itu, Budi Satria Andika sebelumnya saat dihubungi Lumajangsatu.com mengaku siap melakukan pembahasan dengan semua Cabor. Sebelum akhirnya, Cabor berkumpul dan membedah proposal KONI Lumajang untuk pembinaan olahraga di Lumajang.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.

Hikmah Kehidupan

Urgensi Tasawuf Dalam Menghadapi Krisis Spiritual di Era Modern

Lumajang - Di tengah gemerlapnya dunia yang serba digital dan material, manusia semakin terjerat dalam pusaran kehidupan yang cepat dan penuh tekanan. Keberhasilan diukur dengan angka, kebahagiaan dinilai dengan kepemilikan, dan kedamaian seolah menjadi barang langka yang hanya bisa diraih oleh segelintir orang. Namun, meskipun segala kemajuan teknologi dan inovasi telah memberikan kenyamanan fisik, banyak yang merasakan kekosongan jiwa yang mendalam, kehilangan arah, dan semakin jauh dari makna hidup yang sejati. Krisis spiritual ini bukan hanya sekedar fenomena individu, tetapi sebuah bencana sosial yang mengancam dasar-dasar kemanusiaan kita.