Pilkada Lumajang 2024

Kak Sudi Ajak Kader PPP Lumajang Tegak Lurus Menangkan Thoriq-Fika

Penulis : lumajangsatu.com -
Kak Sudi Ajak Kader PPP Lumajang Tegak Lurus Menangkan Thoriq-Fika
H. Sudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Lumajang

Lumajang - Pasangan Calon Bupati/Wakil Bupati Lumajang Thoriqul Haq - Lucita Izza Rafika diantar oleh ribuan relawan dan simpatisan mendaftar ke KPU Lumajang. Cak Thoriq-Ning Fika juga didampingi oleh 6 partai pengusung, yakni PKB, PPP, PAN, PSI, PKN dan Hanura.

Ketua DPC PPP Lumajang H. Sudi memimpin langsung mengantarkan kader terbaik PPP, Lucita Izza Rafika mendampingi Thoriqul Haq menjadi Wakil Bupati Lumajang mendaftar ke KPU. Dalam sambutannya, pria yang akrab disapa Kak Toan Sudi itu memerintahkan semua pengurus PPP, baik itu anggota Fraksi PPP di DPRD, pengurus harian mulai tingkat Kabupaten hingga ke Desa untuk tegak lurus dan bekerja keras memenangkan paslon Thoriq-Fika.

“Saya selaku ketua DPC PPP Lumajang memerintahkan semua kader dan pengurus PPP tegak lurus menangkan kader kita, menangkan paslon Thoriq-Fika,” jelas Sudi, Kamis (29/08/2024).

PPP juga mengajak seluruh relawan dan simpatisan Thoriq-Fika untuk menciptakan politik riang gembira. Berbeda pilihan dalam pilkada hal yang biasa, namun jangan sampai menjelekan-jelekan paslon lain atau tim paslon lain.

“Mari kita ciptakan pilkada riang gembira, mari kita jaga bersama kondusifitas Lumajang,” pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).