Refil Andriansyah

Kafilah Asal Lumajang Juara 1 Kaligrafi Kontemporer di MTQ Nasional Samarinda

Penulis : lumajangsatu.com -
Kafilah Asal Lumajang Juara 1 Kaligrafi Kontemporer di MTQ Nasional Samarinda
Refil Andriansyah, diajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXX tingkat Nasional

Lumajang - Kafilah asal Kabupaten Lumajang, Refil Andriansyah berhasil menorehkan prestasi membanggakan dalam ajang Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-XXX tingkat Nasional, di Samarinda Kalimantan Timur. 

Ia sukses menduduki juara 1 pada cabang kaligrafi kontemporer putra yang berlangsung di GOR Kadrie Oening mulai 9 hingga 14 September 2024 lalu.  

Saat dikonfirmasi, Rabu (18/9/2024) Refil mengaku bersyukur bisa menyumbangkan medali untuk Jawa Timur (Jatim) dan membawa nama harum Lumajang di ajang MTQ tingkat nasional.  "Medali yang saya peroleh ini, saya persembahkan kepada keluarga saya untuk Pesantren Kyai Syarifuddin dan untuk Lumajang serta Jawa Timur," ujarnya. 

Refil merupakan santri sekaligus guru kaligrafi di Pondok Pesantren Kyai Syarifuddin Lumajang. Sebelumnya dirinya juga telah menjuarai berbagai kompetisi kaligrafi kontemporer baik ditingkat Provinsi maupun Nasional, diantaranya juara 1 MTQ Jatim di Tuban 2019, juara 1 MTQ Jatim di Pamekasan 2021 dan juara 2 MTQ Jatim di Pasuruan 2023. 

Sedangkan di even nasional, juara harapan 2 di Padang-Sumatera Barat 2020 dan juara harapan 1 di Kalimantan Selatan 2022.

Ia mengharapkan, perolehan prestasi tersebut bisa memberikan motivasi dan mendorong semangat anak-anak muda atau generasi penerus untuk terus berkembang. 

"Saya juga berharap semoga pemerintah bisa terus memperhatikan dan juga memberikan dukungan bagi para penerus-penerus dan pejuang ahli Quran," harapnya.(Kom/red)

Editor : Redaksi

Hikmah Kehidupan

Kunci Keluarga Sakinah, Harmoni Psikologi dan Nilai Islami

Membangun keluarga yang harmonis dan bahagia, atau yang dikenal dengan keluarga sakinah, adalah impian setiap orang. Namun, proses mewujudkannya sering kali menjadi sebuah teka-teki tersendiri. Bagaimana caranya agar pasangan suami istri, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya bisa hidup bersama dalam cinta, damai, dan saling mendukung? Di sinilah pendekatan psikologi keluarga dan ajaran agama Islam memainkan peran penting.