Inilah Bahaya Konsumsi Daging Kurban Berlebihan Saat Idul Adha
Lumajang(lumajangsatu.com) - Salah satu hal yang sulit dihindari ketika Hari Raya Idul Adha tiba adalah mengonsumsi daging kambing atau daging sapi. Sebetulnya ada banyak hal baik yang dikandung oleh daging merah seperti daging kambing dan sapi. Daging sapi misalnya, merupakan sumber protein dan nutrisi yang penting, misalnya zat besi, dan vitamin B12 yang penting untuk kesehatan.
Meski begitu, Ari Fahrial Syam, ahli penyakit dalam sekaligus profesor gastroentrologi, Departemen Penyakit Dalam, Universitas Indonesia mengatakan bahwa kadang tidak hanya daging saja yang ikut dikonsumsi, tapi juga lemak hewan tersebut, termasuk bagian dalam tubuh hewan alias jeroan.
Menurut Ari, jeroan-jeroan, misalnya hati, otak, paru, usus, limpa dari hewan kurban itu mengandung purin yang dapat meningkatkan kadar asam urat seseorang. Ini yang akan menjadi masalah. Daging yang berasal dari kambing dan sapi memang banyak mengandung lemak jenuh yang bisa meningkatkan kadar kolesterol darah, kata Ari dalam siaran pers yang diterima oleh CNN Indonesia.
Tak hanya itu risiko kesehatan juga kian meningkat dengan pengolahan masakan yang tak sehat. Biasanya daging tersebut dibuat gulai dengan menggunakan santan dan kadar garam yang tinggi. Hal ini yang akan menjadi masalah buat sebagian orang, ujarnya menjelaskan.
Di hari raya kurban sebagian masyarakat mungkin mendapatkan daging dalam jumlah besar. Untuk itu, Ari mengingatkan, jika daging berlebihan tersebut dikonsumsi dalam waktu pendek, maka tentu akan menyebabkan masalah kesehatan.
Dampak langsung yang bisa saja terjadi ketika makan daging berlebihan adalah sembelit. Jika daging dikonsumsi berlebihan menjelang tidur maka akan merangsang terjadinya refluks isi lambung sehingga dapat mengganggu tidur, kata Ari mengungkapkan.
Dia kembali mengingatkan efek buruk mengonsumsi jeroan. Menurutnya, jeroan-jeroan kambing atau sapi selain meningkatkan kadar asam urat juga bisa meningkatkan kadar asam urat darah kita. Oleh sebab itu, jangan mengonsumsi jeroan secara berlebihan, ujarnya.
Bagi pasien yang memang penderita hipertensi, kadar kolesterol darahnya tinggi (dislipidemia), kadar asam urat darahnya tinggi (hiperuresemia), penderita kencing manis dan kegemukan, harus ekstra hati-hati dalam mengonsumsi daging kambing atau sapi selama masa hari raya kurban.
Sebab, menurut Ari, bisa saja seseorang yang mengonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat dapat memperburuk kondisi sakitnya.
Purin dan Gout
Purin, zat yang disebut Ari Fahrial tinggi kadarnya dalam jeroan hewan sangat erat kaitannya dengan penyakit gout atau yang lebih populer kita kenal sebagai asam urat.
Gout sebenarnya sudah sejak lama dikenali dunia media. Dulu penyakit ini sering dijuluki sebagai penyakit para raja. Masalahnya saat itu penyakit yang lebih sering menyerang para pria ini memang menyerang mereka yang makan dengan selera yang enak-enak seperti para bangsawan.
Seperti dikutip dari WebMD tak kurang dari Raja Henry VIII, Sir Isaac Newton, dan Benjamin Franklin, mengidap jenis penyakit peradangan sendi atau arthritis ini.
Para orang terhormat di masa itu memang punya selera makan yang mirip orang modern saat ini. Kaya akan daging merah dan makanan laut, dan sayuran hijau, kacang-kacangan, jamur dan kembang kol yang memang tinggi kadar purinnya.
Di dalam tubuh purin akan terurai menjadi uric acid atau asam urat. Produk sisanya akan mengkristal, terakumulasi di sendi dengan bentuk ujung kristal yang biasanya tajam hingga menyebabkan peradangan sendi yang terasa nyeri. Tak heran biasanya mereka yang sudah pernah kena serangan gout, disarankan untuk menghindari makanan yang kaya purin.
Untungnya berbagai studi tentang penyakit ini telah menunjukkan mana makanan yang benar-benar jadi sumber serangan gout. Salah satunya, peneliti menemukan pula bahwa susu rendah lemak bisa mencegah kemunculan gout.
Minum dua gelas susu rendah lemah per hari berhubungan dengan penurunan risiko gout sampai 50 persen, kata pimpinan penelitian Hyon Choi, MD, DrPH, dari Harvard Medical School and Massachusetts General Hospital. Kami pikir ini karena produk susu rendah kadar purinnya, tapi tinggi kadar proteinnya. Dan protein tampaknya adalah yang paling membantu menurunkan kadar asam urat.
Dalam penelitiannya Choi melibatkan 47,150 pria yang risiko goutnya meningkat hingga 21 persen saat mereka mengonsumsi daging domba, sapi, dan babi setiap hari, ditambah konsumsi 7 persen porsi makanan laut tiap pekan. Daging ayam dan daging putih lainnya tidak meningkatkan risiko gout, kata Choi yang penelitiannya diterbitkan di New England Journal of Medicine itu. (ls/cnn/red)
Editor : Redaksi