Peringati Harlah ke-3, BEM STIS-MU Gelar Lomba Buat Tumpeng dan Khatmil Quran

Penulis : lumajangsatu.com -
Peringati Harlah ke-3, BEM STIS-MU Gelar Lomba Buat Tumpeng dan Khatmil Quran

Lumajang (lumajangsatu.com) - Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Miftahul Ulum Lumajang menggelar lomba pembuatan nasi tumpeng, bakti sosial dan khatmil qur'an. Kegiatan itu dalam rangka peringatan 3 tahun berdirinya STIS MU tanggal 21 Februari 2016.

"Kegiatan ini dalam rangka peringatan 3 tahun berdirinya STIS Miftahul Ulum Lumajang," ujar Junaidi ketua BEM STIS-MU kepada lumajangsatu.com, Rabu (0/03/2016).

Disaping acara lomba, BEM STIS-MU juga menggelar acara penampilan drama, penobatan mahasiswa disiplin dan pemenang penulis artikel terbaik. Kegiatan tersbut juga ingin memberikan motifasi kepada semua mahasiswa agar terus berkarya dengan bidang masing-masing yang ditekuni.

"Sebagai mahasiswa harus bisa semua hal, kita berharap kegiatan ini bisa memotifasi teman-teman kami untuk terus berkreasi," paparnya.

Lomba pembuatan tumpeng juara pertama dimenangkan oleh Fawaiqal jurusan hukum ekonomi syariah dan juara kedua Nasrullah dari jurusan Ahwalusyasiah. "Kreasi tumpeng ini sebagai bentuk kencintaan kami kepada almamater STIS-MU Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).