Warga Temukan Mortir Bekas Peninggalan Penjajah di Area Piket Nol

Penulis : lumajangsatu.com -
Warga Temukan Mortir Bekas Peninggalan Penjajah di Area Piket Nol

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebuah mortir berukuran sekitar 50 cm dan berat 2 kg ditemukan warga dibekas reruntuhan tebing Goa laba-laba di Dusun Kamarkajang Desa Sumberwuluh Kec. Candipuro atau sekitar area gladak perak piket nol, Sabtu pagi (26/03/16).

Mortir yang diduga masih aktif itu ditemukan Bukhori (47) saat ia hendak mencari rumput untuk pakan ternaknya, ia pun tak berani mengambil dan mencari benda serupa lainnya karena takut masih aktif dan meledak.

"Saya kan mau cari rumput, saat saya melihat mortir itu sempat heran gak tahu awalnya jika ini mortir," ungkapnya saat ditanya sejumlah awak media.

Sementara petugas dari TNI dan Kepolisian setempat yang datang ke lokasi langsung melakukan evakuasi benda berbahaya itu dan mensterilkan lokasi dari kerumunan warga.

Kapolsek Candipuro, Iptu Bambang Sugianto menjelaskan pihaknya masih akan melakukan penyelidikan dengan menyerahkan benda itu ke Polres Lumajang untuk diketahui kondisi saat ini.

"Kita serahkan ke Polres mas, untuk aktif atau tidaknya kita belum bisa berasumsi dulu biar nanti ahlinya yang mengecek langsung benda ini," ujar Candipuro1 itu saat ditanya.

Diduga, mortir tua ini adalah senjata para penjajah yang tertimbun bebatuan di sekitar piket nol. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).