Gemar Makan Kerupuk, Seorang Ibu Rumah Tangga di Pasirian Buat Kerupuk Sayur

Penulis : lumajangsatu.com -
Gemar Makan Kerupuk, Seorang Ibu Rumah Tangga di Pasirian Buat Kerupuk Sayur

Lumajang(lumajangsatu.com)- Gemar makan kerupuk, Anna Dwi Susanti (38) dan Suparman (40) Warga Dusun Kedung Pakis Desa Pasirian Lumajang membuat usaha kerupuk sayur di belakang rumahnya. Usaha yang dimulai sejak tahun 2009 lalu ini berhasil setelah mereka sempat jatuh bangun saat mencobanya, bahkan kini produknya sudah masuk ke sejumlah supermarket di Jawa Timur, Senin (25/04/16).

"Kita sekeluarga kan suka makan kerupuk mas, lalu saya lihat dipekarangan rumah juga banyak ditumbuhi sayuran akhirnya saya dan suami mencoba membuat kerupuk yang beda dari yang biasanya yakni membuat sayuran itu menjadi sebuah kerupuk," cerita Anna Dwi Susanti saat ditanya lumajangsatu.com.

Hampir semua jenis sayuran telah ia coba diolah menjadi kerupuk, seperti luntas, seledri, bayam, wortel, tenikir dan sejumlah sayuran lainnya. "Hampir semua sayuran sudah kita coba mas, tapi yang paling banyak diminati adalah luntas, bayam dan wortel," tambah ibu satu anak itu.

Tidak hanya renyah dan gurih, kerupuk produksi home industry milik Anna Dwi Susanti ini juga menyehatkan karena mengandung berbagai gizi dari sejumlah sayuran.

Oleh sebab itulah, pemasarannya sudah mulai merangsek ke sejumlah supermarket di Jawa Timur, seperti di Jember, Surabaya, Probolinggo, Malang dan Surabaya. dengan harga Rp.7000,- per bungkus.

"Yang rutin itu sekitar sini aja mas, seperti di jember, malang, probolinggo dan surabaya," tambahnya.

Hal senada juga di ungkapkan oleh salah satu pembelinya, Linda (36) warga Setempat, ia mengaku sering membeli kerupuk sayur (berlabel "Anna") karena selain renyah kerupuk ini juga ada kandungan gizi.

"Anak saya kan gak suka sayur mas, jadi untuk memberikan gizi di sayuran makanya saya sering beli kerupuknya mbk santi," ungkap Linda kepada sejumlah awak media saat mendatangi home industri "Anna".

Produk kerupuk sayur ini juga telah mendapat sertifikat kesehatan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lumajang pada tahun 2010 karena terbukti terjaga higienitas dan keamanannya saat dikonsumsi.

Kini home industry milik Santi, rata-rata per hari memproduksi 50 kilogram bahan baku sayuran. bahkan jika pada musim penghujan produksinya meningkat karena banyak ditemukan sayuran yang dibutuhkan untuk membuat kerupuk tersebut. (Mad/red)

Editor : Redaksi

Lumajang Maju dan Makmur

Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Lumajang - Dalam rangka membangun kedamaian dan persatuan di wilayah Lumajang, relawan paslon 01 (Cak Thoriq – Ning Fika) bersama Gus Hafidzul Ahkam dari Probolinggo dan jamaah Riyadhul Jannah Lumajang mengadakan acara Sholawat & Do’a Bersama. Acara ini berlangsung di Lapangan Desa Jokarto Kecamatan Tempeh Kabupaten Lumajang Kamis, (21/11/2024) malam.

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).