Kuliner Lumajang

Senduro Caffe Tempat Nongkrong Millenials Lumajang

Penulis : lumajangsatu.com -
Senduro Caffe Tempat Nongkrong Millenials Lumajang
Anak Muda Millenials Lumajang nonkrong sambil minum kopi Senduro. (foto By Indana)

Lumajang (lumajangsatu.com) - Millennials biasanya suka banget nongkrong bareng para sahabat.  Salah satu tempat nongkrong yang menarik banyak perhatian adalah Senduro Caffe. Selain karena memang penikmat kopi, millennials juga tertarik dengan tempat nongkrong yang lagi ngehits. Apalagi kalau punya spot foto yang instagramable banget.

Lumajang sendiri tidak kehabisan coffe shop yang menarik perhatian. Kita bisa temukan tempat nongkrong sambil menyeruput kopi di Desa Kandangtepus-Senduro-Lumajang.

Bangunan Senduro Caffe ini sekilas seperti rumah gaya kolonial Belanda yang disulap jadi lebih modern. Dekorasi ruang indoor begitu estetik, sedangkan outdoor-nya bisa dimanfaatkan untuk smooking area.

Caffe dengan interior minimalis dan meja kayunya ini cocok banget buat bersantai.

Kopi_Senduro_Cafe_LumajangKopi_Senduro_Cafe_Lumajang

Salah satu pengunjung Bayu (17) siswa SMA PGRI Lumajang, mengatakan bahwa tongkrongan paling hits di senduro yaitu Senduro caffe, selain tempatnya asyik, minuman yang disajikan dari biji kopi asli dan rasanya sangat khas.

Kedai kopi di dataran tinggi ini menyajikannya dengan suasana yang unik, jauh dari keramaian kota, dan dengan konsep kedai kopi alam yang bersahaja.

Tim Lumajangsatu.com berkesempatan untuk menyeduh kopi di caffe tersebut, mantap rasa kopinya. Cocok untuk suasana dingin seperti ini. Biarpun kopi lokal tapi rasanya tidak kalah dengan kopi-kopi lain,berani diadu.

Untuk penikmat kopi bungkus, ada baiknya menjajal kopi dari biji asli yang dibuat langsung para penyeduh kopi atau istilah trendinya disebut barista.

"Harga kopi yang sudah disedu dari Rp. 5000- Rp 15.000" ujar Teguh (23) salah satu pelayan. (ind/red)

Editor : Redaksi

Bantuan dari Presiden RI

Pemerintah Lumajang Hadirkan Pembangunan Berorientasi Manusia Melalui Becak Listrik

Lumajang  – Arak-arakan becak listrik yang melintas di pusat Kota Lumajang menjadi penanda arah pembangunan daerah yang menempatkan manusia sebagai pusat kebijakan. Program ini menunjukkan bahwa pembangunan tidak semata diukur dari proyek infrastruktur berskala besar, melainkan dari kebijakan yang benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat kecil, khususnya tukang becak lansia yang selama ini menjadi bagian penting mobilitas kota.

Solidaritas

Harjalu ke-770, Lumajang Rayakan Momen Penenang yang Penuh Makna

Lumajang — Menjelang akhir tahun, Kabupaten Lumajang kembali menggelar rangkaian peringatan Hari Jadi ke-770 dengan suasana yang lebih teduh dan sarat makna. Tahun ini, seluruh kegiatan dikemas secara edukatif, menghadirkan pelayanan publik, serta memperkuat ikatan sosial masyarakat di tengah berbagai tantangan yang dihadapi daerah.