Gemari Lumajang

Konsumsi Ikan Masyarakat Masih Rendah

Penulis : lumajangsatu.com -
Konsumsi Ikan Masyarakat Masih Rendah
Budidaya Ikan di Ranu Klakah.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Jika diamati, angka perkapita makan iman maayarakat Jawa Timur masih cukup menyedihkan, yaitu, baru 18 kg. Padahal, yang ditargetkan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI sebesar 30,7 kg. Hal itu, diungkapkan Inspektur Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, DR. Muhammad Yisuf, S.H., M.M., saat Panen Ikan Nila di obyek wisata Ranu Klakah Kab. Lumajang, Rabu (27/03) kemarin.

Ia berharap kepada Pemerintah Kab. Lumajang, ikut mendorong warga masyarakat untuk makin gemar mengkonsumsi ikan, karena kandungan protein dan gizi di dalamnya sangat tinggi.

Sehubungan dengan itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan RI memberikan bantuan sarana bidang kelautan dan perikanan, yaitu, 2 ton pakan ikan mandiri, 50 ribu ekor benih ikan Bandeng, dan 100 ribu benih ikan Nila. "Semoga bantuan ini bermanfaat, menjadikan maayarakat Lumajang lebih sejahtera," harapnya.

Di sisi lain, Irjen KKP RI berpesan kepada warga masyarakat, agar menjaga kelestarian lingkungan hidup, khususnya kelangsungan hidup benih ikan agar tidak mati. Itu sebabnya, ada larangan menggunalan alat tangkap, seperti bom ikan, racun ikan dan sejenisnya yang berakibat punahnya benih ikan itu sendiri.

Kehadiran Irjen KKP RI itu, merupakan rangkaian kegiatan Kunjungan Kerja Anggota IV BPK RI, Prof. Dr. H. Rizal Djalil, M.M., ke Kab. Lumajang.

Dalam kesempatan yang sama, Irjen KKP RI juga memberikan Premi Asuransi Nelayan (Jasindo) bagi 212 nelayan, faailutas peemodalan BRI, Kartu KUSUKA, 248 unit chest freezer, perco tohan penyuluhan garam sisten katup, dan beasiswa bagi mahasiswa Politeknik Kelautan dan Perilanan.

Sementara itu, Bupati Lumajang, yang akrab dipanggil dengan sapaan Cak Thoriq, menyampaikan bahwa Kabupaten Lumajang memiliki potensi perikanan tawar yang luar biasa. Ia berharap, Pemerintah Pusat mengintervensi lebih jauh terhadap program-program budidaya ikan tawar.

"Nanti kami mengkonsulidasikan semua program agar lebih dioptimalkan. Sehingga semua yang ada di Kabupaten Lumajang, baik potensi pariwisata maupun perikanan dapat matching / cocok," jelasnya. (hms/ls/red)

Editor : Redaksi

Berbeda Jaman

Prospek dan Tantangan Santri di Era Modern

Lumajang - Peran santri dalam sejarah bangsa Indonesia telah diakui sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga era modern saat ini. Sebagai kelompok yang memiliki pondasi kuat dalam ilmu agama, santri selalu tampil sebagai penjaga moralitas dan pelopor dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia. Namun, seiring perkembangan zaman yang ditandai oleh globalisasi, teknologi, dan perubahan sosial, peran santri juga mengalami transformasi yang signifikan. Tak lagi hanya di ranah keagamaan, kini santri memiliki potensi besar untuk berperan di berbagai sektor kehidupan seperti pendidikan, ekonomi, teknologi, dan politik.