Kebugaran

Rajin Olahraga Tapi Kok Sakit, Kenapa Ya?

Penulis : lumajangsatu.com -
Rajin Olahraga Tapi Kok Sakit, Kenapa Ya?
Saat seseorang melakukan olah raga guna tubuh sehat.

Lumajang (Lumajangsatu.com)- Sudah tiap hari olahraga sesuai anjuran WHO, tapi kok gampang sakit? Jangan buru-buru kecewa, bisa jadi memang ada yang salah dari rutinitas olahraga yang dilakukan.

Salah satu kemungkinannya adalah overtraining, atau melakukan aktivitas fisik berlebihan tanpa memberi kesempatan yang cukup bagi tubuh untuk beristirahat. Tubuh butuh recovery atau memulihkan kondisi sel-sel yang kelelahan saat olahraga.

Olahraga berat khususnya, dalam berbagai penelitian bisa menurunkan daya tahan tubuh untuk sementara waktu. Produksi hormon kortisol dan adrenalin saat olahraga, yang juga dikaitkan dengan stres, dapat menekan sistem imun sehingga mudah terserang infeksi.

Pada atlet profesional, istirahat merupakan bagian penting dari program latihan. Tujuan utamanya adalah memberi kesempatan bagi tubuh untuk memperbaiki dirinya sendiri agar tidak ngedrop sehingga cukup fit untuk menjalani sesi latihan selanjutnya.

Faktor lain yang tidak kalah penting adalah nutrisi. Untuk bisa berfungsi dengan baik, tubuh perlu nutrisi. Agar punya cukup energi untuk olahraga, dibutuhkan asupan karbohidrat yang memadahi. Asupan protein juga tidak kalah penting karena dibutuhkan untuk memperbaiki sel-sel tubuh.

Ketika sudah telanjur sakit, bolehkah tetap berolahraga? Ada banyak pertimbangan soal ini. Namun yang pasti, intensitas perlu disesuaikan bila tetap ingin melakukan aktivitas fisik.

"Kalau cuma nggak enak badan atau nggak sampai demam tinggi, tubuh kita masih bisa melakukan olahraga tapi diatur dengan intensitasnya. Dan intensitasnya pun harus sedang," kata pakar olahraga dr Grace Joselini. (Ind/red)

Editor : Redaksi

Opini

Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

Lumajang - Saat ini dunia ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang pesat dan sudah sangat maju khusus pada bidang kesehatan. Dengan adanya kemajuan tersebut segala hal akan menjadi lebih mudah untuk dilakukan, seperti dalam hal mendiagnosis penyakit dan menentukan kemungkinan waktu kematian seseorang dengan tingkat akurasi tinggi dan hal tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan logis. Bahkan para dokter kini pun juga dapat memberikan bantuan dalam mengakhiri kehidupan pasien  dengan kondisi medis yang memiliki tingkat kesembuhan relatif rendah atau dalam kondisi penyakit terminal. Proses ini dikenal dengan istilah Euthanasia (Fahrezi & Michael, 2024).

Dibuat Dari Bambu Muda

Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk

Lumajang - Kabupaten Lumajang, Jawa Timur kembali menorehkan kebanggaan di kancah nasional. Salah satu kuliner tradisional khasnya, Krecek Rebung, resmi ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia oleh Menteri Kebudayaan Republik Indonesia pada 16 November 2024. Pengakuan ini menjadi bukti keunikan dan kekayaan budaya lokal Lumajang yang terus dilestarikan.