Content: / /

Pemuda Lumajang Tertipu Janji Bisnis Bodong Qnet

Hukum Dan Kriminal

02 September 2019
Pemuda Lumajang Tertipu Janji Bisnis Bodong Qnet

Korban penipuan investasi bodong saat di tanya oleh Kapolres Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Penipuan berkedok investasi kembali menimpa sejumlah warga Lumajang. Kali ini berkedok bisnis multi level marketing (MLM) Qnet dengan pelaku Karyadi Direksi PT Amoeba Internainal Madiun.

6 pemuda direkrut dan dijanjikan untuk dipekerjakan di sebuah perusahaan dengan gaji Rp 3 juta perminggu. Namun, mereka lebih dulu harus menyetor modal awal sebesar Rp 9,5 juta untuk bergabung dengan Qnet.

Selanjutnya, setiap pendaftar mendapatkan satu keeping cakra Qnet yang diklaim sebagai sarana untuk memperbaiki stamina dan kesehatan. Setelah menjadi anggota Qnet, mereka dikumpulkan di kota Madiun untuk mengikuti seminar bisnis.

“Untuk mendapat gaji Rp 3 juta perminggu diharuskan merekrut minimal dua downline,” beber Deni (18) Desa Tanggung, Senin (02/09/2019).

Deni pun berupaya mencari downline tersebut. Namun, setelah mendapatkan dua downline, janji Qnet tak juga terealisasi. “Tiap merekrut satu anggota dapat bonus Rp 500 ribu. Ternyata tak dapat apa-apa,” ungkapnya.

Dikatakan, sejak awal tidak ada kejelasan pembagian kerja. Janji penempatan kerja di perusahaan juga tak kunjung ada kejelasan. Bahkan untuk bertahan hidup Taufik salah satu korban terpaksa menjual barang-barang berharganya.

Setiap hari dia dan sesama peserta Qnet hanya mendapatkan motivasi dari seseorang yang dicap sebagai leader. Leader inilah yang menyediakan rumah kontrakan untuk menampung puluhan anggota Qnet.

“Semua sudah telanjur membeli cakra tapi belum dapat gaji atau bonus seperti yang dijanjikan,” kata Taufik sesalnya.

Kapolres AKBP Arsal Sahban mengatakan, kasus ini terkuak saat seseorang melaporkan kehilangan anaknya. Pada dasarnya bukan hilang, tetapi dia suka rela untuk bekerja lantaran ikut temannya berada di Madiun.

"Kami menelusuri ternyata ada kaitannya dengan bisnis money game dan ini merupakan masalah besar. Kami fokuskan untuk di wilayah Lumajang," ujar Kapolres AKBP Arsal Sahban.(Ind/red)

Facebook

Twitter

Redaksi