Indeks Berita

Cari Eceng Gondok, Dua Warga Wotgalih Tenggelam di Muara Sungai

Lumajang (lumajangsatu.com) - Dua warga Desa Wotgalih meninggal karena tenggelam di muara sunagai (pancer). Saat itu, kedua korban bersama 2 temannya lagi berangkat ke muara untuk mencari tumbuhan eceng gondok (bengok).Sekitar jam 05.30 wib, 4 korban mencari eceng gondok, namun tidak menyadari bahwa lokasi pencarian kondisi sungainya sangat dalam dengan arus yang deras. Saat itulah, ketiga korban terbawa arus, dan satu orang berhasil menyelamatkan satu korban, namun dua temannya sudah tenggelam."Ada 4 orang, namun dua selamat dan dua lainnya tenggelam dan ditemukan dalam kondisi sudah meninggal," ujar Adiarto, Komandan Tim Respon Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (TRC-BPBD) Kabupaten Lumajang, Kamis (15/03/2018).kedua korban adalah Sani (32) dan Siti (19) warga Dusun Talsewu Desa Wotgalih Kecamatan Yosowilangun. Mayat korban langsung dilakukan evakusi dan dibawa kerumah duka untuk dikebumikan.BPBD selalu menghimbau warga yang bekerja di aliran sungai untuk selalu waspada. Pastikan lokasi yang akan dituju aman, agar tidak mengakibatkan korban jiwa lagi."Evakusi tidak mengalami kendala karena korban selamat tahu dimana lokasi temannya tenggelam. Kita selalu menghimbau warga selalu waspada dan hati-hati," pungkasnya.(Yd/red)

Plt. Bupati dr. Buntaran Buka Diskusi Lakpesdam NU Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - dr. Buntaran Suprianto, M.Kes., Plt. Bupati Lumajang, membuka Diskusi “Learning and Sharing” dengan tema Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan Dinas Terkait Guna Membahas Hasil Program Konsorium Pemberdayaan Kelompok Marginal Desa.  Diskusi ini diikuti masyarakat desa binaan Lakpesdam NU di Kabupaten Lumajang, di Auditorium PC. NU Kab. Lumajang, Selasa (13/03). Plt. Bupati menyambut baik adanya kegiatan tersebut, menurutnya program pemberdayaan masyarakat semacam itu membantu meningkatkan kualitas SDM masyarakat desa dan tepat sasaran. "Ini suatu langkah yang yang sangat bagus, dengan orang- orang desa menjadi pelaku langsungnya," ungkapnya.Ia menambahkan keterlibatan masyarakat di dalam rencana pembangunan desa dapat melahirkan program desa yang berpihak pada kebutuhan masyarakat. Menurutnya, anggaran desa yang saat ini sudah mencapai angka milyaran harus tepat sasaran dan digunakan sesuai kebutuhan masyarakat, "Ya harus ditata kembali, desa sekarang memiliki anggaran yang sangat besar. Itu harus ditata dan digunakan sesuai dengan kebutuhan desa," jelasnya.Buntaran juga mengapresiasi keberhasilan program tersebut di Desa Krai dan Desa Pasirian, Ia berharap PC NU Lumajang melalui Lapkesdam juga memaksimalkan program serupa di desa lain dengan menggunakan kedua desa tersebut sebagai percontohan untuk desa lain. "Sehingga saya mengapresuasi sekali program lapkesdam, saya rasa itu hal yang luar biasa,' pungksnya.Dalam kesempatan tersebut, ditandatangai Deklarasi Gerak Desa, antara Pemerintah Kabupaten Lumajang dan Pengurus PC NU Lumajang. Deklarasi tersebut berisi tentang dukungan untuk meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa.Sementara itu, Koordinator Program Konsorium Pemberdayaan Kelompok Marginal Desa, Ikhwanul Muttaqin, M.Pdi., saat dimintai keterangan mengatakan Desa Krai dan Desa Pasirian dianggap sebagai desa yang sudah memenuhi indikator capaian yang Pemerintahan yang responsif dan masyarakat aktif. Hal ini terlihat pada partisipasi masyarakat di dua desa tersebut yang antusias berpartisipasi dalam penyusunan rencana program desa serta pemerintah desa yang memberikan tindak lanjut secara cepat atas program yang diusulkan masyarakat.Program yang diselenggarakan oleh Lapkesdam NU Lumajang, bertujuan menciptakan paradigma dan keikutsertaan masyarakat dalam percepatan pembangunan di desa.(Red)

Teror Pelestarian Lingkungan, Posko Laskar Hijau di Gunung Lemongan Dirusak

Lumajang (lumajangsatu.com) - Posko Laskar Hijau yang berada di Gunung Lemongan yang selama ini berfungsi sebagai basecamp relawan konservasi dan juga menjadi pos pantau Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kerjasama antara Pemkab Lumajang, Polres Lumajang, Kodim 0821 dan Laskar Hijau, pagi ini ditemukan dalam kondisi rusak parah.

Jalur Angkutan Tambang Masih Jadi Masalah di Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Potensi tambang pasir di Lumajang bisa menjadi berkah atau menjadi musibah bagi Warga Lumajang. Sebagian warga menikamti dampak baik tambang, namun tak sedikit warga yang sengsara karena jalan rusak dan aktifitas terganggu.

Heboh, Tanah di Ladang Tebu Desa Umbul Amblas

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Dusun Sengonan Desa Umbul Kecamatan Kedungjajang heboh. Pasalnya, lahan tebu milik Sunarsih amblas dan mengalami retakan panjang setelah terjadi hujan deras.Retakan awalnya hanya kecil saja, namun lama kelamaan terus melebar dan semakin panjang ditengah lahan tebu. Yang berbahaya, lokasi retakan berdektan dengan permukiman warga, yang berjumlah enam rumah yang paling dekat."Pertamanya kan sedikit pak terus besoknya ada lagi besok lagi terus sampai sekarang ini pak. Sekitar 15 hari pak, ada rumah itu pak dekat sini ada 6 rumah," ujar Nanik, salah seorang warga, Senin (12/03/2018).Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang sudah melokalisir lokasi tanah amblas. Gris pembatas juga sudah dipasang, agar tidak sampai mendekat."Yang dilakukan oleh BPBD Kabupaten Lumajang yang pertama dilokalisir wilayah itu karena kita khawatir luasannya bertambah untuk sementara hanya ke ladang bu Sumarsih sekitar ¼ hektar," ujar Wawan Hadi Siswoyo, Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang.BPBD juga melakukan koordinasi dengan instnasi lain, untuk mempelajari proses terjadinya retakan tersebut. "Kita akan koordinasi dengan ESDM untuk meneliti penyebab retakan tanah itu, apakah berbahaya atau tidak bagiw arga sekitar," pungkasnya.(Mad/red)

Jembatan Pelangi Jadi Arena Fashion Show Busana Daur Ulang Sampah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Lembaga Pendidikan Muhammadiyah menyabet juara umum Lomba Fashion Show Busana Daur Ulang Sampah. Lomba tersebut dalam rangka Hari Pungut Sampah Nasional (HPSN) Kabupaten Lumajang 2018. Lomba itu, digelar Jum’at sore (09/03/2018) di kawasan Jembatan Kubah Pelangi Kali Asen, Jln. S. Parman, Kecamatan Lumajang (09/03/2018).

HIMAESYA IAI Syarifuddin Gelar Workshop Jurnalistik Untuk Mahasiswa

Lumajang (lumajangsayu.com) - Himpunan Mahasiswa Ekonomi Syariah(HIMAESYA), Institut Agama Islam Syarifudin (IAIS) Wonorejo, Lumajang, menggelar Workshop Jurnalistik pada tanggal, Jum’at (09/03/2018). Acara ini di hadiri oleh dua pemateri yaitu Babun Wahyudi (Owner Lumajang Satu) Dan Achmad Arifulin Nuha (Wartawan JTV).

Setahun, Lumajang Hasilkan 550 Ribu Ton Sampah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemerintah Kabupaten Lumajang terus mencarikan solusi untuk mengatasi persolan sampah. Saat ini, sampah yang dihasilkan dari rumah tangga mencapai 550 ribu ton per tahun. Namun, yang mampu ditangani melalui sistem 3R (Reduce, Recicle, dan Reuse) baru mencapai sekitar 33 ribu ton per tahun. hal itu disampikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lumajang, Drs. Yosi Sudarso, M.M., saat Apel Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2018 Kabupaten Lumajang, di Jln. Alun-alun Utara, Jum’at Pagi (09/03/2018).Sampah rumah tangga yang tertangani masih jauh dari kondisi ideal. Untuk itu, pihaknya berusaha mengatasinya, dengan memperbanyak jumlah armada truck pengangkut sampah. Jumlah armada truck sampah yang dimiliki DLH belum mampu mengangkut tumpukan sampah rumah tangga di kota.Di Kabupaten Lumajang, peringatan HPSN dilaksanakan dengan berbagai kegiatan, diantaranya “Bersih-bersih Kali Asem” yang diikuti ASN, jajaran Kodim 0821, Polres, Pelajar dan unsur lainnya.Drs. Yos Sudarso, M.M., menambahkan, kegiatan ini mengacu pada program pemerintah pusat, Tiga Bulan Indonesia Bersih Bebas dari Sampah. Selain bersih kali, pada Minggu (11/03) juga dilaksanakan Aksi Pungut Sampah untuk memilah sampah, mengurangi sampah, menggunakan kembali dan memanfaatkan ulang dari sampah yang ada. "Ternyata sampah bukan hanya menjadi masalah, namun menjadi berkah dengan daur ulang", ungakapnya.Sementara itu, Plt. Bupati Lumajang, Dr. Buntaran Suprianto, M.Kes., dalam arahannya pada ceremonial menyampaikan, bersih-bersih Kali Asem merupakan salah satu upaya mengajak dan  memberikan motivasi masyarakat agar makin sadar atas pentingnya kebersihan sungai, "Coba kita sadarkan masyarakat untuk tidak membuat sampah sembarangan, itu yang penting sekali", ungkapnya.Ia menambahkan, sampah rumah tangga hingga saat ini masih menjadi permasalahan kebersihan sungai. Ia berharap setelah kegiatan ini, masyarakat tidak lagi membuang sampah rumah tangga ke sungai. "Tidak ada sampah rumah tangga di aliran sungai, sehingga harus memberikan akses agar masyarakat tidak gampang buang sampah di sungai", pungkasnya.Plt. Bupati juga menekankan, di hari Peduli Sampah Nasional 2018, harus ada inovasi dalam pengelolaan sampah dengan menggunakan prinsip 3R, yaitu,  Ruduce, Reuse, dan Recycle>(Yd/red)

Hujan Deras, Jalur Piket Nol Kembali Longsor di Atas Gladak Perak

Lumajang (lumajangsatu.com) - Hujan derasa Kamis malam (08/03) mengakibatkan longsor di jalur Lumajang-Malang Piket Nol. Bebatuan tebing atas, di KM 56 ambrol dan menutup separoh jalan tepatnya di atas jembatan Gladak Perak.Hariyono, relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan, Jum'at pagi (09/03/2018), TNI, Polri, TRC BPBD, warga, relawan dan pernagkat desa melakukan pembersihan. Sejumlah material bebatuan yang longsor langsung dipinggirkan dan diajtuhkan kesisi jurang."Karena hujan deras mas, terjadi longsor lagi di Piket Nol, beruntung saat malam hari kondisi lalulintas sedang sepi sehingga tidak ada korban," jelas Hariyono.Para relawan menghimbau kepada pengguna jalan agar selalu waspada jika melintasi jalur Piket Nol. Apabalia terjadi hujan deras, dihimbau untuk berhenti sementara sebagai antisipasi hal-hal yang tidak diiginkan."Masih banyak titik yang rawan longsor, kami menghimbau pengguna jalan agar selalu waspada jika melewati jalur Piket Nol," pungkasnya.(Yd/red)