Lumajang (lumajangsatu.com) - 4 atlet renang dari Lumajang sukses mengukir prestasi di acara Kejuaraan Daerah (Kejurda) di Surabaya 23-25 Maret 2018. Atlet Lumajang berhasil membawa 1 medali emas, 6 medali perak dan 2 medali perunggu.ABD. Muiz, ST, Pembina Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa prestasi tersebut akan jadi modal untuk Porprov Jatim 2019 mendatang. Dari 12 atlet Lumajang yang dibawa, 4 diantaranya berhasil menyumbangkan medali untuk Lumajang."Alhamdulillah mas, 12 atlet yang kita bawa, empat orang bisa menyumbangkan medali untuk Lumajang," ujar Muiz, Senin (26/03/2018).Guna Dwi Hidayat menyumbangkan 4 perak 1 perunggu, Group, Danu Hariyanto 2 perak, Vita Fauziah 1 emas dan Davin anggoro 1 perunggu. Tak hanya itu, Danu Hariyanto lolos untuk ikut Kejurna dan berpeluang lolos Sea Age di Philipina.Dari empat atlet Lumajang semuanya lolos limit Kejurnas, namun yang diambil oleh PRSI Jatim hanya 3 atlet saja. "Semoga ini jadi awal yang baik bagi atlet renang Lumajang. Dalam Kejurda di Surabaya itu, Lumajang berada di urutan 11 dari 38 Kabupaten/Kota di Jatim," terangnya.PRSI Lumajang akan menggandeng wali atlet agar tetap menjaga kebugaran dan latihan atlet. Sebab, tidak ada pemusatan latihan dan semua atlet dipulangkan kerumah masing-maisng."Perang orang tua sangat penting agar atlet bisa menjaga kebugaran dan rutin latihan. Karena PRSI tidak melakukan pemusatan latihan," pungkasnya.
Indeks Berita
Anak Berkebutuhan Khusus Outbound di Wisata Edukasi Alas Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Setiap anak memiliki ciri khas dan kelebihan masing-masing. Namun tidak semua kelebihan yang dimiliki oleh anak dapat diterima oleh kebanyakan orang. Seperti anak berkebutuhan khusus yang memang istimewa dan kebanyakan dari anak-anak berkebutuhan khusus, tidak bisa langsung berinteraksi dengan lingkungannya.Disebut berkebutuhan khusus atau spesial. "Karena anak tersebut dibalik kekurangannya memiliki suatu kelebihan. Pada dasarnya sama dengan anak yang lain. Hanya cara penanganannya yang berbeda”. ungkap Herjati Shofiastoeti S.Psi, guru anak berkebutuhan khusus saat menggelar acara di wisata edukasi Alas Semeru Lumajang. Seperti sekolah yang berkunjung ke Alas Semeru tanggal 25 Maret 2018. Sekolah berkebutuhan khusus, SKH Probolinggo membawa anak didiknya untuk bermain sambil belajar dengan alam ke Alas Semeru, ditemani orang tua juga pendamping dari dewan guru.Wajah keceriaan tampak jelas dari mereka saat dibawa kegiatan lapangan seperti memberi makanan ayam. Kata salah satu orang tua yang ikut, anaknya begitu senang bisa dateng ke Alas semeru. Melihat langsung pabrik kayu, memberi makan ayam, kemudian memberi makan kelinci dan juga mengenal binatang yang lain yang ada di peternakan Alas semeru.Kegiatan siswa SKH Probolinggo yang mereka lakukan adalah memberi makan ayam, kelinci dan kucing. Anak-anak tersebut asyik memelototi hewan-hewan tersebut.Ada salah satu anak yang mengendarai kursi roda dengan didampingi oleh ibunya, mengikuti semua wahana yang ada di Alas semeru. Pengalaman yang paling menyenangkan bagi dia tatkala anak memberi makan ayam secara langsung .Dengan bangga dia mengangkat tangannya keatas dan tersenyu."Duuh… senangnya bisa memberi kebahagian untuk mereka, mungkin ini pengalaman pertama bagi mereka berinteraksi dengan hewan secara langsung, melihat cacing lumbricus," jelas Navida salah seorang pengelola Alas Semeru. Observasi cacing lumbricus merupakan eksplorasi yang cukup menantang bagi mereka. Mereka diminta untuk berani memegang cacing-cacing tersebut dan memegang vermicompost, sebutan untuk pupuk kandang yang berasal dari kotoran cacing.Guide menjelaskan bagaimana proses pembentukan vermicompost tersebut, mulai dari penyediaan benih cacing, pemberian pakan, hingga proses dekomposisi kotoran sapi menjadi kompos."Terima kasih untuk siswa dari SKH Probolinggo yang telah berkunjung ke Alas semeru. Semoga pengalaman yang kalian dapatkan disini bermanfaat bagi kalian sehingga kalian bisa berinteraksi lebih baik lagi dengan alam," ujar Alfarisi.Agni, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyambut baik keberadaan wisata Edukasi Alas Semeru. Semakin banyak destinasi wisata di Lumajang maka industri wisata di Lumajang akan semakin maju dan memebrikan dampat positif bagi bidang-bidang lain."Kami sangat mendukung munculnya wisata-wisata baru di Lumajang. Alas Semeru salah satuw satu wisata edukasi yang hanya ada satu saja di Lumajang. Kita sangat support," pungkasnya.(Yd/red)
Universitas Udayana Gelar Seminar Sejarah Arya Wiraraja di Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Jangan melupakan sejarah (Jas Merah), karena sejarah membawa manusia lebih berbudaya dan bijaksana. Itulah sambutan Plt. Bupati Lumajang, dr. Buntara Supriyanto, M. Kes., ketika membuka Seminar Nasional bertajuk "Menyambung Tali Sejarah Melalui Tokoh Arya Wiraraja" di Pendopo Kabupaten, Sabtu Pagi (24/03/2018).
Desa Salim Kancil Selok Awar-Awar Akhirnya Miliki Kades Definitif
Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah kasus Kepala Desa Selok Anyar, Haryono memiliki kekutan hukum tetap, akhirnya digelar Pilkades Pergantian Antar Waktu (PAW). Pilkades PAW digelar hari Rabu (21/03), dengan tiga calon, yakni Sudyah, Eko Prsetyo dan Rahmat.Setelah dilakukan pemilihan, Eko Prasetyo berhaisl menang dengan meperoleh hampir 70 persen suara dari 100 lebih hak pilih. "Alhamdulillah, Selok Awar-Awar sudah memiliki Kepala Desa yang definitif hasil dari Pilkades PAW," ujar Muhammad Hariyadi, salah seorang pemuda selok awar-awar, Jum'at (23/03/2018).Para pemuda berharap Kades terpilih bisa bersinergi dengan pemuda, tokoh masyarakat dan warga untuk membangun Desa. Pantai Watu Pecak yang jadi destinasi wisata harus dikelola dengan baik agar bisa menghilangkan citra buruk Selok Awar-Awar pesca kasus Salim Kancil."Kita berharap Kedes terpilih bisa berinergi dengan pemuda dalam mengelola wisata Watu Pecak," jelasnya.Citra buruk Selok Awar-Awar harus dihapus secara perlahan, agar tidak lagi dikenal dengan daerah yang sadis karena kasus pembantaan aktivis lingkungan Salim Kancil. "Semoga citra buruk Selok Awar-Awar pasca Salim Kancil segera terhapus," pungkasnya.(Yd/red)
2018, Lumajang Targetkan Kunjungan Wisman Meningkat
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemkab Lumajang tahun 2018 menargetkan kunjungan wisatawan manca negara sebesar 6,7 juta. Sedangkan, kunjungan wisatawan nusantara sebesar 3 juta. Kebijakan baru tersebut, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pariwisata.Hal itu, disampaikan Asisten Administrasi Sekda Kabupaten Lumajang, Drs. Slamet Supriyono, M.Si., saat membuka Sosialisasi Peraturan Bupati Lumajang No. 44 tahun 2016 tentang Sistem Dalam Jaringan Pelaporan Transaksi Pajak Hotel dan Peraturan Bupati Lumajang No.64 tahun 2017 tentang Online Sistem Pelaporan Transaksi Pajak Restoran dan Pajak Hiburan, di Gedung Panti PKK Kabupaten Lumajang, Jum'at Pagi (23/3/2018).Menurut Slamet lebih jauh, dengan adanya target baru tersebut, diharapkan akan berdampak pada perolehan pajak hotel dan restauran, sehingga pariwisata akan menjadi salah satu prioritas unggulan di Kabupaten Lumajang, yang didalamnya tidak lepas dari infrastruktur yang mendukungnya.Asisten menjelaskan bahwa tugas pemerintah harus membangun masyarakat yang mampu meningkatkan perekonomian dengan banyaknya destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lumajang. "Berbicara perekonomian di Lumajang sendiri sudah berada di atas rata - rata perekonomian regional Jawa Timur," jelasnya.Diharapkan kepada segenap jajaran OPD di lingkup Pemerintah Daerah, harus dapat mengawal kebijakan yang sudah ada serta pajak dapat terserap dengan baik, sehingga pembangunan di Kabupaten Lumajang dapat berjalan dengan baik.Semengtara itu, Kepala Badan Pajak dan Retribusi Daerah Kabupaten Lumajang, Rachmaniah, SH. MM., menjelaskan bahwa tujuan program online system pajak daerah Kabupaten Lumajang adalah meningkatkan sistem pengawasan dan pemantauhan atas kepatuhan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban pajak daerah yang terutang, terutama pajak hotel, restauran dan hiburan. Selain itu, Kata Rohmaniah lebih lanjut, Sosialisasi itu, juga untuk dapat menerapkan sistem pelayanan perpajakan daerah, khususnya pelaporan dan pembayaran pajak yang transparan, akuntabel dan akurat dengan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dengan begitu akan terwujud Good Corporate Governance (Tata kelola pemerintahan yang baik).Peserta sosialisasi kali ini, daru unsur penngusaha dan pelaku usaha Pariwisata. Turut hadir, Asisten Pemerintahan Setda Kabupaten Lumajang, Susianto, SH., dan Kasat Pol PP, Drs. Basuni.(Red)
Inginkan Wajah Bersih dari Jerawat..! Sebaiknya Facial Berapa Kali..?
Lumajang (lumajangsatu.com) - Metode facial atau membersihkan wajah dari jerawat, komedo dan kotoran memang selalu menjadi pro-kontra di kalangan masyarakat terutama perempuan. Ada beberapa ahli yang menganjurkan untuk tidak melakukan facial wajah dan hanya mengaplikasikan obat atau krim saja.Namun, ada juga dermatolog lainnya yang sangat menyarankan setiap orang untuk rutin pergi ke klinik kecantikan atau dokter kulit untuk sekedar melakukan facial wajah.Terlepas dari perdebatan itu semua, sebaiknya lakukan facial wajah berapa kali dalam sebulan bagi Anda yang menginginkan tampilan wajah lebih bersih dan sehat. Begini kata owner salon cynthia ,Jl.Kyai Ilyas Nomer 31 A-Lumajang. “Facial wajah bagusnya dua kali dalam sebulan. Selain debu, kotoran dan bakteri, wajah yang terbiasa makeup juga lebih rentan berjerawat dan berkomedo. Jadi, salah sebenarnya kalau banyak orang berasumsi facial hanya kalau ingat atau kalau perlu saja,” ujar Umi Fanikma, Owner Cynthia Salon, Kamis (22/03/2018).Hal senada juga diutarakan oleh Zuhrofi, terapis kecantikan dari Cynthia salon. Menurut Zuhrofi, wajah secara alami memproduksi sebum yang nantinya bercampur dengan kotoran, debu, asap serta radikal bebas karena beraktivitas dan berkeringat.Bila dibiarkan, kondisi tersebut berisiko akan timbulnya jerawat, peradangan, komedo dan sebagainya. Sehingga, proses ekstraksi memang disarankan demi membersihkan wajah sekaligus mengurangi risiko pori-pori semakin besar.Diakuinya, kini sudah banyak dokter, klinik atau terapis bersertifikat yang memiliki metode facial yang tidak terlalu sakit, aman dan terbukti membersihkan.“Disarankan melakukan facial oksigen dalam dua kali sebulan. Facial oksigen cocok untuk semua jenis kulit, semua umur dan tidak memiliki efek samping. Kulit wajah jadi bercahaya, bersih dan kenyal pasca menjalani facial oksigen," pungkasnya.(In/Red)
Menari di Atas Awan B-29 Kembali di Gelar di Kampung Nirwana Argosari
Lumajang (lumajangsatu.com) - Event menari di atas awan B-29 Desa Argosari Kecamatan Senduro akan kembali digelar. Acara akan digelar pada tanggal 28-29 April 2018 untuk tahun kedua, yang akan diikuti oleh seniman Lumajang dan luar daerah.Indrijanto, Kabid Kebduayaan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Lumajang menyatakan, sebelum acara, akan digelar sarasehan budaya di Pura Mandara Giri Semeru Agung. Para seniman Lumajang dan luar daerah akan berbagi cerita kepada para pelaku seni di Lumajang dan para peserta."Sebelum acara akan digelar sarasehan di aula Pura Mandara Giri Semeru Agung," ujar Indrijanto, Kamis (22/03/2018).Kegiatan menari di atas awan ingin melestarikan budaya dan juga promosi destinasi wisata Lumajang. Dari data panitia, peserta akan lebih banyak dari pada tahun sebelumnya. "Sudah banyak yang konfirmasi yang akan berpartisipasi dalam acara itu," terangnya.Acara menari di atas awan terbuka untuk umum bagi yang ingin melihatnya. Bagi yang ingin berpartisipasi, bisa menghubungi panitia dan di Disparbud Lumajang di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT).(Yd/red)
Target Kesejateraan Rakyat, Musrembang Lumajang 2019 Libatkan Kepala Desa
Lumajang (lumajangsatu.com) - Muasyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKPD Kabupaten Lumajang tahun 2019 dilaksanakan untuk meyelaraskan dan mensinergikan semua kepentingan dan usulan masyarakat, termasuk dengan hasil reses DPRD. Musrembang dibuka langsung Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Drs. Gawat Sudarmanto, di Gedung dr. Sudjono, Rabu, (21/03/2019). Musrenbang tersebut mengangkat tema: "Percepatan kesejahteraan melalui peningkatan layanan pendidikan, kesehatan dan pemberdayaan ekonomi”. Menurut Sekda, Pemerintah Kabupaten Lumajang berencana menfokuskan pembangunan pada 2019, pada 9 sektor pembangunan sebagaimana Dokumen RPMJD Kabupaten Lumajang tahun 2015-2019, dengan super prioritas pembangunan pada sektor pendidikan, kesehatan dan daya saing daerah. Diungkapkan Sekda, beberapa indikator makro sudah dicapai dengan baik dan cukup memuaskan. Hanya saja, perlu dilakukan percepatan peningkatan. Indikator tersebut meliputi Pertumbuhan ekonomi dan inflasi, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), Pendapatan per kapita, Neraca perdagangan, Indeks gini, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) dan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).Disisi lain, Staf Ahli Gubernur Jatim Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Suban Wahyudiono, ST, MM., menyampaikan bahwa Musrenbang memiliki arti penting pada perencanaan pembangunan daerah, pasalnya melalui forum tersebut dapat dilakukan penyelarasan, penajaman dan klarifikasi program kegiatan yang akan disusun pada RKPD. Suban juga meminta agar setelah Musrenbang selasai Pemkab Lumajang segera meng-input hasil usulan pada web Pemerintah Provinsi Jawa Timur agar segera ditindaklanjuti.Sementara itu, Kepala Bappeda Kabupaten Lumajang, Ir. Nugroho Dwiatmoko melaporkan, Musrenbang sudah dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang direncanakan. Oleh karena itu diharapkan melalui Musrenbang tersebut dapat diperoleh sinergitas yang lebih baik antara Pemerintah Daerah dengan masyararakat dan swasta serta stakeholder terkait. Kegiatan tersebut diikuti oleh 532 peserta yang terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten Lumajang, Swasta, Mitra Kerja Pemerintah Serta Masyarakat Umum.Ia menambahkan, sampai saat ini total usulan yang masuk dan dakomodir sudah mencapai 2086 kegiatan dengan total anggaran sekitar 1,9 Triliyun. Guna mempertajam usulan kegiatan, maka peserta Musrenbang dibagi tiga kelompok, yaitu, Kelompok Fisik, Kelompok Ekonomi, dan Kelompok Sosial Budaya.Suhanto, Ketua Asosiasi Kepala Desa (AKD) Kabupaten Lumajang menyambut baik Musrembang yang melibatkan semua unsur hingga tingkat Desa. Semua usulan dari masyarkat sudah disampikan dan akan direalisasikan berdasarkan kebutuhan paling mendesak dengan melihat kekuatan APBD Lumajang."Kami menyambut baik, karena baru kali ini Kepala Desa dilibatkan dari Musrembang RKPD tingkat Kabupaten. Semua usulan dari masyarkat sudah kita sampikan," pungkasnya.(Yd/red)
Tim Relawan Khofifah-Emil Lumajang Terus Rapatkan Barisan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Tim Relawan Kerja Khofifah-Emil terus merapatkan barisan. Semua relawan dari Kecamatan hingga Desa sudah menerima alat peraga kampanye dan bahan kampanye untuk didistribusikan hingga pelosok Lumajang.Pudoli Sandra SH. MH, ketua tim relawan di Lumajang menyatakan bahwa relawan KIP terus melakukan koordinasi dan konsolidasi. Para relawan juga terus mengenalkan program, visi dan misi dari Khofifah-Emil untuk Jawa Timur."Hari ini kita lakukan koordinasi untuk pemenangan Khofifah-Emil untuk menuju Jatim 1," ujar Pudoli, Rabu (21/03/2018).Kekalahan Khofifah dalam dua kali Pilgub Jatim akan menjadi motivasi bagi relawan untuk lebih bekerja keras. Evaluasi terus dilakukan, agar tidak terjadi kekalahan untuk kali ketiga kalinya bagi KIP."Kita terus lakukan evaluasi atas kekalahan KIP di dua kali Pilgub Jatim. Ketiga kalinya tidak boleh terjadi lagi," jelansya.Pilgub Jatim akan di gelar tanggal 27 Juni 2018, bersamaan dengan Pilkada Lumajang. Puti Guntur Sukarno dan Syaifullah Yusuf (Gus Ipu) sudah pernah datang dan menyapa warga Lumajang, seperti datang ke pasar dan sejumlah pertemuan santri.(Yd/red)
Kasus Teror dan Pengrusakan Posko, Laskar Hijau Mengadu ke Komnas HAM
Lumajang (lumajangsatu.com) - Terus mendapatkan teror, aktivis lingkungan Laskar Hijau akhirnya mengadukan kepada Komnas HAM pada Rabu (21/3/2018), atas kasus kasus perusakan posko serta hutan lindung di Gunung Lemongan bertempat di gedung rektorat kampus Universitas Negeri Jember (UNEJ). Pengaduan ini langsung diterima oleh Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik yang didampingi oleh dua orang Komisioner lainnya yaitu Sandrayati Moniaga dan Mohammad Choirul Anam, juga Sekjen Komnas HAM, DR. Kasdiyanto.Koordinator Laskar Hijau, A'ak Abdullah Al-Kudus didampingi oleh dua orang relawan Laskar Hijau, Ilal Hakim dan Faiqul Khair Al-Kudus. Pada kesempatan yang sama hadir pula perwakilan dari Walhi Jawa Timur, LBH Surabaya.Dalam pengaduannya, A'ak menyampaikan bahwa dirinya bersama para relawan Laskar Hijau lainnya sejak tahun 2008 melakukan penghijauan di kawasan hutan lindung Gunung Lemongan yang rusak akibat illegal logging pada periode 1998-2002 yang dipicu oleh situasi politik di era Presiden K.H. Abdurrahman Wahid. Dampaknya adalah sekitar 2000 hektar hutan lindung di Gunung Lemongan berada dalam kondisi kritis. Banyak mata air yang mati. 13 Ranu yang ada di sekitarnya mengalami penurunan debit air dan sedimentasi.Bahkan pada tahun 2007 Ranu Kembar yang ada di desa Salak, kecamatan Randuagung, kabupaten Lumajang, mati dan kering. Dalam melakukan penghijauan ini Laskar Hijau membiayai kegiatannya secara swadaya. Bibit pohon pun dibikinnya sendiri dengan mengais biji-bijian di tong sampah, menyemainya dan menanamnya kala musim hujan tiba.Namun demikian, dalam melakukan kegiatannya selama ini, Laskar Hijau sering mendapat gangguan dari para pembalak hutan. Mulai dari perusakan terhadap pohon milik Laskar Hijau dengan cara ditebang maupun dibakar hingga pengancaman terhadap relawan dan penganiayaan terhadap ibu dari salah seorang relawan kami. Puncaknya pada 13 maret 2018, Posko Laskar Hijau yang berada di Gunung Lemongan dirusak, dan pohon-pohonnya pun ditebangi."Bisa dipastikan dalam setahun minimal dua kali kami mengalami teror dan perusakan," kata Ilal Hakim yang ibunya menjadi korban penganiayaan dari pembalak hutan pada 24 Juli 2017 lalu. Namun demikian kondisi ini tidak sebanding lurus dengan penegakan hukum dari aparat yang berwenang. Sehingga teror terhadap aktivis Laskar Hijau dan perusakan hutan lindung kian meluas dan masif. Kondisi inilah yang mendorong Laskar Hijau memutuskan untuk melapor ke Komnas HAM.Menurut A'ak Abdullah Al-Kudus, ada beberapa poin penting yang disampaikan oleh Laskar Hijau ke Komnas HAM, pertama, bahwa kerapnya terjadi teror dan perusakan menyebabkan hak kami terhadap rasa aman terlanggar. Karena kejahatan para perambah hutan ini tidak hanya merugikan Laskar Hijau saja, tapi juga merugikan masyarakat. Sebagai contoh, ketika desember 2017 lalu terjadi banjir dan longsor di sisi tenggara Gunung Lemongan, warga masyarakat di desa Salak dan desa Kalipenggung, kecamatan Randuagung setiap kali turun hujan ketakutan bahkan tidak sedikit yang mengungsi karena khawatir terjadi longsor susulan. Ini akibat perambahan hutan lindung untuk dijadikan kebun sengon.Kedua, Laskar Hijau juga melaporkan tentang penyerangan oleh puluhan orang bersenjata tajam terhadap keluarga relawan Laskar Hijau, yang menyebabkan Ibu Ani, ibunda dari Ilal Hakim yang diseret didepan anak dan cucunya, hingga mengakibatkan trauma yang berkepanjangan terutama terhadap cucunya Iqbal Firjatullah (5 th) yang melihat langsung saat neneknya diseret-seret dan ditodong dengan senjata tajam. Kasus tersebut sampai saat ini belum ada kejelasannya, bahkan pihak pelapor sampai saat ini tidak mendapatkan SP2HP.Ketiga, Laskar Hijau juga mengeluhkan lambannya proses hukum terhadap laporan kasus perusakan hutan lindung di Gunung Lemongan, baik laporan Laskar Hijau sendiri maupun laporan Perhutani sehingga menyebabkan konflik ini semakin berkepanjangan, bahkan berpotensi memicu konflik horizontal di masyarakat.Itulah point-point yang disampaikan oleh Laskar Hijau kepada Komnas HAM. A'ak berharap intervensi Komnas HAM terhadap kasus ini dapat mempercepat penyelesaian kasus ini demi lestarinya hutan lindung di Gunung Lemongan.(LH/Red)