Lumajang (lumajangsatu.com) - Dianggap tidak melaksanakan kegiatan dan melanggar AD/ART KBM STKIP PGRI LUmajang, BEM STKIP didemo belasan mahasiswa. Ketua BEM STKIP M. Arif Wijaya dituntut mundur dari kursi jabatannya. "Jika seperti ini terus, maka BEM tidak akan meju dan kegiatan STKIP akan terbengkalai," ujar M. Fauzi ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) STKIP PGRI Lumajang, Kamis (21/05/2015). Dalam tuntutannya mahasiswa meminta pengunduran diri Presiden dan Wakil Presiden Mahasiswa secara resmi. Meminta ketua STKIP PGRI Lumajang segera meberhetikan Presma dan Wapres. Mahasiswa meminta agar segera diadakan Audensi DPM, BEM dan UKM dengan ketua STKIP PGRI Lumajang paling lambat tanggal 21 Mei 2015. Ketua STKIP PGRI Lumajang diminta segera menunjuk DPM untuk melaksanakan sidang istimewa mahasiswa (SIM) paling lambat 02 Juni 2015. Setelah melakukan dialog, perwakilan mahasiswa kemudian diterima pihak akademik. "Kita meminta pihak akademik mendukung gerakan kita, agar Presma BEM STKIP PGRI segera diberhentikan," terangnya. Saat aksi berlangsung, tidak terlihat katua Presma STKPI PGRI M. Arif Wijaya. Demikian juga Wapres Finka juga tidak terlihat menemui puluhan mahasiswa tersebut.(Yd/red)
Indeks Berita
Lumajang Dilanda Demam Batu Akik, Sentra Perdagangan Tak Terpusat
Lumajang (lumajangsatu.com) - Demam batu akik di Lumajang semakin mewabah saja. Pasalnya, disejumlah titik muncul banyak pedagang akik mulai berjualan akik jadi hingga batu akik bongkahan. Salah satu lokasi pasar sengggol Lumajang yang biasanya banyak tempat pangkas rambut dan juga toko HP, kini mulai berubah menjadi toko batu akik. Mulai pagi hingga malam hari para kios penjual akik ramai dengan para pemburu batu yang kini menjadi tren semua golongan masyarakat itu. "Saya liat-liat saja mas, jika ada yang cocok saya pasti beli," ujar Saiful sambil melihat koleksi akik milik penjual Agung, Kamis (21/05/2015). Di pasar senggol banyak batu akik dijual secara bongkahan. Namun, yang menjadi primadona para pembali adalah batu akik bulu macan khas Lumajang. Namun, harganya juga semakin mahal dan banyak sekali peminatnya. "Sekarang yang banyak diminati batu akik bulu macan mas," terang Adi salah satu warga yang juga melihat batu akik. Disamping menjual batu akik, tak sedikit juga warga yang datang memproses batu akik dari bongkahan. Penjual batu akik juga menyediakan alat untuk memotong dan memproses batu akik bongkahan.(Yd/red)
Banyak Fasilitas Pendakian Semeru Rusak, Pendaki Kritik TNBTS
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejumlah pendaki gunung Semeru mengeluhkan fasilitas umum di wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang rusak. Sejumlah shelter juga terlihat tidak terawat bahkan ada yang mulai rusak. "Mosok pendaptannya tinggi dari para pengunjung, namun fasilitas umumnya banyak yang rusak," ujar Heri salah satu pendaki asal Probolinggo, Kamis (21/05/2015). Tak hanya itu, saat dirinya mendaki ke Ranu Kumbolo dengan pengunjung yang banyak, sama sekali tidak ada petugas yang berpatroli. Seharusnya, petugas dari TNBTS juga berpatroli untuk menjaga keamanan dari para pengunjung. "Saat saya kemaren datang ke Ranu Kumbolo, kondisinya ramai namun tidak ada petugas yang patroli dilokasi dan sepanjang jalur pendakian," ujar alumni SMA Negeri Probolinggo itu. Sejumlah papan seperti di pos watu rejeng juga terlihat sudah tidak terawat dan rusak. Tulisan dari para pengujung membuat tidak sedap dipandang. "Papan di watu rejeng misalnya mas, rusak dan banyak tulisan itu seharusnya diganti," pungkasnya.(Yd/red)
Hati-hati.....! Jalur Pendakian Semeru Longsor
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jalur pendakian Gunung Semeru penghubung Pos 2-3 longsor beberapa pekan yang lalu, para pendaki terpaksa melewati jalan alternatif untuk menuju Gunung tertinggi di Pulau Jawa itu, Rabu (20/05/2015). "Iya terpaksa lewat sini mas, soalnya disana ada longsoran itu," papar Sugianto salah satu pendaki asal Jakarta. Meski longsor yang terjadi beberapa pekan lalu tergolong parah, namun beberapa pendaki masih ada saja yang nekat melewatinya sengan menggunakan tali sebagai pengamannya. "Bisa, tapi ya harus antri satu persatu mas," tambahnya. Tebing yang longsor sekitar Watu Rejeng diperkirakan mencapai 10 meter lebih, dan di atasnya masih terdapat beberapa batu yang terancam jatuh jika hujan kembali mengguyur wilayah Gunung Semeru. "Sebenarnya takut sih, tapi kalau lewat jalur pintas itu terlalu terjal mas," ungkap Eko pendaki asal Lumajang. Dihimbau bagi para pendaki Gunung Semeru hendaknya meningkatkan kewaspadaan dalam melakukan perjalanan mendaki Gunung Semeru agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan. (Mad/red)
Meski Ramai Pengunjung, Pendakian Semeru Masih Nol PAD Untuk Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Meski pendakian ke Gunung Semeru dan Ranu Kumbolo sangat membeludak, namun Lumajang sama sekali tidak memperoleh pendapatan. Padahal, Semeru bisa memberikan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang sangat besar jika dimanfaatkan dengan baik. "Saat ini pendapatan dari pendakian Semeru masih alpa atau nol," ujar Suigsan Ketua Kimisi C DPRD Lumajang kepada lumajangsatu.com, Rabu (20/05/2015). Komisi C kata Suigsan sebenarnya sudah melakukan komunikasi dengan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Tujuannya, agar Lumajang bisa juga mendapatkan PAD dari wisata pendakian gunung Semeru. "Kita sudah buka komunikasi dan bu Ayu selaku kepala TNBTS sudah welcome agar Lumajang bisa memperoleh pendapatan dari Semeru," paparnya. Agar bisa memperoleh PAD dari Semeru, tentunya harus ada cantolan hukumnya berupa peraturan bupati (perbup). Sebab, Lumajang masih belum punya peraturan daerah (perda) yang mengatur soal pariwisata Lumajang. "Agar bisa menghasilkan PAD, harus ada Perbup-nya dulu, karena kita belum memiliki Perda kawasan wisata," pungkas politis Golkar itu.(Yd/red)
Polres Lumajang Bekuk Pembunuh Sadis Asal Malang Berjuluk Kopi Hitam
Lumajang (lumajangsatu.com) - Polres Lumajang berhasil menagkap pelaku pembunuhan sadis yang terjadi tanggal 6 Mei 2014 silam. Edwin (19) warga Sukun Kebupaten Malang ditemukan tewas di dasar jembatan Perak Desa Sumberwuluh Kecamatan Senduro. "Kita berhasil menangkap pelaku pembunuhan satu tahun lalu ya, dimana tersangka dilempar kedasar jurang jembatan perak," ujar Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin SIK kepada sejumlah wartawan, Rabu (20/05/2015). Rodi Asik yang berjuluk Kopi Hitam warga Ampel Gading-Malang berhasil diringkus polisi dirumahnya. Polisi melakukan pengintaian ketika pelaku pulang kerumahnya, langsung dilakukan penyergapan. "Pelaku ini adalah otak dari rencana pembunuhan dan juga perampasan barang milik korban berupa sepeda motor korban," papar Kapolres. Modus yang dilakukan pelaku dengan memberi korban minuman keras. Setelah korban mabuk, maka korban dibawa kejembatan perak dan dilempar kedasar jurang dalam kondisi hidup-hidup. "Diberi minuman dulu, kemudian dilempar ke jurang dalam kondisi hidup-hidup," jelasnya. Pelaku berjumlah lima orang, dua tersangka sudah divonis dan dua lagi masih dalam pengejaran polisi. Tersangka Rodi terancam hukuman mati atau seumur hidup karena sebagai dalang atau otak pembunuhan dan perampasan.(Yd/red)
Baleho Free Sex di Tempursari, Dinkes Berdalih Untuk Penilaian Dokter Teladan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Pro dan kontra terhadap pemasangan baleho berisikan perang terhadap free sex (sex bebas) dijalan protokol Tempursari, Dinas Kesehatan mulai angkat bicara. Pemasangan baleho tersebut bertujuan agar mencegah anak muda berperilaku menyimpang dilokasi-lokasi wisata. "Itu bukan berarti di Tempursari sudah sangat darurat free sex," ujar dr Triworo kepala Dinas Kesehatan Lumajang, Rabu (20/05/2015). Pemasangan baleho tersebut merupakan sebuah inovasi dari Saka Bhakti Husada, Pramuka dibawah naungan Dinkes, untuk memerangi pergaulan bebas. Disamping itu, pemasangan baleho juga sebagai kredit poin bagi penilaian dokter teladan dari Pemerintah Propinsi Jawa Timur. "Itu kemaren kita pasang pas ada kunjungan penilaian dokter teladan dari Pemerintah Jawa Timur," terang ibu berkacamata itu. Disamping memasang baleho, Saka Bhkati Husada juga membuka kafe yang bisa digunakan para pemuda Tempursari untuk curhat persoalan pribadinya. "Kita juga buka kafe, dimana para pemuda bisa curhat permasalahan pribadinya," terangnya. Sementara itu, Catur Pujo Satoto anggota DPRD Lumajang asal Tempursari menyatakan setuju dengan pemasangan baleho tersebut. Namun, jangan hanya baleho akan Muspika harus melakukan aksi nyata agara di Tempursari tidak rawan free sex. "Secara pribadi saya setuju saja, namun jangan baleho saja akan tetapi Muspika melakukan aksi nyata dengan turun langsung, bukan bersifat himbauan saja," paparnya. Diakui Catur, saat dirinya menjadi guru SMA atau SMK, setiap tahun pasti ada saja siswi yang putus sekolah karena hamil diluar nikah. "Saya dulu kan juga guru, setiap tahun pasti ada saja siswa yang putus sekolah karena hamil diluar nikah," pungkas politisi NasDem itu.(Yd/red)
HMI Kritik Program Bupati Lumajang Tak Jelas dan Diskriminasi
Lumajang(lumajangsatu.com) - Aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Lumajang mendatangi Pemkab untuk menyampaikan hasil kajian pemerintah dibidang Pariwisata dan Pendidikan. Mahasiswa menilai pemerintah tidak fokus dalam mengarap Pariwisata dan Ada diskriminasi didunia pendidikan. Ketua Komisariat HMI Lumajang, Danar mengatakan, pihaknya menilai pemerintah tidak fokus dalam pengembangan wisata. Seharusnya, ada satu wisata unggulan yang bisa menjadi ikon Lumajang. "Kalau tidak fokus, bisa-bisa obyek wisata di Lumajang terbengkalai, tahun ini obyek wisata ini, tahun depanya baru obyek wisata satunya dan seterusnya," jelasnya usai melakukan pertemuan dengan Plt Sekda, Imam Suryadi. HMI menilai seharusnya pemerintah fokus di Selokambang dan mengembangkan sebagai tujuan wisata keluarga. Pasalnya, Selokambang memiliki potensi yang lebih bisa dikenalkan. Sedangkan didunia pendidikan, HMI menilai 9 program politik bupati, satu kecamatan satu sekolah dasar unggulan ada diskriminasi terhadap lembaga pendidikan. Karena semua sekolah dasar di kecamatan memiliki hak yang sama untuk pelayanan dari Pemkab. Selain itu, ada 5 kecamatan yang belum memiliki sekolah menengah atas. Sehingga, pemerataan pendidikan di Lumajang belum bisa dikatakan berhasil. "Pantauan kami 5 kecamatan yang tidak ada sekolah menengah yakni, Sumbersuko, Sukodono, Gucialit, Padang dan Ranuyoso," jelasnya.(ls/red)
HMI Kritik Program Bupati, Plt Sekda Segera Panggil Pejabat Terkait
Lumajang(lumajangsatu.com) - Plt Sekda Lumajang, Imam Suryadi yang belum genap sebulan menjabat mendapati kritikan dari Himpunan Mahasiswa Islam soal Program Bupati. Plt Sekda akan memanggil pejabat terkait mengenai adanya kritikan kinerja terhadap dinas. "Saya akan panggil dan koordinasi dengan teman-teman," ungkapnya saat ditemui Lumajangsatu.com di lobi Pemkab, Rabu(20/05) sore. Menurut dia, kritikan dari mahasiswa sangat baik dalam meningkat kinerja pejabat dan PNS Pemkab. Sehingga, program Bupati bisa dirasakan oleh masyarakat. "Ini baik karena kritikannya ada kajian,"jelasnya. Plt Sekda mengaku sangat senang ada kritikan terhadap Pemkab, karena Mahasiswa ikut Memiliki Lumajang.(ls/red)
Tak Mau Larut Dikisruh PSSI-Menpora, Lumajang Fokus Pembinaan Usia Dini
Lumajang(lumajangsatu.com) - Pengurus Assosiasi PSSI Lumajang tidak mau larut dalam konflik antara PSSI dan Menpora. Para pengurus organisasi sepak bola di Kaki Gunung Semeru, memilih fokus dalam pembinaan usia dini. Ketua Assosiasi PSSI Lumajang, Ngateman mengatakan, pihaknya akan fokus dalam pembinan usia dini mulai U-14, U-17 dan U-20. Sehingga, lumajang dalam mengikuti kejuaraan yang diadakan oleh PSSI, KONI dan Kanpora sudah siap pemain berkualitas. "Jadi tidak lagi ada seleksi," ungkapnya. Menurutnya, untuk menyukseskan program pembinaan usia dini, PSSI akan mengumpulkan pelatih. Sehingga, program pembinaan pemain terfokus dan semua pelatih di Lumajang terlibat. "Jadi bukan hanya pemain, pelatih, pssi, tetapi orang tua harus mendukung," jelasnya. PSSI Lumajang berharap pemain lokal bisa tampil menjadi tuan rumah bila PSSI berlaga dikompetisi Nasional.(ls/red)