Indeks Berita

Waduh, Pemain Layangan Di Jembatan Gambiran Bisa Sebabkan Kecelakaan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Bermain layang-layang tidak hanya di sukai anak-anak, tapi juga orang dewasa. Ini terlihat di Jembatan Gambiran di Kelurahan Jogoyudan setiap sore  hari. Pemandangan yang asyik dengan ada pemain layang-layang saling memutuskan dan dibawah jembatan di Sungai Kali Asem anak kecil berebut layang putus. Para pemain layang-layang lupa keselamatan, karena Gladak Gambiran sangat ramai lalu lintas dan berbahaya untuk menimbulkan kecelakaan. "Waduh, main layangan di Gambiran ramai, tapi rawan kecelakaan lalu lintas," ujar Usman, pengendara asal Boreng. "Mainan layangan memang senang, tapi mereka tidak memperhatikan bahaya lalu lintas," ungkapnya. Permainan layang-layang di Jembatan Gambiran menjadi pemandangan setiap sore hari. Bahkan, para pemain layangan terus bertambah dan sore hari lalu lintas di Gladak Gambiran sangat ramai.(ls/red)

Antara Intelektual Organik dan Teknokrat

Pendidikan sangat penting dalam membentuk manusia intelektual dibidang ilmu pengetahuan. Tak salah bila Hos Cokroaminoto melalui Sarekat Islam mencanangkan ada pendidikan 12 tahun sebelum kemerdekaan Indoensia dari Bangsa Kolonial dalam bentuk Koorporasi Ekonomi VOC-nya. Belajar dari Cokro, pendidikan sangat dibutuhkan oleh bangsa Indonesia saat itu. Karena bangsa ini hanya dijadikan kaum buruh yang bergelut dengan pekerjaan yang keras. Sedangkan, VOC bersama para ningkrat/ kelompok priyayi kerajaaan jawa mengekploitasi tenaga bangsa ini tanpa menggunakan intelektualnya (Otak). Istilah intelektual di Indonesia sudah dikenal sebelum Kemerdekaan saat di Proklamasikan oleh Bung Karno yang tak lain murid dari Cokro. Dulu intelektau putra bangsa ini, dimasa sebelum kemerdekaan ada yang memilih bekerja pada VOC (Kolonial) dibadingkan memperjuangkan kebebasan bangsaanya. Michael Faulcount membagi dua Intelektual yakni Organik dan Teknokrat. Pasalnya, perjuangan duo intelektual ini berbeda dalam pemahaman keilmuan dan aplikasi di lapangan. Intelektual organik memilih kemampuannya untuk kepentingan bangsan dan rakyatnya. Tak jarang intelektual jenis ini, kerap turun dijalanan dan mengkritik pemerintah serta keilmuan yang didapat dalam bangku sekolah. Tak jarang mereka jadi korban dari perjuangan dan terbunuh dalam memperjuangan rakyat yang tertindas dari pemerintah. Sedangkan intelektual Teknokrat adalah mereka yang menggunakan kemampuanya membantu pemerintah dan koorporasi liberal serta kapitalis. Mereka juga lahir dari institusi pendidikan yang mulai, tapi mereka menggunakan keilmuannya untuk perutnya. Intelektual organik dan teknokrat bisa hadir sebuah organisasi pergerakan dengan tujuan memuliakan keilmuan. Pertarungan dua intelektual ini kerap keras dan bersinggung mulai jaman sebelum kemerdekaan dan kekinian. Di Lumajang kaum terpelajar yang intelektual terus hadir dalam roda kemajuan zaman. Bahkan, pertarungan kaum intelektual ini masih jauh dalam memberikan pengaruh dimasyarakat untuk bersama-sama menjadikan Lumajang sejahtera dan bermartabat. Namun, harapan mulai tumbuh seiring, munculnya komunitas anak muda yang ada dimedia sosial ke dunia nyata.  Gerakan anak muda ini sangat memberikan efek luar biasa dalam kemajuan Lumajang. Bahkan, sebuah gerakan progresif memajukan Lumajang terus mengalir dari dalam lubuk hati mereka. Gerakan anak muda Lumajang yang lahir dari institusi pendidikan sebagai intelektual muda, hadir ditengah masyarakat dalam mengawal pembangunan kontrol sosial di media sosial. Perjuangan anak muda di Lumajang tercatat dalam mengukuhkan identitasnya dari sejarah, wisata, teknologi dan kemanusiaan. Perjuangan para komunitas yang lahir dari kultural lebih menggema dibanding struktural yang ada di tangan pemerintah. Kini, anak muda Lumajang yang dikenal sebuatan Wirabhumi (Daerah Kesatria) terus melakukan inovasi dengan kemajuan teknologi informasi. Pemkab Lumajang kini memiliki pesaing yang tidak terlihat dan terasa, mereka muda, beda dan berbahaya. Semakin diawasi, mereka semakin menunjukan eksistensinya dalam memberikan pencerahan pada masyarakat. Selamat datang para komunitas di Negeri Tertinggi di Pulau Jawa, Ini Tanah Kalian, Ini Bumi Kalian dan Ini Panggilan Perjuangan Kalian.  Jayalah Lumajangku ditangan Kalian.(red)

KASAD Gatot Nurmantyo Beri Semangat Prajurit Batalyon 527 Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo melakukan kunjungan ke Batalyon 527/BY Lumajang. Kunjungan itu untuk mengecek kesiapan pasukan Batalyon 527 yang akan menjalankan tugas menjaga perbatasan RI-Malaysia. "Kita ingin mengecek kesiapan pasukan dan sudah sangat bagus karena persiapannya sudah lama," ujar KASAD kepada sejumlah wartawan, Selasa (19/05/2015). Dalam pengarahannya, KASAD meminta kepada para pasukan agar menjalankan tugas dengan baik dan harus berhasil. Para prajurit harus menganggap saudara semua penduduk ditempat tugas karena tidak ada musuh kecuali musuhnya dirinya sendiri. "Musuh kalian adalah diri kalian sendiri, kalian harus sukses dalam tugas ini dan tidak boleh melakukan pelanggaran," paparnya. Salah satu misi yang harus diemban para prajurit adalah membantu aparat keamanan dalam menjaga perbatasan. Salah satunya seperti penyelundupan narkoba, miras, pembalakan hutan dan aksi kriminal lainnya. "Kalian harus berkomunikasi dengan polisi untuk mengantisipasi penyelundupan narkoba, miras, pembalakan liar dan kejahatan lainnya," pungkasnya. Sebalum tiba di markas laba-laba, KASAD disambut ratusan pasukan dengan menyayikan yel-yel. KASAD kemudian dibopong menuju pintu masuk Batalyon 527 Lumajang.(Yd/red)

Sapi Disembunyikan di Kamar, Abdul Aziz Maling Asal Sukorejo-Kunir Diringkus Polisi

Lumajang (lumajangsatu.com) - Jajaran Reskrim Polres Lumajang bersama Polsek Kunir serta masyarakat berhasil mengungkap pencurian sapi di desa Sukorejo Kecamatan Kunir. Abdul Azizi (18) warga dusun Karangpanas Desa Sukorejo digelandang polisi karena mencuri sapi milik tetangganya. "Hari minggu tanggal 17 Mei 2015 kemaren kita berhasil tangkap maling sapi di Kuni," ujar AKBP Aries Syahbudin SIK Kapolres Lumajang, Selasa (19/05/2015). Yang menarik, pelaku sempat menantang polisi dan tidak mengaku mencuri sapi. Namun, setelah seekor sapi ditemukan didalam kamar rumah pelaku, akhirnya pelaku tidak bisa mengelak. "Ini pergantian modus, sapi hasil curian disimpan dulu, baru ketika aman sapi curian diangkau menggunkan kendaraan," jelasnya. Sementara itu, H. Salim pemilik sapi mengaku senang dan berterima kasih kepada polisi karena sapinya bisa ditemukan. Dirinya mengetahui sapinya hilang sekitar jam 14.00 saat H. Salim sedang mencari rumput. "Saya sedang mencari rumput, tiba-tiba dibarin bahwa sapi saya hilang," jelasnya. Dirinya bersama warga dan polisi kemudian mencari sapi yang hilang melaui jejaknya. Akhirnya, sapi milik H. Salim ditemukan dirumah Abdul Aziz. "Dengan yang mencuri saya tidak kenal mas, namun dengan bapaknya saya kenal dan rumahnya dekat dengan rumah saya," pungkasnya.(Yd/red)

Aliansi LSM Bersatu Soroti Pemilihan Cawabub Lumajang oleh DPRD

Lumajang (lumajangsatu.com) - Meski belum jelas kapan pemilihan Wakil Bupati Lumajang, namun hiruk-pikunya sudah terlihat. Salah satunya adalah seruan pemilihan calon Wakil Bupati Lumajang bebas dari permaian uang. Salah satu baleho yang berisikan seruan agar pemilihan calon Wakil Bupati Lumajang bebas dari permainan uang terlihat dipertigaan Sukodono. Aliansi LSM Bersatu meminta agar pemilihan Wabup tidak menyakiti hati rakyat. Pemilihan Cawabup 2015-2018 jangan sampai menggunakan bahasa "wani piro" yang diartikan akan ada traksaksi untuk memilih salah satu calon. Dalam baleho tersebut terlihat orang-orang memakai jas dan kursi yang berisikan rupiah. Saat ini memanng sedikit santer perbincangan diwarung-warung kopi tentang potensi permainan uang dalam pemilihan calon wakil Bupati Lumajang. Bahkan, informasinya ada beberapa nama yang sudah menyiapkan uang sampai 3 miliar rupiah. Sekedar infornmasi, Aliansi LSM Bersatu yang memasang baleho tersebut juga belum jelas siapa saja didalamnya. Namun, Aliansi LSM Bersatu berada dibawah naungan Bakesbangpol Lumauang.(Yd/red)

Akik Khas Lumajang Bulu Macan Semakin Mahal, Perburuan Semakin Menjadi-jadi

Lumajang (lumajangsatu.com) - Perburuan batu akik khas Lumajang Bulu Macan semakin menjadi-jadi. Hal itu menyusul semakin mahalnya harga batu yang banyak ditemukan disekitar pabrik gula Jatiroto itu. Salah satu lokasi yang saat ini banyak dilakukan pencarian adalah dusun Sumbersuko Desa kalidilem Kecamatan Randuagung. Sebab, dilokasi tersebut sudah ditemukan batu akik Bulu Macan yang harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah. Sekarang diselatan dipinggir jalan raya dan sungai disebah ini banyak yang mencari mas, ujar Mahmud salah seorang warga sekitar, Selasa (19/05/2015). Bahkan, para pemburu akik tersebut tidak hanya warga sekitar, namun orang dari luar Lumajang. Ada yang dari Jember, Probolonggo hingga malang. Bahkan ada yang bawa dukunnya mas, dukun itu yang menunjukkan dimana ada batu akik Bulu Macan terpendam, paparnya. Dalam beberapa hari terakhir, memang ada orang yang menemukan bongkahan batu akik Bulu Macan yang laku hingga 25 juta. Sedangkan yang laku 500 hingga 1 juta juga sudah banyak ditemukan. Kemaren ada yang nemu agak besar dan langsung laku ditempat seharga 25 juta mas, pungkasnya.(Yd/red)

Polisi Kerap Mendapat Pengaduan dan Pelaporan Kenakalan Remaja Sex Bebas

Lumajang(lumajangsatu.com) - Polres Lumajang kerap mendapar pelaporan dan pengaduan dari masyarakat mengenai anaknya yang diduga dicabuli oleh pacarnya. Bahkan, laporan yang masuk ke Kepolisian dalam sebulan mencapai 2-3 kasus. "Kami kerap mendapat laporan soal kenakalan remaja yang melakukan hubungan intim belum menikah, ini persoalan yang serius," kata Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin kepada wartawan di kantornya, Selasa(19/05) siang. Laporan mengenai anak perempuannya dicabuli hingga hamil, kerap didapat di 21 jajaran polsek. Bahkan, ada penyelesaian secara musyawarah antara kedua belah pihak. "Soal mereka selesai sendiri, kita tidak melakukan mediasi, karena dalam hukum kita bisa salah," ungkapnya. Laporan adanya, kenakalan remaja melakukan hubungan intim dan si pasangan laki-laki tidak siap kerap ditemui. Seks bebas yang merupakan kenakalan, akibat dari salah pergaulan dan informasi diinternet yang buruk. "Ini menjadi persoalan," ungkapnya.(ls/red)

KASAD Bangga Prajurit Batalyon 527 Dikenal Pemberani dan Berprestasi Didalam Tugas

Lumajang(lumajangsatu.com) - Kehebatan dan keberhasilan parjurit TNI Batalyon 527 Lumajang sudah terkenal se-antero Nusantara. Bahkan, dalam tugas operasi, Pasukan Laba-Laba julukan 527 dikenal mudah bergaul dan sukses dalam tugas operasi militer di daerah konflik dan perbatasan Indonesia dengan Negara tetangga. "Batalyon 527 ini terkenal dan sukses setiap menjalan operasi militer, jadi tidak salah bila kali ini oleh negara dipercaya melakukan tugas di Perbatasan Malasyia-Indonesia di Kalimantan," kata Kasad, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo saat mengecek kesiapan Prajurit 527 di Markasnya. Kasad mengaku sudah mendengar nama besar dari Batalyon 527 dalam menunaikan tugas dengan banyak keberhasilan. Bahkan jam terbang untuk tugas negara sudah sering kali mampir ke 527. "Kalian pasti siap dan menunggu tugas operasi ini," ungkap Gatot yang dijawab siap secara serentak oleh prajurit 527. (ls/red)

KASAD Janjikan Prajurit 527 Jadi Terbaik Dalam Tugas Dikirim Sebagai Pasukan Keamanan PBB

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kesuksesan dan keberanian pasukan dari Batalyon 527 dalam menjalan tugas negara di daerah operasi militer dan perbatasan. Ternyata, membuat kagum Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD), Jenderal Gator Nurmantyo dan menjanjikan akan diberikan tugas mulai sebagai pasukan PBB bila menjadi terbaik usai tugas di perbatasan Malaysia dan Indonesia di Kalimantan. "Saya janji, jika kalian menjadi pasukan terbaikan dalam penjagaan di Perbatasan RI dan Malaysia, akan dikirim tugas ke Luar Negeri sebagai pasukan keamanan PBB," kata Gatot disambut tepuk tangan prajurit laba-laba julukan Batalyon 527, Selasa(19/05). Kasad berharap para anggota sudah berlatih dengan baik dan memiliki personal safety. Sehingga, dalam bertugas, ada teman yang mau menjadi penasehat dan pembinaa dalam bertugas. "Ini kekuatan dari Batalyon 527, memiliki kebersamaan yang kompak," jelasnya. Gatot juga yakin bahwa 527 akan sukses dalam bertugas, karena memiliki semangat yang luar biasa. "Saya yakin tatap mata anda, sebuah semangat dalam bertugas," ungkapnya.(ls/red)

Catatan Pendakian Pimred Lumajangsatu.com Ke Danau Terindah di Dunia

Bersama dengan Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin SIK catatan pendakian dengan tema bersih-bersih Ranu Kumboli dimulai tanggal 16-17 Mei 2015. Sebelum berangkat, para peserta melakukan upacara serta do'a bersama untuk keselamatan selama melakukan perjalanan.   Jam 06.30 wib, dilakukan pengarahan Kapolres bersama Bupati Lumajang As'at Malik. Dalam sambutannya, Kapolres menjelaskan bahwa Lumajang memiliki potensi wisata yang luara biasa. Di era media sosial maka orang di luar Lumajang bisa mengenal Lumajang dengan wisatanya yang luar biasa.   Sementara Bupati mengajak semua yang akan melakukan pendakian untuk mempromosikan wisata Lumajang. "Mari kita jaga Ranu Kumbolo dan kami ucapkan terima kasih kepada Polri dan yang lain karena telah peduli untuk bersih Ranu Kumbolo.   Setelah melakukan perjalanan dari halaman mapolres Lumajang, rombongan sekitar 200 orang yang terdiri dari Polri, TNI, Pemkab, Mahasiswa, LSM dan Wartawan akhirnya sampai di Ranu Pane.   Jam 9.45 rombongan mulai berangkat menuju Ranu Kumbolo. Kapolres berpesan bahwa rombongan adalah satu tim sehingga tidak ada yang harus saling mendahului. Antar tim harus saling membantu dan berangkat selamat pulang juga selamat. Pemberangkatan dibagi menajdi beberapa regu minimal 1 regu 10 orang   Jam 12.06 wib kami bersama dengan ibu Kapolres sampai di Watu Rejeng dan rombongan masih terlihat semangat.   Jam 12.59 wib rombongan sudah sampai di pos 3, sedangkan rombongan Kapolres bersama dengan para Polwan sudah meluncur menuju Ranu Kumbolo.   Di pos 3 tidak ada penjual semangka dan juga tahu serta heci. Para pendaki biasanya beristirhat agak lama untuk memulihkan tenaga karena jalur menanjak tajam yang biasa disebut dengan tanjakan putus asa dan merupakan tantangan terakhir.   Jam 13.51 wib rombongan ibu kapolres sudah bisa melihat Ranu Kumbolo dari atas. Rasa capek yang ditempuh sekitar 4 jam lebih terasa hilang dengan melihat keindahan Ranu kumbolo dibawah kaki gunung Semeru.   Jam 14.18 wib akhirnya kami bisa sampai tepat dibibir Ranu kunbolo setelah selesai dengan sesi foto ria dari atas Ranu Kumbolo. Sungguh sangat menakjubkan dan terlihat disebelah utara air Ranu Kumbolo sangat jernih dan bening. Semoga kita tetap bisa menjaga ranu kumbolo bisa tetap terjaga sehingga anak cucu kita bisa melihat indahnya Ranu kumbolo.   Jam 14.50 wib rombongan rombongan kami yang berjumlah 5 orang, sudah tiba di Ranu Kumbolo tepat ditenda yang dibuat untuk bermalam. Capek, kakik sakit terasa mulai hilang karena sudah menginjakkan kaki dibumi Ranu Kumbolo.   Sesampai di Ranu Kumbolo saya bertemu dengan cak Yo dari Pecinta Alam Semeru (PAS) yang sudah berada di Ranu Kumbolo kemaren harinya.   Jam 16.45 wib sejumlah peserta kedinginan karena belun mendapatkan tenda dan masih keleleran diluar dengan suasana yang sangat dingin. Padahal, panitia dalam rapat pertama akan menyiapkan tenda 40. Jika jumlah rombongan 200 orang maka setiap tenda diisi 5 orang.   Namun, nampaknya tenda yang ada tidak sampai 40 dan akhirnya peserta mulai gelisah karena tidak ada kejelasan dari panitia. Rombongan Kasat Reskrim bahkan hendak pulang karena anak buahnya tidak kebagian tenda.   Sekitar jam 5.46 rombongan porter yang membawa 11 tenda akhirnya datang dan peserta yang tidak kebagian tenda diatur sehingga tenda yang bisa cukup.   Jam 18.00 wib cuaca mulai sangat dingin dan para wisatawan mulai lebih banyak didalam tenda. Bagi rombongan kami tidak bisa dibayangkan bagi peserta yang tidak membawa matras dan juga sleeping bad, sebab cuacanya sungguh sangat dingin dan menusuk tulang.   Tengan malam jam 00.00 cuaca sangat dingin dan air embun yang turun mulai menjadi es. Saat keluar dari tenda, badan serasa bergetar karena manahan dingin yang tak terkira.   Jam 05.45 wib pengunjung Ranu Kumbolu mulai bersorak-sorak karena dingin akan hilang dengan terbitnya matahari dari ufuk timur.   Jam 06.30 wib badan mulai kembali stabil karena rasa dingin sudah tidak terasa karena semalaman telah ditempa rasa dingin yang amat sangat. Para pengunjung juga mulai bersiap-siap berfoto-foto dengan suasana indah Ranu Kumbolo dipagi hari.   Para pengunjung mulai menyalakan kompor di pagi hari untuk menikmati kopi di Ranu Kumbolo. Bagi para pendaki yang akan melanjutkan ke puncak Semeru biasanya mulai bersiap-siap untuk melanjutkan perjalannya sekitar 8 atau jam 9 pagi.   Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) di Ranu kumbolo membangun fasilitas umum berupa toilet kering. Namun karena kesadaran dari pengunjung sangat rendah, meski toilet kering namun tetap saja para pengunjung membawa air dan botol air mineral. Kondisi toilet kering sangat memprihatinkan karena bau dan juga banyak sampah tisu dan botol air menaral.Sebanarnya, tisu tersebut bisa langsung dibuang kedalam toilet dan pengunjung yang menggunakan toilet tidak diperbolehkan menggunakan air.   Acara bersih Ranu Kumbolo dipimpin langsung Kapolres dan Dandim 0821. Para peserta diberi tas kresek untuk memungut sampah yang berada disekitar tenda dan juga dipinggir Ranu Kumbolo.   Jam 07.45 wib sinar matahari mulai menyengat kulit dan para wisatawan mulai berkemas dan mulai bersiap untuk pulang ke Ranu Pane. Namun, sebelum meninggalkan lokasi Ranu Kumbolo pengunjung yang sadar masih membersihkan sampah agar tidak mengotori lokasi.   Jam 08.53 wib rombongan kami sudah berhasil melewati tanjakan putus asa dan harus beristirahat 3 kali untuk bisa sampai dipuncak. Para pengunjung banyak beristirahat untuk memulihkan tenaga untuk menghadapi perjalanan panjang 5 jam lagi.   Jam 10.05 wib rombongan kami yang beranggotkan wartawan dan mahasiswa sudah melewati pos 3 dimana jalurnya sangat berat karena menurun terjal dan kaki dipaksa untuk menahan. Jika tidak hati-hati bisa keseleo dan pasti akan semakin lama untuk sampai di Ranu Pane.   10.28 rombongan sampai di watu rejeng yang memiliki ketinggian kurang lebih 2350 mdpl. Namuan, rombongan kami mulai terpecah-pecah karena sebgain berjalan lambat. Perjalanan masih tersisa separoh lagi, tinggal melewati pos 2 dan 1. Setelah pos 1 jalur banyak menurun untuk sampai ranu kumbolo.   Jam 10.59 wib rombongan sampai di pos 2, sambil beristirahat para pendaki bisa menikmati semangka, tahu dan pisang goreng dengan harga Rp.2.500 perbiji. Istirahat 5-10 menit memulihkan tenaga untuk melanjutkan perjalanan menuju pos 1. Untuk para penjual semangka jika dalam musim hari-hari biasa terkadang tidak berjualan, hanya Sabtu-Munggu saja.   Jam 11.34 wib rombongan sudah sampai di pos 1, dengan tanpa istirahat dari pos 2 ke pos 1 ditempuh 35 menit saja. Sambil ngobrol dengan pendaki dari Jakarta bernama Beti dan Beti ternyata Semeru merupakan gunung yang paling luar biasa karena perjalanannya sangat luar biasa.   Jam 12.29 wib rombongan sebagian sudah tiba di pintu gerbang TNBTS. Dari pos 1 tanpa istirahat perjalanan ditempuh 1 jam 3 menit. Rasa letih mulai serasa hilang karena tinggal beberapa menit lagi akan bertemu dengan rombongan yang sudah tiba terlbih dahulu.   Jam 12.49 wib akhirnya rombongan wartawan dan mahasiswa sampai di balai desa Ranu Pene dan langsung menikmati kambing gule. Namun apesnya, karena datang terakhir harus ihklas hanya kebagian kuah kambing gule saja.   Rombongan dari polres dan lainnya yang sebagian sudah tiba lebih dahulu dan tinggal 1 mobil yang menunggu rombongan terakhir tiba di Ranu Pene. Rombongan dari wartawan dan mahasiswa berada paling akhir dan sedang ditunggu kedatangannya.   Jam 14.15 rombongan terakhir yang terdiri dari mahasiswa dan wartawan mulai meninggalkan ranu pane menuju Polres Lumajang. Jam 16.30 wib rombongan terakhir sampai di Polres Lumajang dengan aman dan selamat.(Red)