Indeks Berita

Kasus Dugaan 2 Kios Pupuk Illegal di Senduro, Polres Lumajang Tunggu Rekomendasi dari KP3

Lumajang(lumajangsatu.com) - Menyusul adanya temuan Dandim 0821 Lumajang ada 2 kios pupuk diduga tak berijin dan juga dihadiri oleh Kapolsek Senduro, AKP Bunamin. Pihakny Satreskrim Polres Lumajang untuk menindak lanjuti temuan dari Kodim 0821 akan melakukan konsultasi dan menunggu Rekomendasi ke KP3 (Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida) soal 2 Kios Pupuk di Senduro. "Kita belum mengetahui apakah Kios Tersebut berijin atau tidak, kita konsultasi ke KP3 dulu," ujar Kasat Reskrim Polres LUmajang, AKP Heri Sugiono kepada lumajangsatu.com, Rabu(06/05). Menurutnya, dengan temuan dari Kodim 0821 ada dua kios diduga tak berijin di Desa Kadang Tepus Kecamatan Senduro, akan konfirmasi ke POlsek Setempat. Karena untuk membukti, apakah kios tersebut melanggar unsur pidana dan perdata akan dikonsultasi untuk sebuah Rekomendasi dari KP3. "Kita tunggu rekomendasi dari KP3, apakah ada unsur pelanggarannya," ungkap Heri. Pihak Polres Lumajang belum bisa mengambil langkah mengenai 2 kios pupuk yang diduga tak berijin. Mengenai serah terima pupuk dari 2 kios diduga tak berijin dari Kodim 0821 ke Polsek Senduro, belum ada surat resmi. (ls/red)

Enak Wes Rek..!! Stasiun Kereta Api Klakah Kembali Beroperasi

Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah stasiun kereta api (KA) Jatiroto dibuka, PT KAI daops IX Jember kembali mengoperasikan stasiun Klakah di Lumajang. âPembukaan pengoperasian stasiun Klakah dihadiri oleh Muspika, Muspida dan juga DPRD Lumajang. "Alhamdulillah mas, sejak tanggal 6 Mei 2015 stasiun Klakah kembali difungsikan lagi oleh daops IX Jember," ujar Dra. Hj. Nur Hidayati M.Si ketua Komisi A DPRD Lumajang saat mengikuti acara pembukaan, Rabu (06/05/2015). DPRD berharap dengan stasiun Klakah kembali beroperasi bisa mendongkrak perekonomian warga Lumajang khususnya di daerah Klakah. Disamping itu, warga Lumajang atau warga Luar Lumajang yang ingin datang atau keluar Lumajang bisa langsung naik kereta dari Klakah atau Jatiroto. "Pembukaan stasiun KA di Lumajang juga tidak lepas dari permintaan masyarakat yang merasa jauh ketika harus ke Tanggul bila ingin naik kereta," papar politisi NasDem itu. Pembukaan kembali stasiun Klakah juga disambut baik oleh warga Lumajang. Pasalnya, jika ingin keluar Lumajang atau ada keluarga yang datang ke Lumajang bisa langsung turun di Lumajang. "Enak wes mas, kalau stasiun Klakah sudah dibuka, kita tidak perlu ke Jember lagi untuk naik kereta," ujar Ashabul Kahfi salah seorang warga Pasirian.(Yd/red)

Diduga Pengaruh UN CBT, Jaringan Telkomsel Mengalami Gangguan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah sempat rame soal 181 tower tak berijin alias bodong diberbagai wilayah di Lumajang, sejak pagi tadi sinyal ponsel telkomsel pun ikut dikeluhkan bagi para pelanggan tetapnya, Selasa (05/05/2015). "Sejak tadi pagi, padahal saya sampai merestart 2 kali mas gak bisa-bisa," papar Maman salah satu warga Desa Bades Kecamatan Pasirian Lumajang. Masih katanya maman, menurutnya gangguan ini terjadi secara tiba-tiba sat dirinya menghubungi rekannya di daerah Probolinggo. "Tadi itu saya enak-enakan telfon temen saya eh tiba-tiba saja mati," tambah pria berposter tubuh tinggi itu saat ditanya lumajangsatu.com. Menurut salah satu petugas Telkomsel, ia membenarkan adanya gangguan terhadap jaringan telkomsel yang terjadi sejak pagi tadi. "Iya mas, memang gangguan sejak pagi tadi sekitar pukul 07.00 WIB," ujar pemuda yang namanya enggan disebutkan itu. Hingga saat ini belum diketahui pasti penyebab gangguan terhadap jaringan tersebut, namun diduga akibat pengaruh dari Ujian CBT yang dilaksanakan oleh SMPN 01 Lumajang sejak senin kemarin. "Mungkin karena CBT itu mas, yang jelas kan kekuatan jaringannya diberikan lebih dari biasanya," ungkap Al-Imron salah satu Mahasiswa IAI Syarifuddin Wonorejo Lumajang. (Mad/red)

Catat Yo Rek...!! Minggu Depan Jalan Tempeh-Sumbersuko Yang Rusak Parah Akan Diperbaiki

Lumajang (lumajangsatu.com) - Berita gembira warga Lumajang karena dalam waktu dekat jalan nasional sepanjang jalan Tempeh-Sumbersuko akan segera diperbaiki. Minggu depan, perbaikan akan segera dilakukan oleh balai besar wilayah V Surabaya. "Ini kita juga dapat surat bahwa mulai Senin depan, ruas jalan Tempeh-Sumbersuko yang rusak parah akan segera diperbaiki," ujar Nugroho Dwi Atmoko kepala dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Lumajang, Selasa (05/05/2015). Sebelumnya, banyak warga Lumajang yang berteriak di media sosial dan radio meminta agar jalan Tempeh-Sumbersuko segera diperbaiki. Sebab, saat ini kondisinya terlihat bukan seperti jalan nasional tapi lebih mirip jalan didalam hutan rimba. Bahkan, akibat jalan yang rusak itu sudah sangat menyengsarakan pengguna jalan terutama pengendara roda dua. Tak jarang, akibat menghindari jalan yang berlubang sering menimbulkan kecelakaan yang juga mengakibatkan korban jiwa.(Yd/red)

Sengketa Lahan SMPN 1 Sukodono, Pemkab Lumajang Tak Ingin Bela Setengah Hati

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemkab Lumajang tidak ingin dianggap setengah hati dalam melakukan pembelaan atas sengketa lahan SMP Negeri 1 Sukodono. Pemkab membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat yang ingin mengetahui perkembangan sengketa tersebut. "Register bandingnya sudah ada, dan kita buka infornmasi seluas-luasnya bagi masyarakat yang ingin mengetahui informasi soal sengketa lahan SMPN 1 Sukodono," ujar A. Taufiq Hidayat Kabag Hukum Pemkab Lumajang, Selasa (05/05/2015). Saat ini, bagian hukum sedang mempersiapkan untuk menyusun memori banding. Bagian hukum juga meminta masukan dari berbagai pihak agar pemkab bisa menang dalam upaya banding tersebut. "Kita sedang menyusun memori banding dan kita meminta masukan dari berbagai pihak agar banding untuk sengketa lahan SMPN 1 Sukodono bisa menang," paparnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Pemkab diputus kalah dalam sengketa lahan SMPN 1 Sukodono oleh pihak ahli waris. Pemkab diminta membayar 6,5 miliar lebih untuk lahan seluas  3 ribu meter lebih.(Yd/red)

Disbudpar : Penemuan Kondom Di B-29 Diduga ada Yang Ingin Perburuk Citra Wisata Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten LUmajang bergerak cepat dalam menangani penemuan kondom milik oknum Pengujung di Kawasan Wisata B-29 Desa Argosari Kecamatan Senduro. Langkah yang diambil dengan mengumpulkan data dan melakukan pengawasan pada pengunjung. Mengenai apakah benar Kondom di Puncak B-29 itu berserakan dan jumlahnya banyak. Disbudpar akan mengecek ke masyarakat Argosari melalui kepala desa dan warganya. Pasalnya, dikhawatirkan ada oknum wisatawan yang ingin merusak citra B-29. Disbudpar langsung mengumpulkan Muspika senduro. "Yang lebi penting, bagaimana desa melakukan pengawasan, karena Argosari dikelola oleh Desa dan tidak sepenuhnya dilakukan Disbudpar," ungkap Gawat Sudarmanto, Kadisbudpar LUmajang. Banyak stakeholder yang belum percaya dengan adanya oknum pengunjung membawa kondom, apakah sudah dipakai atau belum dan sekedar dibawa untuk mengurangi pencitraan pada obyek wisata di Lumajang, khususnya B-29. "Itu yang kami pertanyakan," jelasnya. Informasi yang berhasil dihimpun Lumajangsatu.com, dengan suhu yang sangat dingin dimungkinkan tidak bisa melakukan hubungan intim. Kedua, apakah tindak asulila dilakukan pada siang hari atau malam hari. "Itu yang kita cari tahu, karena dari warga, sangat sulit berhubungan intim pada malam hari dengan suhu nyaris nol derajat," ungkap Gawat.(ls/red)

Disbudpar Tak Pernah Rekomendasikan Wisatawan Ke Bawah Air Terjun, Hanya Melihat View Saja

Lumajang(lumajangsatu.com) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang tidak perna merekomendasikan pembukaan  menuju ke bawah Air Terjun Cuban Sewu. Pasalnya, Air Terjun Cuban Sewu memiliki jalur ekstrem dan berbahaya. "Kita tidak pernah membuka jalur menuju ke bawah air terjun," ujar Gawat SUdarmanto, Kadisbudpar Lumajang. Cuban Sewu hanya direkomendasikan hanya dilihat melalu sisi Timur di Dusun Krajan yang pernah dikunjungi Bupati Lumajang, As'at Malik. "Kalau ada pengunjung turun melalui Goa Tetes itu, adalah pengunjung ugal-ugalan, kita tidak bertanggung jawab. Karena kita tidak pernah merekomendasikan jalur resmi ke bawah air terjun, papan himbau sudah kita pasang dan sebar," terangnya. Disbudpar sudah melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Kepala Desa mengenai ada wisatawan yang melanggar untuk diperingatkan. Namun, banyaknya wisatawan yang turun melalui Goa Tetes sudah diperingatkan berkali-kali. "Kalau sampai ada yang ada dibawah air terjun itu, adalah pengunjung nekat, kami tidak bertanggung jawab," jelas Gawat.(ls/red)

Ini Baru Demokrasi, Desa Kutorenon Gelar Pemilihan Tuwowo Laksana Pemilihan Presiden

Sukodono(lumajangsatu.com) - Sebagai wujudnya Demokrasi dalam mencari pemimpin yang amanah, Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono mengelar pemilihan Tuwowo/ Petugas Pengairan Desa di Kantor Desanya, Selasa(05/05) malam. Pemilihan Tuwowo seperti pemilihan Presiden, Gubernur, Kepala Daera dan Kepala Desa dengan melibatkan masyarakat yang memiliki sawah di Kutorenon. Kepala Desa Kutorenon, H. Faisal Rizal mengatakan, proses pemilihan tuwowo sudah menjadi kesepakat warga. Sehingga, warga mengetahui siapa calon Tuwowo yang layak menjadi petugas pengiaran sawah di Kutorenon. "Kita lakukan Pemilihan Tuwowo, agar masyarakat Kutorenon memiliki rasa demokratitasi dalam memilih pelayanannya," ungkap Faisal ditemui diruang kerjanya. Pemilihan Tuwowo di Desa Kutorenon di bagi Dua wilaya yakni Blok Barat dan Blok Timur. Untuk Blok Barat yang akan dipilih, Mat Kupal dan Karyo. Sedangkan Blok Timur direbutkan oleh Sugiman dan Subari. "Karena ini permintaan masyarakat, mereka tidak akan mempermasalahkan, karena yang dipilih itu kehendaknya," jelasnya. Hingga berita ini ditulis, Proses pemilihan masih akan berlangsung dengan dihadiri ratusan warga. Bahkan, proses pemilihan sangat hangat dan meriah.(ls/red)

Meriah, Pemilihan Tuwowo Desa Kutorenon Diikuti Empat Kandidat

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ada yang menarik dalam sebuah pemilihan ulu-ulu (tuwowo) di Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono. Biasanya tuwowo ditunjuk saat ini pemilihan tuwowo dilakukan secara demokratis yang dipilih oleh perwakilan pemilik sawah. "Ini permintaan warga agar tuwowo dipilih oleh para petani, maka kita wadahi sehingga nantinya kebutuhan air untuk petani bisa merata," ujar Faisal Rizal kepala desa Kutorenon kepaada lumajangsatu.com, Selasa (05/05/2015).  Tak hanya itu, pemilihan tuwowo di Lumajang baru dilakukan di Desa Kutorenon saja. "Saya kira ini adalah pemilihan tuwowo yang pertama di Lumajang, semoga ini bisa jadi percontohan bagi desa-desa lain," jelasnya. Sementara itu, Imron salah seorang warga pemilik sawah dari Dusun Biting 1 menyambut baik dengan kegiatan tersebut. Pemilihan tuwowo mencerminkan demokrasi sehingga para pemilik sawah akan memilih calon yang dianggap bisa mengayomi kebutuhan air bagi petani. "Ini baru pertama kali mas, sebelumnya tidak pernah ada pemilihan tuwowo dan saya sangat senang sehingga kita tahu siapa yang akan jadi tuwowo," paparnya. Dalam pemilihan tersebut sedikitnya dihadiri oleh 100 perwakilan petani di Desa Kutorenon. Pemilihan dibagi menjadi dua sub blok yakni blok Timur dan Barat. Ada 4 calon dalan pemilihan tuwowo yakni sub blok Timur Sugiman dan Subari sedangkan sub blok barat Mat Kupal dan Karyo. Dalam pemilihan tersebut juga dihadiri Babinsa dan Babinkamtibmas.(Yd/red)

Anggota Komisi A DPRD Pantau Pemilihan Tuwowo Desa Kutorenon-Sukodono

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ada yang menarik dalam sebuah pemilihan ulu-ulu (tuwowo) di Desa Kutorenon Kecamatan Sukodono. Biasanta tuwowo ditunjuk saat ini pemilihan tuwowo dilakukan secara demokratis yang dipilih oleh perwakilan pemilik sawah. "Ini permintaan warga agar tuwowo dipilih oleh para petani, maka kita wadahi sehingga nantinya kebutuhan air untuk petani bisa merata," ujar Faisal Rizal kepala desa Kutorenon kepaada lumajangsatu.com, Selasa (05/05/2015). Acara pemilihan tuwowo desa Kutorenon juga dihadiri Deddy Firmansyah anggota DPRD Lumajang Komisi A. Acara pemilihan sangat demokrtatis dan tentunya bisa diikuti oleh daerah lain. "Ini baru pertama kali di Lumajang mas dan tentunya sangat baik diera demokrasi juga sebagai bentuk pembelajaran bagaimana cara memilih yang benar," ujar politisi Hanura itu. Dalam pemilihan tersebut sedikitnya dihadiri oleh 100 perwakilan petani di Desa Kutorenon. Pemilihan dibagi menjadi dua sub blok yakni blok Timur dan Barat. Ada 4 calon dalan pemilihan tuwowo yakni sub blok Timur Sugiman dan Subari sedangkan sub blok barat Mat Kupal dan Karyo. Dalam pemilihan tersebut juga dihadiri Babinsa dan Babinkamtibmas. (Yd/red)