Indeks Berita

Tewasnya Wisatawan Air Terjun Cuban Sewu Semeru, Diduga Melalui Jalur Tikus

Lumajang(lumajangsatu.com)- Meninggalnya seorang wisatawan asal Pasuruan di Wisata Air Terjun Cuban Sewu Semeru saat berselfie ria bersama rekannya diduga kuat lantaran melewati jalur larangan. Pasalnya selain panorama yang disediakan oleh POKDARWIS Desa Sidomulyo sudah ada sekitar 5 jalur tikus yang dibuka oleh oknum tak bertanggung jawab. "Kalau kemarin itu kan jatuh dari tebing sebelah utara mas, bukan dari tempat panorama yang kita sediakan," papar Karim salah satu anggota POKDARWIS setempat saat dikonfirmasi lumajangsatu.com via ponsel, Sabtu (02/05/2015). Lebih lanjut ia menjelaskan jika disepanjang tebing air terjun terdapat 5 titik jalur tikus yang illegal, dan sangat berbahaya. "Kalau tidak salah ada 5 titik mas," tambahnya. Dari ke-5 jalur tikus di Wisata Air Terjun Cuban Sewu Semeru selain jalurnya curam juga minim peringatan tentang bahaya ketinggian tebing yang mencapai hingga ratusan meter. "Jelas dilarang mas, sebab disepanjang jalur tikus itu medannya sangat curam dan  minimnya papan peringatan bagi pengunjung," ujar Pria Pecinta Alam itu dengan nada tinggi. Diharapkan, bagi setiap calon pengunjung atau wisatawan yang hendak berkunjung ke Wisata Air Terjun Cuban Sewu Semeru agar melewati jalur yang telah disediakan agar kejadian serupa tidak lagi terjadi. (Mad/red)

Meski Telan Korban, Cuban Sewu Semeru Jadi Kunjungan Favorit Wisatawan ke Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Meski memakan korban akibat terjatuh kedasar air terjun Cuban Semeru di desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo nampaknya tidak akan menyurutkan minat wisatawan untuk datang. Diprediksikan, setiap hari libur Sabtu dan Minggu tingkat kunjungan ke Cuban Sewu Semeru akan semakin meningkat. "Pasti tidak akan sepi mas meski ada mahasiswa yang terjatuh dan tewas akibat jatuh kedasar Cuban Sewu. Akibat kejadian itu masyarakat akan semakin panasaran dan semakin berhati-hati," ujar Adi salah seorang warga Pronojiwo, Sabtu (02/05/2015). Sementara itu, Gawat Sudarmanto menyatakan bahwa jalur tempat mahasiswa Universitas Negeri Malang terjatuh bukan jalur yang direkomendasikan. Hingga kini Pemerintah belum membuka jalur secara resmi untuk menuju Cuban Sewu Semeru baik jalur atas maupun jalur bawah. "Lokasi itu tidak pernah direkom," ujar Gawat Sudarmanto saat dihubungi lumajangsatu.com. Seperti diberitakan sebelumnya, Yanuru (23) mahasiswa semester akhir Universitas Negeri Malang terjatuh kedasar sungai Cuban Sewu Semeru sedalam 180 meter. Korban jatuh akibat berfoto Selfie di pinggir tebing yang masuk wilayah Desa Sidorengo Kecamatan Ampel Gading Kabupaten Malang.(Yd/red)

Pengunjung Dihimbau Tak Kunjungi View Cuban Sewu di Kali Glidik, Bahaya Rek!!!!!

Lumajang(lumajangsatu.com) - Populernya Air Terjun Cuban Sewu yang berada di perbatasan Lumajang-Malang hingga menelan korban bagi pengunjung yang berada diatas. Ternyata, ada cerita menarik yang disampaikan para wisatawan luar kota. Air Terjun Cuban Sewu yang kawasannya berada di Kawasan Malang itu, membuat iri masyarakat sekitranya. AKibatnya, warga Desa Sidorengo Kecamatan Ampel Gading Kabupaten Malang merasa iri. Agar desanya  menjadi ramai, warga membuat jalan tikus untuk melihat view Cuban Sewu dari atas. Padahal, lokasi sangat berbahaya dan ekstrem. "Diatas itu banyak sekali jalan tikus, jadi kalau ada wisatawan yang kurang informasi bisa ketipu," ungkap Indri, pengunjung asal Malang. "Jalur Kali Glidik itu sangat bahaya, jadi jangan sampai dibuka," ungkap Wawan, pengunjung Asal Surabaya. "Pokoknya jalur kali Glidiki itu sangat berbahaya, pokoknya pengunjung jangan sampai nekat, cukup satu saja korbannya," ujar Tiya pemerhati wisata itu. "Sekarang ini saja, warga Malang menebangi kayu untuk ikut bisa ambil bagian dari keindahan Cuban Sewu," ungkap Sandi, asal Lumajang. Untuk menikmati keindaan alam Cuban Sewu tetap lebih menarik dari Desa Sidomulyo Kecamatan Pronojiwo. Apalagi, yang paling bagus tepatnya di sebela Timur yang pernah dikunjungi Bupati Lumajang.(ls/ed)

Wisatawan Gunung Semeru Membeludak, SaVer Briafing Pendaki

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejak pendakian gunung Semeru dibuka tangggal 1 Mei 2015 langsung diserbu para pendaki. Sebelum melakukan pendakian, para pendaki diberi briafing oleh Sahabat Volunter Semeru (SaVer). "Saat ini kuota pendakian untuk Semeru dibatasi 500 orang perhari, jadi sebelum mendaki para pendaki mendapatkan briafing terlebih dahulu oleh SaVer," ujar Sukaryo koordintor SaVer, Sabtu (02/05/2015) Para pendaki dibriafing terkait dengan aturan dan juga standart keselamatan pendakian dan juga dilihat bekal yang dibawa. Para pendaki diwajibkan memenuhi standart keamanan dalam melakukan pendakian sehingga akan mengurangi resiko kecelakaan. "Kita briafing tentang aturan dan kewajiban para pendaki menjaga kelestarian flora dan fauna Semeru serta membawa perlengkapan yang memadai untuk keselamatan pribadi pendaki," ujar Cak Yo panggilan akrabnya itu. Seperti diberitakan, pendakian gunung Semeru kembali dibuka setelah ditutup hampir tiga bulan. Dari hasil rapat koordinasi PVMBG tetap merekomendasikan maksimal pendakian sampai kalimati dan tidak diperbolehkan hingga puncak.(Yd/red)

Comic Bikin Gaduh dan Mules Perut Pengunjung Warkem Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Komunitas anak muda yang tergabung dalam Stand Up Comedy Lumajang mengelar aksi di Warung Kembang di Jl. Gajah Mada (toga), Sabtu(02/05)  malam. Aksinya yang bertemakan hastga #santaidilumajang bikin penonton tertawa sampek mules. Open Mic yang dibuka oleh Ali Maskur langsung mendapat respon pengujung dengan gaya khas melucunya. "Saya ini kelas 3 sudah lulus," ungkapnya padahal belum pengumuman. Para pelawak tunggal langsung tampil dengan dimulai, Arianto, Safi, Fa'if. Akibatnya suasa menjadi riuh dengan gaya melucu. Para comic mempromosikan potensi Lumajang seperi Nasi Rawon Mbok Sira di Pasar Baru Lumajang dan Batu Aki Bulu Macan. (ls/red)

Antara Buntaran, Dokter, Birokrasi, Sehat dan Yakusa!

Lumajang kembali mencatatkan sejarah pernah memiliki Sekretaris Daerah seorang dokter. Dialah Dokter Buntaran Supriyanto yang dikenal sosok pejabat yang memiliki sensitifitas dalam pelayanan ke masyarakat. Bahkan, dia tidak pernah sungkan untuk dikritik pedas soal pekerjaannya sebagai dokter dan menjabat di pemerintahan di Lumajang. Seorang kawan jurnalis mengenal sosok Buntaran adalah dikenal memiliki komitmen dalam Reformasi Birokrasi disaat menjabat sebagai Assisten Sekda Tata Praja. Buntaran sangat memegang teguh Standar Opersional Kerja Bagi PNS dan menjalankan roda pemerintahan yang baik serta bersih. Dokter dalam dunia kesehatan sangat diperlukan dalam menangani masalah tubuh seperti penyakit atau gangguan bakteri, kuman, virus dan sejenisnya. Saat itu, Bupati Achmad Fauzi mempercayakan Buntaran untuk mengobati segala bentuk penyakit Pegawai Negeri Sipil. Buntaran yang sedikit bicara mampu menata birokrasi dengan baik sesuai kemampuan dengan arahan kepala pemerintaan saat itu. Sejumlah program kerja berhasil dikerjakan, agar PNS kompak untuk mendukung kebijakan sang Bupati. Bukti Reformasi Birokrasi yang dilakukan Buntaran sangat luar biasa dengan Keyakinan Usaha Sampainya. Pergantian kekuasaan, Buntaran oleh Bupati Sjharazad Masdar dikembalikan ke Dinas Kesehatan untuk kembali menggunakan ilmunya. Karena ada anggapan, Reformasi birokrasi tidak pantas dilakukan orang yang ngerti penyakit tubuh. Dia tetap melangkah pasti dengan tanpa merasa dimutasi. "Semua ada Hikmahnya, Allah sudah mengatur perjalanan manusia," ungkap Buntaran pada wartawan saat ditemui di Kantor Dinkes medio 2008. Buntaran bekerja dengan penuh keyakinan usaha sampai, apalagi ngurus kesehatan sudah linier dengan kemampuannya sebagai dokter. Buntaran bukannya tenggelam di Dinkes, dia sering diundang oleh pemerintahan provinsi, kabupaten dan kota di penjuru Indonesia menjadi pemateri soal Gerbang Mas dan Gerakan Jambanisasi di masyarakat. Buntaran bukan sosok Pejabat Komando Dalam Kamar, (Kodamar). Dia pernah mendengarkan siaran radio mengenai laporan masyarakat adanya, Bidan Desa yang menarik biaya dijam dinas. Pada saat itu, Bupati Masdar mengratiskan bagi masyarakat yang berobat di Puskesmas Desa, Kecamatan dan Kabupaten gratis. Laksana disambar petir, Buntaran langsung memanggil si Bidan di Kecamatan Rowokangkung untuk dikasih wejangan. Bukan itu saja, dia langsung mengumpulkan kepala Puskesmas untuk mengawasi Bidan/ Perawat nakal yang menindas masyarakat. Dokter Buntaran tidak suka menyuruh anak buahnya, kalau belum dilakukan. Meski usia tak muda lagi, dia melakukan Gowes Sepeda pancal dari Lumajang-Surabaya hingga Jakarta bersama anak buahnya sebagai kampanye kepedulian pentingnya kesehatan. Buntaran, awalnya ingin menghabiskan masa pensiun di Dinkes. Namun, pepatah ini yang layak direnung, Siapa yang menanam kebaikan, pasti akan mendapat kebaikan. Lagi-lagi, Pak Dokter dipercaya sebagai Sekretaris Daerah mengantikan Abdul Fatah Ismail. "Aku iki wes ate pensiun, tapi diperintah Bupati, ya harus dilakukan. Ini sebuah amanah, fardun ain sebagai birokrat sebagai sumpah PNS," ungkap Buntaran kepada salah satu wartawan media online. Buntaran bukan sebagai Manajer, tetapi Direktur sekaligus Juru Masak. Tapi, Kondisi Pemerintahan saat itu serba sulit, karena beragam masalah menimpa para pejabat yang dimintai keterangan soal Pasir, serta kasus korupsi lainya. Bahkan, Buntaran juga harus menghadapi persoalan politik, disaat Bupati Sjahrazad Masdar sakit keras. Buntaran lagi-lagi memakai pendekatan kultural, agar pemerintahan tetap berjalan dengan baik. Komunikasi interpersonal dilakukan antaran Eksekutif dan Legislatif soal kelancaran APBD untuk kepentingan rakyat. Akibat intennya komunikasi sebagai jembatan dua lembaga pemerinatah di Lumajang. Buntaran keserimpet soal posisi Wakil Bupati Lumajang disaat ditinggalkan As'at Malik menjadi orang nomor satu.  Keserimpet seorang birokrat dalam politik tidak bisa dihindarkan, karena Buntaran dinilai mampu menjalin komunikasi yang baik di level pejabat tinggi di Lumajang. Buntaran tetap tenang menjalankan tugasnya sebagai Sekda untuk melayani masyarakat dan menyelesaikan masalah dimasyarakat. Jelang akhir jabatannya, Buntaran dipercaya sebagai Ketua Panitia Seleksi Calon Sekda, baru melangkah sudah langsung dikritik. Langkah bijaknya dan menerima kritikan yang tidak masuk akal, baik dari dalam dan luar birokasi. "Aku ini mek dadi panitia seleksi, soal siapa Calon Sekda yang dipilih, itu kewenangan penuh pak Bupati, tapi gak apa-apa, sekarang iklimnya demokrasi," jelas Pak Bun, sapaan akrabnya. Menjabat sebagai Sekda, Buntaran mengingatkan pentingnya sehat bukan menggunakan slogan tetapi laku. Salah satunya, dengan kegiatan gowes para pejabat ke kawasan potensi Lumajang. "Sehat sebuah kekayaan, lebih baik menjaga tubuh dari pada mengobati," pesan Buntaran pentingnya kesehatan. Kegiatan Gowes menjadi populer di Lumajang, banyak PNS yang memilih naik sepeda ketimbang naik motor yang bikin boros isi dompet. Sehat itu murah, Sakit itu Mahal. Ayo jaga Kesehatan hingga Tua. Pesan terakhir Sang Dokter dan juga Sekda Lumajang. Terimah kasih pak Bun, anda telah mengajari pentingnya sehat dalam bekerja di Birokrasi. (ls/red)

Foto Selfie Ditebing Cuban Sewu Semeru, Mahasiswa Universitas Negeri Malang Tewas Terjatuh

Lumajang (lumajangsatu.com) - Yanuru (23) mahasiswa Universitas Negeri Malang (UM) warga Purworejo-Pasuruan tewas terjatuh kedasar air terjun Cuban Sewu Desa Sidorejo Kecamatan Pronojiwo sedalam 180 meter. Korban terjatuh saat hendak berfoto selfie di bibir tebing yang curam. "Korban mahasiswa di Malang yang jatuh kedasar sungai Glidik tepatnya di tempat wisata Cuban Sewu," ujar AKP Sugianto SH, Kasubag Humas Polres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (01/05/2015). Kejadian jatuhnya korban sekitar jam 10.30 wib yang kemudian dilaporkan oleh temannya Rusdian Dwi Romadhon. Pihak kepolisan dari polsek Pronojiwo dan polsek Ampel Gading Malang dan sejumlah relawan serta masyarakat langsung melakukan evakuasi jasad korban. "Setelah dilakukan evakuasi sekitar jam 15.30, kemduian jasad korban dibawa ke polsek Ampel Gading karena korabn terjatuh diwilayah hukum Malang," paparnya. Sementara itu, Hariyono anggota relawan Laskar Semeru menyatakan bahwa korban hendak melihat keindahan Cuban Sewu dari jalur sungai Glidik. Padahal, jalur tersebut masih ditutup untuk pengunjung karena terlalu curam dan minim fasilitas. "Jalur tersebut sebenarnya sudah dilarang dari pengunjung mas, karena belum ada pengamanannya dan juga sangat curam," paparnya.(Yd/red)

Ditekuk 2-1 Oleh Persema Malang, Supporter PSIL Kecewa

Lumajang (lumajangsatu.com) - Laga uji coba tim kebanggaan warga Lumajang PSIL melawan Persema Malang berakhir mengecewakan. Pasalnya, PSIL dipaksa bertekuk lutut mengakui ketangguhan Persema dengan skor akhir 2-1. "Permainannya sangat jelek mas, kita berharap sebelum mengikuti liga Nusantara yang sebentar lagi diputar, pelatih dan manejemen bisa memperbaiki permainannya," ungkap Arif penggemar berat PSIL, Jum'at (01/05/2015). Sementara itu, Mahmudiana pelatih PSIL menyatakan bahwa dirinya juga merasa kecewa dengan permaianan anak asuhnya itu. Sejak awal, pemainan Laskar Wirabhumi tidak berkembang dan tidak bisa menjebol pertahanan Persema, "Sebagai pelatih, terus terang saya juga kecewa dengan permainan PSIL," ujar Mahmudiana kepada sejumlah wartawan. Pihaknya akan melakukan evaluasi dan juga memperbaiki pemainan jelang Liga Nusantara. Mahmudiana tetap meminta dukungan dari semua warga Lumajang agar PSIL bisa tetap tampil maksimal saat Liga Nusantara. "Kita tetap berharap dukungan dari warga Lumajang dan kita akan terus lekukan perbaikan," pungkasnya.(Yd/red)

Lumajang Digoyang Gempa 5,2 SR Dipagi Hari, Semoga Bukan Pertanda Buruk

Lumajang (lumajangsatu.com) - Warga Lumajang dipagi hari dikejutkan dengan gempa yang menggoyang wilayah Lumajang. Dari data BMKG, gempa terjadi bekekuatan 5,2 SR jam 09.56 wib dengan kedalaman 103 dasar laut Kabupaten Malang. "Info dari BMKG gempa bekekuatan 5,2 SR dengan kedalaman 103 Km, 155 Tenggara Kabupaten Malang," ujar Yudha petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jum'at (01/05/2015). Posisi gempa 155 km Tenggara Kabupaten Malang, 165 km Barat Daya Kabupaten Lumajang, 173 km Tenggara Kebupaten Blitar, 257 km Tenggara Surabaya dan 772 Tenggara Jakarta. Gempa tersebut tidak menimbulkan potensi gelombang Tsunamai. "Gempanya tidak berpotensi Tsunami dan informasi dari relawan belum ada laporan adanya kerusakan," papar Yudha. Nasihan, salah seorang warga Lumajang berharap gempa bumi yang terjadi di hari Jum'at pagi itu bukan pertanda buruk. Sebab, dunia sedang berkabung karena bencana alam gempa bumi di Nepal yang menelan ribuan korban jiwa. "Semoga bukan pertanda buruk mas, kita berdo'a Lumajang akan aman dari segala macam bencana," pungkasnya.(Yd/red)

Kapolres Populerkan Batu Akik Khas Lumajang Bulu Macan Sebagai Cinderamata Bagi Tamu-nya

Lumajang (lumajangsatu.com) - Kapolres Lumajang AKBP Aries Syahbudin SIK ikut mempopulerkan batu akik bulu macan Asli Lumajang. Salah satunya, saat mendapatkan kujungan kehormatan dari anggota Komisi III DPRD RI Taufiqul Hadi Kapolres memberikan cinderamata satu buah akik bulu macan. "Saat ada kunjungan dari anggota Komisi III DPRD RI, saya beri kenang-kenangan batu khas Lumajang bulu macan," ujar Kapolres Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (01/05/2015). Saat ini, batu akik khas Lumajang bulu macan semakin digemari dan diburu oleh para kolektor. Bahkan, harganya semkin hari semakin mahal dan barangnya semakin langka. "Saat ini batu akik menjadi cinderamata yang mendunia, salah satunya saat acara Konfrensi Asia Afrika (KAA) cinderamatanya juga batu akik," jelasnya.   Dalam kunjungannya tersebut, Taufiqul Hadi berharap Polres Lumajang senantiasa berada di tengah masyarakat. Dengan program patroli setiap malam hingga dini hari, akan sangat efektif dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Lumajang. "Kerja Kapolres Lumajang sangat bagus, terbukti Lumajang aman dan nyaman," ungkap politisi Nasdem itu.(Yd/red)