Indeks Berita

Menjelang Pilpres, DPC PPP Gelar Silaturrahmi dan Pemantapan Untuk Prabowo Hatta

Lumajang(lumajangsatu.com)- Menjelang Pilpres 09 Juli 2014 mendatang, Partai koalisi pengusung Pasangan Capres/Cawapres Prabowo-Hatta, DPC PPP Lumajang gelar Silaturrahmi dan Pemantapan Pemenangan Capres no.urut 1 di Warung Apung Bu Umi Lumajang, Selasa (01/07/2014). Ketua DPC PPP, Achmad Sholikin, mengatakan, pihaknya yakin kader dan simpatisan PPP di Lumajang solid untuk memenangkan Pasangan Prabowo-Hatta. "Saya yakin, karena dalam acara ini kami juga mengundang Caleg PPP yang tidak jadi yang mempunyai suara, untuk menyumbangkan suara untuk pasangan Prabowo-Hatta," paparnya. Dalam acara itu, juga dihadiri oleh beberapa tokoh partai berlambang Ka'bah itu, diantaranya Ikhrom Hasan dari DPW PPP Jatim yang sekaligus menjabat sebagai Koordinator Dapil IV Lumajang-Jember untuk Pemenangan Prabowo-Hatta. Selain itu, salah satu Caleg PPP menyumbangkan satu pantun dalam bahasa madura untuk pemenangan Prabowo-Hatta. Yakni Melleh Lontong Ke Kedisah Due', Mon bedeh Nomer sittong jek mele nomer due' yang artinya Kalau ada yang nomer satu jangan pilih yang nomer dua.(Mad/red)

DISHUB Lumajang Tegaskan, Lumajang Akan Mengalami Kemacetan Pada Satu Titik

Lumajang(lumajangsatu.com)- An. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang, Totok S. mengatakan, Jalan Raya Nasional Klakah-Ranuyoso menjadi satu-satunya titik rawan kemacetan menjelang arus mudik tiba, hal tersebut disampaikan totok saat dikonfirmasi lumajangsatu.com di tempat kerjanya Jl. Gatot Subroto 81 Lumajang, Senin (30/06/2014) sekitar pukul 10.45 WIB. Dinas Perhubungan Lumajang, sementara ini yang diperkirakan mengalami kemacetan pada Hari Raya Idul Fitri 2014 atau menjelang arus mudik tiba hanya di sepanjang jalan Nasional Klakah hingga Ranuyoso. "Sementara ini yang mempunyai potensi mengalami kemacetan pada lebaran nanti hanya jalan Klakah mas," ungkapnya. Menurutnya, Dishub Lumajang belum menerima laporan di lain titik kecuali jalan penghubung Lumajang-Probolinggo, tepatnya di dua kecamatan yakni Kecamatan Klakah dan Ranuyoso. "Menurut data teman-teman Satlantas sementara ini selain klakah, belum ada data yang menunjukkan titik kemacetan," tambahnya. Sementara Jalan raya penghubung Malang-Lumajang dan Jember-Lumajang tidak ada potensi kemacetan kecuali terjadi bencana alam. "Jalan Pronojiwo sementara ini tidak ada hasil analisis yang menyatakan rawan kemacetan, kecuali tejadi longsor mas," tegasnya. Dinas Perhubungan Kabupaten Lumajang beserta instansi terkait akan melakukan penjagaan dan mengaturan arus lalulintas selama hari raya idul fitri 2014 nanti. "Kita akan melakukan Poskodis selama hari raya, biasa mas, teman-teman Dishub terpaksa tidak berhari raya demi tugas kami,"paparnya.(Mad/red)

Klaim Jaringan Gusdurian Dukung Prabowo-Hatta Bohong Besar

Lumajang(lumajangsatu.com)- Selama 3 hari terkahir baleho dan spaduk yang memasang foto Abdurrahman Wahid (Gus dur) bersama foto Capres/Cawapres Prabowo-Hatta mulai menuai kritik dari Jaringan Gusdurian (JGD) Kabupaten Lumajang. JGD secara tegas menolak klaim JGD mendukung Prabowo-Hatta dan menolak politisasi Gus Dur dan GUSDURian.

Solikin; Nusron Wahid Dipecat, GP Ansor Semakin Solid Dukung Jokowi-JK

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK Lumajang, Sholikin, pemecatan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Nusron Wahid justru akan menjadi pemicu semakin solidnya GP Ansor seluruh Indonesia untuk mendukung Jokowi-JK pada Pilpres 09 Juli 2014 mendatang. Langkah yang dilakukan Nusron Wahid mendukung Jokowi-JK bukan secara pribadi, namun secara institusi organisasi GP Ansor melalui Rapat Koordinasi Nasioanal (RAKORNAS). "Selaku Ketua Umum, beliau tentu taat pada Hasil Rakornas itu," papar Sholikin pada lumajangsatu.com saat dikonfirmasi pada Acara Diskusi Publik yang digelar oleh PC GP Ansor Lumajang di Warkem Jl. Gajah Mada Lumajang, Sabtu (28/06/2014). Menurutnya, langkah pemecatan Nusron Wahid dari keanggotaan Partai Golkar justru akan menimbulkan dampak yang merugikan Golkar. "Justru langkah-langkah yang dilakukan Golkar ini justru akan merugikan Golkar sendiri," tambahnya. Pihaknya yakin, dengan insiden pemecatan Ketua Umum GP Ansor itu akan menjadi pemicu semangat para kader dan anggota GP Ansor untuk memenangkan Jokowi-JK. "Justru saya melihat, Kawan-kawan GP Ansor seluruh Indonesia akan semakin all out dalam mendukung pak Nusron dalam memenangkan Pasangan Jokowi-JK," tegasnya. Hal senada juga diungkapkan oleh salah satu peserta diskusi, ia mengancam kalau pemecatan Nusron Wahid tidak ditinjau ulang, maka semua kader GP Ansor seluruh Indonesia tidak akan memilih Golkar. "Kalau tidak ditinjau ulang, saya sebagai kader GP Ansor Lumajang meminta kepada sesepuh GP Ansor untuk menarik semua kader GP Ansor yang aktif di Golkar, serta tidak memilih Partai Golkar pada Pemilu mendatang," ungkapnya.(Mad/red)

GP Ansor Lumajang, Bahas Pemecatan Nusron Wahid Dari Partai Golkar

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca insiden pemecatan Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP), Nusron Wahid sebagai keanggotaan Partai Golkar. GP Ansor Lumajang Gelar Diskusi Publik di Warkem Jl. Gajah Mada Lumajang, Sabtu (28/06/2014). Aksi keprihatinan ini dilakukan oleh GP Ansor Lumajang untuk meminta DPD Golkar Lumajang mengirimkan surat resmi yang isinya, agar DPP Golkar meninjau kembali pemecatan kader terbaik Nahdliyin itu dari Partai Golkar. "Nusron Wahid itu adalah kader terbaik NU mas, buktinya pada Pileg kemaren Nusron ditetapkan sebagai Caleg DPR RI terpilih dari Partai Golkar di Dapil Jawa Tengah dengan perolehan suara terbesar se-Indonesia," papar Adam Bahori ketua GP Ansor Lumajang. Acara itu, mendapat perhatian dari beberapa tokoh Partai Politik di Lumajang, diantaranya yang hadir adalah perwakilan PDI Perjuangan, PKB, Nasdem, Hanura dan Golkar, serta beberapa Komunitas di Lumajang.(Mad/red)

Paling Banyak di Dzolimi, ANN dan SBA Deklarasi Dukung Jokowi-JK

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dukungan kepada pasangan capres/cawapres Jokowi-JK terus mengalir dari berbagai golongan. Aliansi Nasionalis Nahdliyyin (ANN) melakukan deklarasi mendukung capres nomor 2 bersama jama'ah sholawat Kyai Achmad Rofi'i di desa Karanganom kecamatan Senduro, Lumajang, (26/06). "Kita menyatakan dukungan kepada Jokowi-JK, karena pasangan tersebut paling banyak mendapatkan serangan dari pihak lawan dengan berbagai fitnah yang tidak benar," ujar Saiful Bahri Ansori (SBA) ketua ANN pusat kepada sejumlah wartawan. Terbentuknya ANN berawal dari hasil diskusi kaum Nasionalis dan Nahdliyyin yang melihat situasi politik menjelang pilpres 9 juli 2014 yang semakin tidak menentu. Saling serang antara pendukung kepada para calon Presiden semakin tidak menentu, bahkan sudah mengarah kepada SARA. "Kalau kita lihat dari tim capres nomor 1 sangat gencar menyerang pasangan Jokowi-JK seperti Tabloid Obor Rakyat dan jika ini dibiarkan akan menyulut kepada demokrasi yang rusak dan kedektatoran baru," ujar caleg terpilih dari PKB dapil Lumajang-Jember itu. ANN kata SBA akan terus melakukan deklarsi dan akan memberikan pemahaman demokrasi yang benar kepada masyarakat sehingga tidak akan salah memilih calon Presiden Indonesia. ANN melihat bahwa bahwa Jokowi-JK paling banyak di dzolimi, sehingga perlu kiranya untuk dibela dan didukung untuk bisa memimpin bangsa Indonesia. "Jokowi pernah dituduh keturunan Singapura, agen asing, seorang non muslim dan yang terakhir Jokowi dianggap keturunan PKI, karena persaingan sudah tidak sehat maka ANN merasa perlu mendukung Jokowi untuk menjadi Presiden," jelas mantan ketua PB PMII itu. ANN telah membuat sebuah selebaran untuk menepis kampanye-kampanye hitam yang menjatuhkan pribadi Jokowi. ANN juga bekerjasama dengan para relawan Jokowi yang lain untuk terus mengajak masyarakat untuk memilih Jokowi-JK dalam pilpres 9 juli nanti.(Yd/red) 

Nusron Wahid Dipecat, Puluhan Ansor Lumajang Gruduk Kantor Golkar

Lumajang(lumajangsatu.com)- Menyusul pemecatan NUsron Wahid dari keanggotaan partai Golkar karena mendukung menyebrang dari kualisi mendukung pasangan capres Prabowo-Hatta, puluhan Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Lumajang menggelar aksi di depan kantor DPD Golkar dan tugu Adipura. Aksi yang dilakukan GP Ansor karena bentuk keprihatinan atas matinya demokrasi Indonesia, Jum'at (27/06/2014). "Ini bentuk keprihatinan kita, karena ketua umum kami dipecat secara sepihak oleh Golkar dan kami anggap sebagai sebuah pengekangan hak asasi dalam berdemokrasi," ujar Adam bahiro ketua GP Ansor Kebupaten Lumajang. Pemilihan Presiden merupakan salah satu perwujudan demokrasi yang berkembang dalam sistem pemerintah Indonesia. Namun, pemecatan ketua umum GP Ansor karena mendukung pasangan Jokowi-JK dianggap sebagai bentuk menghalangi semua hak warga Indonesia untuk menentukan dukungan kepada salah satu calon Presiden. "Pak Nusron Wahid merupakan caleg terpilih dari Golkar yang mendaptkan dukungan 243.000 suara dan jika diberhentikan maka suara warga Nahdliyyin yang mendukung pak Nusron akan hilang," paparnya. Melihat proses demokrasi yang sudah tidak sehat ini, dengan pertimbangan bahwa Nusron Wahid adalah kader yang membawa aspirasi warga Nahdliyyin, maka GP ansor Lumajang medesak para pihak yang terkait dengan pemecatan itu melakukan proses dialog internal sehingga dapat temukan solusi yang lebih baik.  Ansor juga medesak DPP Golkar memperhatikan aspirasi warga Nahdliyyin yang diwakili oleh saudara Nusron Wahid. Meninjau ulang pemecatan saudara Nusron Wahid sehingga tercapai proses demokrasi yang lebih baik. Jika desakan GP Ansor Lumajang tidak mendapatkan tanggapan oleh DPP Golkar, maka Ansor mengancam akan melakukan aksi yang lebih besar lagi. Kedatangan belasan pengurus Ansor Lumajang diterima langsung ketua DPD Golkar Lumajang Sudjatmiko.(Yd/red)

Khofifah Indar Parawansa; Kampanye Hitam Lebih Kejam dari Pembunuhan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa cegah terjadinya kecurangan pada Pilpres 09 Juli 2014 mendatang, hal tersebut disampaikan olehnya pada acara Istighosah Kubro di Halaman Kampus IAI Syarifuddin Desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, Kamis (26/06/2014). Khofifah Indar Parawansa, mengungkapkan, ia hanya melapisi kekuatan Jokowi-JK di berbagai daerah di Jawa Timur, sebab ia khawatir kecurangan pada Pilgub kemaren kembali terulang pada Pilpres mendatang. "Saya hanya melapisi saja, sebab ibarat jalan, setelah aspal harus dikuati, agar tidak terkena bahaya sunami," paparnya pada sejumlah wartawan. Lebih lenjut, ia menegaskan, penguatan itu harus berlapis dari lini yang paling bawah sampai pada pengamanan, menurutnya pada Pilgub kemaren ada kasus jumlah surat suara yang dicoblos tidak sama dengan hasil penghitungan KPU. "Saya punya bukti valid pada Pilgub kemaren, kalau didaerah-daerah tertentu surat suara yang dicoblos hanya 30%, namun yang dihitung mencapai 90%," tambahnya. Sementara upaya yang dilakukan oleh TIM Pemenangan Jokowi-JK, terkait terjadinya kampanye hitam pada salah satu calon yakni dengan mengajak masyarakat untuk menghentikan aksi negatif tersebut. Pasalnya kampanye hitam merupakan fitnah yang dosanya sangat besar. "Kampanye hitam itu adalah fitnah, dan fitnah dosanya lebih besar dari pembunuhan, itu dalam Al-Qur'an," tegasnya.(Mad/red)

Menjelang Pilpres, Keluarga Besar Syarifuddin Dukung Jokowi-JK

Lumajang(lumajangsatu.com)- Salah satu Pesantren besar di Lumajang, PP.Syarifuddin Wonorejo Lumajang menyatakan diri mendukung Jokowi-JK pada Pilpres 09 Juli mendatang, hal itu disampaikan dalam acara Istighosah Kubro untuk Kemenangan Jokowi-JK di Halaman Kampus IAI Syarifuddin Desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang, Lumajang, Kamis (26/06/2014). Menurut pemantauan lapangan lumajangsatu.com, Puluhan Kiai dan tokoh masyarakat di Lumajang ikut menghadiri acara tersebut dan menyatakan mendukung Jokowi-JK pada Pilpres mendatang. Dalam acara itu, juga hadir beberapa petinggi Parpol dan Tokoh Nasional, diantarannya terlihat Khofifah Indar Parawansa (Ketua PP Muslimat NU), Nasihin Hasan (Mewakili KH.Hasyim Muzadi) dan HM.Saiful Bahri Ansori (Caleg DPR RI terpilih dari Partai PKB). Ribuan relawan yang terdiri dari berbagai element masyarakat pun juga ikut memeriahkan acara tersebut, diantaranya para Santri, Alumni, Wali Santri dan Simpatisan PP.Syarifuddin yang memenuhi halaman Kampus. Menurut Khofifah, salah seorang pembicara dalam acara itu mengatakan, kalau sosok Jokowi-JK adalah orang kalangan Nahdliyin. "Pak Jokowi itu adalah putra anggota Muslimat NU pusat, sementara Pak Jusuf Kalla adalah salah satu Pengurus Besar Dewan Syuro Nahdlatul Ulama," ungkapnya.(Mad/red)