Indeks Berita

Kecewa Pelayanan Polsek Jatiroto, Fitriyah Lapor Dumas Mabes Polri

Lumajang(lumajangsatu.com)- Fitriyah Sari warga desa sukosari kecamatan Jatiroto, korban penganiyaan merasa kecewa dengan pelayana Polisi Polsek Jatiroto. Pasalnya, Ia merasa kecewa proses laporan penganiayaan dirinya yang melibatkan kepala desa Sukosari sangat berbelit-belit. "Saya merasa kecewa karena proses perkara penaganiyaan dirinya sangat tidak jelas dan terkesan ada yang ditutup -tutupi, saya diperiksa satu kali katanya udah massuk ke Kejaksaan ternyata setelah saya cek belum masuk" Ujar Fitriyah kepada sejumlah wartawan, Kamis (14/11/2013). Kejadian itu berawal saat dirinya tiba-tiba didatangi Kepala Desa sukosari yang menanyakan keberadaan suaminya (mantan kades Sukosari) karena ada omongan yang mungkin tidak mengenakkan. karena suaminya tidak ada dirumah, Ia menyarankan agar pak kepala desa kembali lagi lain waktu. Akhirnya terjadi percekcokan dan dirinya dijambak, dicekeik dan ditempeleng. "Dia bilang apa karena takut, saya jawab saya juga tidak takut sama bapak, tiba-tiba dirinya dijambak, dicekik dan ditempeleng hingga pelipis mata saya bengkak," Tuturnya. Hasil visum penganiyaan juga telah keluar dan langsung dilaporkan kepada polisi Polsek Jatiroto. Merasa dipermaian dalam kasunya itu, Ia pun berkirim surat kepada Dumas Mabes Polri, dengan buruknya pelayanan Polisi. Usai berkirim surat baru polis menindak lanjuti laporannya bahkan ada anggota dari Polres Lumajang yang datang kerumahnya. "Ada anggota dari Polres yang datang kerumahnya, menaytkan bahwa polisi tidak ada maksud lain-lain dan saat ini berkasnya sudah diproses," Paparnya. Ia juga mengaku dipanggil Kejaksaan untuk dimintai keterangan. Karena dalam BAP dirinya juga sebagai tersangka penganiayaan pada pak kepala desa, maka kejaksaan akan mengembalikan berkasnya kepada Polisi. "Saya juga dipanggil Kejaksaan dan saya kaget kok tiba-tiba saya juga ditetapkan sebagai tersangka," Terangnya. Semenatar itu, saat dihubungi sejumlah wartawan, AKP Muhammad Toha, Kapolsek Jatiroto menyatakan bahwa pihaknya telah memproses berkas tersebut dengan benar. Bahkan, berkas penganiayaan yang melibatkan Fitriyah dan kepala desa Sukosari sudah dilimpahkan kepada Kejaksaan Negeri Lumajang. "Berkasnya sudah kita limaphkan ke Kejaksaan," Terang Kapolsek (Yd/red)

Pelayanan Buruk RSUD Dr Haryoto Lumajang Jadi Langganan Kritik Fraksi

Lumajang(lumajangsatu.com)- Dalam setiap peyampaian pandangan umum fraski-fraski pada rapat Paripurna DPRD Lumajang, kinerja dan pelayanan Rumah Sakit Umum Dr Hariyoto terus mendapatkan sorotan. Sebab, banyak masyarakat yang merasa kecewa dengan palayanan rumah sakit pemerintah itu. Padahal, pelayanan rumah sakit berkaitan dengan keselamatan nyawa dari pasien. Jika terlambat sedikit saja, yang akan menjadi taruhan adalah nyawa dari pasien. Seperti halnya dalam pandangan umum fraksi-fraski untuk RAPBD Tahun Anggaran 2014 di Pendopo, RSUD Dr Hariyoto juga kembali medapatkan sorotan. Seperti biasanya pula, pemerintah pada jawaban atas pandangan umum fraksi selalu akan memperhatikan saran dan masukan dari frkasi-fraksi DPRD. Dalam jawaban pemerintah yang dibacakan wakil buptai Asat Malik, pemerintah akan memperhatikan saran dan masukan dari frkasi. Pemerintah berjanji lebih inten untuk melakukan pembinaan agar pelayanan baik secara administrasi dan medis lebih baik lagi. Pemerintah berdalih terus melakukan evaluasi di rumah sakit untuk memperbaiki pelayanan. Saran suadara akan kita perhatikan, dan rumash sakit umum selalu melakukan pembinaan dan evaluasi guna memperbaiki pelaynan baik administrasi maupun medis, Paparnya.(Yd/red)

Jelang Pemilu 2014, DPC Hanura Lumajang Mulai Perbaiki Infrastruktur Partai

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jelang pesta Demokrasi Pemilu 2014, DPC Partai Hanura Kabupaten Lumajang mulai melakukan pembenahan infrastruktur Partai. PAC dan Ranting Hanura yang belum terbentuk atau tidak aktif mulai dilakukan pembenahan guna menjadi mesin Partai ditataran bawah. "Kita sudah benahi infrastruktur partai ditingkat PAC dan Ranting untuk menjadi mesin partai ditingkat bawah," Terang H. Muhammad ARif Ketua DPC Partai Hanura Lumajang, Kamis (14/11/2013). Disamping telah melengkapi infrastruktur Partai, para Caleg Hanura telah membuat komitmen untuk tidak bersaing sesame Caleg hanura. Dengan demikian tidak akan terjadi benturan, yang terpenting adalah memenangkan Hanura di Lumajang. "Para Caleg juga telah berkomitmen untuk tidak bersaing, yang terpenting adalah Hanura," Jelasnya. Sejauh ini kata ARif, dalam melakukan soialisasi Caleg Hanura masih melakukan dengan cara gerilya sendiri-sendiri. Diakui Arif, Hanura adalah Partai baru yang belum dikenal luas oleh masyarakat. "Caleg kita langsung menyapa kelopok untuk mengenalkan Hanura, karena kita sadar Hanura adalah Partai baru," Terangnya. Pada awal 201 DPC Hanura nantinya akan menggelar konsolidasi besar untuk mendukung suksenya para Caleg Hanura. Jika ada daerah yang Calegnya dirasa lemah, maka DPC akan turun membantu. "Kita akan konsolidasi besar pada awal tahun 2014," Pungkasnya.(Yd/red)

Bolos di Alun-alun Lumajang, 3 Pelajar Gumukmas Menangis Saat di Razia Satpol PP

Lumajang(lumajangsatu.com)- Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Lumajang mengamankan 3 pelajar yang kedapatan berkeliaran di ALun-alun saat jam pelajaran.  Pelajar berinisial S, MA dan SR Siswa SMA dan SMP di Gumukmas Jember, terpaksa digelandang Satpol PP karena kedapatan bolos. "Seperti biasa, kita terus melakukan penertiban dan melakukan razia bagi adik-adik pelajar yang membolos saat jam pelajaran," Ujar Totok Suharto, Kasatpol PP Lumajang kepada lumajangstau.com, Rabu (13/11/2013). Saat dimintai keterangan, ketiganya berdalih ingin menyambang salah satu keluarga dari salah satu pelajar yang ada di Lumajang. Namun, satpol PP tidak percaya, karena ketiganya masih menggunakan seragam sekolah dan masih didalam waktu pelajaran. "Kita tidak percaya, karen memakai seragam dan masih jam pelajaran sekitar jam 9-an," Terangnya. Karena baru pertama kali, Satpol PP hanya mendata dan memberi pembinaan bagi tiga pelajar tersbut agar tidak mengulangi perbuatan yang sama. Satpol PP juga tidak akan memanggil pihak sekolah karena baru kali ini satpol PP menangkap palajar dari luar daerah yang kedapatan bolos di Lumajang. "Kita akan data, kita bina dan yang jelas kita akan berkirim surat kepada pihak sekolahnya," Jelasnya. Dari pengamatan lumajangsatu, ketiga pelajar tersbut merunduk saat dimintai keterangan oleh Satpol PP. Bahkan, ketiganya menangis tersedu-sedu, meskipun hanya ditanyakan oleh satpol PP alasannya membolos.(Yd/red)

Musim Hujan Tiba, Lumajang Selatan Waspada Longsor dan Lahar Dingin

Lumajang(lumajangsatu.com)- Memasuki musim penghujan kawasan selatan Lumajang, kecamtan Tempeh, Pasirian, Candipuro, Pronojiwo, Tempursari dan Pasrujambe mulai waspada dengan sejumlah bancana. Banjir lahar dingin dan tanah longsor biasanya menjadi langganan di beberapa kecamatan tersbut. Kami minta warga untuk selalu waspada dengan bencana yang setip saat bisa datang tanpa harus memberi tahu, Ujar Rochani Kepala Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Rabu (13/11/2013). BPBD juga menghimbau bagi warga yang berada didekat sungai mujur dan kali glidik untuk selalu waspada dengan bahaya banjir. Bagi para penambang pasir, hendaknya terus waspada dengan banjir terutama ketika turun hujan. Kita berharap para penambang pasir segera pergi jika melihat tanda-tanda akan terjadi banjir, Jelasnya. Seperti kebiasaan setiap tahunnya, aliran sungai yang bersumber dari puncak Semeru pasti akan mengalami banjir lahar dingin. Terlebih lagi jika hujan turun deras di puncak Gunung semeru, maka banjir dipastikan akan terjadi dengan membawa material pasir dan bebatuan.(Yd/red)

Bulan Desember 2013, 156 Desa di Lumajang Akan Menggelar Pilkades

Lumajang(lumajangsatu.com)- Hingga akhir Tahun 2013 Pemerintah akan menggelar 156 Pilkades dari 162 desa yang habis masa jabatan kepala desanya sejak Tahun 2012 silam. Hal itu disampaikan Bupati Lumajang saat membacakan jawaban pemerintah atas pandangan umum frkasi-fraksi, Rabu (13/11/2013) dipendopo. Menurut Bupati, 156 desa tersebut akan digelar secara serentak yang dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama akan dilakukan tanggal 18 Desember 2013 di 60 desa, tanggal 19 Desember 2013 44 desa dan tanggal 21 Desember 2013 di 52 desa. "Pmerintah akan menggelar pilkades di 156 desa, bukan 146 piilkades seperti yang dimsapikan fraksi Golkar," Jelasnya. Sedangkan pembiayaan pilkades harus berpedoman dengan peraturan daerah, yang menyebutkan ada tiga sumber pendanaan pilkades. Biaya yang berasal dari APBD Kabupaten, Biaya dari anggran desa dan sumbangan pihak ketiga yang tidak mengikat. "Jumlah anggaran pilkades harus tetap berpedoman pada angka yang wajar, sehingga kewenangan penuh penganggaran berada pada panitia pilkades," Paparnya. Seperti diberitkan sebelumnya, fraksi Golkar meminta pemerintah turun tangan pada anggaran Pilakdes yang sangat besar. Sehigga sangat membebani para calon kades yang harus menanggung biaya Pilkades yang begitu besar.(Yd/red)

Pasir Lumajang Dirampok Milyaran Rupiah, Pemkab Akui Kecolongan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pemerintah Kabupaten Lumajang sangat setuju dengan saran fraksi PDI Perjunagan yang meminta agar ada tindakan tegas dalam pengelolaan tambang pasir. Hal itu disampaikan Wakil Bupti As'at Malik saat membacakan jawaban Pemrintah atas jawaban Pandangan umum frkasi-fraksi di pendopo, Rabu (13/11/2013). Selama ini pemkab telah melakukan sejumlah upaya untuk menjaga agar aset pasir Lumajang tidak dicuri begitu saja. Salah satunya dengan membangun pos pantau di desa Bagu Kecmatan Pasirian, dengan memebrikan kartu kendali. Dismaping itu, satpol PP juga melakukan peneguran baik secara lisan maupun tertulis terhadap penambangan liar. "Kita sudah melakukan sejumkah upaya, dengan memebntuk pos pantau di desa Bago, Satpol PP juga telah mengur penambang liar baik lisan mauun tertulis," Paparnya. Terkait dengan adanya kegiatan pengekporan pasir besi Lumajang dengan menggunkan dokumen Kabupaten Cilacap, Pemerintah berdalih telah meminta kapada ekportir untuk melaporkan jumlah pasir yang akan dijual. Pelaporan juga harus diserati dengan bukti pembayaran PNDP. "Kita sudah meminta kepada pihak ekportir untk melaporkan berapa banyak pasir besi yang akan dijual keluar," Jelasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, fraksi PDI Perjungan dengan keras menilai banyak oknum yang merampok kekayaan alam pasir Lumajang. Bahkan ribuan ton pasir besi Lumajang yang akan dikirim keluar, dokumennya menggunakan daerah lain bukan atas nama Lumajang.(Yd/red)

PSIL U-17 Jadi Tuan Rumah Liga Remaja

Lumajang(lumajangsatu.com)-PSIL Lumajang menjadi tuan rumah Kompetisi Liga Remaja U-17 grup 1 yang akan dilaksanakan di Stadion Semeru pada 21-24 Nopember 2013 mendatang. PSIL ditunjuk saat techical metting di Pengprov PSSI Jatim. "Kita siap dan akan menyiapkan segala sesuatunya," kata Ketua PSIL, H.Thoriq pada wartawan, Rabu(13/11/2013). Ketua Pengkab PSSI Lumajang, Ngateman, mengaku dengan menjadi tuan rumah, pihaknya siap menyelenggarakan dengan baik. "Ini kepercayaan bagi masyarakat Lumajang," paparnya. Pengkap PSSI dan PSIL Lumajang berharap dukungan pemerintah dan masyarakat pecinta sepak bola. Sehingga, prestasi sepak bola Lumajang bisa mengaung dilevel Nasional.(mik/red)

PSIL U-17 Satu Grup Banyuwangi United, Persikapro dan Putra Ijen

Lumajang(lumajangsatu.com) - PSIL satu Grup dengan Persikapro, Banyuwangi United  dan Putra Ijen-Jember, hasil drawing oleh Pengprov PSSI Jatim. PSIL siap menjadi tuan rumah untuk liga Remaja yang pertama di Grup 1. Ketua dan Manajer PSIL, H.Thoriq mengatakan, dengan menjadi tuan rumah, PSIL U-17 harus menunjukan permainan terbaiknya. Sehingga, bisa meraih poin di Grup 1 dan lolos kebabak selanjutnya. "Meski melawan tim 3 kabupaten, PSIL U-17 harus menunjukan permainan berkelas dan itu adalah khas Arek Lumajangan," ungkapnya. Lanjut dia, dengan PSIL menjadi tuan rumah akan menumbuhkan kecintaan sepak bola di Kaki Gunung Semeru. Apalagi, tim yang berlaga dari Kabupaten yang berbeda dan akan menyajikan pertandingan terbaik. "Bertemunya 4 klub di 4 kabupaten, ini jelas adu gengsi yang luar biasa," ungkapnya. Manajemen PSIl berharap para pelatih di PSIL U-17 tidak memandang remeh lawan, karena pertandingan 2 x 45 Menit.(mik/red)

Bocah Lumajang jadi Kuli Bangunan Lawan Kemiskinan Jadi Perhatian Menteri Perdagangan

Lumajang(lumajangsatu.com) - Udara dingin yang menusuk tulang sudah jadi teman sehari-hari warga Desa Argosari, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Maklum, desa ini terletak di ketinggian 7.200 mdpl. Ini yang membuat banyak warga desa di tempat ini lebih nyaman berada di dekat tungku perapian untuk menghangatkan badan. Begitupun Sinetrik (31) dan anaknya Agus Supriyadi (15), yang tinggal di rumah berukuran 5x5 meter yang ia tempati berupa gubuk reyot berdinding kayu papan tak beraturan. Tempat tidur dan dapur bercampur jadi satu. Jika malam tiba, ia harus bergelut dengan dinginnya udara malam yang masuk melalui celah dinding yang menganga. Setiap hari, Supri sibuk mencari nafkah. Mengais rezeki untuk menopang kebutuhan hidup bersama ibunya. Supri memang bukan tipe orang pemalas, meski bekerja sebagai kuli bangunan dengan penghasilan pas-pasan. Supri dan ibunya, adalah satu dari 11,66 persen warga miskin di Indonesia. Berpenghasilan pas-pasan, tempat tinggal tak layak, dan tak lagi berani membangun mimpi seperti saat masih kecil. Kondisi Supri dan ibunya, bahkan boleh dibilang masih jauh lebih baik ketimbang yang lain. Karena di luar sana, masih banyak warga malah sama sekali tidak berpenghasilan, dan tidak memiliki tempat tinggal. Mengutip data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), sampai dengan tahun 2012, tingkat kemiskinan nasional telah turun dari 13,33 persen pada tahun 2010, menjadi 11,66 persen. Tahun 2014 nanti, pemerintah menargetkan ada penurunan lagi menjadi 8-10 persen. Berdasarkan Worldfactbook, BPS, dan World Bank, di tingkat dunia, penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibanding negara lainnya. Seperti Kamboja, Thailand, China, dan Brasil. Meski ada penurunan angka kemiskinan, Mendag Gita Wirjawan menilai, Indonesia tetap berupaya agar arah kebijakan tetap relevan mengatasi kemiskinan. Termasuk kebijakan yang berhubungan dengan perdagangan di kancah perekonomian global. "Perdagangan internasional harus relevan mengatasi kemiskinan terutama di negara-negara sedang berkembang termasuk Indonesia," katanya. Dalam berbagai perundingan Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA), Indonesia tidak sekadar merundingkan perdagangan, tetapi juga upaya menarik investasi dari mitra runding ke Indonesia. Prinsip investment for trade ini, kata Gita, merupakan cara membuat perdagangan internasional relevan dengan upaya penciptaan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan yang menjadi agenda tetap pemerintah.(red) sumber :ayogitabisa.com