Lumjang (lumajangsatu.com) - Kabupaten Lumajang adalah daerah yang subur dan menjadi penghasil banyak buah-buahan salah satunya adalah durian (duren). Kecamatan Pasrujambe dan Senduro menjadi salah satu daerah penghasil durian yang memiliki cita rasa yang nikmat.Saat ini, sebagian pohon durian milik petani di Senduro dan Pasrujambe mulai berbuah dan mulai dipanen. Meskipun, belum masuk puncak musim durian, namun sudah banyak para penjual durian dipinggir jalan seperti di hutan jatian jalan ke Senduro.Samin, adalah seorang penjual durian Senduro dan Pasrujambe. Harganya memang agak sedikit mahal, yakni kisaran 40-80 ribu rupiah perbuah durian. Namun, harga mahal akan terbayarkan saat menikamti lezatnya buah durian asli Senduro.durian"Saat ini masih cukup mahal mas, karena tidak semua pohon durian berbuah. Harga mahal karena durian yang saya jual kualitasnya baik," papar Samin, Senin (15/10/2018).Untuk durian yang paling enak dan lezat adalah jenis Bajol. Harganya biasanya mencapi 150 ribu rupiah dan termurah 50 ribu rupiah. "Kalau orang sini menyebut durian Bajol, sangat enak sekali dan harganya cukup mahal tapi tidak akan kecewa," terangnya.Senduro dan Pasrujambe akan masuk puncak musim segala buah dibulan Januari dan Februari. Buah durian, manggis dan langsep akan berbuah secara bersama-sama yang tentunya akan membuat harga buahan menjadi murah.(Yd/red)
Ekonomi
Gandeng Gemapalu UI Gelar Pelatihan Pendaftaran Merk dan Sertifikasi Halal Kopi Senduro
Lumajang (lumajangsatu.com) - Program pengabdian masyarakat Universitar Indonesia (UI) menggelar pelatihan Pendaftaran Merk dan Setifikasi Halal Kopi Senduro di Hotel Somenake. Bekerjasama dengan Gerakan Masyarakat Pedesaan Lumajang (Gemapalu) UI melatih 30 petani kopi dari Pasrujambe dan Senduro dalam mebranding kopi dan juga memasarkan agar bisa bersaing dengan kopi-kopi yang sudah terkenal.Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si. Ph.D, Asisten Profesor Manager of Research and Publication Fakultas Hukum UI menyatakan, program pengabdian masyarakat UI tersebar diseluruh Indonesia. Salah satunya di Lumajang tepatnya Kecamatan Senduro, dalam bentuk pelatihan Pendafataran Merk dan Sertifikasi Halal Kopi Senduro."Ini yang kedua kali kita datang ke Senduro untuk melakukan pengabdian masyarakat dari dana hibah UI," ujar Heru kepada lumajangsatu.com, Minggu (14/10/2018).gemapaluSenduro memiliki potensi kopi yang sangat luar biasa dan tidak kalah dengan daerah-daerah penghasil kopi lainnya. Namun, yang menjadi kenadala adalah pada merk dan branding sehingga harga kopi Senduro tidak semahal kopi-kopi yang sudah memiliki merk terkenal.Pihaknya akan kembali mengajukan dana hibah untuk melakukan pendampingan lebih lanjut untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Itelektual (HAKI) dan pendafataran Sertifikasi Halal. Jika tidak memiliki HAKI, maka bisa diklaim daerah lain dan untuk Sertifikasi Halal adalah amanah undang-undang yang mulai diberlakukan tahun 2019."Kita akan datang lagi ke Senduro untuk program lanjutan. Kita akan dampingi Kopi Senduro untuk HAKI-nya dan Sertifikasi Halal," tuturnya.Misbah Isnaifah, Ketua Dewan Pengurus CU KSP Gema Swadaya menyatakan bahwa pendampingan terus dilakukan kepada para petani Kopi Senduro. Persoalan permodalan terus dicarikan solusi dengan keberadaan CU KSP Gema Swadaya.Selama ini, kendala petani adalah pada saat panen, dimana petani tidak memiliki banyak modal sehingga memetik kopinya tidak merah. Alhasil, kopi yang dihasilkan tidak memiliki kualitas baik sehingga harganya juga tidak mahal."CU KSP Gema Swadaya membuka akses permodalan dan juga melakukan pendampingan. Kita berharap petani kopi tidak kesulitan modal sehingga kualitas kopi yang dipanen sangat baik," pungkasnya.(Yd/red)
Nilai Tukar Rupiah Rendah Berdampak Buah Impor Mahal Bikin Pedagang Menjerit
Lumajang (lumajangsatu.com) - Yulia (32) Warga Tempeh, pedagang buah tampak sedang melayani pembeli dilapaknya di tengah Kota Lumajang, Kamis (11/10), . Di lapaknya yang tidak begitu luas, Dia menjual beragam buah. Mulai dari apel, jeruk, duku,anggur hingga lengkeng. Asalnya pun beragam, mulai dari dalam negeri hingga impor.
Pelatihan Hidroponik Ajak Anak Muda Bangga Jadi Petani
Lumajang (lumajangsau.com) - Dalam rangka pengembangan, peningkatan pengetahuan dan keterampilan agrobisnis kepada generasi muda. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan PT. Puspa Agro mengadakan pelatihan dan lomba hidroponik. Bertempat di Aula SMK Muhammadiyah Lumajang Kamis (04/10)Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari ratusan peserta yang terdiri dari perwakilan guru serta siswa SMA, SMK, dan PK-PLK se-Jawa Timur. Tema yang diusung pun cukup menarik, yakni "Pemuda Bangga Jadi Petani". Sesuai temanya, kegiatan ini menitik beratkan kepada pemuda agar nantinya bangga menjadi seorang petani. Jatmiko Pambudi, pakar Nutrisi Hidroponik Indonesia dari Malang dan Taufik Hidayat dari Puspa Agro ditunjuk menjadi pemateri untuk menjelaskan materi mengenai hidroponik, mulai dari tata cara menanam secara hidroponik hingga hasil produk olahan tanaman Hidroponik. hidroponik"Sekarang ini sedikit sekali anak muda yang mau mempelajari tentang agraria, paling ya cuman yang lulusan pertanian saja. Itupun terkadang banyak yang setelah lulus, malah melenceng ke profesi lain. Misalnya kuliahnya jurusan pertanian, lulusnya malah kerja di Bank. Kalau dibiarkan terus menerus takutnya kita nanti krisis bahan pangan dan mengandalkan import," ujar Bahar Rudi selaku ketua pelaksana. Pemilihan Hidoponik sendiri di akui oleh Bahar dipilih karena praktis dan mudah dipraktikan bahkan di lahan sempit sekalipun. Hidroponik juga dikenal sebagai soilles culture atau budidaya menanam dengan memanfaatkan air tanpa menggunakan tanah. Sehingga penekanannya hanya kepada pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi tanaman. "Sebenarnya banyak sih tanaman yang bisa ditanam secara hidroponik, tapi untuk kali ini yang kita lombakan hanya yang jenis sayur dedaunan dulu. Seperti Selada, sawi, kangkung. Karena pertumbuhannya gak butuh waktu lama. Palingan cuman butuh waktu 2 minggu sudah bisa kita panen," imbuh Bahar. Bahar juga berharap, dengan adanya pelatihan dan lomba hidroponik ini nantinya dapat banyak menumbuhkan bibit-bibit baru khususnya generasi muda terutama dalam sektor pertanian. Sehingga Indonesia tidak lagi mengalami krisis bahan pangan dan mengandalkan import. Ayo bangga jadi petani!.(Red)Jurnalis pelajar : Ananda Kenyo
KSP CU Gema Swadaya Jatim Launching Pinjaman Musiman Bagi Petani Kentang Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - KSP CU Gema Swadaya Jawa Timur mengadakan acara Launching Produk Pinjaman Musiman di Hotel Somanake Senduro-Lumajang, Sabtu (06/10)Berdirinya KSP CU Gema Swadaya Jawa Timur diinisiasi oleh Gemapalu (Gerakan Masyarakat Pedesaan Lumajang) dengan tujuan untuk membangun modal sosial ekonomi dan mewujudkan kemandirian dan kedaulatan anggota dalam aspek ekonomi, politik, sosial dan budaya. "Tujuan pinjaman musiman ini untuk meningkatkan kemampuan anggota dalam akses keuangan sesuai dengan kebutuhan anggota, maka dipandang perlu untuk membuat suatu skema pembiayaan rantai nilai (Value Chain Finance atau VCF) dengan menggunakan produk kredit yaitu kredit musiman," ujar Misbah Isnaifah Ketua Dewan Pengurus KSP CU Gema Swadaya. ksp-cu-jatimPenggunaan kredit ini ditujukan kepada anggota koperasi di sektor agribisnis dengan siklus musiman. Dengan skema penyaluran kredit ini maka diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para anggota koperasi yang juga pelaku usaha agribisnis musiman, memperluas keanggotaan, sekaligus meningkatkan kesejahteraan anggota CU Gema Swadaya. "Pinjaman musiman bgotong royong ini sedang diuji cobakan di Desa Argosari untuk petani kentang. Dimana petani memperoleh pinjaman untuk pemenuhan input, bibit, obat, pupuk dan pemasaran hasil produksi melalui kelompok. KSP CU Gema Swadaya Jawa Timur berharap skema model bisnis ini bisa di aplikasikan di wilayah lain dan akan semakin banyak petani yang memperoleh manfaat dari program ini," terang Liswin Komunitas Argosari. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Dewan Pengurus KSP CU Gema Swadaya, Manager PUSKOPDIT, dan renacana dihadiri Bupati Kabupaten Lumajang, namun tidak bisa hadir karena berhalangan.(Ind/red)
Harapan Sang Ratu Talas di Lumajang ada Kampung dan Peran Pemerintah
Lumajang (lumajangsatu.com) - Siti Khoiriyah (51) warga Desa/Kecamatan Senduro meski dalam bisnis sebagai supplier ubi talas sukses. Dia ingin menjadikan talas menjadi tanaman khas pekarangan warga dan ada kampung berbudidaya ubi-ubian.
Sang Ratu Talas Lumajang Jadi Pemasok Pabrik Makanan Raffi Ahmad
Senduro (lumajangsatu.com) - Menjadi Supplier Talas bagi pabrik makanan ringan. Ternyata, Sang Ratu Siti Khoiriyah (51) asal Desa/Kecamatan Senduro juga memasok Pabrik Milik Artis Raffi Ahmad dengan produknya Chipstaro dan Nagitoz.
Sang Ratu Talas Lumajang Pernah Diejek Kenapa Jualan Makanan Celeng
Senduro (lumajangsatu.com) - Berbisnis Ubi Talas tidak semudah dibayangkan oleh orang. Mulai diejek dan dianggap remeh dalam penghasilan sudah pernah dialami oleh Sang Ratu Talas, Sitis Khoiriyah (51) warga Dusun Sumberrejo Desa/Kecamatan Senduro.
Sang Ratu Talas "Mbote" Lumajang Berpenghasilan Milyaran
Senduro (lumajangsatu.com) - Jangan menganggap remeh bisnis ubi-ubian yang tumbuh di pekarangan kita. Seorang perempuan asal Dusun Sumberejo, RT 1 RW 21 Desa/Kecamatan Senduro, Siti Khoiriyah (51), yang akrab dipanggil Mbak Iyah mampu berbisnis ubi talas menjadi penghasilan milyaran rupiah dalam sebulan.
Usaha UMKM Batik Khas Lumajang Masih Lesu
Lumajang (lumajangsatu.com) - Tanggal 2 Oktober diperingati sebagai hari batik nasional. Di Lumajang, sejumlah UMKM batik juga bermunculan, namun masih banyak kendala terutama di bidang pemasarannya.Batik Menak Koncar di Dusun Biting Desa Kutorenon misalnya, dalam tahun 2018 penjualannya sangat lesu. Meski sepi peminat, namun Batik Menak Koncar tetap produksi untuk stok sewaktu-waktu ada pesanan sehingga barangnya masih tetap tersedia.batik minak koncar"Untuk tahun ini pejualan batik Lumajang saya kira lesu. Sangat sulit bagi kami pelaku UMKM batik Lumajang," ujar Azizah, kepada lumajangsatu.com, Selasa (02/10/2018).Dirinya dan pelaku UMKM batik Lumajang berharap agar pemerintah bisa menyediakan pasar bagi batik Lumajang. Soal produksi, batik Lumajang tidak kalah dengan batik-batik lain yang ada di Jawa Timur.batik lumajangNamun, diakui secara harga batik Lumajang masih cukup mahal karena batik tulis. Sedangkan batik cap (stempel) harganya lebih murah dan bisa diproduksi banyak dalam waktu yang sangat singkat."Kadang ada dinas-dinas pakai batik corak Lumajang, namun tidak membeli dari UMKM batik Lumajang. Kita berharap pemerintah bisa menyediakan pasar untuk batik Lumajang," jelasnya.Ali, salah seorang warga Lumajang mengaku batik tulis corak Lumajang cukup bagus namun harganya mahal. Untuk kalangan menengah keatas masih mampu membeli, namun untuk kalangan menengah kebawah, batik Lumajang terbilang mahal sehingga tidak bisa bersaing dengan batik luar daerah."Batik Lumajang mahal mas, rata-rata diatas 100 ribu perhelai. Bagi masyarakat bawah harga itu terbilang mahal dan tidak bisa bersaing dengan batik-batik luar Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)