Lumajang (lumajangsatu.com) - Puluhan siswa-siswi dari SDN Jogotrunan Lumajang melaksanakan Outbound Ke Wisata Edukasi Alas Semeru, di Desa Purwosono Kecamatan Sumbesuko. Kegiatan diawali dengan belajar ke pabrik kayu, belajar menanam hidroponix, ke kebun buah jambu, Kebun buah nusantara, kebun binatang, memberi makan hewan dan pegang hewan secara langsung, panen, bermain flying fox, kolam renang, terakhir ke sawah dan menangkap ikan. "Peserta didik ini lebih ditekankan kepada outdoor learning, Bagaimana Rasanya main diluar, karena anak-anak yg datang kesini adalah anak-anak kota. Megang ayam sedikit jijik, dan kami mendorong untuk bisa," ujar Navida, salah seorang pengelola.Perasaan peserta didik pada saat berwisata edukasi Alas Semeru mendapatkan tanggapan yang baik dan senang belajar. Alas Semeru terus memperbaiki pelayanan dan juga menerima kritik dan saran dari klien maupun customer. "Pasalnya kami belum genap satu tahun membuka wisata Alas Semeru ini," jelasnya.Rio Alfaris, Site Manager Alas Semeru mengatakan pihaknya sudah menyediakan dua petak sawah edukasi untuk praktek anak-anak bercocok tanam padi. Pihaknya terinspirasi semenjak dirinya masih kecil bahwa tidak semua orang mengetahui seperti apa sawah serta cara bercocok tanam padi."Saya pikir tidak semua anak-anak tahu seperti apa sawah, bagaimana bentuk padi hingga menjadi beras. Jadi dari situlah, kita (pengelola) berpikir kenapa tidak menyediakan sawah edukasi untuk anak-anak PAUD, TK dan SD," terang Rio kepada Lumajangsatu.com.Dikatakan, Wisata edukasi berupa bercocok tanam di sawah ini sudah di Launching 2017 lalu. "Alhamdulilah sejak launching, 2017 lalu. Wisata edukasi bercocok tanam padi ini, banyak diikuti oleh anak-anak sekolah. Anak-anak mengaku senang menanam padi. Mereka juga bisa memandikan kerbau hingga bisa jadi tahu prosesnya menanam padi di sawah. Yakni tak sebatas mengetahui lewat teori dari membaca buku melainkani langsung dengan praktek," pungkasnya.(In/red)
Gaya Hidup
Yuk..! Malam Minggu Bareng Kita (MMBK) di Alun-alun Lumajang, Pasti Seru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Alun-alun Kabupaten Lumajang terus jadi tempat berkreasi anak muda. Sport Park sisi selatan yang dilengkapi panggung terbuka dan halaman luas, dijadikan tempat manggung komunitas musik dan lainnya.Car Free Night (CFN) pada Sabtu malam (21/04) akan dimeriahkan oleh berbagai komunitas dengan tema "Malam Minggu Bareng Kita" (MMBK). Acara akan diisi oleh Clothing, Music, Skateboard, Coffe, Tattoo dan Artwork."Alhamdulilah, saat ini sudah ada arena publik yang bisa dibuat untuk tempat menampilkan kreatifitas anak muda dan komunitas di Lumajang," ujar Candra Herlambang, Ketua Panitia (MMBK), Rabu (18/04/2018).Acara MMBK akan dimulai jam 12 siang hingga jam 9 malam di Sport Park ALun-alun Kabupaten Lumajang. MMBK akan diisi oleh Bola Mata, Molti Stilli, Ethno Pshyce, Almost To Die, Blacdog, Junogong, Asal Teriak, Sdem-X, Friday Sweet dan lainya."Kegiatan ini juga ingin memperkanlan para komunitas yang ada di Lumajang. Mungkin banyak yang tidak tahu, dengan kegiatan ini akan bisa lebih dikenal oleh masyarakat," terangnya.Agni A. Megatrah, Kabid Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa kegiatan tersebut sangat bagus. Pemerintah memberikan dukungan penuh, karena semakin banyak acara maka semakin banyak orang datang ke Lumajang."Ini adalah bagian promosi wisata di Lumajang, semakin banyak event yang digelar, maka semakin banyak orang datang ke Lumajang," pugkasnya.(Yd/red)
Ingin Wajah Kinclong, Bisa Coba Sabun Susu Kambing Etawa SMK Al-Haromain
Lumajang (lumajangsatu.com) - Untuk mencipatkan kemandirian Persantren, SMK Mini Al-Haromain Desa Selok Ayar Kecamatan Pasirian membuat Sabun Kesehatan Susu Kambing Etawa. Hal itu berawal dari bantuan Pemerintah Provinsi untuk SMK Mini, yang kemudian memproduksi Sabun Kesehatan yang diberi nama sabun Zain.Syifa', salah seorang guru SMK AL-Haromain menyatakan, usaha pembuatan susu kambing etawa sudah dijalani selama satu tahun. Hingga 2018, selama satu bulan SMK Al-Haromain bisa memproduksi 5 ribu batang sabuan kesehatan Zaian.Untuk penjualannya, saat ini masih dalam kalangan sendiri dan belum dipasarkan secara bebas. Sebab, sabun Zain masih belum mendapatkan ijin BPOM dan sedang dalam proses pengajuan ijin."Kita masih terkendala di penjualan, karena hanya digunakan dikalangan sendiri, untuk ijin BPOM-nya sedang dalam proses," jelasnya.Sabun Susu Kambing Etawa secara medis dan kepercayaan warga diyakini memiliki khasiat yang luar biasa. Hal itu terbukti dari pengakua warga yang menggunakan sabun Zain, sejumlah penyakit kulit bisa sembuh.Sabun Zain juga bagus digunakan untuk membesihkan muka yang ada flak hitamnya. Jika dilakukan penggunaan secara rutin, maka flak-flak hitam diwajah lambat laun akan samar dan hilang."Alhamdulillah selama ini pengakuan dari konsumen banyak penyakit kulit yang sembuh. Sabun Zain juga bagus untuk membersihkan muka mas," pungkasnya.(Yd/red)
Jelang Hari Kartini, Persewaan Baju Adat Kebanjiran Pesanan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Peringatan hari Kartini yang jatuh setiap 21 April menjadi berkah tersendiri bagi pemilik persewaan baju-baju adat. Betapa tidak, jelang hari Kartini pemesanan baju Kartinian membeludak, bahkan banyak yang harus kembali karena sudah kehabisan baju.Yuliati Hartini, pemilik persewaan baju adat di jalan Gajah Mada mengaku omsetnya selama satu bulan bisa mencapai 40 juta. Banyak dari SD dan TK yang menyewa baju-baju adat untuk dibuat perpisahan dan peringatan hari Kartini."Alhamdulillah mas, karena berbarengan dengan perpisahan sekolah dan Kartinian pemesanan baju adat sangat banyak," ujarnya. Rabu (18/04/2018).Yuli mengaku sudah 12 tahun menggeluti usaha persewaan baju adat. Awalnya, dirinya hanya memiliki 3 potong helai kain yang kemudian dijahit sendiri dan disewakan.Karena ketekunannya menggeluti usaha persewaan baju itu, kini koleksi baju-baju adat seluruh Indoensia sudah mencapai ratusan helai. Kini Yuli mempekerjakan 3 orang penjahit, untuk menjahit baju-baju adat yang akan disewakan.Untuk harga persewaan baju, harganya berfariasi tergantung dari jenis baju yang disewa. Harganya mulai dari 50 ribu hingga 150 ribu perhelai baju. "Harganya tergantung baju yang disewa mas, mulai 50 ribu hingga 150 ribu, bisa disesuikan pokoknya wes," pungkasnya.(Yd/red)
Ketua Bhanyangkari Jatim Minta Istri Polisi Bersikap Sederhana
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ketua Bhayangkari Polda Jatim melakukan kunjungan ke Kabupaten Lumajang. Kedatangan itsri Kapolda Jatim itu untuk memberikan semangat bagi ibu Bhayangkari dalam mendampingi suaminya dalam menjalankan tugas."Hari ini saya berkunjung ke cabang-cabang untuk menyampaikan arahan dari ketua Bhayagkari pusat," ujar Lita Mahfud Arifin, Selasa (17/04/2018).Lita juga menyinggung kepada ibu Bhayangkari agar hidup sederhana. Jika suka berfoto selfi, maka jangan sampai menunjukkan hidup glamor atau hidup mewah."Bijak bermdia sisial, selfi-selfi dalam batasan yang baik, jangan selfi dengan menampakan kemewahan, kami selalu minta bersikap sederhana," jelasnya.Saat Pilkda serentak, Ibu Bhyangkari harus bisa mendukung suaminya. Cipatkan rasa aman dan nyaman dikeluarga, sehingga sang suami akan tenang dalam menjalankan tugas negera."Mari mendukung suaminya secara moril dari lingkungan keluarga dengan mencipatakan rasa aman dan nyaman," pungkasnya.(Yd/red)
Jelang Ramadhan, Omset Pedagang Baju Muslim Mulai Naik
Lumajang (lumajangsatu.com) - Omset pedagang baju muslim di Pasar Baru Lumajang mulai meningkat seiring semakin dekatnya bulan suci Ramadhan. Berdasarkan penjelasan salah satu pedagang di sana, Kokoh Merry, omset penjualannya sudah naik sekitar 200 persen dibanding bulan lalu."Tiap tahun tren penjualan busana muslim memang pasti naik menjelang bulan suci Ramadhan," kata Kokoh saat ditemui di Pasar Baru Lumajang, Senin (16/04/2018)Sembari mengobrol dengan Urban Lumajang yang juga berburu busana muslim untuk keperluan Ramadhan. Ia mengatakan, kenaikan omset tokonya mulai terjadi sekitar tiga minggu sebelum bulan Ramadan dan terus meningkat hingga kini.Hal yang sama juga dikatakan oleh pedagang Pasar Lumajang lain. Avianti, penjualan toko baju muslimnya, mengatakan omset tokonya naik sekitar 30 persen dibandingkan bulan lalu. Ia menjelaskan biasanya omset penjualannya per bulan mencapai sekitar Rp 5 hingga 8 juta. Namun saat ini, omsetnya sudah mencapai lebih dari Rp 10 juta juta.Kenaikan omset tersebut ia katakan juga seiringan dengan naiknya harga baju dari agen penjual baju yang lebih besar. "Mau tidak mau ya saya naikkan, untuk mengikuti kenaikan harga baju dari agen," kata Avianti.Kenaikan harga itu ia katakan juga tidak terlalu signifikan. Ia mencontohkan, untuk baju seharga Rp 85 ribu biasanya naik menjadi Rp 100 ribu. Walaupun harga baju yang ia jual naik, kata dia, pembeli tetap banyak demi persiapan Ramadhan dan Idul FitriMeski kenaikan omset tokonya meningkat, Kokoh mengatakan tidak semua item dagangannya naik. "Barang yang paling bagus penjualannya ya sejadah, mukenah dan baju muslim perempuan," kata dia. Sedangkan penjualan, jilbab, baju muslim pria dan peci naik tapi tidak terlalu signifikan.Kokoh menunjukkan mukenah berwarna putih dengan ditail rendra berwarna-warni. "Ini namanya mukena Syahrini yang banyak dicari pembeli," kata dia. Selain mukena tersebut, ia juga menunjukkan mukena dengan motif warna-warni yang sering disebut dengan nama mukena bali.Kedua pedagang tersebut juga memprediksi penjualan baju muslim akan kembali meningkat pada bulan puasa hingga menjelang lebaran nanti. Avianti mengatakan, pembeli baju eceran lah yang biasanya akan mendominasi tokonya "Biasanya yang belanja di toko saya buat dijual lagi di pasar-pasar lain atau toko-toko rumahan," pungkasnya.(In/red)
Yuk...!! Intip Resep Cilot Mercon Asli Pagowan
Lumajang (lumajangsatu.com) - Bagi 0rang yang suka makanan pedas pasti tau dengan jajanan Cilot Mercon, yang banyak diminati bagi penggila makanan pedas, terutama anak hits jaman now. Kurang afdol kalau tidak nyobain jajanan ini. Kali ini kami akan menjelaskan cara membuat cilok pedas enak dan lezat asli Pagowan-Pasrujambe-Lumajang."Kita akan membahas Resep Cilok ini sangat mudah, kita bisa membuatnya dirumah, bahan dan cara pembuatannya sederhana dan mudah langsung saja simak cara membuat cilot mercon pedas yang enak dan lezat berikut," ungkap Rumiati, Owner Cilot Mercon, Senin (09/04/2018) Bahan Cilot, 250 gram tepung aci/ tapioka1 sendok teh garam, bisa ditambah penyedap instan (royco, masako), air secukupnya untuk merebus cilok-3 sendok makan tepung terigu-100 cc air panas (mendidih) Cara Membuat Cilot.Siapkan wadah untuk membuat adonan. Masukkan tepung aci dan terigu, beri garam dan penyedap secukupnya lalu aduk hingga rata. Selanjutnya, masukkan air panas sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga adonan menjadi kalis sehingga bisa dibentuk.Masukkan isi dengan abon sebelum dibentuk menjadi bulat-bulat. Didihkan air di dalam panci, masukkan bulatan adonan lalu masak hingga adonan mengapung. Tunggu beberapa saat agar adonan benar-benar matang, angkat cilok dan tiriskan.Bahan Membuat Cilot Bumbu Kacang: ½ gandul gula merah2 siung bawang putih150 gram kacang tanah5 buah cabe rawit merah (bisa ditambah lagi supaya lebih pedas )100 cc air3 sendok makan air asam jawagaram secukupnya1 sendok makan minyak untuk menumisminyak untuk menggoreng secukupnya.Cara Membuat Bumbu Kacang Cilot : Panaskan minyak, goreng kacang tanah hingga kecoklatan lalu tiriskan. Setelah itu, haluskan kacang tanah beserta bahan dan bumbu lainnya.Tumis dengan sedikit minyak, tuang air lalu beri garam secukupnya dan tambahkan penyedap jika suka. Setelah mendidih, masukkan cilok dan aduk rata hingga tercampur rata dengan bumbu. Matikan api kompor, angkat dan cilok telah siap untuk dihidangkan."Demikianlah cara membuat cilot mercon, semoga bermanfaat," pungkasnya.(In/red)
Pecinta Kuliner Pedas, Bisa Coba "Ceker Setan" Khas Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Lumajang memiliki banyak lokasi wisata kuliner. Berbagai variasi makanan dari berbagai bahan sangat mudah dijumpai. Jika anda hobi menyantap makanan pedas, ada sebuah warung di Jalan Gajah Mada-Toga, Lumajang, yang menawarkan menu super pedas "ceker setan".Mendengar namanya, kesan yang muncul tentang makanan itu adalah sesuatu mengerikan dan menakutkan. Kesan inilah yang mengilhami Novi Murdiani membuka warung makan Bambu Toga. Begitu menyantap makanan ini, pengunjung akan merasakan sensasi makanan pedas yang membuat ketagihan.Menurut Novi, awalnya warung yang berdiri sejak dua tahun lalu ini hanya menyajikan aneka makanan lokal dengan menu penyetan. Namun, lambat laun, banyak pelanggan yang meminta sambal pedas untuk memenuhi syahwat kuliner. Hingga akhirnya awal Januari lalu, Novi menemukan menu baru berbahan ceker. Pedasnya ini yang membuat orang berkeringat seperti dikejar setan, ucap Novi.Bahan utama yang dipakai merupakan ceker ayam kampung asli. Novi sengaja tidak menggunakan ceker ayam potong. Sebab, ceker ayam kampung lebih gurih dan memiliki kandungan nilai gizi.Ceker ini didapat dari pemasok ayam di Lumajang. Ceker ini selanjutnya dimasak dengan menggunakan ramuan dan bumbu rempah selama dua jam. Setelah ceker matang dan terasa empuk, kemudian diolah menjadi menu makanan sesuai keinginan pembeli. Warung Bambo Toga ini nyaris memiliki aneka jenis makanan berbahan ceker. Mulai dari ceker bakar, sop ceker, ceker goreng tepung hingga ceker penyet dan gulai ceker."Yang menjadi andalan dan diminati konsumen adalah ceker setan. Ceker goreng dengan sambal pedas ini, banyak dipesan pembeli. Bagi Anda yang tidak doyan makanan pedas, tidak perlu khawatir karena ada lima level tingkat kepedasan ceker yang ada. Mulai dari level satu dengan satu cabai, sampai dengan level lima dengan cabai di atas 10 buah. Kadang ada yang minta cabainya sampai 20 agar pedasnya lebih nendang," ucapnya. Harga satu porsi ceker setan ini pun sangat murah dan terjangkau. Satu porsi hanya dipatok tarif Rp5.000, lengkap dengan nasi putih dan lalapan. Satu piring ceker setan ini bisa berisi lima atau enam ceker. Murahnya harga ini menjadikan warung yang berada di utara Toga ini banyak diminati mahasiswa. Sehari bisa sampai 5 kilogram ceker yang semuanya ceker ayam kampung, katanya. Salah satu pembeli Muh Syaifullah mengaku tertarik menyantap makanan ini karena namanya cukup unik. Ceker setan ini akhirnya dia pesan untuk makan siang. Begitu menyantap ceker setan itu, dia merasakan sensasi rasa pedas.Pedas sambal dari warung penyetan itu kalah jauh dengan sensasi pedas ceker setan. Tidak perlu fitness, menyantap sudah berkeringat seperti ini, ucapnya."Kendati kepedasan, pria asli tukum ini mengaku ketagihan dengan makanan ini. Selain cekernya yang gurih, rasa sambal juga lebih enak dibanding sambal-sambal umumnya. Pedasnya ini membuat ketagihan, di samping harganya yang murah," pungkasnya.(In/red)
Lumajang Mencari Durian, Dua Varian Durian Berwarna Unik
Lumajang (lumajangstau.com) - Dinas Pertanian menggelar kontes durian asli Lumajang, yang diikuti oleh 78 buah durian dari beberapa daerah. Ada lima juri yang akan menentukan mana durian yang akan keluar sebagai juara untuk kemudian akan lebih dikembangkan dalam budidayanya.Dony Ananto, Kabid Holtikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lumajang menyatakan, dari sekian banyak durian yang ikut kontes, ada dua durian yang memiliki warna unik. Satu durian berukuran besar berwarna merah dan putih dan satu lagi berwarna orange."Ada dua durian dari Sukorejo-Pasrujambe berwarna merah dan putih dan durian berwarna orange dari desa Ranuwurung-Randuagung," jelasnya.Durian akan dinilai bukan dari segi uniknya saja, namun rasa dan ketebalan durian juga. Durian yang memiliki buah lebat akan dilakukan budidaya, agar Lumajang bisa menjadi salah satu penghasil buah durian."Kalau penilaian bukan hanya karena uniknya, tapi lebih pada rasa durian dan ketebalan buah durian," paparnya.Winarto, pemilik durian berwarna merah dan putih menyatakan bahwa masih ada satu pohon saja yang sudah berumur sekitar 10 tahun. Pohon durian unik tersebut memang berbeda dengan pohon durian yang lain, dan saat pertama berbuah hanya satu saja."Tumbuh liar awalnya mas, setelah ditunggu awalnya berbuah 1 saja, dan terkahir sudah berbuah 40 lebih dengan ukuran yang besar," paparnya.Ia berharap pohon durian unik tersebut bisa dibudidayakan sehingga Pasrujambe memiliki varian durian unik. "Semoga bisa dibudidayakan mas, sehingga durin unik ini bisa lebih banyak lagi," pungkasnya.Kontes Lumajang mencari durian ini berlangsung selama dua hari, yakni Sabtu dan Minggu (07-08/04/2018). Pada hari pertama durian yang dijual murah langsung habis dan hari Minggu kembali akan dijual durian murah kepada pengunjung.(Yd/red)
STP Nusa Dua Bali Latih Para Pelaku Jasa Pariwisata di Lumajang
Lumajang (lumajangsatu.com) - Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Nusa Dua Bali menggelar pelatihan Pengelolaan Pondok Wisata untuk Meningkatkan Kompetensi Masyarakat Kabupaten Lumajang, 06-07 April 2018, di Hotel Aloha Lumajang. Kegiatan yang digelar selama dua hari itu bagian dari Pengabdian Masyarakat Dosen Program Studi Administrasi Perhotelan STP Bali, menghadirkan 60 peserta pelaku pariwisata dari pengelola hotel dan home stay di Kabupaten Lumajang.I Wayan Jata, S.Sos, M.Fil.H, ketua pantia kegiatan pelatihan menyatakan, Kabupaten Lumajang adalah daerah yang memiliki potensi wisata yang luar biasa dan masuk dalam pengembangan 10 destinasi wisata nasional. Namun, yang menjadi kendala adalah sumber daya manusia (SDM) dan attitude dalam menyambut wisatawan sebagai tamu yang harus dilayani.